webgis

Page 1

Buku Panduan Pengembangan Web GIS dengan MySQL Spatial dan Java 7/30/2011 Fakultas Geografi UMS Jumadi, S. Si Ilands.blogstaf.ums.ac.id

Panduan Pengembangan Web GIS dengan MySQL Spatial dan Java | i


Perangakat Lunak Prasyarat 1. MySQL Server 5.1 ke atas, 2. Apache Web Server, 3. PHP, 4. MapInfo (hanya untuk persiapan data), 5. PHPMyAdmin atau MySQL Workbench, 6. Software Pengolah Gambar, 7. NetBeans IDE, 8. MapAdmin (spatial data importer), 9. Web Browser 10. Java Runtime Environment (JRE)

Panduan Pengembangan Web GIS dengan MySQL Spatial dan Java | ii


Kata Pengantar Buku panduan singkat ini menjelaskan langkah-langkah dalam membangun suatu aplikasi GIS berbasis Web memanfaatkan MySQL spatial sebagai sistem basis data serta Java Applet sebagai media untuk viasualisasi data spatial. Diharapkan dengan adanya buku panduan ini dapat

mempermudah

mahasiswa

maupun

khalayak

luas

dalam

mempelajari

dan

mengembangkan aplikasi Web GIS untuk berbagai keperluan. Aplikasi Web GIS saat ini sudah banyak dimanfaatkan oleh berbagai perusahaan maupun instansi. Bahkan di beberapa perusahaan besar aplikasi web GIS digunakan dalam bisnis proses untuk berbagai keperluan dalam pengelolaan asset maupun pelanggan. Keberadaan data spatial dalam aplikasi web GIS membuat aplikasi ini berbeda dengan aplikasi konvensional sebelumnya yang hanya berbasis informasi tekstual sehingga mempersulit dalam interpretasi permasalahan keruangan dalam permasalahan bisnis maupun masyarakat. Akhirnya dengan ditulisnya buku panduan ini penulis berharap semoga dapat bermanfaat.

Surakarta, 28 Juli 2011 Penulis

Panduan Pengembangan Web GIS dengan MySQL Spatial dan Java | iii


Daftar Isi Perangakat Lunak Prasyarat .................................................................................................................... ii Kata Pengantar ....................................................................................................................................... iii Daftar Isi................................................................................................................................................. iv 1. Pendahuluan ....................................................................................................................................... 1 2. Membangun Basisdata Spatial (Geodatabase) dengan MySQL ............................................................. 1 3. Query dan Analisis Spatial pada MySQL ............................................................................................. 10 4. Visualisasi Data Spatial menggunakan iLands ..................................................................................... 13 Daftar Pustaka ....................................................................................................................................... 18

Panduan Pengembangan Web GIS dengan MySQL Spatial dan Java | iv


1. Pendahuluan Keberadaan teknologi SIG telah memberikan kemudahan bagi banyak kalangan dalam mengelola dan memanfaatkan data spatial (geographic reffereced data). Namun demikian, software SIG berbasis desktop yang banyak dipakai selama ini memiliki keterbatasan terutama masalah aksesibilitas dan interoperabilitasnya (Peng dan Zhang, 2004). Sebagai upaya untuk mengatasi keterbatasan tersebut, pengembangan aplikasi SIG dapat beralih menggunakan teknologi web. Di samping lebih aksesible dan interoperable, saat ini juga sudah banyak pilihan teknologi yang dapat dipakai dalam membangun SIG web, misalnya Peng dan Zhang (2004) juga Xi dan Wu (2008) menggunakan geography markup language (GML), scalable vector graphics (SVG), dan web feature service (WFS), Kamadjeu dan Tolentino (2006) menggunakan SVG dan MySQL, sedangkan Babu(2003) menggunakan Java dan MySQL untuk membangun aplikasi SIG berbasis web. Salah satu teknologi yang dapat dijadikan sebagai alternatif adalah pemanfaatan sistem basis data MySQL. MySQL merupakan sistem basis data RDBMS (Relational Database Management System) yang mulai versi 4.1 menambahkan ekstensi spatial pada sistem basis datanya. Ekstensi spatial memungkinkan untuk menyimpan objek-objek geografis yang dapat dipakai dalam aplikasi SIG. Kaitannya dengan hal ini, berdasarkan spesifikasi dari OGC, setiap objek MySQL Spatial (layer) disimpan pada tabel yang terpisah dalam database, dengan satu record pada tabel dari setiap elemen spatial (spatial feature).

