Waspada, Selasa 28 Desember 2010

Page 8

Opini

WASPADA Selasa 28 Desember 2010

Polusi Udara Di Kota

Mohon Bantuan Kapolri Kepada Bapak Kepala Kepolisian RI Jenderl Polisi Timur Pradopo yang kami hormati, dengan ini ada suatu hal yang kami sampaikan kehadapan Bapak secara terbuka melalui media ini. Penyebab daripada persoalan ini hingga kami tujukan kepada Bapak, dikarenakan setelah pada tingkat Kepolisian Resort Kota di Tanjungbalai dan lanjut kepada Kepolisian Persoalannya adalah mengenai: 1. Laporan Polisi Nomo: 034/LBKN/TB.I/XI2009 tanggal 12 Nopember 2009 kepada Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara. 2. Laporan Polisi Nomor: LP/IV/2010/SU/Res Tg.Balai tanggal 10 Juni 2010 kepada Kepolisian Resort Kota (Polresta) Tanjungbalai. 3. Laporan Polisi Nomor: LP/233/X/2010/SU/Res.Tg.Balai tanggal 15 Oktober 2010 kepada Kepolisian Resort Kota (Polresta) Tanjungbalai. Laporan tersebut diatas, adalah mengenai Kasus dugaan Tindak Pidana Korupsi, yaitu dalam Pelaksanaan dan pekerjaan Proyek Neightborhood Upgrading and Shelter Sector Project (NUSSP) di Keluraha Pematang Pasir Kota Tanjungbalai. Proyek ini telah menggunakan Keuangan Daerah (APBD) dan Dana Hibah dari Asian Development Bank (ADB) Tahun 2009 dengan jumlah total Rp3.186.281.475,- dipotong PPN 10% dan Biaya Operasional 2,5%. Hingga akhirnya tersisa toal untuk Biaya Pembangunan Fisk Proyek sejumlah Rp2.478.218.955,-. Namun dari jumlah Milyaran Rupiah tersebut diatas, hanya menghasilkan bangunbangunan asal jadi yang saat ini sudah kupak-kapik ditambah lagi dengan hasil proyek yang besarannya tidak sesuai bestek, diperparah lagi dengan adanya proyek fiktif yang haya ada diatas kertas laporan, tanpa ada wujud pekerjaan lapangan. Kasus diatas sudah diproses sejak 1 tahun yang silam dan hingga saat ini masih dalam status tingkat penyidikan. Hal ini aneh dan menjadi tanda tanya besar bagi kami, sebab kalangan masyarakat dengan dibantu LSM telah berupaya membantu tuga-tugas dan data untuk kepolisian dalam penyelidkan, namun tetap tidak ada kepastian hukum karena tidak kunjung dilimpahkan kepada Kejaksaan. Karena itulah dalam kesempatan ini kami mohonkan bantuan serta uluran tangan Bapak selaku Kepala POLRI dan untuk lebih memaklumikan Bapak, bersamaan dengan Surat ini dimuat, kami juga mengirimkan data-data dan bukti beserta peta dan fotofoto kepada Bapak, dengan alamat Mabes POLRI di Jalan Trunojoyo Jakarta. Demikian permohonan ini kami sampaikan,semoga mendapat perhatian dan bantuan dari Bapak dan akhirnya kami ucapkan terima kasih. Juliana Kota Tanjungbalai

