2 minute read

HUT ke-49 PPNI

Kegembiraan dan gairah mewarnai wajah para perawat saat merayakan Hari

Ulang Tahun (HUT) ke-49

Advertisement

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di tingkat jajaran Dewan Pimpinan

Wilayah (DPW) PPNI Jawa

Tengah di Hotel Golden City

Semarang, Minggu 19 Maret 2023.

TE dalam HUT tahun ini, ‘’Gapai Sejahtera dengan Profesionalisme’’ Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sedianya hadir, namun kehadirannya diwakili Dirjen Tenaga Kesehatan drg Arianti Anaya AKM, yang memberikan sambutannya secara daring.

Hadir juga mewakili Gubernur Jawa Tengah, Sekretaris Dinas Kesehatan, Jawa Tengah Desie Frihandini Afief SKM MHSc. Ketua Umum DPP PPNI Dr Harif Fadhillah SKp SH MKep MH, hadir langsung bersama Anggota Komisi IX DPR RI, Dr Edy Woeryanto SKp MKep

Ketua DPW PPNI Jateng, Ns Kurnia Yuliastuti SKp MKep bersama pengurus DPW PPNI lainnya, serta jajaran Ketua DPD PPNI se-Jateng, mendapatkan kehormatan atas kehadiran pejabat pemerintah, swasta, organisasi profesi kesehatan lain, stakeholder, dan para undangan lainnya

Perayaan ulang tahun itu juga diisi dengan Sem- inar Nasional bertema Interprofessional Collaborative Practice’’ dengan pembicara, antara lain Dr Harif Fadhillah SKp SH Mkep, Dr Edy Woeryanto SKp Mkep, Ketua IDI Jateng dr Djoko Handojo Msi Med SpB (K) Onk FICS, serta Prof dr Zaenal Muttaqin SpBS (K) PhD.

‘’Alhamdulillah 49 tahun, usia yang tidak muda Sampai tahun ini kita bisa menjaga marwah, sekaligus menjaga profesi ini selalu ada untuk sejahter tersebut, tidak mudah Menurut Bu Yuli, dari sekitar 8 600-an perawat honorer di Jawa Tengah lebih dari separuhnya bergaji di bawah UMR.

‘’Kinerja profesinya diakui belum Sehingga PR kita, adalah bagaimana memperjuangkan kesejahteraan perawat. Walaupun saat ini ada progres afirmasi bagi P3K, lama pengabdiannya dihargai Itu membuktikan pemerintah peduli perawat,’’ kata dia sambil mengungkapkan pemerintah mengentaskan 8 600 perawat honorer di Jawa Tengah

PPNI Jateng pun berusaha keras untuk membuat perawat sejahtera Di antaranya memenuhi kebutuhan perawat dengan pelatihan, seminar, juga kediklatan ‘’Kami memberikan hibah penelitian bagi perawat klinis, sebesar Rp 200 juta Ini menjadi bagian kembangkan kompetensi perawat,’’ ujar Bu Yuli.

Pada Harif Fadhilah mengatakan bahwa sejahtera dan profesionalisme merupakan dua hal tuti

Tema ‘’Gapai Sejahtera dengan Profesionalisme’’, diusung menurut perempuan yang akrab disapa Bu Yuli itu karena memang perawat harus sejahtera dan profesional

‘’Kalau bicara sejahtera, tentu harus dibuktikan dengan profesionalisme

Demikian juga, ketika menjaga profesionalism dalam bekerja, harapannya harus sejahtera. Dua hal itu adalah keseimbangannya,’’ katanya

Sehingga tentu saja gapai sejahtera dengan profesionalisme adalah dua kata yang harus dimiliki perawat Sejahtera menurut Bu Yuli, bisa dilihat dari kesempatan bekerja di lingkungan kerja yang positif, kemudian ada ruang untuk berekspresi, serta melakukan pengembangan kompetensi secara baik

Di sisi lain, finansial akan terpenuhi ketika seorang perawat menjalani profesinya dengan baik

‘’Harapannya ada keseimbangan antara hak yang dinikmati sebagai bagian dari profesionalisme yang dia berikan,’’ ujar dia

Hanya saja perjuangan menuju perawat yang kata tersebut tidak bisa saling menegasikan.

‘’Keniscayaan harus dicapai dua-duanya Tidak mungkin capai kesejahteraan tanpa capai profesionalisme, tidak juga mengaku profesional tapi tidak dapat kesejahteraannya,’’ katanya

Ia mengingatkan momentum 49 tahun adalah saat yang tepat untuk menyelaraskan dua kata tersebut, perawat harus sejahtera sekaligus profesional. Tentu saja, peran organisasi profesi sangat diperlukan untuk menuju tujuan tersebut

Kalau perawat sejahtera, profesional, pasien pun akan mendapatkan perawatan yang optimal. Dengan perawat profesional, aspek kesejahteraan untuk masyarakat terpenuhi, @en&sn g

This article is from: