Waspada, Sabtu 11 Mei 2013

Page 6

Medan Metropolitan

A4

WASPADA Sabtu 11 Mei 2013

STAIN Malikussaleh Kerjasama Dengan Waspada

Waspada/Surya Efendi

WASPADA-STAIN: Pimpinan, dosen dan mahasiswa STAIN Malikussaleh Lhokseumawe diabadikan bersama ketika berkunjung dan ke gedung Bumi Warta Harian Waspada Medan, Jumat (10/5).

Isu Teroris Hanya Titipan MEDAN (Waspada): Advokat/Direktur LBH Alwashliyah Kota Medan Ibeng S. Rani, SH berpendapat, semua yang dilakukan terkait isu pemberantasan teroris hanya sebuah titipan. Karena itu, pemerintah harus tegas menyatakan tidak ada lagi teroris di Indonesia. ‘’Intinya, jangan ada lagi istilah teroris terhadap umat Islam. Sebab, bagaimana pula jika pelaku teror seperti pengeboman, pembunuhan massal, pembakaran perkampungan dan rumah ibadah dilakukan orangorang non muslim?’’ kata Ibeng kepada Waspada, di ruang kerjanya, Jumat (10/5). Seperti yang terjadi di Poso,

Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Indonesia Bagian Timur lainnya. Termasuk adanya Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan Republik Maluku Selatan (RMS) yang mempunyai kantor perwakilan di negara asing. ‘’Kenapa negara Barat termasuk Amerika Serikat dan lainnya, bahkan Indonesia tidak menyebut OPM dan RMS sebagai teroris?’’ tanya Ibeng. Menelaah dan menelusuri itu semua, lanjut Ibeng, maka ketidaktegasan pemerintah dalam menjalankan politik luar negeri bebas aktif, mengisyaratkan adanya ketergantungan terhadap dunia Barat, terutama Amerika Serikat. Hal ini memudahkan negara/dunia Barat termasuk AS melakukan berbagai rekayasa

Rahudman Minta Dukungan Politik Ke DPRD Medan MEDAN (Waspada): Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM, minta dukungan politik ke DPRD Kota Medan, terkait masalah hukum yang melibatkannya saat menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Tapanuli Selatan. Ketua DPRD Medan Amiruddin, Selasa (7/5), dalam penjelasannya mengakui adanya permintaan dukungan politik dari wali kota ke DPRD Medan. “Ya, Pak Rahudman hanya meminta dukungan politik saja,” ujarnya. Kata dia, terkait permintaan dukungan politik itu, pimpinan DPRD hingga saat ini masih akan melakukan pembicaraan dengan pimpinan fraksi-fraksi di DPRD Medan. “Kita akan mendiskusikannya dengan pimpinan fraksi,” sebutnya. Namun, ketika ditanya soal adanya surat yang dilayangkan ke Kementerian Dalam Negeri terkait dukungan politik untuk Rahudman Harahap, Amiruddin membantahnya. “Kalau surat belum ada, sampai saat ini kita masih melakukan pembicaraan dan melakukan diskusi dengan pimpinan fraksi di DPRD,” katanya. Sementara itu, Ketua Fraksi Medan Bersatu (FMB) Godfried Effendi Lubis mengaku dirinya belum mengetahui adanya permasalahan itu. “Kalau itu aku belum tahu, coba nanti aku tanya dulu ke Ketua (Amiruddin),” tuturnya. Begitu juga dengan Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Medan Ahmad Arief SE, MM, mengaku dirinya belum mengetahui permasalahan tersebut. “Belum, abang belum mengetahuinya soal itu,” katanya.(m30)

