TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
SELASA PON, 14 JUNI 2011
Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila
24 HALAMAN NOMOR 292 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
Mapolres Poso Ditembaki Palu (Bali Post) Markas Polres (Mapolres) Poso, Sulawesi Tengah, Senin (13/6) malam kemarin diberondong senjata dari arah depan markas itu oleh orang tidak dikenal. Kapolda Sulteng Brigjen Pol. Dewa Parsana melalui pesan singkat membenarkan hal itu, namun belum bisa memberikan keterangan karena sedang dalam proses penyelidikan. Sementara itu, penjabat Gubernur Sulawesi Tengah A Tanribali Lamo mengatakan, maraknya nama Sulawesi Tengah dalam pemberitaan media massa terkait isu-isu terorisme belum memberi dampak negatif. ‘’Masalah radikalisme itu bisa terjadi di semua tempat. Dia bisa timbul di mana saja,’’ kata Tanribali menanggapi maraknya kasus terorisme di Palu, Senin kemarin. Dia mengatakan, nama Sulteng mencuat ke permukaan karena kebetulan tempat pancarian orang yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan terhadap polisi berada di Kabupaten Poso. Sementara Poso se-
POLITIK
Demokrat Ancam ”Recall’’ Nazaruddin Alasan Sakit Diragukan
Bali Post/ant
PENANGKAPAN TERORIS - Salah seorang terduga teroris Faisal mendapat pengawalan ketat ketika dibawa keluar dari Polsek Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Senin (13/6) kemarin.
Jakarta (Bali Post) Mangkirnya kembali mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin dari panggilan KPK telah membuat jajaran pengurus Partai Demokrat (PD) geram. DPP PD mengancam akan me-recall Nazaruddin dari DPR jika kembali mangkir. Selain itu, DPP Demokrat mulai meragukan kebenaran sakitnya Nazaruddin. ‘’Sejak awal kita tegaskan di negara ini tidak ada yang bebas dari hukum. Karena itu sanksi berupa pemecatan otomatis akan berlaku jika Nazaruddin tidak mengindahkan atau mengingkari aturan rumah tangga Partai Demokrat,’’ kata Ketua Fraksi PD di DPR Jafar Hafsah, Senin (13/6) kemarin. Ketua Departemen Kesejahteraan Rakyat DPP PD ini juga mulai meragukan alasan sakit Nazaruddin. Sebab, Jafar mengaku saat menemui Nazaruddin bersama anggota tim utusan DPP lainnya di Singapura, yang bersangkutan tidak pernah sekali pun memperlihatkan rekam medis untuk membuktikan tentang sakit yang dideritanya dan tidak mempertemukan tim Demokrat dengan dokter yang menanganinya di Singapura. Hal.23 Keterangan Dokter
Adang Tahu Persembunyian Nunun
TERORISME
Polri Tangkap 14 Tersangka Teroris
Adang Daradjatun
Jakarta (Bali Post) Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap 14 tersangka teroris di beberapa wilayah Indonesia. Sejak Kamis (9/6) sampai Minggu (12/6) telah dilakukan penangkapan terhadap tersangka yang diduga teroris 14 orang. Demikian dijelaskan Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri Kombes Pol. Boy Rafli Amar, Senin (13/6) kemarin. Belasan orang yang diduga teroris itu ditangkap di Pekalongan dua orang, dua orang di Kalimantan Timur (Kaltim), tujuh orang di Jakarta, dua orang di Sulawesi Tengah (Sulteng) dan satu orang di Bandung. Sebanyak dua terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Polri di Jalan Mulawarman, RT 09 RW 4 Desa Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim, Senin kemarin dibawa ke Jakarta. Mereka adalah Faisal dan Yuardi. Dengan pengawalan ketat Densus 88 Polri mereka dibawa ke Jakarta, Senin pagi sekitar pukul 06.00 wita. Yuardi dan Fasial ditangkap Densus 88 Polri pada Sabtu (11/6) siang. Sementara itu empat terduga teroris yang ditangkap di wilayah Sulawesi Tengah diperiksa di Markas Besar Kepolisian RI setelah diterbangkan dari Bandara Mutiara Palu, Senin kemarin. Empat terduga teroris itu adalah Hr, Fr, AR, dan AM. ‘’Mereka diduga terlibat dalam aksi penembakan tiga polisi di depan Kantor Bank Central Asia (BCA) Palu pada 25 Mei 2011,’’ kata Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Pol. Dewa Parsana. Selain empat orang terduga teroris itu juga dibawa sejumlah barang bukti yang ditempatkan di dalam kardus dan plastik. Saat ini masih ada sejumlah buron yang masuk daftar pencarian orang terkait terorisme di Sulawesi Tengah. (kmb4/ant)
Balui Post/ant
Jakarta (Bali Post) Anggota Komisi III DPR Adang Daradjatun secara terang-terangan mengakui mengetahui persembunyian istrinya, Nunun Nurbaeti. Istri Adang Daradjatun itu ditetapkan sebagai tersangka kasus suap pemilihan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia Miranda S Goeltom dan saat ini resmi menjadi buronan internasional. ‘’Saya kan bisa seperti ini sebagai suami-istri. Setelah saya bertanya pada ibu, benar enggak ibu ngasih itu? Enggak ada, kata Ibu. Makanya terus didesain, seakanakan ibu menunjuk seseorang. Ini kan lucu. Dari awal saya bilang penegakan hukum silakan dilanjutkan,’’ kata Adang di sela-sela rapat kerja dengan Kapolri di Gedung DPR, Jakarta, Senin (13/6) kemarin. Namun, mantan Wakapolri ini enggan membeberkan di mana keberadaan istrinya itu saat ini. Dia juga enggan memberi petunjuk saat dikonfirmasi kebenaran kabar bahwa istrinya kerap bolak-balik antara Thailand dan Kamboja. ‘’Itu urusan ibu. Mau berobat sampai Afsel juga itu urusan ibu. Itu tugas dari KPK. Pokoknya dokter menyatakan ibu sakit di Singapura. Dan sudah dilaporkan resmi ke KPK. Itu saja yang dipegang,’’ kilahnya. Adang mengatakan dirinya merasa tidak berupaya melindungi Nunun dari kejaran aparat penegak hukum. ‘’Perasaan saya, saya tidak melindungi, karena ibu tidak bersalah. Saya merasa ibu tidak bersalah. Tetapi kita hormati saja proses hukum itu,’’ katanya. Hal.23 Diperiksa KPK
Bali Post/ade
HAKIM SYARIFUDDIN - Hakim Pengawas Kepailitan Pengadilan Negeri Niaga Jakarta Pusat, Syarifuddin, saat akan menjalani pemeriksaan lanjutan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (13/6) kemarin. Hakim nonaktif tersebut tertangkap tangan oleh KPK di kediamannya atas dugaan menerima suap miliaran rupiah terkait proses penjualan aset PT SCI yang pailit sejak 2010.