Pak Beye, Belajarlah Dari Sejarah Sebagai orang awam saya tertarik menyimak tulisan Dr. Daoed Joesoef yang dimuat dalam sebuah harian ibukota 11 dan 14 Desember dengan judul Dasar Pembentukan Bangsa Dan Keistimewaan Yogyakarta. Dalam harian itu mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menulis antara lain: Orang yang sedang berkuasa hendaknya jangan melupakan sejarah. Sikap ini pasti membuat sendi dasar pembentukan bangsa menjadi semakin rapuh. Dahulu Bung Karno telah berhasil melenyapkan bukti kesejarahan nasional dengan meruntuhkan Gedung Proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur Jakarta. Kini Presiden SBY mau menggugat lagi monumen sejarah perjuangan bangsa dengan mempertanyakan keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurut Dr. Daoed Joesoef selanjutnya, “Pemilihan Kepala Daerah kan hanya salah satu bentuk demokrasi. Masih ada bentuk lain. Piagam PBB membolehkan adanya auto determination. Jadi jangan ajari orangYogya berdemokrasi, ibarat mengajari ikan berenang”. Orang Yogyapun takkan mau kepala pemerintahannya berumur 80 tahun atau tidak becus. “Mereka akan temukan sendiri kiatnya,” demikian Dr. Daoed Joesoef. Menurut hemat saya alangkah baiknya apabila Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri memesan buku-buku otobiografi dan biografi para pendiri Republik ini, untuk dibagikan ke perpustakaan sekolah, perpustakaan daerah sampai ke tingkat kecamatan. Seperti biografi Bung Karno, otobiografi/ memoire Bung Hatta, St. Syahrir, Sultan Hamengkubuwono IX dan tokoh/pahlawan bangsa lainnya seperti Tan Malaka, H.Agus Salim, Bung Tomo, M.Natsir, Prof.Dr.Sumitro Djoyohadikusumo dan lain-lainnya. Sehingga dengan demikian para guru, para gubernur, bupati dan camat di seluruh Indonesia dapat mengenal sejarah pahlawan bangsanya. Bukan seperti sekarang, jangankan seorang bupati, seorang gubernur, pimpinan DPR/ DPRD, bahkan seorang jenderal sekalibar Presiden SBY pun mungkin belum pernah membaca biografi Bung Karno, otobiografi/memoire Bung Hatta, biografi Sultan Hamengkubuwono IX ‘Tahta Untuk Rakyat’, apalagi untuk membaca otobiografi Tan Malaka salah saorang pendiri Republik ini, yaitu ‘Dari Penjara Ke Penjara dan buku Madilog’ nya yang terkenal itu yang telah diterjemaahkan dalam berbagai bahasa.Alangkah ironisnya. Pimpinan Perpustakaan Nasional dapat menyusun daftar buku sejarah dan biografi para pemimpin nasional kita untuk dapat diterbitkan kembali oleh para penerbit buku di seluruh Indonesia untuk dipesan oleh Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Agama dan Kementerain Dalam Negeri untuk dibagikan ke perpustakaan mereka masingmasing di seluruh Indonesia setiap tahunnya sesuai dengan anggaran belanja yang tersedia. H.Slamat SM Sukatani Permai

APA KOMENTAR ANDA SMS 081265134674

Faks 061 4510025

Face Book username: smswaspada

+6281397805700 Sangat menarik berita Waspada kamis 23 Des ‘10 “Banyak Yang Kecewa”,sebelumnya sudah kuduga pasti demikian,karena seingatku selagi ayam masih mau makan jagung tak mungkin jugalah buaya nolak bangkai,ncek konon itu pulalah kambing hitam laris manis he he he,atok atok. +6285276981221 22 Des 2010, adalah hari kelabu karena hari itu bisa kita bayangkan betapa banyk air mata yang tumpah karena gagal jadi CPNS. Bagi saya,kecewa karena kegagalan saya itu biasa, tapi yang paling saya pertanyakan mengapa kecurangan2 dan kemunafikan di dunia ini seakan selalu menang dan menjadi juara. Ibaratkan makanan, hanya manusia bodoh yang tidak bisa mencium aroma belacan. Itulah kenyataan yang ada, hanya allah yang bisa menguak tabir dari perilaku manusia2 munafik seperti kemunfikan pemimpin2 di negara ini. +628126551485 PSSI memang tidak tahu diri dan tahu bersyukur, besarnya Timnas Indonesia di laga piala AFF, adalah karena besarnya dukungan suporter, jangan dimanfaatkan untuk menaikkan harga tiket yang tidak masuk akal, jangan sampai suporter jadi malas memberi dukungan. +6281260212557 Pak Satlantas, jangan Jl tTamrin saja yang ditertibkan. Jl Sekip simpang Jl.P.Tenun juga harus ditertibkan, karena parkir yang berlapis di depan sekolah TK dan material yg ditempatkan di bahu jalan oleh toko bahan bangunan di Jl. P.Tenun mengakibatkan jalan menjadi macat. T.Kasih +6281397005470 Kepada para pemimpin dari tingkat desa sampai menteri dari Sabang sampai Merauke tolong diingat dan dirasa jangan asal buat formalitas menanam ribuan bahkan jutaan pohon ditanam tapi yang sudah ada agar tetap dilestarikan ingat anda-anda juga yg merasakan dari apa yang Anda kerjakan. +6281375730246 Buat peserta ujian CPNS yang gagal, berdoa sbb: ya Allah jika kami didzolimi oleh pelaksana ujian, berilah azab dan bencana kepada mereka. Semua! +6285275247545 Tolong tanya sama Pemko kota Langsa. MINYAK TANAH SUBSIDI UNTUK RAKYAK kok dijual 4500/liter. Trus kok dijual sampai berjiregen2.kenapa begitu? +628126551485 Dari apa yang terjadi pada kasus pembelian Tiket Piala AFF di Senayan, tampak nyata PSSI masih “amatiran” dalam pengelolaan event internasional +6285763173541 Ayo..... INDONESIA kobarkan merahmu bangkitkan semangatmu dan tunjukan prestasimu, INDONESIA pasti bisa mengangkat tinggi-tinggi piala AFF SUZUKI 2010. Ayo Indonesia, kamu pasti bisa.

