Waspada, senin 26 september 2016

Page 5

Medan Metropolitan

WASPADA Senin 26 September 2016

A5

Pasutri Sekap Dan Aniaya Siswi SMA MEDAN (Waspada): Sepasang suami istri (Pasutri) disinyalir menganiaya dan menyekap gadis remaja yang mengaku siswi kelas 2 SMA Methodist II, selama lebih kurang satu bulan lamanya.

Hal tersebut dikatakan korban Fely Fidela, 17, gadis turunan, saat berada di Polsek Medan Baru, Sabtu (24/9) sore. Korban Fely datang ke kantor polisi tersebut diantar penarik becak bermotor (betor). Fely kepada petugas piket SPKT Polsek Medan Baru me-

nyebutkan, dirinya disekap dan dianiaya pasangan suami istri yang mengaku sebagai orangtuanya. Kata dia, sejak kecil dirinya sudah diasuh neneknya yang tinggal menetap di Jl. S Parman, Kec. Medan Baru. Dia tidak mengenal siapa orangtuanya. Namun sekira sebulan yang lalu, korban didatangi sepasang pasutri yang mengaku orangtua aslinya. “Sejak kecil aku tidak tahu siapa kedua orangtuaku, karena sejak kecil aku hanya tahu diasuh nenek. Sebulan lalu ada keluarga nenek yang ngaku aku anak mereka. Pasutri itu datang ke rumah mau ngajak aku makan,” sebutnya. Neneknya yang sudah bersamanya dan merawatnya sejak kecil lalu mengizinkan Fely untuk pergi bersama pasutri tersebut. Ternyata, Fely dibawa pasutri itu ke rumahnya di Jl. Mojopahit, Kec. Medan Petisah. Di rumah itu korban bukannya

dikasih makan, tetapi malah dianiaya. “Di rumah itu saya disekap seminggu. Bukan hanya disekap dalam kamar, saya juga disiksa dandianiayasamabapakitudengan sapu, badanku disepak. Sampai dikasih obat tidur,” ujar Fely. Sang nenek yang sudah tua sempat mencari keberadaan Fely di rumah tersebut. Namun, pasutri itu telah membawa korban ke Rumah Saki Jiwa (RSJ) Bina Arma tanpa sepengetahuan neneknya. “Aku dibawa kerumah sakit itu, pada hal aku tidak sakit. Di dalam rumah sakit itu dokter sampai terkejut, kenapa aku bisa masuk situ. Sampai 3 minggu aku di dalam rumah sakit tersebut,” katanya. Tepat tiga minggu, tepatnya Sabtu (24/9) pagi, Fely keluar dari RSJ Bina Arma karena memang tidak mengalami gangguan kejiwaan. Fely yang tidak mengetahui jalan di Kota

Medan, berjalan dari rumah sakit karena tidak memiliki uang, hingga dia pingsan tidak sadarkan diri. “Aku tidak tahu di daerah mana itu. Aku keluar dari rumah sakit lalu tidak sadar dan sudah di dalam mobil. Ada yang bawa saya naik mobil, karena aku pingsan di jalan,” tuturnya. Sementara itu, pengendara betor mengaku, dirinya membawa Fely karena disuruh pengemudi mobil saat melintas di Jl. Titi Papan. Pengemudi mobil tersebutmenghentikanbecakuntuk membawa Fely ke kantor polisi. Kapolsek Medan Baru, Kompol Ronni Bonic yang dikonfirmasi, Minggu (25/9), membenarkan pihaknya ada menerima pengaduan korban penyekapan dan penganiayaan. “Petugas PPA kita sedang melakukan penyelidikan dan mempelajari kasusnya,” katanya. (czal/I)

Warga Desak Pemko Tutup Pabrik Daur Ulang

Waspada/Amrizal/B

SISWI SMA Methodist II diduga menjadi korban penganiayaan dan penyekapan dilakukan pasutri yang mengaku orangtuanya, saat membuat pengaduan di Polsek Medan Baru.

