Waspada, Minngu 18 Maret 2012

Page 10

Keluarga

B2

WASPADA

Minggu 18 Maret 2012

Rumah Dan Karir Perekat Keharmonisan

Saat mendampingi puteri bungsunya diwisuda

SUKSES meniti bahtera rumah tangga harmonis dan mampu bertahan lebih dari 30 tahun, anak-anak menyelesaikan sekolahnya hingga jenjang sarjana, mempunyai cucu, aktif dikegiatan sosial, tetap mendampingi suami ketika menjadi nara sumber dan penguji bidang kewartawanan yang diperhitungkan di tingkat nasional, serta menyempatkan diri aktif dalam kegiatan keagamaan dan organisasi kemasyarakatan lainnya, adalah bagian dari perjalanan hidup pasangan Hj Supiah dan H Ronny Simon. Pasangan yang tinggal di Jalan Sei Asahan Medan ini, adalah sosok yang bersahaja dan sudah dinobatkan sebagai pasangan keluarga sakinah teladan kementerian agama kota Medan. Sebuah prestasi dan penilaian yang belum didapatkan oleh keluarga wartawan. Keberhasilan pasangan ini memang bukan sekadar tulisan di atas kertas, karena dalam kesehariannya, mereka menjadi contoh bagi anak, karyawan, tetangga serta sahabat atas keharmonisan rumah tangganya, bahkan ada yang suka meminta nasehat atas kondisi keluarga yang sedang menghadapi masalah termasuk persoalan karir

maupun perusahaan. “Alhamduillah, kami bisa membangun keharmonisan keluarga di rumah yang sederhana yang hanya dilengkapi perabot seadanya dan lebih banyak koleksi dokumentasi perjalanan karir dan sejumlah penghargaan. Namanya juga keluarga wartawan dan pemilik perusahaan surat kabar. “ kata Hj Supiah didampingi suaminya H Ronny Simon. Memang benar, kediaman yang cukup luas itu, didominasi beragam dokumentasi foto dan penghargaan yang diterima H Ronny Simon dan Hj Supiah yang aktif diberbagai organisasi perempuan dan sebagai Ketua Ikatan

Keluarga Isteri Wartawan (IKWI) Sumut. Menurutnya, koleksi dokumentasi dan penghargaan yang didapatkan dari perjalanan karir suaminya sebagai wartawan maupun pengurus berbagai organisasi profesi, menjadi begitu penting sebagai motivasi bagi anak-anak dalam mewujudkan impiannya. “Semua penghargaan yang kami terima dikoleksi, demikian juga dokumentasi foto bersama orang ternama menjadi koleksi yang ditata pada setiap ruangan. Hal ini menjadi sebuah motivasi pada anak-anak, agar mereka terpacu untuk mengukir prestasi agar bisa bertemu tokoh ternama karena punya

Ruangan tamu yang luas menjadi tempat berkumpul keluarga.

Berpose dengan berbagai penghargaan dan dokumentasi foto petinggi dan pejabat negara. kemampuan khusus. Karena itu tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak sekolah hingga menjadi sarjana. Ini kenangan yang tidak mudah terlupakan,” kata Ronny Simon yang memperlihatkan sederet penghargaan dan foto-foto bersama presiden Soeharto sampai SBY yang sengaja dijajarkan di ruangan yang direnovasi untuk perpustakaan keluarga. Di lingkungan rumahnya itu pula berdiri perusahaan surat kabar Mingguan Gebrak sejak tahun 1998 lalu yang saat ini memiliki wartawan dan karyawan lebih 50 orang di Medan maupun di daerah. “Saya sangat bersyukur saat usia kami lebih 60 tahun, segala harapan yang kami cita-citakan saat membina rumah tangga tahun 1969. Kami sudah bertekad agar perjalanan rumah tangga harmonis, anak-anak bisa meraih impian dan citacitanya. Menjadi panutan anak, kerabat dan masyarakat karena kerukunan yang kami bangun

dalam perjalanan rumah tangga ini,” ujar Hj Supiah. Saling Menghargai Dan Berbagi Hj Supiah yang bersuamikan H Ronny Simon berprofesi wartawan lebih dari 45 tahun menyebutkan, apa yang mereka rasakan saat ini adalah buah dari sikap yang saling menghargai dalam rumah tangga dan pembiasaan memberikan bantuan dan santunan pada orang kurang mampu. “Sikap saling menghargai dan santun berbicara dalam rumah tangga begitu penting. Jangan pernah berpikir bahwa pasangan kita tidak bisa diajak menyelesaikan masalah yang kita hadapi. Apapun pendapat yang dia berikan harus dihargai bukan dipatahkan atau menyepelekannya. Kalau masalahnya cukup berat, perlu juga bicara pada orang lain yang lebih paham terhadap persoalan yang dihadapi untuk mendapatkan solusi,” ujar Hj Supiah yang juga aktif di organisasi Badan