53 Siswa SD UN Susulan MEDAN (Waspada): Sebanyak 53 siswa SD/MI akan mengikuti Ujian Nasional (UN) susulan pada 13 s/d 15 Mei mendatang. Kegiatan ujian berlangsung di kantor Kepala Unit Pelaksana Teknis (Ka UPT) di masing-masing kecamatan jika pesertanya lebih satu orang. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Parluhutan Hasibuan bersama Kabid PPD Syahrial MPd, dan Kasi Kurikulum Abdul Johan Batubara, Jumat (10/5). Menurut Syahrial, mata pelajaran untuk UN susulan pada Senin (13/5) adalah Bahasa Indonesia, diikuti 19 siswa, esoknya Selasa mata pelajaran Matematika diikuti 16 siswa dan Rabu pelajaran IPA diikuti 18 peserta. “Naskah ujian sudah ada di Disdik Medan bersamaan dengan naskah UN utama yang diterima panitia penyelenggara. Sedangkan pengawas saat ujian berlangsung masih tetap sama seperti saat ujian utama,” katanya. Syahrial menyebutkan, pelaksanaan UN susulan diharapkan berjalan lancar seperti pelaksanaan UN utama sebelumnya. “Ada beberapa tempat pelaksanaan UN susulan, antaranya di kecamatan Medan Tembung, Medan Area, Medan Denai, Medan Johor, Medan Amplas, Medan Perjuangan, serta Medan Helvetia,” tuturnya. Pada UN utama ada 43.084 siswa yang terdiri dari 19.777 siswa SD Negeri, 21.068 siswa SD swasta, 978 siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN), 1.224 siswa MI swasta, serta 37 Siswa SLB swasta. Sedangkan 761 sekolah menjadi penyelenggara UN yang terdiri dari 716 SD, 39 MI dan 4 Sekolah Luar Biasa (SLB). Sekolah yang bergabung jumlahnya 68, terdiri dari 58 SD dan 10 MI. (m37)

PP Desa Helvetia Dibekukan BELAWAN (Waspada): Pemuda Pancasila (PP) Desa Helvetia, pimpinan Fajar Ahmad dibekukan PAC PP Kec. Labuhan Deli, Kab. Deliserdang karena dianggap melanggar AD/ ART organisasi. Agar roda organisasi tetap berjalan, maka ditunjuk caretaker pimpinan Herianto, Wakil Sugiadi TS, Sekretaris Suhendrik, Wakil Aber dan Bendahara Niko. Ketua PAC PP Kec. Labuhan Deli Khaidir Lubis kepada wartawan, Jumat (10/5) mengatakan, pembekuan Fajar Ahmad selaku Ketua PP Desa Helvetia periode 2012-2014 sudah sesuai dengan mekanisme organisasi dan tertuang dalam keputusan PAC PP Kec. Labuhan Deli No. 076/ KPT/ PAC-PP/ V/ 2013 tentang pembekuan dan penetapan caretaker, tertanggal 7 Mei 2013. Dikatakan Khaidir, ada beberapa pertimbangan dikeluarkanya surat keputusan itu. Di antaranya, dianggap melanggar aturan organisasi dan tidak loyal kepada atasan. “Sebelum pembekuan, kita telah berkoordinasi dengan MPC PP Deliserdang dan MPW PP Sumut,” kata Khaidir Lubis. Selain itu, pengurus tidak melaporkan aktivitas organisasi yang dipimpinnya, seperti merekrut struktur dari luar yang tidak ada kaitannya dengan PP. “Kepada pengurus caretaker yang dihunjuk, diharapkan segera melakukan konsultasi, koordinasi dan melaksanakan RPP Pemuda Pancasila, Desa Helvetia, paling lambat 3 bulan,” sebut Khaidir, didampingi sekretaris Alfian. (h03)

kasus di Indonesia termasuk isu terorisme. “Padahal, doktrin tersebut diduga sebagai upaya menghabisi umat Islam,” tambahnya. Praktisi hukum yang juga pengamat sosial politik ini mensinyalir, saat ini bangsa Barat berhasil melakukan propaganda di Indonesia dengan mendiskreditkan umat Islam di dunia. ‘’Di Indonesia, umat Islam merupakan penduduk mayoritas. Jadi, muncul kekhawatiran bagi kalangan Barat bahwa suatu saat nanti peta politik dunia Islam berkiblat ke Indonesia,’’ tambahnya. Karena itu, negara Barat memainkan propaganda dengan isu teroris tersebut agar Indonesia terus bergantung pada bangsa kapitalis, baik dari sisi ekonomi, politik, hukum, sosial bu-