Jukir Disiram Air Panas MEDAN (Waspada): Seorang juru parkir (jukir) disiram air panas oleh pedagang warung kopi (warkop) berinisial Lis, 50, di Jl. AR Hakim (Jl. Bakti) depan Pasar Akik, Kel. Sukaramai II, Kec. Medan Area, Sabtu (24/9). Akibatnya, tubuh M Faldi Alprildo Damanik, 48, warga Jl. Rawa Gang Sadar Ujung, Kel. Tegalsari Mandala III, Kec. Medan Denai, mengalami luka melepuh di bagian punggung. Korban sempat mendapat perawatan medis di rumah sakit. Belum diketahui secara pasti penyebab korban disiram air panas. Namun, beberapa sumber menyebutkan, pelaku nekat menyiram korban pakai air panas karena korban melarang pelaku berjualan. “Marah pula dia sama aku. Padahal dia sudah memakai lahan parkirku. Kalau semua lahan parkir dipakainya. Bagaimana aku nyari uang setoran parkir,” ujar M Faldi di Polsek Medan Area. Korban mengaku, antara dirinya dengan pelaku sudah mulai ribut sejak beberapa bulan lalu. Kejadian ini berawal disaat korban menyuruh pelaku untuk mengeser lapak warkopnya karena ada mobil yang mau parkir. Karena ditegur korban, pelaku tidak terima dan sempat terjadi pertengkaran. Entah bagaimana, pelaku emosi dan mengambil air panas dari warkopnya langsung menyiramkan ke punggung korban. Warga yang melihat keributan tersebut, mencoba melerainya. Dengan kondisi luka melepuh korban mendatangi Polsek Medan Area membuat pengaduan. Kanit Reskrim Polsek Medan Area, Iptu Benres Tarigan menyebutkan, korban sudah membuat laporan pengaduan. (h04/C)

Polsek Medan Baru Razia 3C MEDAN (Waspada): Guna menekan dan meminimalisir aksi kejahatan jalanan seperti begal, jambret, dan curanmor di wilayah hukumnya, Polsek Medan Baru melakukan Razia 3C (Curas, Curanmor, dan Curat), di Jl. Polonia Medan, Minggu (25/9) dini hari. Saat razia digelar yang dipimpin oleh Perwira Pengawas (Pawas) Panit Reskrim II Ipda Galih Y Mubaroq beserta puluhan personelu itu, terlihat puluhan anak baru gede (ABG) berusaha menghindar dengan memutar arah. Walau pun banyak yang berusaha menyelamatkan diri dari razia tersebut, banyak pula yang memberanikan diri untuk masuk dan memenuhi pemeriksaan polisi. Ipda Galih menuturkan, razia rutin yang dilakukan pihaknya guna menciptakan rasa aman dan nyaman sesuai atensi pimpinan. “ Razia 3C ini kita gelar guna memberantas segala bentuk kriminalitas dan mempersempit ruang gerak pelaku Curas (Begal), Curanmor, dan Curat, serta narkotika di Kota Medan,” tuturnya. Kata dia, dalam razia ini pihaknya mengamankan 1 sepedamotor yang pengendaranya tidak membawa STNK. “Satu unit sepedamotor terpaksa kami amankan lantaran pengendaranya tidak memiliki STNK. Sedangkan untuk senjata tajam (Sajam) dan narkotika tidak ada kita amankan dalama razia tersebut,” ujar Galih.(czal/C)

MEDAN (Waspada): Sejumlah warga yang bermukim di Jl. Jermal VII dan Jl. Panglima Denai, Kel. Denai, Kec. Medan Denai, mendesak Pemko Medan, agar segera menutup pabrik daur ulang tutup minuman ringan di Jl. Panglima Denai. Pabrik tersebut diduga selain tidak punya izin, keberadaan truk-truk yang setiap hari melintas menuju pabrik menyebabkan kerusakan jalan. Seorang warga menuturkan, pemilik pabrik yang disebut-sebut bernama Edwin, tidak pernah minta izin dari warga sekitar. Sedangkan bangunan pabrik berdiri di lokasi pemukiman padat penduduk. Begitu juga lalu lalang kendaraan ber-