Soal Parpol ”Sewakan Kendaraan’’
Calon Pemimpin Aspiratif Tersingkir Adanya kecenderungan partai politik ‘’menyewa kendaraan’’ politik ketimbang memperhatikan kualitas figur calon pemimpin seperti hasil jajak pendapat Bali Post, mendapat pembenaran dari pengamat sosial politik Prof. Dr. Nyoman Budiana, S.H., M.Si. dan Drs. Putu Sarjana, M.Si. Dalam konstelasi politik di Indonesia, kedua akademisi ini menilai unsur kekuatan uang masih menentukan dalam memperoleh ‘’kendaraan’’ politik jelang pilkada. Akibatnya, calon pemimpin yang benar-benar lahir dari aspirasi akar rumput akan tersingkir dari ‘’arena’’ suksesi. Lalu, bagaimana tanggapan Ketua DPD II Golkar Denpasar I Wayan Mariyana Wandhira dan anggota DPRD Kota A.A. Ngurah Gede Widiada? Berikut laporannya.
bagai daerah bekas konflik pernah dikenal hingga ke dunia internasional. Dalam dua pekan ini nama Poso kembali mencuat yang pada puncaknya tewasnya dua orang yang diduga sebagai pelaku penembak tiga polisi akhir Mei lalu. ‘’Orang menjadi tertarik karena kejadiannya di Poso. Dulu banyak kasus muncul di Poso sehingga jadi perhatian orang,’’ kata Tanribali. Ia mengatakan, hingga kini belum ada pengaruh yang berdampak secara signifikan terhadap maraknya dugaa kasus terorisme di Sulteng. ‘’Saya belum mendapat adanya laporan penurunan kunjungan wisatawan domestik ataupun mancanegara. Bahkan, masyarakat mengapresiasi kerja polisi karena kejadiannya pagi, sore pelakunya sudah bisa ditangkap,’’ kata Tanribali. (ant)
HASIL polling Bali Post itu merupakan representasi dari kondisi perpolitikan yang terjadi saat ini di Tanah Air. ‘’Itu bukan hanya terjadi di Bali, tetapi di Indonesia,’’ kata Budiana, Senin (13/6) kemarin. Sejatinya semua parpol telah melakukan mekanisme penjaringan calon pemimpin yang bermula dari tingkatan internal yang paling bawah. Proses ini, kata Budiana, sebenarnya sangat bagus dalam menjaring calon-calon pemimpin yang benar-benar mengakar di masyarakat dan memiliki kredibilitas, integritas serta popularitas yang diakui oleh masyarakat. Hal.23 Meminta Restu
grafis/de wiryawan
Timur Pradopo
Bali Post/ant
Modus Baru Teroris
Teror dengan Racun Jakarta (Bali Post) Polri masih terus mengembangkan penyelidikan modus baru teroris dengan menggunakan racun sebagai alat terornya. Modus baru yang dilakukan adalah dengan menyebarkan racun sianida di kantin di lingkungan Polsek, Polres maupun Markas Polda. ‘’Awalnya kan kemarin dari Cirebon, kemudian kita mengungkap lagi di Serpong, kemudian ada di Sulteng, di Jateng, di Kaltim, kemudian ada lagi di Jakarta. Ini kan harus ada pemahaman yang utuh seperti apa rangkaiannya,’’ kata Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Senin (13/6) kemarin. Perkembangan upaya pemberantasan terorisme menjadi salah satu agenda penting dalam rapat kerja Komisi III DPR-RI dengan Kapolri Jenderal Timur Pradopo beserta jajarannya. Selain masalah terorisme, rapat tersebut juga mengagendakan pembahasan mengenai perkembangn pemberantasan
kejahatan perbankan dan perkembangan pelaksanaan pemberantasan peredaran narkoba. Berkembangnya modus terorisme terungkap setelah polisi menetapkan tersangka enam teroris yang ditangkap di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, belum lama ini. Mereka berniat meracuni anggota polisi dengan menyebarkan racun di kantin di lingkungan Polsek Kemayoran. Keenam orang tersangka itu sudah ditahan dan dalam penyidikan intensif. Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Boy Rafli Amar menjelaskan, teror racun teroris merupakan modus baru serangan terhadap aparat kepolisian. Indikasinya, terungkap setelah polisi berhasil menangkap sejumlah orang yang diduga terlibat jaringan teroris. ‘’Ada upaya seperti itu (gaya baru), mungkin selama ini bom bunuh diri,’’ kata Boy. (kmb4/010)