A7

Oleh dr Candra Syafei, SpOG Polusi udara, yang kebanyakan dari kendaraan bermotor, lebih banyak efek buruk pengaruhnya pada anak-anak dari pada orang dewasa

P

olusi udara di beberapa kota besar, misalnya Jakarta, Surabaya, Semarang dan Medan telah sangat memprihatinkan. Bebarapa penelitian tentang polusi udara dengan segala risikonya telah dipublikasikan, termasuk risiko kanker darah dan asma.Namunjarangdisadari,entahberapa ribu warga kota yang me-ninggal akibat tidak langsung dari pencemaran udara yakni infeksi saluran pernafasan yang terlaporkan. Coba sekali-kali sempatkan kita menengok ke langit saat udara cerah, sejak pagisampaisorehari.LangitdikotaMedan, Tanjungbalai, Rantauprapat danTarutung sudah tidak sebiru dulu lagi. Udara kota dipenuhi jelaga terutama yang nampak dipermukaandaundisepanjangjalanraya yang penuh debu. Kalau diperiksa dengan alat deteksi pencemaran udara, maka jelas sekali udara kota kita dipenuhi gas-gas dan partikel padat yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Diperkirakan dalam sepuluh tahun mendatang, terjadi peningkatan penderita penyakit paru dan saluran pernafasan dengan sangat bermakna. Bukan hanya infeksi saluran pernafasan akut yang kini menempati urutan pertama dalam pola penyakit di berbagai wilayah Sumatera Utara, tetapi juga meningkatkan jumlah penderita penyakit asma dan kanker paru. Terutama pada sasaran risiko tinggi pencemaran udara ini adalah anak-anak sekolah yang setiap pagi dan siang atau sore selalu terpapar pencemaran udara karena kegiatan berangkat dan pulang sekolah. Begitupun para pekerja, para penumpang dan pengemudi angkutan umum serta pengguna jalan umum lainnya. Biangkeladiutamapeningkatanpolusi udara tersebut adalah emisi kendaraan bermotor. Selama ini orang banyak menduga,bahwasanyaandilterbesardaripolusi udara kota adalah berasal dari industri. Jarang disadari bahwasanya justru yang mempunyai andil besar adalah gas dan partikel yang diemisikan oleh kendaraan bermotor. Ironisnya kendaraan bermotor jumlahnya semakin banyak termasuk macam dan modelnya menjadi kebanggaan, seolah dengan semakin banyaknya kendaraan bermotor maka semakin maju dan semakin sejahtera kehidupan masyarakat kota tersebut. Kendaraan model baru diproduksi