tonase tinggi (truk tronton) sangat mengganggu keselamatan jiwa warga sekitar. Bahkan, suara mesin pabrik mengganggu warga. Mirisnya lagi, pabrik itu tidak ada izin dari instansi terkait. “Kami sangat keberatan berdirinya pabrik ini, sudah di datangi lurah dan kepala lingkungan serta warga sekitar, Kamis kemarin, namun Sabtu kemarin pabrik itu masih beroperasi juga,” sebut Rayto didampingi warga lainnya sembari meminta agar Pemko Medan segera menutup pabrik tersebut. Sementara itu, Lurah Denai Syahrul bersama warga dan kepala lingkungan mendatangi pabrik daur ulang tersebut. Saat

ditanya soal izin operasionalnya, pemilik pabrik bernama Edwin tidak bisa memperlihatkannya dan berdalih masih dalam urusannya. “Saya Lurah Denai, kenapa tidak melapor buka pabrik disini. Pabrik apa ini, mana izinnya coba saya lihat, apa ada rekomendasi dari lurah buka pabrik disini,” ujar Syahrul menghardik pemilik pabrik dihadapan warga. Meski sudah dihardik lurah, pemilik pabrik tidak bisa memperlihatkannya, sehingga lurah meminta agar pabrik tersebut segera ditutup. Lurah Denai menyebutkan, pihaknya tidak pernah mengeluarkan rekomendasi pabrik tersebut.(h04/C)

Polresta Medan Naik Status Jadi Polrestabes MEDAN (Waspada): Kepolisian Resor Kota (Polresta) Medan naik status menjadi Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Medan sejak, Jumat, 23 September 2016. Keputusan tersebut tertuang dalam surat telegram Kapolri Jenderal Polisi Drs M Tito Karnavian MA, PhD, nomor ST/ 2325/IX/2016 tanggal 23 September 2016. Dalam surat telegram tersebut, Kapolri tetap menunjuk Kombes Pol. H Mardiaz Kusin Dwihananto SH, MHum, sebagai Kapolrestabes Medan dan AKBP Mahedi Surindra SH, SIK, sebagai Wakapolrestabes Medan.

“Alhamdulillah, perubahan kenaikan status ini patut disyukuri sebab sebagai wujud semakin besarnya kepercayaan publik yang harus diemban oleh kita. Saya berharap segenap personel Polrestabes Medan siap menerima amanah ini,” kata Kombes Mardiaz, Sabtu (24/9), yang juga dinyatakan lulus sebagai calon peserta Sespimti tahun 2016. Dia berharap dengan meningkatnya status menjadi Polrestabes Medan, dapat lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. “Peningkatan status tentunya akan disertai dengan peningkatan sumber daya yang ada,” ujarnya. Seiring status Polresta Me-

dan yang naik menjadi Polrestabes Medan, maka perubahan struktur organisasi dan kepangkatan para pejabatnya akan berubah. Seperti jabatan Kepala Satuan (Kasat) yang selama ini dijabat polisi berpangkat Komisaris Polisi (Kompol), maka berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) junior, seperti Kasat Reskrim, Res Narkoba, Lantas, Intelkam. Peningkatan status tentunya akan disertai dengan peningkatan sumber daya manusia yang handal sebagai sosok prajurit bhayangkara yang siap menjadi pengayom, pelindung, dan pelayan masyarakat. (m39/C)

Kompolnas Kunjungi Polresta MEDAN (Waspada): Komisioner Kompolnas dipimpin Irjen Pol. (Purn) Yotje Mende dan jajaran mengunjungi Polresta Medan, dalam rangka pengumpulan data Sarana Prasarana, Sumberdaya Manusia, dan Anggaran, di Rupatama Polresta Medan, Jumat (23/9). Komisioner Kompolnas diterima Wakapolres AKBP Mahedi Surindra SH, SIK, didampingi Kabag Ops Kompol H Herwansyah Putra, Kabag Sumda Kompol Sonny W Siregar, para Kasat dan Kapolsek jajaran. Menurut AKBP Mahedi, kunjungan Komisioner Kompolnas bertujuan untuk melihat