daya. Terlepas ada atau tidaknya rekayasa terhadap pemberantasan teroris di Indonesia, menurut Ibeng, ada beberapa hal yang patut diduga sebagai upaya pengalihan isu seperti masalah buruh, kenaikan BBM bahkan kontrak pertambangan. Selain itu, pertambangan di Indonesia seperti emas, minyak dan gas serta kandungan uranium untuk bahan nuklir, sangat diminati bangsa Barat. Ibeng mencurigai adanya grand design dibalik isu teroris yang dimainkan bangsa Barat dengan strategi 3 F. Pertama, Food (makanan) yang kini tidak jelas lagi halal atau haramnya. Kedua, Fun (hiburan), kini boleh dikatakan bertebar tempat hiburan malam yang tidak jauh dari rumah ibadah umat Islam.

Ketiga, Fashion (busana/pakaian) yang minim dan ketat serta mempertontonkan aurat. Sementara, pelanggannya kebanyakan umat Islam. ‘’Anehnya, busana demikian tidak hanya dijual di mal atau pusat-pusat perbelanjaan, melainkan di halaman rumah ibadah pun ada,’’ ujar Ibeng kesal. Sedangkan Ketua PAN Kota Binjai Rudy Alfachri Rangkuti yang juga praktisi hukum mengakui adanya tempat hiburan yang berlokasi dekat masjid di Kota Binjai. Menyinggung tentang aksi pengeboman di Boston, AS, menurut Rudi, hal itu bukan dilakukan oleh kelompok Islam. Namun tetap saja umat Islam di AS yang didiskreditkan sebagai pelaku teror tersebut.(m34)

MEDAN (Waspada): Sebanyak 50-an mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Malikussaleh Lhokseumawe melakukan kunjungan ke Harian Waspada Medan, sekaligus melakukan kesepakatan kerjasama Memorandum of Understanding (MoU) bidang kelembagaan, Jumat (10/5). Rombongan STAIN Malikussaleh dipimpin Dr Iskandar MCL (ketua), Darmadi MSi (pembantu ketua IV bid. kerjasama), Ridwan Hasan PhD (ketua jurusan dakwah), Hamdani Age MA (dosen jurusan dakwah), M Jafar MA (dosen), Muslem MA (dosen). Kunjungan tersebut diterima Wakil Penanggung Jawab Waspada H Sofyan Harahap SSos, Kepala Humas H Erwan Effendi, Ketua Litbang H Akmal A li Zaini, Dedi Saputra, Hj Erma S Tarigan SH, Wakil Pemimpin Perusahaan Drs H Bakhtiar Tanjung, di ruang rapat Redaksi lantai 3 Gedung Bumi Warta Waspada. Selain bersilaturahmi sekaligus ingin mensinergikan para mahasiswa STAIN didunia jurnalistik, baik teori maupun praktik sebagai upaya menambah wawasan khususnya dibidang ilmu kewartawanan. “Dengan ilmu jurnalistik mahasiswa akan mempunyai pemahaman tambahan dalam meningkatkan pengetahuan serta ikut mensosialisasikan tentang informasi ditengah-tengah masyarakat,” ujar Iskandar sembari berharap Waspada bisa memberikan inspirasinya. Wakil Penanggung Jawab Waspada H Sofyan Harahap mewakili PU/PR Waspada dalam sambutannya mengatakan, kerjasama antar kelembagaan ini sudah sepatutnya kita wujudkan dalam rangka peningkatan sumber daya manusia kedua belah pihak, khususnya para mahasiswa/I STAIN Malikussaleh Lhokseumawe dalam bidang pers, seperti ilmu jurnalistik dan manajemen pers. Sebenarnya, menurut Sofyan, tanpa MoU pun Harian Waspada selalu terbuka menerima