Anak-anak Jangan Takut Bermimpi DALAM mimpi yang besar, terdapat cita-cita yang besar. Itulah makna dibalik program Edutography yang digagas Fernando Iskandar, pebisnis muda yang mendirikan sarana belajar anak-anak bernama Floating Castle. Edutography adalah satu sistem pembelajaran yang membantu anak bersama-sama orang tua, membuat road map atau peta masa depan yang mengacu pada cita-cita sang anak. “Pencapaian cita-cita dari mimpi besar anak-anak kita itulah yang akan tumbuh berarti, bermakna dan berkelanjutan mengisi pembangunan bangsa ini,” kata Fernando, belum lama ini di Jakarta. Fernando menyontohkan sejumlah tokoh yang besar karena memiliki mimpi yang juga besar. Dia menyebut Presiden pertama Indonesia, Soekarno. Demikian juga Presiden Barrack Obama yang sejak kecil bermimpi menjadi seorang presiden. Untuk menjalankan edutography, dibutuhkan sarana yang dapat mendukung dan menjadi satu kesatuan. Maka dibangunlah floating castle. Terinspirasi dari dongeng anak-anak dunia berjudul ‘Jack and the Beanstalk’, floating castle memiliki sarana belajar yang sangat baik. Didalamnya terdapat Dream Inception Room (DIR) yang berfungsi sebagai sarana observasi potensi jenis kecerdasan dan minat anak melalui tokoh panutannya. Ada juga Proffesion Activity Scene (PAS) sebagai sarana mendapatkan pengetahuan dan pengalaman berprofesi yang diinginkannya di masa depan, belajar sejarah dan budaya lima benua. Terakhir ada Chamber of Dream Time (CDT), dimana ruangan ini digunakan sebagai tempat anak mendeklarasikan cita-citanya, dengan dukungan orang tua. “Istana di atas awan ini adalah satu kesatuan dengan sistem edutography. Di sini, mimpi anak-anak Indonesia tumbuh dan bersemi demi masa depan Indonesia yang lebih baik,” kata Fernando.(dianw)

A

G

E

N

D

A

Sosialisasi Bahaya Trafficking

LBH APIK Medan akan menggelar kegiatan penguatan paralegal serta sosialisasi Undang -undang No 16 tahun 2011 tentang bantuan hukum , bahaya tentang trafiking ke berbagai pelosok desa, serta tempat di mana banyaknya anak putus sekolah Hal ini sebagai antisipasi kepada keluarga untuk tidak mudah terpengaruh bujuk rayu para agen atau mucikari yang hendak memperdaya perempuan dan anak dijadikan traffikcing. Demikian Direktur LBH APIK, Hj Cut Bietty SH kemarin.

Bazar Aneka Makanan

Grand Aston Medan menggelar kegiatan bazar dilaksanakan dalam konsep outdoor di Tijuana Poolside, lantai tiga gedung hotel Grand Aston Medan dan dimeriahkan oleh penampilan live band. Selain itu, pengunjung yang hadir juga dapat turut meramaikan acara dengan fasilitas karaoke yang disediakan. Demikian disampaikan Cindy Lailani Public Relations Officer kemarin. (m37)

Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Sumut. Di samping itu,ujar ibu dari Hendri SE, Hj Susi SE, Hj Lusi SE, Rudi SE dan Desy Fifi Septiany SH,MKn ini dalam mengharungi biduk rumah tangga, selalu berusaha menghindari pertengkaran dan perselisihan. “Memahami karir suami dan penghasilan yang dia berikan untuk kelangsungan rumah tangga begitu pentingnya. Sebagai isteri sekaligus menejer keuangan rumah tangga, harus pandaipandai memanfaatkan keuangan yang terbatas. Harus pandai-pandai memanfaatkan keuangan untuk keperluan rumah tangga dan mendukung karir suami agar dia tetap punya kesempatan menuntut ilmu atau memperluas wawasan untuk peningkatan karir,” paparnya lagi. Hal lain, sebut Hj Supiah, dalam perjalanan karir rumah tangga adalah menumbuhkan kebiasaan memberi kepada yang kurang mampu.

“Satu hal yang membuat saya kagum pada suami, bagaimana dia mengajarkan seisi rumah untuk saling berbagi kepada yang kurang mampu. Memberi bukan harus banyak, tergantung dari kemampuan yang penting ada kemauan. Adakalanya memberi bukan harus uang atau materi, tetapi memberi dengan tenaga dan pikiran adalah hal yang perlu dilakukan. Kalau bisanya membantu orang lai dengan tenaga lakukan saja, jangan mengharap materi dari mereka. Allah maha melihat dan mendengar, hari ini ringan tangan, esok akan ada yang membalas kebaikan kita. Yang penting ikhlas,” ujarnya. Organisasi Bikin Lebih Akrab Rumah, sebut Hj Supiah, bisa juga dimanfaatkan untuk sekretarat organisasi. Hal itu sudah dia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Kesibukannya di IKWI dan Ormas lainnya, secara otomatis harus

memanfaatkan rumah sebagai sarana mendukung organisasi tersebut. Hal inipun bertujuan agar tugasnya sebagai ibu rumah tangga tidak terganggu. “Kalau urusan organisasi terlalu banyak, biasanya arsip dan berkas yang harus disiapkan, saya selesaikan di rumah. Kebetulan ada ruangan khusus yang didesain semi kantoran oleh suami, sehingga memudahkan saya beraktifitas,” ujarnya. Dia menambahkan, kesibukan mereka di organisasi justru membuat semakin akrab dan lebih harmonis. “ Lebih harmonis, bisa pergi bersama untuk aktivitas organisasi, kemudian bisa saling tukar pikiran terhadap apa yang sedang berlangsung. Sama pergi sama kembali lagi kerumah,” kata H Ronny Simon yang tercatat sebagai ahli dari dewan pers dan penguji standar kompetensi wartawan PWI Pusat. Naskah dan foto : Anum Saskia