dari dekat upaya-upaya dan aplikasi penggunaan anggaran, serta keberadaan Sarpras dan pembinaan SDM. “Sejauh ini kita telah melaksanakan semua kegiatan operasional dan pembinaan sesuai visi dan misi Polresta Medan. Menciptakan suasana kondusif di Kota Medan, dan mendukung program Pemko Medan mewujudkan kamtibmas yang mantap,” ujarnya. Polresta Medan, kata Mahedi, sudah merangkul seluruh komponen masyarakat untuk ikut serta membantu tugas Polri. Sementara itu, Komisioner Kompolnas Irjen Pol (Purn)

Yotje Mende menuturkan, Kompolnas senantiasa berusaha memberikan dukungan untuk menyempurnakan harapan bersama dalam pengumpulan data yang baik. “Jadi, kita bukan mencaricari kesalahan. Kita menyempurnakan harapan bersama untuk pengumpulan data yang lebih baik. Diharapkan Polresta Medan kedepannya semakin baik dalam pengumpulan data-data yang valid tentang Sarpras, SDM ,dan anggaran operasional,” tutur Yotje Mende didampingi rombongan Dede Farhan Aulawi SE, MM, AKP AH Yani, dan Widodo. (m39/C)

Diamankan Keluarga Korban Cabul MEDAN (Waspada): Seorang pegawai honorer Dinas Pariwisata Kota Medan berinisial I, 28, warga Jl. Perintis Kemerdekaan, Kec. Medan Timur, diserahkan ke Polsek Percut Seituan, Minggu (25/ 9) dinihari, karena menghamili gadis di bawah umur hingga melahirkan. Informasi yang diperoleh dari Polsek Percut Seituan, Minggu siang, perkenalan korban dengan pelaku terjadi sekitar 1 tahun yang lalu. Korban yang bekerja sebagai terapis Spa sering didatangi oleh pelaku di kawasan Medan Baru. Karena sering bertemu, keduanya menjalin hubungan asmara hingga akhirnya melakukan hubungan suami istri. Akhirnya korban hamil dan melahirnya bayi laki-laki, namun pelaku tak mau bertangggungjawab. Pada Sabtu malam, paman korban, C Samosir, melintas di Jl. Aksara, Kec. Medan Tembung, melihat pelaku dan membuntuti sampai persimpangan Jl. Perguruan/Jl. Mandala By Pass. Paman korban langsung menghadang laju sepedamotor I dan mengamankannya. Saat diinterogasi, pelaku tidak mengakui perbuatannya. Akhirnya dibantu warga sekitar, paman korban memboyong pelaku ke kantor Polsek Percut Seituan. Sementara itu, Kapolsek Percut Seituan Kompol Lesman Zendrato ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya meminta keluargakorbansupayamenyelesaikannyasecarakekeluargaan.“Mereka memilih berdamai. Keluarga korban tidak jadi melapor dan berniat menyelesaikan secara kekeluargaan,” sebutnya.(h04/C)

Waspada/Rudi Arman/B

KOMISIONER Kompolnas dipimpin Irjen Pol. (Purn) Yotje Mende dan jajaran mengadakan pertemuan dengan Wakapolresta Medan AKBP Mahedi, di Rupatama Polresta Medan.

Waspada/Ist

PENGURUS Satkom Matra menerima penghargaan saat soft opening di Gedung Otmil Medan, Minggu (25/9).

Satkom Matra Hadir Bantu Keamanan MEDAN (Waspada): Satuan Komunikasi (Satkom) Matra hadir di Kota Medan. Satkom di bawah naungan Oditurat Militer Tinggi-1 itu bertujuan membantu keamanan Kota Medan. Untuk memperkenalkan kepada masyarakat, Satkom Matra mengadakan soft opening di Gedung Oditurat Militer Jl. Pangeran Diponegoro Medan, Minggu (25/9). Ketua pelaksana Hendra Nababan mengatakan, soft opening dilakukan untuk menyusun persiapan panitia melakukan grand opening akhir November, sekaligus menyambut HUT Badan Pembinaan Hukum (Babinkum) Mabes TNI. ”Kami akan membuat rencana jangka panjang, kami berharap ke depannya dapat bersinergi dengan keluarga besar Otmil,” ujarnya.