besar-besaranselarasdenganpermin-taan pasar, sedangkan kendaraan lama susah dimusnahkan karena rasa sayang dan kebutuhan.Sehinggapertambahanjumlah kendaraan bermotor mengikuti deret hitungsedangkanupayapenang-gulangan polusi masih mengikuti deret ukur itupun belum maksimal. Di kota besar, kontribusi gas buangan kendaraanbermotorsebagaisumberpolusi udara mencapai 60-70 persen. Sedangkan kontribusi gas buangan dari cerobong asap industrihanyaberkisarantara10-15persen, sisanya berasal dari sumber pembakaran lain, misalnya rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan dan lainnya. Sebenarnya banyak polutan udara yang perlu diwaspadai, tetapiWHO (World Health Organization) menetapkan beberapa jenis polutan yang dianggap serius. Polutan udara yang berbahaya bagi kesehatan manusia, hewan serta mudah merusak harta benda adalah partikulat yang mengandung partikel (asap dan jelaga) hidrokarbon, sulfur dioksida, nitrogen oksida. Kesemuanya ini diemisikan oleh kendaraan bermotor yang berlalu lalang di jalan raya. Diperkirakan70persenpendudukkota besardiSumateraUtarapernahmenghirup udara kotor akibat emisi kendaraan bermotor,sedangkan10persensisanyamenghirup udara yang bersifat ”marjinal”. Akibatnyafatalbagibayidananak-anak.Orang dewasa yang berisiko tinggi, misalnya wanita hamil, usia lanjut serta orang yang telah memiliki riwayat penyakit paru dan saluran pernafasan menahun. Celakanya, para penderita maupun keluarganya tidak menyadari bahwa berbagai akibat negatif tersebut berasal dari polusi udara akibat emisi kendaraan bermotor yang semakin memprihatinkan. Polusi udara, yang kebanyakan dari kendaraan bermotor, lebih banyak efek buruk pengaruhnya pada anak-anak dari padaorangdewasa.Karenapadausiaanakanak daya tahan tubuhnya belum optimal, lebih parah lagi jika terkena adalah anak-anak dari keluarga miskin dengan kondisi gizi yang buruk. Hasil penelitian menunjukan bahwasanya anak-anak yang tinggal di perkotaan kaya polusi mempunyai paru-paru lebih kecil, lebih sering mengeluh sakit, lebih sering tidak sekolah, lebih sering dirawat dirumah sakit. Kita perlu belajar pengalaman dari

negara lain dalam hal penanganan polusi udara kota. Ingat pada tahun 1990 an, dilaporkandiCubatao–Brasilia,telahterjadi tragedi lingkungan yang cukup fatal bagi bayi. Empat puluh dari setiap 1000 bayi yang lahir di kota itu meninggal saat dilahirkan, sedangkan yang lain kebanyakan cacat atau meninggal pada minggu pertama hidupnya. Pada era tahun tersebut 80.000 penduduk Cubatao mengalami sekitar 10.000 kasus kedaruratan medis, yang meliputi penyakit-penyakit tuberkulosis (TBC), peneumonia, bronkitis, emfisemen, asma bronkhiale serta beberapa penyakit pernafasan lain. Polusi udara memang akibat emisi kendaraan bermotor.Tetapi, mengu-rangi emisi kendaraan bermotor tidak mudah. Namun mungkinkah dapat dilakukan ? tentu saja dapat, tetapi harus dengan kemauan yang sungguh-sungguh dari pemerintah, dalam hal ini berbagai sektor terkait, serta semua elemen masyarakat. Upaya paling mendesak untuk dilakukan adalah dengan menggunakan bahan bakar minyak yang rendah atau tanpa kandungan timah hitam, mengingat bahan kimia ini dapat berbahaya bagi perkembangan otak bayi dan anak, dapat mengurangi tingkat kecerdasan rata-rata, menghambat bertumbuhan, mengurangi kemampuan mendengar dan bicara terutama bagi bayi dan anak usia dibawah lima tahun. Untuk itu disarankan kepada Pemerintah membuat kebijakan pada penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan, misalnya gas alam. Ada beberapa kebijakan untuk mengurangi polusi udara yang dapat dilakukan antara lain dengan pengaturan kendaraan bermotor, misalnya dengan membuat kawasan yang bebas dari kendaraan bermotor dalam radius tertentu pada area keramian misalnya sekolah, pusat-pusat pasar dll. Kendaraan penumpang tidak diperkenankan memasuki area larangan sehingga dengan terpaksa para penumpangnya jalan kaki beberapa puluh meter meninggalkan kendaraannya untuk menuju tempat sekolah atau pusat pasar/keramaian. Hal ini selain dapat mengurangi kepadatan kendaraan, kemacetan dapat sedikit memaksapenumpangberolahraga denganberjalankaki.Selainitujugadengan memperluasbadanjalandenganmelarang kendaraan parkir ditepi jalan, tetapi parkir ditempat yang telah disediakan khusus sertamembukajalan-jalan alternatifuntuk mengurangi kemacetan. Melarang kendaraan jenis tertentu misalnya truk/oplet untuk me-lalui suatu jalan pada jam-jam tertentu yang hanya diperuntukan mobil pribadi. Membagi pemakaian mobil pribadi dengan membedakan nomor plat polisi, misalnya tanggal ganjil untuk plat nomor