2. Membangun Basisdata Spatial (Geodatabase) dengan MySQL Geodatabase adalah data storage umum dan framework manajemen yang mengkombinasikan “geo” (spatial data) dengan “database” (data repository) untuk membangun pusat data repository untuk penyimpanan dan manajemen data spatial. Sistem ini dapat diaplikasikan baik di desktop, server maupun pada mobile environtments dan memungkinkan untuk menyimpan data spatial pada pusat lokasi untuk mempermudah akses dan manajemen data (ESRI, 2011). Pada basisdata non RDBMS biasanya basisdata spatial dan non spatial terpisah. Keduanya di kemudian digabungkan untuk membentuk informasi menggunakan suatu primary key tertentu. Adapun pada database yang berbasis RDBMS misalnya oracle, postgres dan MySQL data spatial dan non spatial dapat digabung dalam satu tabel sehingga satu record data dapat menyimpan data spatial dan non spatial. Panduan Pengembangan Web GIS dengan MySQL Spatial dan Java | 1


Pada aplikasi Web GIS yang akan dijelaskan dalam panduan ini, MySQL akan digunakan sebagai system basisdata untuk membangun geodatabase. MySQL menyimpan data spatial dalam kolom bertipe GEOMETRY yang secara hirarkis dapat memuat pemodelan geografis objek-objek permukaan bumi berupa area, garis dan titik. Dalam membagi hirarki klas-klas objek GEOMETRY MySQL mengacu pada OGC yang secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut.

Sumber: Karlsson Gambar 1. Hirarki Tipe Data MySQL Spatial

Secara hirarkis tipe data GEOMETRY dapat dibagi lagi menjadi beberapa tipe data yang lebih spesifik (Gambar 1), antara lain: POINT, LINESTRING, POLYGON, MULTIPOLYGON, dan sebagainya. Diantaranya berupa tipe abstrak (berwarna kelabu) yang berarti tipe data tersebut hanya dapat diisi dengan tipe data spatial yang lain, termasuk GEOMETRY. Dari beberapa tipe data abstrak tersebut hanya GEOMETRY yang dapat digunakan sebagai tipe kolom (Karlsson). Proses pembangunan geodatabase, sering dihadapkan pada permasalahan variabilitas format sumber data (data source) yang akan dipakai. Saat ini, khusunya di Indonesia, paling tidak ada 3 macam data spatial yang banyak di pakai oleh instansi maupun industri antara lain shapefile (SHP) dari ESRI, TAB dari MapInfo dan DWG dari AutoCAD. Disamping itu juga adanya perbedaan system proyeksi yang dipakai antara data satu dengan yang lainya terkadang menyulitkan dalam membangun geodatabase. Dalam latihan ini, akan diberikan contoh bagaimana mengkonversi data spatial dalam format flatfile (SHP) ke format RDBMS (MySQL) yang dapat digunakan untuk membangun geodatabase. Secara procedural, proses pembangunan geodatabase setidaknya melalui 3 tahap, antara lain: Panduan Pengembangan Web GIS dengan MySQL Spatial dan Java | 2


- Conceptual Design, hasil dari tahapan ini dalam desain database membantu analis dan stakeholder melaksanakan diskusi tentang apa maksud dan arti dari data yang diperlukan untuk memperoleh informasi, menempatkan informasi bahwa dalam konteks bukti dan penciptaan pengetahuan. Artinya, kedua kelompok ingin mendapatkan "benar" sedini mungkin dalam proyek. - Logical Design, operasi pengolahan data yang akan dilakukan pada atribut, spasial, dan temporal, tipe data individual maupun kolektif, memperoleh informasi untuk memenuhi langkah 1 dari operasi tersebut memperjelas kebutuhan logical design. - Phisical Design, tentukan kolom data, nilai-nilai yang valid dan rentang untuk semua domain, termasuk domain kode fitur, primary key dan jenis indeks. Secara skematis langkah-langkah tersebut beserta detail pelaksanaanya dijelaskan pada Gambar 2. Conceptual Design 1. 2. 3.