Selain memperkenalkan Satma Matra, soft opening diisi kegiatan sosial, seperti donor darah dan pemeriksaan kesehatan gratis. “Kita juga akan berkoordinasi dengan kepolisian menciptakan rasa aman kepada warga Medan,” sebutnya. Pelindung I Kolonel CHK Hendro dan pelindung II Kolonel CHK Eko menuturkan, soft opening dilakukan sebagai training sebelum grand opening. “Kegiatan ini bertujuan mulia, kita akan terus berkoordinasi agar Satkom Matra bertumbuh,” ujarnya. Acara dihadiri pengurus Satkom Matra, pejabat Otmil-1, PMI Kota Medan, Lions Club, petugas kebersihan Kota Medan dan warga yang mengikuti donor darah.(m27/C)

Bendahara KNPI Sumut Maju Pada Pilkada Tapteng MEDAN (Waspada): Bendahara Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumatera Utara, Bakhtiar Ahmad Sibarani, resmi mendaftar sebagai calon Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Periode 2017-2023. Keikutsertaan Bakhtiar dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tapteng, merupakan bentuk pengabdiannya sebagai putera daerah untuk memajukan daerahnya. Hal tersebut dikatakan Ketua KNPI Sumut, Sugiat Santoso SE, MSP, Minggu (25/9). Menurut dia, kemampuan Bakhtiar dalam mensejahterahkan dan memajukan masyarakat Tapteng, tidak perlu lagi diragukan. Kata Sugiat, Bakhtiar yang juga sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tapteng, merupakan sosok muda yang energik dan memiliki banyak pengalaman. “Masyarakat Tapteng, tidak perlu ragu untuk memilih Bakhtiar, hal tersebut dapat dilihat dari segudang pengalaman dan prestasinya, sehingga menghan-

tarkannya duduk sebagai Ketua DPRD Tapanuli Tengah dan Insyaallah akan duduk menjadi Bupati Tapanuli Tengah kedepan,” ujarnya. Sugiat menilai, masalah klasik yang sampai hari ini belum tuntas di Tapteng, seperti kemiskinan, pendidikan akan menjadi tantangan terbesar bagi Bakhtiar untuk segera dituntaskannya. “Bakhtiar memiliki kemampuan jaringan yang baik, oleh sebab itu, tentu dia akan melobi berbagai pihak termasuk pemerintah pusat dan pengusaha untuk menanamkan modalnya demi mempercepat kemajuan Tapteng, menciptakan lapangan pekerjaan, dan meningkatkan mutu kualitas masyarakat Tapteng,” tuturnya. Dijelaskannya, Bahktiar sudah banyak dikenal masyarakat Tapteng, sebagai sosok yang peduli pendidikan. Hal tersebut terbukti saat Bakhtiar menjadi Ketua DPRD Tapanuli Tengah, dia begitu getol memperjuangkan peningkatan dana alokasi pendidikan demi peningkatan mutu kualitas pendidikan. (cwan/B)

Dua Pencuri Sepedamotor Diamuk Massa MEDAN (Waspada): Dua pria diamuk massa hingga babak karena dipergoki mencuri sepedamotor Jupiter BK 4834 AAE saat parkir di lapangan Futsal Rajawali Jl. Jamin Ginting, Kec. Medan Tuntungan, Minggu (25/9). Informasi yang dihimpun, tersangka berinisial RAS, 30, dan AS,30, keduanya warga Jl. Jamin Ginting, Kec. Medan Tuntungan, dijebloskan ke sel tahanan Polsek Delitua. Pemilik sepedamotor Jonathan Tambunan, 18, warga Jl. Gatot Subroto, Kel. Kampung Lalang, Kec. Sunggal, awalnya main futsal bersama temantemanya. Korban tidak menyadari sepedamotornya yang diparkirkan di halaman parkir futsal sedang dikerjai AS, sedangkan RAS memantau situasi. Namun, saat merusak kunci kontak sepedamotor korban, dipergoki seorang ibu yang sedang mengantarkan minuman di futsal Rajawali tersebut. Kedua pelaku pura-pura datang ke arah korban hendak bermain futsal. Tidak berapa