mahasiswa dari perguruan tinggi maupun swasta seperti dilakukan selama ini. Kantor Waspada terbuka setiap saat menerima masyarakat yang ingin bertamu, ingin belajar, atau mengadukan masalahnya. “Apalagi dengan adik-adik mahasiswa yang haus akan ilmu pengetahuan. Sudah menjadi kewajiban kami untuk membantu dunia pendidikan. Khususnya dengan STAIN Malikussaleh sudah tidak asing lagi bagi Waspada,” tuturnya. Punya Kesamaan Kata Sofyan, antara Waspada dengan STAIN punya kesamaan, yaitu sama-sama mengembangkan dakwah agama Islam ditengah-tengah masyarakat. Motto Waspada adalah membela kebenaran dan keadilan, menegakkan amar makruf nahi mungkar. “Jadi, saya pikir visi dan misi Waspada sejalan dengan tujuan STAIN Malikussaleh yang melahirkan sarjana intelektual berlatar belakang Islam dalam rangka mendidik dan meningkatkan ilmu pengetahuan mengadukasi masyarakat semakin cerdas,” sebutnya. Menurut dia, dengan MoU ini, maka semakin kuatlah ikatan kerjasama antar kelembagaan kita karena pada hakikatnya kita sama-sama membutuhkan sehingga harus saling membantu sesuai dengan bidangnya. “Inilah yang disebut simbiosis mutualisme, di mana Waspada membutuhkan komunitas kampus untuk mengembangkan pembaca, STAIN Malikussaleh juga membutuhkan Waspada tempat para mahasiswa belajar dan praktik ilmu jurnalistik,” ujar Sofyan yang juga menjelaskan sejarah berdirinya Waspada oleh H Mohammad Said dan Hj Ani Idrus. Dalam kesempatan itu dilakukan penandatanganan kerjasama MoU PU/PR Waspada diwakili Wakil Pemimpin Perusahaan Drs H Bakhtiar Tanjung dan Ketua STAIN Dr Iskandar MCL, serta tukar cenderamata. (m24)

Pancasila Alat Pemersatu Bangsa MEDAN (Waspada): Pengajar pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara menyebutkan, Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa Indonesia, yang diharapkan dapat mengatasi segala tantangan maupun ancaman baik dari dalam maupun dari luar. Hal itu disampaikan Armansyah dalam makalahnya pada Seminar Sehari Kajian Sistem Ketatanegaraan yang diadakan Universitas Sumatera Utara (USU) dan Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) di Hotel Santika Premiere Dyandra, Senin (6/5). Seminar melibatkan pembicara antara lain dosen Fisip USU Zakaria Taher, Faisal Akbar Nasution dari Pusat Penelitian Konstitusi dan Otonomi Daerah Lembaga Penelitian USU yang juga Dosen Fakultas Hukum USU dan Armansyah dari Fakultas Hukum USU dengan judul makalah yang sama yaitu Pancasila Sebagai Sumber Dari Segala Sumber Hukum. Armansyah menyebutkan, dengan adanya Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara, maka bangsa Indonesia akan menjadi negara yang kokoh, kuat dan kekal. Sementara Zakaria Taher dalam makalahnya menyebutkan, Pancasila itu dimaknai, dimaksudkan untuk berbagai macam hal seperti sebagai dasar

negara RI, sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, sebagai tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia dan sebagai perjanjian luhur rakyat Indonesia. Faisal Akbar Nasution dalam makalahnya menyebutkan, Pancasila sebagai ideologi negara. Ideologi sendiri dapat diartikan sebagai suatu pandangan hidup atau sistem nilai menyeluruh dan mendalam yang dipunyai dan dipegang suatu masyarakat tentang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan duniawi. Menurut Faisal, pandangan hidup atau sistem nilai dari berbagai kelompok masyarakat (pluralis) dapat menciptakan suatu pandangan hidup berkelompok tertentu di dalam masing-masing kehidupan berkelompok. Sehingga dapat memunculkan berbagai ideologi yang pluralis tersebut. ‘’Nah, karena rumusan Pancasila itu tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 khususnya dalam alinea ke empat, maka Pancasila itu bukan lagi sekadar pandangan hidup bangsa, melainkan lebih dari itu. Pancasila dapat pula dipandang sebagai sumber hukum yang utama bahkan oleh beberapa pemikir