Identifikasi Produk. Identifikasi layer tematik berdasarkan kebutuhan. Menentukan rentang skala dan representasi data.

Logical Design 4. 5. 6.

Menentukan Struktur data tabel. Mendefinisikan Properti data Spatial. Mengusulkan Design.

Physical Design 7. 8. 9.

Mengimplementasikan prototype, review dan perbaikan. Menentukan alur untuk membangun dan memelihara data. Dokumentasi.

Source: dimodifikasi dari Artur and Zeiler, 2004 Gambar 2. Prosedur Pembangunan Geodatabase

Panduan Pengembangan Web GIS dengan MySQL Spatial dan Java | 3


Latihan 1. Penentuan Tipe Pemodelan Objek Geografis Suatu perusahaan listrik akan membangun gedatabase untuk asset kelistrikan yang terdiri atas area gardu induk, tiang, dan jaringan listrik. Sebagai peta dasar dibutuhkan jaringan jalan dan batas administratif (desa). Tipe data apa yang tepat untuk menampung model masing-masing data tersebut: No.

Aset

Tipe Data

1

Area Gardu Induk

Polygon

2

Tiang

………………………..................................

3

Jaringan Listrik

………………………..................................

4

Jaringan Jalan

………………………..................................

5

Batas Desa

………………………..................................

Saat ini data spatial dari objek-objek tersebut telah tersedia dalam format SHP (ESRI shapefile) yang akan digunakan untuk membangun aplikasi web GIS. File-file SHP tersebut tersimpan dalam folder data_shp_latihan. Adapun nama-nama file tersebut sbb: No.

Aset

Nama File

1

Area Gardu Induk

area_GI_region.shp

2

Tiang

tiang_point.shp

3

Jaringan Listrik

jaringan1_polyline.shp

4

Jaringan Jalan

jaringan_jalan_polyline.shp

5

Batas Desa

batas_desa_region.shp

Untuk melakukan konversi data SHP ke RDBMS (MySQL) dalam latihan ini akan menggunakan MapAdmin 2.0 (iLands Geodatabase Administrator). Dalam proses konversinya aplikasi ini memerlukan format MIF (MapInfo Interchange File) atau DXF (Drawing Exchange Format) kedua format tersebut merupakan format interchange untuk program lain agar dapat membaca data. Maka langkah pertama yang dilakukan adalah mengkonversi data dari SHP ke MIF/DXF. Dalam hal ini, MIF lebih disukai karena MIF mampu menampung data spatial dan textual dengan baik. Untuk melakukan konversi data dari SHP ke MIF lakukan langkah-langkah berikut:

Panduan Pengembangan Web GIS dengan MySQL Spatial dan Java | 4


Latihan 2. Konversi Data Spatial dari SHP ke MIF 1. Buka MapInfo, 2. Tutup startup dialog yang tampil, 3. Klik menu Tools -> Tools Manager, pastikan Tool Universal Translator dicontreng (Loaded dan atau autoloaded)

4. Jalankan menu Tools->Universal Translator->Universal Translator‌

5. Pilih Source, format: ESRI Shape, Pilih File(s): semua file yang ada pada folder data_shp_latihan. Klik Projection pilih Universal Transvers Mercator -> UTM Zone 49, Southern Hemisphere (WGS 84) karena wilayah yang akan dipetakan masuk zone tersebut.

Panduan Pengembangan Web GIS dengan MySQL Spatial dan Java | 5


6. Pilih Destination, Format: MapInfo MID/MIF dan Directory: D:\latihan_web_mif\.

7. Klik OK, tunggu beberapa saat. Setelah selesai periksa folder D:\latihan_web_mif\, apakah yang dapat anda temukan?

Sekarang anda telah memiliki file data spatial dalam format MIF yang disimpan dalam directory D:\latihan_web_mif\. Langkah selanjutnya adalah mengkonversi data tersebut ke dalam format MySQL. Untuk melakukan konversi terebut dapat menggunakan MapAdmin, sebagai berikut:

Panduan Pengembangan Web GIS dengan MySQL Spatial dan Java | 6


Latihan 3. Konversi Data Spatial MIF (flatfile) ke MySQL (RDBMS) 1. Buka MapAdmin, masukan host, username dan password database MySQL, apabila port tidak diubah pada saat installasi biarkan dengan nilai default. Klik Connect.