ganjil, tanggal genap untuk plat nomor genap. Memang ini agak menjengkelkan tapi ternyata cukup efektif untuk mengurangi jumlah kendaraan pribadi yang beroperasi dijalan raya. Di Jakarta pernah adaidelaranganuntukmengendaraimobil dengan tahun tertentu masuk kota misalnya yang usianya lebih dari 10 tahun harus melalui jalur pinggiran, namun banyak diprotes wal hasil tidak jadi. Yangperludilaksanakandenganbenar adalah uji emisi kendaraan, periodenya setiap tahun dalam pelaksanaan kiur bagi kendaraan umum. Bahkan untuk pelaksanaan penertiban kendaraan sudah saatnya dipandang perlu. Misalnya penertiban tinggi rendahnya sorot lampu untuk keamanan pengguna jalan di malam hari, penertiban suara knalpot untuk mengurangi ambang kebisingan, penertiban persentase kegelapan kaca film mobil untuk menjaga keamanan penumpang dan penggunaan mobil, penertiban tanda nomor kendaraan untuk identitas mobil dsb. Solusi atasi polusi udara Solusi untuk mengatasi polusi udara selain ditujukan pada pembenahan sistim pengaturan lalu lintas, kelayakan kendaraan juga dengan menggalakan penghijauan terutama di daerah-daerah yang padat kendaraan. a) Disepanjang jalan wajib ditanam pohon yang tidak mudah patahnamundaunnyalebat.b)Pemberian izin bagi kendaraan angkutan umum jenis kecil lebih dibatasi, sementara kendaraan angkutan massal seperti bus, kereta api diperbanyak. c) Pembatasan usia kendaraan, terutama kendaraan angkutan umum, karena semakin tua kendaraan, semakin tidak terawat potensi memproduksi emisi polusiudarasemakinbesar.d) Pengaturan lalu lintas dengan mengurangi kemacetan atau kepadatan kendaraan yang menumpuk dengan mengatur penyebaran kendaraan melalui pembuatan jalan-jalan alternatif dan menyediakan lapangan parkir khusus. e) Melaksanakan uji emisi secara berkala bagi kendaraan umum dan pribadi. f) Membongkar bangunan ”polisi tidur” yang dibuat pada jalan-jalan yang tidak layak untuk jalan pelan-pelan yang memperlambat laju kendaraan sehingga emisi asap kendaraan tersebut menjadi tinggi di lokasi tersebut. Sebentar lagi terjadi pergantian tahun, akankah tahun dua ribu sebelas nanti kondisi lingkungan kita masih seperti tahun kemarin? Itu semua terpulang kepada kemauan kita bersama, Semoga lebih baik ! Penulis adalah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara

Al-Mawdudi, Hamka & Peran Ulama (Menyongsong Musda VII MUI-SU 28-30 Desember 2010) Oleh H. Syarifuddin Elhayat ...peran MUI yang sesungguhnya merupa-kan ‘payung’ yang menaungi umat dari ‘kepanasan dan kebekuan’ kehidupan

T

ulisan ini merupakan torehan sekadar kenangan, dua tokoh yang pernah saya kenal melalui sejarahnya yang hendak saya coba kaitkaitkan dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut yang akan mengadakan ‘hajatan’ akhir Desember di penghujung tahun ini. Satu kali, ketika al-‘Allamah Sayyid Syeikh Abul al- A’la Al Mawdudi sedang berkhutbah di atas mimbar, tiba-tiba terdengar suara letusan dan tembakan itu terarah kepada ulama yang berkharisma itu. Hadirin jamaah yang mengikuti khutbahnya panik, sebagian ada yang lari dari shaf, sebagian yang lain merundukkan tubuhnya bahkan sebagian yang lain bertiarap di bumi menyelamatkan diri. Jamaah juga berharap kalau,Syeikh segera turun dan meninggalkan mimbar, karena yang menjadi sasaran tembak sesungguhnya adalahdirinya.Akanhalnya Syekh Al-Mawdudi tetap tegak berdiri di mimbar sembari menyampaikan khutbahnya yang sangat bernash itu.Setelah beberapa saat kemudian, jamaahpun bertanya,”Tuan kenapa dalam keadaan yang segenting itu, tuan tidak juga mau meninggalkan mimbar. Al Muwdudi berucap,”Kalau aku turun meninggalkan mimbar,kalau aku pergi dari gelanggang ini,siapa lagi yang akan berbicara disini,”.— Ucapan yang sangat bernash,-kalau aku turun,siapalagiyangakanberbicaradisini.Allahyarham Buya Hamka seorang tokoh sastrawan, ilmuan dan ulama yang sangat berpengaruh dizamannya, pernah dibawa orang mengunjungi museum di Jerman dan dibawa ke satu tempat yang menurut kita sangat tak elok,—afwan,— pada patung-patung ukiran wanita tanpa busana.—Mungkin,—sekali lagi mungkin, orang akan menjebak ulama yang sangat kita kagumi itu agar dia di bilang sebagai tokoh yang suka lihat gambar tak senonoh (porno),—Begitu buya keluar dari museum, orang-orangpun bertanya,“Bagaimana buya, anda masuk ke ruangan museum wanita tanpa busana, apa pantas, kalau seorang Hamka masuk ke tempat itu.—Allah-yarham dengan tenang menjawab,” Alhamdulillah, masih ada orang yang berbaik hati membawa saya melihat bagaimana museum ini,-dan dengan ini tahulah saya bagaimana sesungguhnya perbedaan antara seni dengan agama, sehingga sayapun akan bisa menjelaskannya kepada umat yang akanbertanya.manayangbolehdanmana yang tidak dibenarkan.