hukum menyatakan bahwa Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum di Indonesia,’’ terang Faisal. Rektor USU Prof Dr. dr. Syahril Pasaribu, SP(A)K mengatakan, tujuan diadakannya seminar ini untuk memperoleh masukan dalam berbagai perspektif secara kritis, berkualitas serta tajam terkait konsepsi dan implementasi Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum; memperoleh masukan dan rumusan yang kritis, berkualitas serta tajam mengenai upaya-upaya menghadapi berbagai tantangan multidimensional terkait perwujudan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum; mendapatkan rekomendasi akademisi terkait upaya-upaya strategis akademisi guna memperkuat Pancasila dari segala sumber daya hukum. Menurut Rektor, sejarah telah mengungkapkan Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik. Bahwasannya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum dalam pembukaan UUD 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa. (m14)

Waspada/Ismanto Ismail

KANIT Patroli Pengawal (Patwal) Sat Lantas Polresta Medan AKP Lufti Amir SH, menginterogasi sambil memperlihatkan kaca spion kepada tersangka HH.

Pencuri Kaca Spion Diringkus MEDAN (Waspada): Polisi meringkus pencuri kaca spion mobil di Jln. Bukti Barisan dekat Kantor Patroli Pengawal (Patwal) Sat Lantas Polresta Medan, Jumat (10/5) sore. Dari tersangka HH, 27, penduduk Jln. Aluminium I, Tanjungmulia Medan, polisi menyita barang bukti satu kaca spion mobil, kunci pas, dan lainnya. Informasi Waspada peroleh di lapangan, petugas Sat Lantas Polresta Medan yang sedang berada di lokasi kantor Patwal melihat tersangka HH diduga usai mencuri kaca spion mobil yang sedang parkir di Bank CIMB. Melihat gerak-gerik HH mencurigakan, petugas langsung meringkusnya dan dari tersangka ditemukan satu kaca spion. Selanjutnya tersangka HH bersama barang buktinya dibawa ke kantor Patwal Sat Lantas Polresta. Kasat Lantas Polresta Medan Kompol Budi Hendrawan SH, SIK, melalui Kanit Patwal AKP Lufti Amir SH mengatakan, pihaknya selain

menangani masalah lalulintas, juga bisa menangkap pelaku kejahatan. Usai dilakukan pemeriksaan, tersangka HH diserahkan ke Polsek Medan Barat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kebobolan Sementara itu, Toko Auto Yes milik Erwin Faulus, 40, di Jln. Gatot Subroto, Medan Petisah, dibobol maling, Kamis (9/5). Akibat pencurian itu, lima mesin genset dan dua handphone hilang. Menurut keterangan di lapangan, korban Erwin Faulus pada pukul 09:15 keluar rumah yang merangkap toko tersebut. Sebelum pergi membeli sarapan, korban mengembok pintu tokonya. Namun ketika pulang, dia melihat pintu tokonya sudah terbuka. Ketika dilakukan pemeriksaan, ternyata lima mesin genset dan dua handphone yang berada di dalam toko sudah hilang. Selanjutnya korban melaporkan kejadian itu ke Polsek Medan Baru. (m36)

Warga Medan Tembung Minta Pemko Medan Tertibkan Pabrik MEDAN (Waspada): Masyarakat Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung mengeluhkan asap dari industri yang beroperasi di kawasan itu, salah satunya pabrik pembuatan kuali dan periuk. Budi, warga Kecamatan Medan Tembung mengatakan, industri pembuatan kuali dan periuk besi itu berada di tengah pemukiman masyarakat. Sehingga asap pabrik mencemari udara dan lingkungan pemukiman penduduk. “Warga sering mengalami sesak napas akibat terhirup asap dari pembakaran di pabrik tersebut,” kata Budi yang hadir pada pelaksanaan reses I tahun 2013 anggota DPRD Medan Drs. Aripay Tambunan, MM di daerah pemilihan (Dapil) IV meliputi Kecamatan Medan Tembung, Medan Perjuangan dan Medan Timur. Reses pribadi Aripay Tambunan dilaksanakan di Jln. Pancing, Medan, Jumat (10/5). Budi mengatakan, asap industri dari pabrik di Kelurahan Bantan telah menyebabkan pencemaran udara. Kondisi itu sangat meresahkan warga karena asap juga menyebar ke rumah warga. Kami minta kebera-