2. Buat database baru dengan menekan tombol Tambah Database Baru. , masukan nama database yang dikehendaki, misalnya: db_contoh.

3. Double klik nama database tersebut (db_contoh) pada list, 4. Untuk mengimport data spatial klik tombol Tambah Layer Baru. aplikasi akan menampilkan form dialog berikut:

Panduan Pengembangan Web GIS dengan MySQL Spatial dan Java | 7


6. Pilih Type sesuai tabel 1 halaman 4. Kemudian pilih file yang akan diimport.

7. Klik IMPORT, ulangi langkah di atas sehingga semua file terkonversi ke MySQL.

Setelah proses konversi selesai maka database db_contoh akan berisi beberapa tabel sesuai dengan jumlah konversi yang dilakukan. Tabel tersebut diberinama sesuai dengan nama file MIF yang dikonversi ditambah prefix spa_, misalnya spa_area_gi_region untuk tabel area GI. Untuk mengecek isi database dapat dilakukan dengan double click db_contoh pada list database pada MapAdmin (lihat Gambar 3).

Gambar 3. Tabel Hasil Konversi Data

Panduan Pengembangan Web GIS dengan MySQL Spatial dan Java | 8


Selanjutnya dapat dilakukan perubahan struktur tabel dalam database sesuai dengan kebutuhan aplikasi. Ada banyak aplikasi interface yang dapat digunakan untuk melakukan manipulasi struktur tabel dalam database MySQL misalnya PHPMyAdmin, SQLYog Enterprise, MySQL Workbench, dll. Aplikasi interface terakhir ini yang akan kita gunakan untuk memanipulasi struktur tabel. Manipulasi meliputi membuat kolom baru, mengubah nama kolom, menghapus kolom, merubah tipe data, membuat primary key, dan lain sebagainya. Latihan 4. Memanipulasi Struktur Tabel dalam Database 1. Buka MySQL Workbench 2.5 CE, sbb:

2. Klik New Connection, masukan host, username dan password,

3. Double klik koneksi pada list Open Connection, 4. Struktur basisdata dan tabel akan ditampilkan. Anda dapat menampilkan hirarkinya, sbb:

Panduan Pengembangan Web GIS dengan MySQL Spatial dan Java | 9


Pertanyaan: Pada kolom apakah data spatial disimpan? ……………………………………………………….. 5. Lakukan perubahan pada struktur tabel spa_area_gi_region, spa_jaringan1_polyline, dan spa_tiang_point. Masing-masing sebagai berikut: 5.1 Ubah nama field id_spa pada tabel spa_area_gi_region, spa_jaringan1_polyline, dan spa_tiang_point menjadi id. 5.2 Hapus kolom MSLINK pada tabel spa_jaringan1_polyline, dan spa_tiang_point. 5.3 Tambahkan kolom nomor pada kedua tabel tersebut dengan type data Varchar(50). 5.4 Tambahkan kolom lokasi pada kedua tabel tersebut dengan type data Varchar(100). 5.5 Tambahkan kolom tanggal_entry pada kedua tabel tersebut dengan type data date(). 5.6 Tambahkan kolom tinggi pada tabel spa_tiang_point dengan tipe data int(2). 5.7 Buat tabel dengan nama users dengan struktur kolom sebagai berikut: No Nama Kolom Type Lebar 1 ID INT 3 2 namausers Varchar 10 3 passwords Char 10 6. Perhatikan indexes yang dibentuk pada proses konversi data. Apa yang dapat anda simpulkan?