Insyaalah sesuai dengan penjelasan panitia,pada 28-30 Desember 2010 Majelis Ulama Indonesia (baca Em U Ii –bukan muiSumut)akanmelakukanmusyawarah untuk melakukan evaluasi lima tahunan, memformulasi program kerja lima tahun ke depan dan yang tak kalah pentingnya memilihpengurusyangakanmenjalankan roda organisasi ini lima tahun ke depan pula. Menurut yang saya amat-amati, Musda kali ini sesungguhnya jauh lebih punya makna dari sebelumnya,terlebih umat ini dihadapkan kepada berbagai tantangan yang ada.Lima tahun lalu, hand phone(telephonegenggam)masihbarang langka, internet belum begitu dikenal, Facebook dan sejenisnya sama sekali barang asing yang tak terbayangkan.Tapi hari ini dunia maya sudah ada disaku kita. Dulu, pajak belum jadi lahan korupsi mafia,hariinidahjadisorotandunia,begitu pula makanan dan minuman yang serba entah bagaimana ujung pangkalnya serta seterusnya eforia alam terbuka dan reformasi kebablasan, semuanya berbaur ditengah kita. Di sinilah peran MUI yang sesungguhnya merupakan‘payung’ yang menaungi umat dari ‘kepanasan dan kebekuan’kehidupannyaakibatimbasdari situasi dunia yang semakin pendek, rapat dan padat.Selain itu, MUI sesungguhnya merupakan ‘kitab’ yang menjadi rujukan umat saat ‘hilang’ dan lepas tali kendali kehidupannya akibat kuatnya perpacuan dunia dan negeri yang semakin tak menentu arah ‘kiblat’ yang mana yang harus kita ikuti. Ulama sesungguhnya adalah orang yang tidak akan pernah lari dari gelanggang ketika menghadapi persoalan umat, dan seorang ulama adalah ilmuan yang bisa memilah dan memilih antara pengetahuan,seni yang akan dijadikan sebagai alat untuk memperkokoh agama umat. Takutnya hanya kepada Allah. “Innama yakhsyallaha min ibaadihil ulamau—Sesungguhnya hanya takut kepada Allah diantara hamba-hamba Allah adalah para ulama,(QS Alfathir 28). Tertarik menyimak tulisan Prof H.Hasan Bakti Nasution (Wasapada 20/ 12-2010) yang menjelaskan berbagai program yang akan dibahas pada Musda yang bertema meningkatkan Peran Ulama Dalam Perbaikan Akhlaq Bangsa dan pemberdayaan Ekonomi Umat. Andai saja tema itu terbahas dan terprogram,maka akan ‘tumbuhlah’ bibit umat ini kembali menjadiummatanwahidah,ya’luwalaYu’la alaih,akarnya menghunjam ke bumi dan

pucuknya akan menyentuh langit. Saya sangat setuju dengan tawaran apa yang harus dilakukan MUI,tapi kelihatannya dari tulisan itu, yang aktif itu adalah umat ini, yang disuruh adalah masyarakat,itu tak obahnya laksana pelajaran CBSA cara belajar siswa aktif. Hanya siswa yang aktif sementara guru berkusip-kusip alias passif. Apa yang saya amati,lima tahun terakhir, MUI Sumut bagaikan kurang gerak,—sayapun tidak tau kenapa,-apakah karena ‘peceklik’ program, ataukah ‘kekenyangan’ orderan,sehingga MUI pun dipertanyakan,apakahMajelisUlamaatau Ulama Majelis.Kitapun hendak bertanya, Apa yang sudah dilakukan MUI dalam mengawal aqidah umat secara terbuka, mengawalumatdaripornografi,mengawal umat dari makanan yang tidak haram, mendorong umat dari aspek ekonomi. Nyaris bagai tak pernah ada suara,kecuali muzakarah dan muzakaroh lokal, menyambut HUT dan halal bi halal, itu ada dan kita tak boleh nafikan. Itulah kita … Kata kunci yang saya lihat dariperjalanansuksesatautidaknyasebuah organisasi,terletak pada top menejernya,atau Ketua dan Sekjennya. —karena itu kalaulah boleh saya bersuara, —tuantuan,—marilah cari figur pimimpin MUI SU yang benar-benar profesional di bidangnya, tetap memegang buka Al-quran dan hadis, menguasai ilmu alat dan punya wawa-san dan visi ke depan.Sebab ulama se-sungguhnya bermakna seorang yang mendalamilmupengetahuannyaten-tang agama islam beserta cabang-cabang dalam agama itu yang meliputi aqidah, syariah, ibadah, muamalah dan akhlaq. Bagi tuan-tuan Syekh yang sudah sepuh,— relakanlah itu pada generasi penerus,— bukanbiarkansayaterus.—Ibrahimpernah berdoa,”Inni Khiftul Mawaalia min warooi,wa kanatimroati‘aqiro,fahabli min ladunka waliya,ya ritsuni wa yaritsu min ali ya’quba waj’alhu robbi rodhiya,— (Tuhan) sesungguhnya aku aku takut penerus generasi pengantiku (belum ada) sementara aku sudahlah sepuh,karena itu anugerahi(berilah)akugenerasipemimpin yang akan menjadi pewaris keluargaku dan keluargaYa’qub ,dan jadikanlah dia ya Tuhan (pemimin) yang diredhoi).—Saya melihat masih ada tokoh dan figur yang bisa mengayuh bahtera MUI membawa umat ini ke depan,—kalau memang tak salah saya menyebut, di sana ada Prof Dr H.Ramli Abdul Wahid, ada Prof Syahrin Harahap, ada Prof Hasan Bakti Nasution, Prof Hasan As’ari, ada Prof Hatta,Ada Prof Asmuni, ada Prof Pagar ,ada DR H.Ramlan Yusuf Rangkuty, ada Dr H.Maratua Simanjuntak, ada ayahanda H.M.Nizar Syarif,ada juga Ust Drs H.Amiruddin MS, H.Zul Fiqar Hajar dan masih banyak sederetan tokoh termasuk tokoh-tokoh muda yang punya visi,misi dan wawasan untuk menjadikan MUI Sumut sebagai ‘orang tua’ yang dita’zimi.

