Banjarmasin Post Rabu, 31 Juli 2013

Page 30

Banjarmasin Post

31

RABU 31 JULI 2013

ISTIMEWA

Mengukuhkan Ikon Kota Seribu Sungai ■ Pemko Banjarmasin Terus Lestarikan Pasar Terapung Oleh : Restudia BERBICARA sungai tidak bisa dilepaskan dengan kebneradaan Kota Banjarmasin. Bahkan saking identiknya, ibukota Kalimantan Selatan (Kalsel) ini bergelar Kota Seribu Sungai. Gelar yang sudah mendunia tersebut bukan isapan jempol belaka. Karena hingga kini, kegiatan masyarakat yang bertumpu pada aliran sungai masih mewarnai kota ini. Bagi masyarakat Banjarmasin, sudah lekat dengan aktifitas sungai yang tidak hanya penopang keperluan sehari-hari, namun juga tempat berputarnya roda perekonomian. Warga berjualan di atas bantaran sungai menggunakan kelotok (perahu khas Banjar) hingga komunitas ini berjumlah banyak dan akhirnya akrab disebut Pasar Terapung. Transaksi warga di bantaran sungai itu sudah ada sejak puluhan bahkan ratusan tahun silam, yang terus diwariskan secara turun temurun dan tetap eksis hingga sekarang ini. Meski harus berhadapan dengan gempuran pasar-pasar modern, pasar terapung tetap berjalan dan menjadi bagian kearifan lokal. Itulah yang terus mengilhami dan mendorong kepemimpinan tiga serangkai kota Banjarmasin, H Muhidin (Wali Kota Banjarmasin), H Irwan Anshari (Wakil Wali Kota) dan Sekdako Banjarmasin, Zulfadli Gazali. Memasuki tahun ketiga, masa kepemimpinan tiga serangkai telah banyak pencapaian hasil kinerja dan kemajuan pembangunan yang jelas terlihat dan bersentuhan langsung dengan masyarakat luas. Baik yang langsng dirasakan warga Banjarmasin maupun warga lain. Seperti keberhasilan peremajaan wi-

“Semula akan dibuat di depan masjid raya Sabilal Muhtadin, namun kita menunggu kebijakan pimpinan” MUJIYAT

sata Pasar Terapung yang menjadi bagian upaya melestarikan budaya warga Banjarmasin, dan pembangunan siring di Bantaran Sungai Martapura. Selain untuk mempercantik kota, sekaligus menjadi ruang terbuka untuk masyarakat yang ingin santai bersama keluarga. Ternyata gebrakan Pemko Banjarmasin langsung dikenal warga. Ketika pasar terapung yang biasa dan selama ini dikenal warga tempatnya di Kuin, kini bergeser ke tengah kota. Tepatnya di siring Piere Tendean, Jalan Kapten Piere Tendean. Setiap Minggu pagi, warga menyerbu lokasi pasar terapung. Untuk berbelanja sayuran, buah-buahan, wadai (kue), ataupun untuk mengabadikan momen melalui kamera. Bahkan kini, pasar terapung Piere Tendean, jadi andalan wisata Banjarmasin dan Kalsel. Misalnya, dalam even nasional Hari Kesatuan Gerak PKK ke 41 dan Puncak Bulan Bhakti Gotong Royong ke 10 pada 30 Mei lalu, kemudian kedatangan Menteri Sosial , Salim Segaf Al Jufri pada 18 April lalu. Pasar terapung juga menjadi wisata andalan yang bisa ditawarkan Kota Banjarmasin, baik kepada wisatawan lokal maupun luar negeri untuk berdatangan ke kota ini.

Sekretaris Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Mujiyat mengatakan pengembangan pasar terapung Piere Tendean akan terus dilakukan. Rencananya, pemko akan membuat dermaga apung yang representatif. Tidak membahayakan pengunjung. “Semula akan dibuat di depan masjid raya Sabilal Muhtadin, namun kita menunggu kebijakan pimpinan,” katanya. Pasar terapung Kuin, juga tetap dikembangkan. Namun ada kendala terkait dengan karakter pedagang yang memang terbiasa berjualan terpisah. Sulit untuk bisa menyatukan pedagang sesuai program membangkitkan pasar terapung. Tujuan pemko, terangnya, adalah membudayakan pasar terapung. Pedagang tidak hanya berjualan hingga pukul 07.00 wita. Berjualan di pasar terapung jadi suatu kebiasaan, tak hanya pada hari-hari tertentu. Hingga akhirnya dikenal warga hingga wisatawan. Pembinaan pedagang juga terus digencarkan. Pedagang diminta untuk bisa mengemas barang dagangannya yang kebanyakan merupakan hasil dari kebun. Kabar baiknya, lanjut Mujiyat, ada beberapa pedagang yang mulai berani menjual suvenir. “Sudah ada yang mulai berjualan suvenir perahu,” katanya. Mengenai rencana pengembangan pasar terapung dalam kota, yang menjadi bagian pusat rekreasi masyarakat (Pusrekmas) di Jalan Jafri Zamzam, Mujiyat mengatakan kawasan tersebut menjadi rencana dari Pemprov Kalsel. Pemko, menyediakan untuk pengadaan lahan. Bila nanti bisa terwujud, pemko akan mendukung, apalagi pasar terapung jadi bagian di dalamnya. “Tentu saja akan kita dukung sepenuhnya,” pungkasnya.(adv)

ISTIMEWA

WALI Kota Banjarmasin H Muhidin bersama Menteri Sosial, Salim SegafAl Jufri mengunjungi Pasar Terapung Banjarmasin di sela-sela kunjungannya ke Kota Seribu Sungai.

Percantik Siring UPAYA mempercantik kawasan bantaran Sungai Martapura dengan adanya pembangunan siring, menjadi bagian keberhasilan Pemko Banjarmasin. Bahkan selama memimpin Kota Banjarmasin, H Muhidin, Irwan Anshari dan Zulfadli Gazali semakin intens melanjutkan pembangunan siring tersebut. Area bantaran sungai ‘disulap’ dengan pembangunan siring. Bantaran sungai tak identik dengan kawasan kumuh lagi, tetapi pemandangan sungai yang bebas pemukiman. Siring Piere Tendean, sebagian Siring Pasar Lama, sedang dalam pengerjaan siring eks SMPN 6, siring depan Pemko Banjarmasin, merupakan proyek pembangunan yang selesai dan masih dikerjakan. Pembangunan siring lanjutan, akan siap dilaksanakan. Nantinya, siring bakal menjadi ajang berkumpul warga Banjrmasin. Di siring Piere Tendean misalnya, terdapat menara pandang, kemudian di siring eks SMPN 6 yang rencananya akan dibuat lapangan. Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Drainase, Muryanta mengatakan ada beberapa titik pinggiran sungai yang akan dibangun siring. Di Pengambangan, Jalan RK Ilir, depan Korem 101 Antasari, dan Sungai Baru. Dijelaskan Muryanta, sebenarnya pembangunan siring ditargetkan selama 25 tahun, dari total Empperkiraan anggaran sekitar Rp 500 miliar. Namun, baru empat tahun lebih, pembangunan siring sudah sepanjang 2,5 kilometer. Untuk pembangunan siring bersumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pekerjaan besar lainnya, adalah rencana mewujudkan sungai yang diapit jalan, di Jalan Veteran. “Total pembangunan siring 2013-2014 Rp 28 miliar untuk APBD, Rp 16 miliar APBN,” tandasnya.(adv) ISTIMEWA


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Banjarmasin Post Rabu, 31 Juli 2013 by Banjarmasin Post - Issuu