3. Query dan Analisis Spatial pada MySQL Query adalah merupakan bahasa untuk melakukan manipulasi terhadap database, yang telah distandarkan dan lebih dikenal dengan nama Structured Query Language (SQL). Query dibedakan menjadi 2, yaitu : 1. Untuk membuat/mendefinisikan obyek-obyek database seperti membuat tabel, relasi dan sebagainya. Biasanya disebut dengan Data Definition Language (DDL) Panduan Pengembangan Web GIS dengan MySQL Spatial dan Java | 10


2. Untuk memanipulasi data, yang biasanya dikenal dengan Data Manipulation Language (DML). Manipulasi data bisa berupa: (a) Menambah, mengubah atau menghapus data. (b) Pengambilan informasi yang diperlukan dari database, yang mana datanya diambil dari tabel maupun dari query sebelumnya. Pada bagian ini akan lebih focus pada Query jenis kedua yakni Data Manipulation Language (DML) karena bagian pertama sudah dilakukan secara visual menggunakan MapAdmin dan MySQL Workbench. Dalam hal ini, query yang diamksud lebih spesifik ke analysis spatial, adapun jika menghendaki lebih detail tentang query syntax dalam MySQL dapat mengunjungi http://dev.mysql.com/. Berikut ini adalah beberapa syntax MySQL yang dapat digunakan untuk melakukan analisis hubungan (relationship) antar objek geografis: Contains(g1,g2) Menhasilkan nilai 1 atau 0 yang mengindikasikan apakah g1 secara penuh berisi g2. This tests the opposite relationship as Within().

g1

g1

g2

g2

Nilai 1

Nilai 0

Disjoint(g1,g2) Menghasilkan nilai 1 atau 0 yang mengindikasikan bahwa g1 secara spatial disjoint (tidak beririsan) dengan g2.

g1

g1

g2

g2

Nilai 1

Nilai 0

Panduan Pengembangan Web GIS dengan MySQL Spatial dan Java | 11


Intersects(g1,g2) Menghasilkan nilai 1 atau 0 yang mengindikasikan bahwa g1 secara spatial beririsan dengan g2.

g1

g1

g2

g2

Nilai 1

Nilai 0

Within(g1,g2) Menghasilkan nilai 1 atau 0 yang mengindikasikan bahwa g1 secara spatial berada di dalam g2. Lawan dari Contains().

g2

g2

g1

g1

Nilai 1

Nilai 0

Disamping itu juga ada beberapa syntax penting terkait dengan property geometris, antara lain: Glength(g) Menghasilkan panjang (jarak) dari suatu garis (linestring). Area(g) Menhasilkan luas dari suatu polygon. Centroid(g) Menghasilkan titik pusat dari suatu polygon Astext(g)

Panduan Pengembangan Web GIS dengan MySQL Spatial dan Java | 12


Digunakan untuk mengkonversi format GEOMETRY(binary) ke text. Geomfromtext(text) Digunakan untuk mengkonversi teks ke dalam format GEOMETRY(binary) kebalikan dari astext(). Latihan 5. Analisis Spatial Praktekan sintaks-sintaks tersebut dengan panduan instruktur.

4. Visualisasi Data Spatial menggunakan iLands Pada tahap awal, browser akan memuat java applet sebagai aplikasi yang berjalan di client (client-tier). Selanjutnya applet akan melakukan inialisasi dengan membaca beberapa parameter yang sebelumnya diset melalui tag HTML pada saat melakukan embedding (Gambar 4 dan Gambar 5). Baik peta utama (map.class) maupun inset peta (inset.class) memerlukan initialisasi parameter yang digunakan untuk setting awal map space. <APPLET ALIGN="CENTER" name='mapapp' id='mapapp' code="ilands.map" archive ="applet/map.jar" MAYSCRIPT WIDTH="795" HEIGHT="500"> <param name="layerstate" value="11111111000000001111111111111111"> <param name="dmap" value="23628"> <param name="xmap" value="478152"> <param name="ymap" value="9162288"> <param name="host" value="192.168.0.1"> <param name="themeofmap" value="general"> <param name="themeparam" value="admin"> <param name="phpserve" value="amfm/applet/mapserve"> <param name="imagedir" value="/amfm/applet/images/"> <param name="imagearray" value="TGI.gif,TTM.gif,TD3FASA.gif,TTR.gif "> </APPLET>

