Modul Tes Potensi Akademik Bappenas Pascasarjana

Page 60

11 6 11 × = 6 13 13 •

b.

Pembagian Caranya, bilangan pecahan yang menjadi pembagi terlebih dahulu harus dibalik. Maksudnya, bilangan yang berposisi sebagai pembilang menjadi penyebut dan bilangan yang berposisi sebagai penyebut menjadi pembilang. Secara umum dapat dituliskan: a c a d : = × b d b c

Jika diubah menjadi pecahan campuran maka: 1 25 23 40 +2 − 2 + 2,23 − 40% = 2 4 100 100 100 8 =3 100

Contoh: 2 3 2 4 8 : = × = 7 4 7 3 21 •

Untuk operasi perpangkatan dan pengakaran bilangan pecahan sama seperti pada operasi perpangkatan dan pengakaran pada bilangan bulat.

Sementara itu, pecahan desimal juga dapat dilakukan operasi hitung seperti halnya pecahan biasa. Aturannya: a.

Pecahan desimal dapat dijumlahkan atau dikurangkan dengan cara susun ke bawah dan diurutkan sesuai dengan nilai tempat. Contoh: 2,24 + 2,4 = … Caranya: 2,24 2,4 + 4,64 2,37 – 2,22 = … Caranya: 2,37 2,22 – 0,15

56

56

Jika menjumpai pengerjakan ga­ bung­ an, pecahan diubah menjadi pecahan biasa atau pecahan campuran atau juga pecahan desimal. Contoh: 1 2 + 2,23 − 40% = ... 4

Jika diubah menjadi pecahan desimal maka: 1 2 + 2,23 − 40% = 2,25 + 2,23 − 0, 04 2 = 4, 44 c.

Jika menjumpai perkalian pecahan desimal maka dapat dilakukan dengan cara menyusunnya ke bawah.

d.

Jika mendapatkan pembagian pecahan desimal dengan bilangan desimal maka bilangan yang akan dibagi dan bilangan pembaginya dapat diubah dulu menjadi bilangan bulat. Contoh: 2,4 : 0,8 = … Caranya: bilangan yang dibagi dan pembaginya dari pecahan desimal tersebut dikalikan dengan 10 maka: 24 : 8 = 3


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.