Aktivitas

Keterampilan Modal Utama Untuk Mandiri

Waspada/Anum Saskia

Kabid PLS Sumut berkesempatan menorehkan riasan kepada model rias pengantin sebagai pertanda dibukannya kegiatan seminar.

KAUM perempuan yang mempunyai keterampilan dalam berbagai bidang, seperti merias pengantin, membuat hantaran maupun keterampilan sovenir memberikan kesempatan untuk mandiri. “Sejak tahun 2000 banyak siswa yang belajar keterampilan maupun tata rias pengantin dan hantaran yang sudah berhasil membuat usaha,” kata Ketua LKP Rizki Binjai Ny.Nilawati Hutapea yang mengaku bertemu dan dipuji oleh Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,Non Formal dan Informal Kemendiknas RI Prof. Dr. Lydia Friyani Hawadi Psi ketika berkunjung ke stand LKP Rizki Binjai usai membuka pameran diselenggarakan BPPNFI Regional I Medan di Jalan Kenanga Raya Medan Kamis lalu. Diamenambahkan,perjalananlembagakursusdanpelatihanyangdidirikan11tahunlalu,memberikan peluang usaha mandiri bagi remaja khususnya putri. Khususu untuk hantaran, merupakan katagori baru,awalnya banyak kaum perempuan enggan ikut kursus, walau dilaksanakan secara gratis. Setelah ikut pelatihan, banyak yang tertarik dan cepat memberikan hasil bagi pesertanya. “LKP Rizki Binjai sudah pula mengikuti ujian kompetisi bidang hantaran diikuti 20 peserta, dilaksanakan di TUK Zulia Medan, dihadiri Ketua DPP Pancawati dari Jakarta. Untuk lebih menambah wawasan peserta didik, LKP Rizki, selalu melakukan diskusi dengan berbagai sumber,guna mencari ciri khas hantaran di Sumatera Utara dengan bimbingan DPD Pancawati Sumut yang dipimpin Ny. Nuzuliah. *Riswan Rika

Perias Pengantin Modifikasi Perlu Uji Kompetensi DIAKUI dan mempunyai sertifikasi uji kompetensi atas kemampuan sebagai penata rias modifikasi, adalah harapan peserta seminar modifikasi daerah diselenggarakan DPD Katalia Sumut ,Selasa lalu di Aula Dinas Pendidikan Sumut. Mereka nampak serius mengikuti pemaparan nara sumber terkait pentingnya uji kompetensi bagi perias modifikasi. “Ya, kegiatan ini sangat penting bagi perias pengantin modifikasi untuk penguatan jati diri perias pengantin modifikasi. Jangan sampai modifikasi ini dipandang sebelah mata atau disebut mengada-ngada,karenamodifikasisudahdiakui,karenatetapmengedepankanyangpakem(keasliannya) sebanyak 70 persen dan 30 persennya saja yang dimodifikasi. Ini sudah ada ketentuannya. Bukan asal modifikasi saja,” kata Ketua DPD Katalia Sumut, Ny Zuraidah di sela kegiatan berlangsung. Zuraidah menyebutkan, selama ini perias pengantin modifikasi memang sudah mengikuti kegiatan ujian sebagai bukti kemampuan dibidang tata rias. Tetapi dengan mengikuti uji kompetensi nantinya semakin mengeksiskan para perias pengantin modifikasi di tanah air, sehingga mampu bersaing di kalangan perias pengantin. Kegiatan ini sambung dia, sebagai pengembangan wawasan bagi peserta untuk memahami tentang Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Syaiful Syafri MM diwakili Kabid PLS, Bambang mengakui jika uji kompetensi memberikan manfaat yang positif terhadap perias pengantin modifikasi. Dia berharapseluruh peserta kegiatan seminar memanfaatkan kegiatan ini dengan baik, sehingga saat ikut uji kompetensi tidak ada masalah lagi. Hadir Ketua DPP Katalia Hj Kun Muliono SE, nara sumber modifikasi Melayu, Hj Soraya, SriWardani dan Ny Zuraida. Sedangkan pengantin modifikasi muslim nara sumber Hj Ummi dari Jakarta. (m37)

Waspada/Riswan Rika

Staf Konsul Korea Selatan Jeon Ok Joo bersama Ketua LP Rizki Ny.Nilawati Hutapea


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.