TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
Bali Post
KAMIS UMANIS, 11 AGUSTUS 2011
Pengemban Pengamal Pancasila
24 HALAMAN NOMOR 346 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
Polisi Lepas Syarifuddin Kolombia Setuju Serahkan Nazaruddin Medan (Bali Post) Syarifuddin, Rabu (10/8) kemarin dilepas polisi karena belum menemukan bukti keterlibatannya dalam keberangkatan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Nazaruddin ke luar negeri. Kapolda Sumut Irjen Pol. Wisjnu Amat Sastro mengatakan, pihaknya harus dapat bertindak secara profesional dan proporsional dalam kasus itu. Dari proses pemeriksaan yang dilakukan, polisi belum menemukan tindak pidana yang dilakukan Syarifuddin
Jakarta (Bali Post) Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa mengatakan, pemerintah Kolombia akhirnya bisa menerima pertimbangan hukum yang diajukan pemerintah Indonesia dan setuju untuk menyerahkan M. Nazaruddin kepada pemerintah Indonesia. ‘’Kami mendengar dari perwakilan kita di Kolombia bahwa pemerintah Kolombia sudah dapat menerima yang kita sampaikan itu,’’ kata Marty, Rabu (10/8) kemarin. Marty menjelaskan, pemerintah Kolombia meminta komunikasi resmi dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia dan meminta sejumlah pertimbangan hukum atau alasan untuk menyerahkan Nazaruddin. Setelah mempelajari pertimbangan hukum itu, kejaksaan Kolombia akan menyerahkan Nazaruddin kepada pihak Imigrasi Kolombia. ‘’Hari ini tanggal 10 jam lima sore waktu setempat Nazaruddin akan diserahkan dari Kejaksaan Kolombia ke Imigrasi Kolombia, untuk kemudian diserahkan dari imigrasi ke pihak pemerintah Indonesia,’’ kata Marty. Ia menjelaskan, tim gabungan dari Indonesia sudah berada di Kolombia untuk keperluan serah terima itu. Namun, ia belum bisa memastikan kapan serah terima akan dilakukan. Ia hanya menyebutkan pemulangan Nazaruddin melalui mekanisme deportasi. ‘’Payung istilahnya bukan diekstradisi tetapi dideportasi,’’ kata Marty. Langsung ke KPK Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Anton Bachrul Alam men-
jelaskan, Kejaksaan Kolombia akan menyerahkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin ke imigrasi negara tersebut. ‘’Besok jam 05.00 waktu setempat Kejaksaan Kolombia akan menyerahkan Nazaruddin ke imigrasi setempat, kemudian ke Imigrasi Indonesia dan akan langsung dibawa ke Indonesia,’’ katanya. ‘’Selanjutnya, bila Nazaruddin sudah ada dari Imigrasi Kolombia, maka Imigrasi Indonesia tinggal menunggu langkah selanjutnya,’’ ujarnya. Setelah di Indonesia, akan diserahkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tetapi juga akan menitipkan ke Polri terkait tempatnya dan sebagainya. Nazaruddin ditangkap di Cartagena, Kolombia, Minggu (7/8) pukul 02.00 dini hari waktu setempat dan sempat mampir di beberapa negara. Nazaruddin berangkat mulai dari Singapura kemudian Vietnam lanjut ke Kamboja naik pesawat carteran langsung menuju ke Bogota melalui Madrid, Spanyol, kemudian Dominika. Saat ditangkap di Cartagena, Nazaruddin bersama istri dan beberapa orang lainnya. (ant)
Syarifuddin
Dinilai Berbohong, Demokrat Membantah
HUKUM
Komite Etik KPK Periksa Ade - Johan
Bali Post/dok
Nazaruddin
Bali Post/dok
Jakarta (Bali Post) Badan Kehormatan (BK) DPR menyatakan pemberhentian Muhammad Nazaruddin sebagai Bendahara Umum Partai Demokrat (PD) ternyata belum secara resmi diteruskan sebagai pencopotan dari keanggotaannya di DPR-RI. Partai Demokrat belum melampirkan surat pencopotan Nazaruddin ke BK DPR. Pencopotan oleh partai yang telah membebastugaskan keanggotaan Nazaruddin dari Partai Demokrat tidak disertai dengan penggantian antarwaktu atau PAW. Seharusnya pimpinan DPR melakukan langkah-langkah PAW dan diteruskan ke KPU. ‘’Tetapi
sampai sekarang saya belum melihat atau menerima tembusan surat itu, sehingga belum ada PAW Nazaruddin,’’ ujar Ketua BK DPR M. Prakosa, Rabu (10/8) kemarin. Kata dia, BK DPR masih tetap memproses kasus dugaan penyuapan Nazaruddin terhadap Sekjen Mahkamah Konstitusi (MK) Janedjri M Gaffar. Tetapi, kalau benarbenar telah diberhentikan dari DPR, maka proses itu akan dihentikan. ‘’BK melihat memang ada indikasi pelanggaran,’’ kata Prakosa. Aktivis antikorupsi Fadjroel Rachman menilai Demokrat telah berbohong kepada rakyat karena ternyata
KORUPSI
Bali Post/ade
Nunun dan Anggoro Paling Dicari HARI SABARNO - Tersangka Hari Sabarno memasuki ruang pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (10/8) kemarin. Pemeriksaan terhadap mantan Menteri Dalam Negeri dalam kasus dugaan korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran yang merugikan negara Rp 86 miliar tersebut dinyatakan selesai dan siap dilimpahkan ke penuntutan.