Gambar 4. Embeding dan Initialisasi Parameter Peta Utama pada HTML

Panduan Pengembangan Web GIS dengan MySQL Spatial dan Java | 13


<APPLET ALIGN="CENTER" name='insetapp' id='insetapp' code=" ilands.inset" archive ="applet/map.jar" MAYSCRIPT WIDTH="185" HEIGHT="125"> <param name="layerstate" value="1111111110000011111111111"> <param name="dmap" value="23628"> <param name="xmap" value="478152"> <param name="ymap" value="9162288"> <param name="mapwidth" value="795"> <param name="mapheight" value="500"> <param name="insetwidth" value="185"> <param name="insetheight" value="125"> <param name="dinset" value="180000"> <param name="xinset" value="492152"> <param name="yinset" value="9150288"> <param name="host" value="192.168.0.1"> <param name="phpserve" value="amfm/applet/mapserve"> </APPLET> Gambar 5. Embeding dan Initialisasi Parameter Inset Peta pada HTML Beberapa parameter map.class yang harus diatur, antara lain: -

layerstate, menunjukan jumlah, susunan dan status layer data spatial yang akan ditampilkan pada peta terdiri atas beberapa digit angka sesuai jumlah layer peta, masing-masing digit mewakili satu layer peta. Apabila angka bernilai 1 maka berarti layer tersebut dibaca dan ditampilkan, sedangkan apabila angka bernilai 0 berarti layer tersebut tidak daibaca dan tidak ditampilkan. dmap (maximum distance of coverage), merupakan nilai virtual yang menunjukan jarak cakupan (coverage) sebenarnya dibumi dari ruang peta (map space) dalam satuan meter (m). Nilai dmap secara gafis dapat digambarkan sebagai

jarak

diagonal pada ruang peta yang berbentuk segi empat (Gambar 6).

dmap

Lebar Coverage Peta

-

Panjang Coverage Peta

Keterangan:

ukuran virtual peta di bumi (meter) ukuran digital peta di layar computer (piksel)

Gambar 6. Skema Posisi dmap dalam Ruang Peta Panduan Pengembangan Web GIS dengan MySQL Spatial dan Java | 14


xmap, merupakan nilai ordinat (x) pusat ruang peta (Gambar 7) .

-

ymap, merupakan nilai absis (y) pusat ruang peta (Gambar 7).

Koordinat pusat (x,y): xmap,ymap

Lebar Coverage Peta

-

Panjang Coverage Peta Keterangan:

ukuran virtual peta di bumi (meter) ukuran digital peta di layar computer (piksel)

Gambar 7. Skema Posisi xmap dan ymap dalam Ruang Peta

-

host, merupakan ip address server dimana applet akan melakukan request data spatial.

-

themeofmap dan themeparam, merupakan parameter yang dipakai dalam pengaturan peta tematik.

-

phpserve, merupakan posisi path direktori dan nama file PHP yang menjadi server data spatial, selanjutnya applet akan melakukan request ke path dan nama file tersebut.

-

imagedir, menunjukan posisi path direktori di mana file-file gambar yang akan di load oleh applet sebagai simbol-simbol peta.

-

imagearray, merupakan nama-nama file gambar dalam imagedir yang akan diload dan digunakan sebagai simbol peta. Nama-nama tersebut disusun dengan pemisah tanda koma (lihat Gambar 4).

-

WIDTH, merupakan ukuran lebar ruang peta dalam piksel.

-

HEIGHT, merupakan ukuran tinggi ruang peta dalam piksel.

Adapun parameter-parameter yang perlu diatur pada saat initialisasi inset.class antara lain:

Panduan Pengembangan Web GIS dengan MySQL Spatial dan Java | 15


-

dmap (maximum distance of coverage), merupakan nilai dmap dari peta utama (map.class) sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.

-

xmap, sama dengan nilai xmap pada peta utama.

-

ymap,sama dengan nilai ymap pada peta utama.

-

mapwidth, sama dengan nilai WIDTH pada peta utama.

-

mapheight, sama dengan nilai HEIGHT pada peta utama.

-

insetwidth, merupakan ukuran lebar inset peta.

-

insetheight, merupakan ukuran tinggi inset peta.

-

dinset, seperti dmap pada peta utama. Perbedaanya dmap dapat diubah-ubah sedangkan dinset nilainya tetap yang menunjukan panjang diagonal dari minimum boundary rectangle (persegi empat batas minimum) dari keseluruhan data spatal yang disimpan diserver.