daan industri dan pabrik itu ditertibkan, jangan beroperasi di pemukiman penduduk,” kata Budi. Harusnya, menurut Budi, pemerintah tidak memberikan izin operasional bagi industri dan pabrik untuk beroperasi di tengah pemukiman padat penduduk, apalagi industri yang menggunakan bahan kimia berat. “Melalui reses ini, kami minta supaya dewan mendesak Pemko Medan segera menertibkan industri dan pabrik yang beroperasi di pemukiman warga,” tegasnya. Warga Kelurahan Bantan Kecamatan Medan Tembung juga mengeluhkan distribusi kartu Jamkesmas dan Medan Sehat yang tidak tepat sasaran. Dalam reses yang dihadiri sejumlah perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemko Medan dan Kapolsek Percut Seituan Kompol Erinal, warga juga mengeluh karena belum mendapat kartu Jamkesmas maupun kartu Medan Sehat. “Katanya kartu Jamkesmas atau Medan Sehat diperuntukkan bagi warga miskin, tapi kenapa warga yang benar-benar

miskin di Kelurahan Bantan tidak dapat, justru orang kaya yang dapat. Kami berharap peserta Jamkesmas dan Medan Sehat itu ditinjau ulang,” kata M Riduan, warga setempat. Sementara itu, Faisal Akbar Lubis meminta agar dilakukan perbaikan saluran parit di sepanjang Jln. Pukat IV. Sebab, selama ini setiap kali hujan turun, kawasan itu selalu banjir karena saluran drainase tidak berfungsi. “Saluran drainase itu sudah mengalami pendangkalan. Akibatnya, kalau hujan deras turun, sepanjang Jln. Pukat IV langsung tergenang air. Bahkan air bisa sampai ke rumah warga. Karenanya, kami berharap kepada dinas terkait agar parit itu bisa segera diperbaiki,” harap Faisal. Menyikapi masalah asap industri dan pabrik, Anggota DPRD Medan Aripay Tambunan berjanji akan menindaklanjutinya ke dinas terkait, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Medan. “Masalah pencemaran lingkungan ini akan kita prioritaskan. Selain mendesak dinas terkait supaya melakukan penerti-

ban, saya juga akan mengajak Komisi B DPRD Medan yang membidangi lingkungan hidup untuk turun ke lapangan guna memeriksa langsung izin industri yang beroperasi di pemukiman penduduk tersebut,” kata Aripay. Terkait Jamkesmas, Aripay Tambunan mendesak Dinas Kesehatan agar segera mencari

solusi terbaik sehingga warga miskin yang belum dapat kartu Jamkesmas dan Medan Sehat tetap bisa mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis. Begitu juga terkait usulan perbaikan parit di Jln. Pukat IV, Aripay medesak Dinas Bina Merga segera meninjau kondisi parit tersebut guna dilakukan perbaikan atau normalisasi.

“Saya minta dinas terkait segera merealisasikan semua usulan dan aspirasi warga. Khusus kepada Dinas Bina Marga saya minta supaya normalisasi drainase Jln. Pukat IV itu segera dilakukan. Saya yakin normalisasi drainase itu bisa dilakukan secepatnya tanpa harus menunggu anggaran tahun depan,” tegasnya. (m30)

Waspada/Ayu

ARIPAY Tambunan menerima aspirasi warga saat reses I tahun 2013 di Jln. Pancing, Kecamatan Medan Tembung.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.