lama kedua pelaku pergi. Ketika korban bersama teman-temannya hendak pulang, melihat kunci kontak sepedamotornya sudah rusak. Korban lantas melihat rekaman CCTV yang ada di futsal. Ternyata, kedua pelaku yang bersama korban tadi yang merusak dan hendak mencuri sepedamotornya. Selanjutnya, korban bersama temantemanya mencari pelaku. Korban yang melihat kedua pelaku lagi berjalan, langsung menjerit maling. Keduanya langsung ditangkap warga dan dihajar hingga babak belur. Kedua pelaku akhirnya diamankan oleh korban bersama teman-temanya dari amuk massa dan menyerahkan ke Polsek Delitua. Kanit Reskrim Polsek Delitua, Iptu Jonathan SH, ketika dikomfirmasi menyebutkan, pihaknya sudah menerima laporan korban dan kedua pelaku sudah dijebloskan ke sel tahanan Polsek Delitua untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (m40/C)

Korban Penipuan Minta Tersangka Ditahan MEDAN (Waspada): Korban penipuan dan penggelapan uang senilai Rp2,5 miliar Petro Pancasan Sembiring meminta kepolisian dan kejaksaan menahan tersangka berinisial HMN, 49, warga Jl. Sei Bahbolon, Kel. Babura, Medan Baru. Korban mengatakan, sejak melaporkan kasus itu ke Poldasu dengan bukti lapor No: STTLP/ 300/III/2015/SPKT “II” tanggal 14 Maret 2015, hingga kini tersangka tidak ditahan. Sementara selama proses penyelidikan tersangka selalu mangkir dari panggilan polisi. “Kini kasusnya sudah dilimpahkan ke kejaksaan, dan Rabu depan sudah mulai masuk masa persidangan. Tetapi pelakunya tetap tidak ditahan,” kata Sembiring, Minggu (25/9). Sejak kasus terjadi, dia mengaku sudah banyak mengalami kerugian. Bahkan seluruh hartanya, termasuk satu rumah digadaikan ke bank untuk menutupi utang piutang. Sebab uang yang digelapkan tersangka berasal dari pinjaman bank untuk pekerjaan pemasangan traffic light di Bandara FL Tobing, Tapanuli Tengah. “Uang untuk membeli alat dan perlengkapan proyek aku pinjam dari bank Rp2,5 miliar dengan jaminan rumah, mobil dan lainnya. Setelah proyek selesai, seharusnya pihak bandara menyetorkan uang ke rekening perusahaan kami,” ujarnya. Namun, tersangka secara diam-diam mengalihkan pembayaran ke nomor rekening pribadinya. “Dia diamdiam mengubah nama dan no-

mor rekening perusahaan menjadi nomor rekening pribadi. Padahal uang pekerjaan mulai dari awal hingga selesai semuanya dari saya,” tutur Sembiring berharap tersangka membayar seluruh kerugian. Pengamat hukum dari Pusat Studi Hukum dan Pembaruan (Pushpa) Muslim Muis mengatakan, tidak heran jika seorang pelaku tindak kejahatan tidak langsung ditahan. “Tidak perlu heran, karena penahanan tergantung kepentingan penyid i k d a l a m t a n d a k u t i p,” sebutnya.

Sebagaiman disebutkan dalam KUHAP, seorang penyidik harus mengedepankan persamaan hak di mata hukum. “Jika prinsip itu melekat pada setiap penyidik, maka pandangan penegakan hukum yang tajam ke bawah dan tumpul ke atas tidak akan muncul,” katanya. Persoalannya, penegakan hukum di Sumut masih mengedepankan orang lebih kuat. “Jika seseorang itu kuat secara finansial maka merdekalah orang itu. Tetapi jika lemah penegakan hukum itu akan sangat tajam,” ujar Muslim.(m27/C)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.