-

xinset, merupakan nilai ordinat (x) dari koordinat pusat keseluruhan coverage data spatial yang dipakai pada suatu aplikasi spatial. xinset mirip dengan xmap pada peta utama tetapi apabila xmap dapat diubah-ubah pada saat operasi navigasi peta, sedangkan xinset selalu konstan.

-

yinset, merupakan nilai absis (y) dari koordinat pusat keseluruhan coverage data spatial yang dipakai pada suatu aplikasi spatial. yinset mirip dengan ymap pada peta utama tetapi apabila ymap dapat diubah-ubah pada saat operasi navigasi peta, sedangkan yinset selalu konstan.

-

host, merupakan ip address server dimana applet akan melakukan request data spatial.

-

baseimage, menunjukan path direktori dan nama file gambar yang digunakan sebagai gambar dasar pada inset peta. Gambar tersebut merupakan gambar bitmap yang menampilkan seluruh liputan data spatial.

Tabel 3. Daftar Method pada map.class Tipe double

Nama dan Variabel getCentroidX()

double

getCentroidY()

double

getDistanceMap()

String

getLayerstate()

Kegunaan Mendapatkan nilai absis (x) dari koordinat pusat peta Mendapatkan nilai ordinat (y) dari koordinat pusat peta Mendapakan nilai dmap dari peta Mendapatkan nilai status layer

Panduan Pengembangan Web GIS dengan MySQL Spatial dan Java | 16


int

getxcanvas(java.lang.Float xg)

void

removeNativeObject()

void

removeRuler()

void

reset()

double

roundNumber(double num, int dec)

void

setDistance(int x, int y, int x1, int y1)

void

setInset(double newx, double newy, double newd) setLayerstate(java.lang.String layers) setMapXYD(double newx, double newy, double newd)

void void

void

setmodedistance()

void

setmodeinfo()

void void

setmodepanning() setmodePlotLine()

void

setmodePlotPoint()

void

setmodeselect()

void void void

setmodezoomin() setmodezoomout() setSelectionXYD(double newx, double newy, double newd) setThematicParameter(java.lang.String thematic, java.lang.String parameter) zoomall()

void void

Merubah nilai absis(x) dari koordinat sebenarnya ke nilai absis(x) dari koordinat peta Menghapus objek animasi dari peta Menghapus ukuran jarak dari peta Mereset peta kembali pada tampilan awal Membulatkan angka decimal pada jumlah digit tertentu dibelakang koma Mengatur dmap untuk mengatur zooming Mengaupdate inset sesuai dengan kondisi peta Mengatur layer peta Mengatur xmap,ymap, dan dmap untuk keperluan navigasi peta Mengaktifkan mode pengukuran jarak Mengaktifkan mode identity ntuk mendapatkan informasi objek Mengaktifkan mode panning Mengaktifkan mode penggambar garis Mengaktifkan mode penggambar titik Mengaktifkan mode pemilihan objek Mengaktifkan mode zoom in Mengaktifkan mode zoom out Menandai objek dalam pencarian Melakukan setting peta tematik Menampilkan peta pada keseluruhan coverage data

Panduan Pengembangan Web GIS dengan MySQL Spatial dan Java | 17


Tabel 4. Daftar Method pada inset.class Tipe void void void

Nama dan Variabel setInsetXYD(double newx, double newy, double newd) showInsetCord(double newx, double newy, double newd) updateParentMap(double newx, double newy, double newd)

Kegunaan Memperbarui xmap,ymap dan dmap Menampilkan koordinat kursor pada inset Memperbarui xmap,ymap, dan dmap peta sesuai koordinat yang ditunjuk pada inset untuk navigasi

Daftar Pustaka Anonymous. 2004. Kumpulan Teknis Pengelolaan Air Tanah. Jakarta: Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Abdul-Rahman, A., & Morakot, P. (2008). Spatial Data for 3D GIS (5th ed.). Berlin: Springer. Anonymous. 2006. Linking to MySQL Spatial Layers. Nebraska: MicroImages, Inc.