Diskusi dengan tema ‘’Mengajegkan Bali dari Kabupaten’’ diadakan di masing-masing kabupaten/kota. Diskusi yang diselenggarakan terkait HUT ke-63 Bali Post, untuk mengingatkan kembali semua komponen tentang masalah yang dihadapi Bali, baik menyangkut ekonomi, budaya, sosial dan lingkungan serta berupaya mencarikan solusinya. Diskusi yang menghadirkan pejabat, tokoh masyarakat, akademisi dan praktisi itu dilaporkan mulai Rabu (27/7) secara bersambung hingga 15 Agustus mendatang.
Jakarta (Bali Post) Setelah menangkap Nazaruddin, kini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memfokuskan pencarian Nunun Nurbaeti dan Anggoro Widjojo. Juru Bicara KPK Johan Budi, Rabu (10/8) kemarin, mengatakan pencarian terhadap buronan lembaga antikorupsi tidak hanya digencarkan pada satu tersangka saja, semua menjadi
‘’paling dicari’’. ‘’Dua-duanyalah (Nunun Nurbaeti dan Anggoro Widjojo) kita cari,’’ katanya. Meski demikian, hingga saat ini KPK belum memiliki perkembangan terkait lokasi tersangka kasus dugaan suap pemilihan Miranda Goeltom selaku Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004, Nunun Nurbaeti. Meski demikian, lembaga antikorup-
si ini tetap melakukan penyidikan dengan memeriksa beberapa saksi yang terkait dengan kasus yang membelit istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun tersebut, termasuk melakukan pemeriksaan kesekian kalinya kepada Sekjen DPR-RI Nining Indra Saleh. Hal. 23 Belum Diketahui
Mengajegkan Bali dari Kabupaten (15)
Memajukan Pertanian Setengah Hati Selain komoditi cengkeh, kopi, tembakau, kakao, dan vanili, Kabupaten Buleleng sebenarnya punya potensi besar untuk mengembangkan areal buah-buahan seperti mangga, rambutan, manggis, durian dan sejenis. Jika cengkeh dan sejenisnya diurus oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan, maka sektor buah-buahan ini diurus oleh Dinas Pertanian dan Peternakan. Sampai di mana pengembangan potensi buah-buahan lokal di Buleleng?
belum mencopot Nazaruddin dari keanggotaannya di DPR. Partai Demokrat hanya mendorong pengunduran diri Nazaruddin. Dengan hanya mundur dari DPR, Nazaruddin masih berhak mendapat uang pensiun. ‘’Jadi, Demokrat berbohong. Karena tidak ada usulan untuk memecat atau penggantian antarwaktu Nazaruddin,’’ ujar Fadjroel. Menurut Fadjroel, Sekjen DPR Nining Indra Saleh tidak mendapat surat dari DPP Partai Demokrat terkait pencopotan Nazaruddin tersebut, sehingga tidak ada alasan mencopot Nazaruddin dari DPR. Hal. 23 Surat Salinan
NAZARUDDIN Mantan anak buah M. Nazaruddin, Wakil Direktur Keuangan di Grup Permai, Yulianis (kanan), usai memberikan kesaksian untuk terdakwa kasus suap pembangunan wisma atlet Mohammad El Idris di Pengadilan Khusus Tipikor, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (10/8) kemarin. Dalam kesaksiannya, Yulianis mengaku pernah diperintah atasannya mencairkan sejumlah uang untuk anggota DPR terkait jatah proyek wisma atlet SEA Games, Palembang, Sumatera Selatan.
Jakarta (Bali Post) Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai bekerja dengan memeriksa Deputi Penindakan Ade Rahardja dan Juru Bicara KPK Johan Budi terkait pertemuannya dengan M Nazaruddin awal tahun 2010. Usai diperiksa, Johan Budi mengatakan telah memberikan keterangan selama 45 menit terkait pelanggaran kode etik melakukan pertemuannya dengan M Nazaruddin. ‘’Sudah selesai (pemeriksaannya), sekitar 45 menit,’’ kata Johan, Rabu (10/ 8) kemarin. Hal. 23 Dua Kali
Bali Post/ade
dalam keberangkatan Nazaruddin ke luar negeri. Karena itu, sesuai dengan ketentuan yang berlaku, pihaknya harus mengembalikan Syarifuddin dalam satu kali 24 jam. ‘’Karena belum ditemukan unsur pidananya, ya... dipulangkan. Kecuali dia sendiri yang minta diamankan,’’ katanya. Ketika ditanyakan tentang rencana membawa Syarifuddin ke Jakarta, Kapolda menyatakan, tidak jadi dilakukan karena memaksimalkan proses pemeriksaan di Polda Sumut. ‘’Untuk apa jauh-jauh ke Jakarta kalau di sini ada aparat kepolisian,’’ katanya. Syarifuddin adalah pemilik paspor yang digunakan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Nazaruddin yang menjadi tersangka kasus wisma atlet untuk bepergian ke luar negeri. Hal. 23 Sesuai Permintaan
LAPORAN DARI KABUPATEN BULELENG KOMANG Artama, petani mangga dari Desa Depeha yang kini menjadi anggota DPRD Buleleng, mengatakan mangga harum manis produksi petani di Desa Depeha memang diakui memiliki rasa yang khas. Kualitas buahnya juga bagus. Bahkan, sejak tahun 1980-an, suplier dari Jawa sudah berbondongbondong ke Desa Depeha untuk mencari mangga. Para suplier itu mengambil mangga di Depeha lalu dikemas di Jawa yang kemudian disebarkan ke kota-kota di Jawa dan bahkan bisa jadi dikirim kembali ke Denpasar. Hal. 23 Kualitas Baik
Putu Mangku Budiasa
Komang Artama