Masih banyaktokoh-tokohorganisasi, intelekdanilmuanyangbisakitaajakuntuk bergabung di dalam ‘rumah’ umat MUI dalam membenahi seluruh perangkat yang ada,sehingga MUI tidak sekadar nama dan pembaca doa, tapi MUI punya suara yang gaungnya bisa menembus Arasy.Insya Allah. Ketika memberi sambutan pada Munas MUI-I 1975 Buya Hamka menyebut,”Ulama sejati waratsatul anbiya tidaklah dapat diperjualbelikan,jangan tuan salah taksir.Tidak saudara,sebab ulama telahlamaterjual,pembelinyaialahAllah.Di sekeliling dirinya telah ditempelkan kertas putih bertuliskan,”telah terjual,” Tak ada barangyangdijualduakali,”Sesungguhnya Allah telah membeli orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberinya surga untuk mereka (.QS Attaubah 111). Ulama sejati adalah yang didesak rasa tanggung jawab dihadapan Allah dalam melakukan amar ma’ruf nahi munkar, mempunyai tugas suci yang akan dihadapinya siang malam karena Allah. Kalau gelar dan sebutan ulama telah kita terima,kata Buya Hamka,sementara kebaikan diri, peningkatan iman dan menjagamarwahakhlaktidakkitapelihara dan tidak kita mulai pada diri kita, maka hanyutlah kita dalam gelombang zaman seperti sekarang,dimana orang sedang berkebutberkejarkejarankarenadorongan ambisi nafsu mencari dunia, jabatan kedudukan, mengambil muka kepada orang diatas,menjilat,maka akan pernah terdengar suara-suara yang menyatakan ulama bisa dibeli. Sekali lagi, tidak,ulama tidak dapat lagi dibeli, sebab sayang sekali ulama telah lama terjual pembelinya hanyalah Allah. Rasulpernahmengomentari kezuhud jujuran keulamaan sahabat Abu dzar AlGhiffari,”Di bawah langit yang biru,diatas bumi yang hijau tak ada lidah yang lebih jujur selain lidahnya Abu Dzar.Ketika seluruh bumi sudah tak jujur,lidahnya masih mengucapkan kebenaran .Abu Dzar datangdengansendirian,diaakanhidupsendirian, mati sendirian dan akan dibangkitkan pada hari kiamat sendirian pula,” Begitukatanabi,,—dankitapunrinduingin kalau-kalau Abu Dzar baru hadir dengan lidahkebenaransertaperanparaulamanya yang akan datang untuk ikut mewarnai bumi di Sumut ini dengar kerja nyata yang jelas,bukan kejar yang jelas pada priode lima tahun mendatang,Moga ada penerus Al-Mawdudi yang tak akan beranjak dari mimbar untuk menyuarakan kebenaran, atau generasi Hamka yang bisa memadukan ‘jebakan’ menjadi seni dalam kemasan syariat,sehingga dengan demikian adapijarbaruyangmembericahayadalam peran juang MUI di Sumut—paling tidak. Itu harapan kita— Selamat bermusda,— afwan kalau ada yang salah kata. Penulis adalah Wartawan Waspada


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.