Modelling

Anonymous. 2007. MySQL 5.1 Refference Manual. Boston: Free Software Foundation, Inc. Anonymous. 2009. Sun Expands Identity Management Suite With New MySQL Database Interoperability for Dramatically Lower TCO. Information Technology Business. Atlanta: May 12, 2009. pg. 133. Babu, M. N.. 2003. Implementing Internet GIS with Java Based Client-Server Environment. Map Asia Conference 2003. Bouchard, Dany. 2005. Using GIS data intelligence on the web with Scalable Vector Graphics (SVG). The Netherlands: SVG Open 2005 conference Enschede. Demers, Michael N. 1997. Fundamentals of Geographic Information System . New York: John Wiley & Sons, Inc. Di Glacomo, Mariella. 2005. MySQL: Lessons Learned on a Digital Library. IEEE Software; May/Jun 2005, Vol. 22 Issue 3, p10-13, 4p. ISSN: 07407459. Diakses 14 November 2009, dari Academic Source Premier. (Document ID: 16978944). Dunfeya, R. I., Gittings, B. M., & Batchellera, J. K.. 2006. Towards an open architecture for vector GIS. Computers & Geosciences, Volume 32, Issue 10, December 2006, Halaman 1720-1732. eSpatial. 2009. eSpatial Announces Full Function Web GIS Geographic Information Systems as Software as a Service SaaS. Information Technology Business,106. Diakses 12 September 2009, dari Academic Research Library. (Document ID: 1675433601).

Panduan Pengembangan Web GIS dengan MySQL Spatial dan Java | 18


Haryanto, S. 2005. SQL: Kumpulan Resep Query Menggunakan MySQL. Jakarta: Dian Rakyat. Kamadjeu, R., & Tolentino, H. 2006. Open Source Scalable Vector Graphics Components for Enabling GIS in Webbased Public Health Surveillance Systems. AMIA 2006 Symposium Proceedings, 973. Kang, J. S., You, Y., Sung, M. Y., Jeong, T. T., & Park, J. 2008. Mobile Mapping Service using Scalable Vector Graphics on the Human Geographic. Seventh IEEE/ACIS International Conference on Computer and Information Science. Karlsson, Anders. GIS and Spatial Extensions with MySQL. dari http://dev.mysql.com/techresources/articles/4.1/gis-with-mysql.html, diakses tanggal 14 November 2009. Lilley,

C., Chair, and Jackson, D..2004. 2d Graphics http://www.w3.org/Graphics/SVG/. Diakses 12 September 2009.

in

XML.

dari

Mikhalenko, Peter V.. 2006. Explore W3C standards: Make SVG more active with sXBL. CNET Networks, Inc. Neumann, A., & Andréas M, W. 2000. Vector-based Web Cartography: Enabler SVG. Diakses tanggal 5 Agustus 2008, dari www.carto.net. Oxley, Alan. 2009. Web 2.0 Applications of Geographic and Geospatial. Bulletin of the American Society for Information Science and Technology. April/May 2009 – Volume 35, Number 4. Peterson, Michael P.. 2003. Maps and the Internet. ELSEVIER – INTERNATIONAL CARTOGRAPHIC ASSOSIATION, UK: Elsevier Scient, ltd. ISBN: 0-08-044201-3. Seff, George. 2002. Scalable Vector Graphics and Geographic Information Systems. Limbic Systems, Inc. Santosa, W. S & Adji, N. A.. 2007. The Investigation of Ground Water Potential by Vertical Electrical Sounding (VES) Approach in Arguni Bay Region, Kaimana Regency, West Papua. Forum Geografi. Vol. 21(1) Juli 2007. Sudarmadji. 2006. Perubahan Kualitas Air tanah di Sekitar Sumber Pencemar Akibat Bencana Gempa Bumi. Forum Geografi. Vol 20 (2) Desember 2006: 91-119. Xi, Yan-tao & Wu, Jiang-guo. 2008. Application of GML and SVG in the development of WebGIS. Journal of China University of Mining and Technology. Volume 18, Issue 1, March 2008, Pages 140-143. Peng, Z. & Zhang, C.. 2004. The roles of geography markup language (GML), scalable vector graphics (SVG), and Web feature service (WFS) specifications in the development of Internet geographic information systems (GIS). Journal of Geographical Systems, 6(2), 95-116. Diakses 11 September 2009, dari Academic Research Library. (Document ID: 848873401). http://dev.mysql.com/ http://www.w3schools.com

Panduan Pengembangan Web GIS dengan MySQL Spatial dan Java | 19


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.