Epaper andalas 30 mei 2013

Page 14

Kamis 30 Mei 2013

ACEH MEMBANGUN

harian andalas | Hal.

14

Travo Listrik di Desa Sere Terbakar

andalas/agus munthe

DEMO DEMO-Ratusan mahasiswa yang bergabung dengan UGL Aceh Tenggara, berdemo di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) tuntut percepatan Propinsi Aceh Lauser Antara (ALA), Rabu (29/5).

Mahasiswa Desak Pemekaran Provinsi ALA Aceh Tenggara-andalas Ratusan mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas dan perguruan tinggi, Rabu (29/5) menggelar demo dan mendatangi gedung DPRK setempat untuk meminta ketegasan dewan soal pemekaran Propinsi ALA. Sebelum berorasi dan mendatangi kantor dewan setempat, ratusan mahasiswa dan elemen masyarakat Agara yang dimpin Jariansyah dan Tomi serta beberapa mahasiswa lainnya, terlebih dahulu melakukan long march dari Kampus Universitas Gunung Leuser di komplek pelajar Babussalam yang berjarak sekitar 4 km dari pusat Kota Kutacane. Pantauan andalas, sebelum mendesak masuk ke kantor dewan, usai melakukan orasi secara bergantian, sempat terjadi aksi saling dorong dengan aparat kepolisian. Namun setelah memberi penjelasan kepada aparat kepolisian dan izin dari anggota dewan setempat, ratusan mahasiswa

akhirnya berdialog langsung dengan tiga anggota dewan yang menunggu kehadirian pendemo. Dalam orasi dan pertemuannya dengan anggota dewan yang diwakili Buhari Selian dari PAN, Hj Samsiar Partai Patriot dan Bukhari Hanura, Fajriansyah salah seorang pimpinan pendemo mengatakan, tuntutan pemekaran Provinsi ALA merupakan aspirasi yang telah lama muncul dan berkembang dari tingkat akar rumput di Agara maupun di lima kabupaten/Kota lainnya. Aceh Leuser Antara, telah muncul dan terus mengkristal jauh sebelum lahirnya Provinsi Sulawesi Barat dan Kalimantan Utara, namun dalam perjalanannya akibat masih terjadi tarik menarik kepentingan dan cara berpikir yang sempit dari DPRA dan petinggi Aceh lainnya. Masalah pemekaran Propinsi ALA belum juga terwujud. Padahal, kesenjangan pembangunan dan pemerataan kue pembangunan selama ini antara pesisir timur Aceh dengan wilayah Tengah, Tenggara dan bagian Selatan Aceh sangat jelas terlihat dan telah berlangsung lama.

Belum lagi masalah ALA selesai, kembali Wagub Aceh mengeluarkan pernyataan yang menyakitkan tentang status penduduk asli yang berdomisili di wilayah ALA. ”Tidak ada penduduk Aceh yang memiliki marga di ujung namanya, jadi kalau ada marga berarti bukan penduduk Aceh,” ujar Fajri menirukan statemen Wagub yang sempat beredar dan dilansir beberapa media masa lokal. Ungkapan tersebut jelas merupakan pengkaburan sejarah Aceh, karena etnis Alas di Agara, etnis Singkil di Aceh Singkil dan Kota Singkil serta etnis Kluet di Aceh Selatan yang termasuk penduduk Asli, semuanya mempunyai marga. Jadi, statemen Wagub tersebut jelas sangat diskriminatif dan merupakan sebuah kekeliruan. Sebab itu, Sambung Tomi, pemekaran Provinsi ALA harus diperjuangkan sampai terwujud dan pengkaburan sejarah oleh petinggi Aceh itu harus dilawan, demi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan demi keadilan dan pemerataan pembangunan di wilayah tengah, tenggara dan selatan Aceh. (AGS)

Bupati Aceh Timur Tutup Industri Arang Aceh Timur-andalas Dalam upaya menyelamatkan ribuan hektar hutan bakau di wilayah Kabupaten Aceh Timur yang membentang dari Kecamatan Bireum Bayeun sampai Simpang Ulim, Bupati Aceh Timur, Hasballah Bin M Thaib mengambil tindakan tegas dengan menutup dua koperasi yang bergerak di bidang perindustrian arang di Gampong Birem Bayeun Kecamatan Birem Bayeun. Selain itu juga telah melaporkan prihal perindustrian arang yang dapat mengancam kepunahan hutan bakau itu ke Gubernur Aceh. "Kita sudah membuat laporan secara lisan ke Gubernur Aceh terkait aksi penebangan ratusan hektar hutan bakau di pesisir Aceh Timur. Dan secepatnya akan kita surati Gubernur Aceh secara resmi agar mencabut izin

operasionalnya," kata Bupati Aceh Timur Hasballah Bin M Thaib kepada sejumlah wartawan, Rabu (29/5) di kawasan Kecamatan Birem Bayeun. Saat ini industri arang yang beroperasi di kawasan tersebut dikelola oleh dua koperasi yakni BM dan FP, dan dianggap dapat merusak lingkungan serta tidak membawa kemakmuran bagi masyarakat Aceh Timur Sendiri. "Kita tidak akan biarkan hutan bakau Aceh Timur rusak, sebab bisa mengancam rumah penduduk dan tambak, selain itu masyarakat tidak mendapatkan kesejahteraan, tapi yang kaya adalah pemiliki industri arang ini. Jadi, yang kaya bukan orang miskin tapi orang kaya," tutur Bupati. Koperasi BM sendiri diduga memiliki wilayah penebangan hutan bakau mulai dari Birem Bayeun hingga ke

Sungai Raya. Sementara Koperasi KF memiliki izin dari Sungai Raya hingga ke Simpang Ulim. Kedua koperasi tersebut memiliki tiga izin yakni HKN dikeluarkan Dirjen Kehutanan Pusat di Jakarta dan izin eksplorasi dikeluarkan Gubernur Aceh serta izin pengangkutan dikeluarkan Dinas Kehutan dan Perkebunan Aceh Timur. Niat Bupati Aceh Timur untuk menutup perindustrian arang di wilayah kerjanya bukan tanpa pertimbangan, bahkan dia juga telah memikirkan lapangan kerja baru bagi masyarakatnya yang selama ini bekerja di perindustrian tersebut. Perindustrian arang itu sendiri ditemukan langsung oleh Bupati saat dirinya akan meninjau ratusan rumah tak layak huni di Kecamatan Birem Bayeun dan Ranto Selamat. (MAD)

Bachtiar Akop: Siapapun Pimpinan Agar Majukan Unsam Langsa-andalas Dengan pindahnya status Universitas Samudra (Unsam) Langsa dari suwasta ke negeri diharapkan ke depan siapun yang menjadi pimpinannya dapat memajukan. "Kalau saya dipercayakan menjadi Pimpinan Unsam Kota Langsa, saya akan menyelesaikan dulu di dalam Unsam, terutama dosen. Kalau dosen pegawai negeri dari Aceh Timur akan kita pindahkan ke kota," ujar Rektor Universitas Samudra Langsa Drs Bachtiar Akop Mpd kepada andalas usai temu di aula Unsam, Selasa (28/5). Menurut Akop, kalau dosen

Pegawai Negeri Sipil Pemda bisa kita pindahkan ke Unsam, sedangkan yang tidak bisa kita selesaikan. Bagi dosen yang belum diangkat, namun demikian bila memungkinkan kita akan urus sampai kementerian pendidikan, agar di angkat walau sifatnya bertahap. Selain itu juga lanjut Bachtiar Akop, dosen-dosen yang bukan PNS tapi umurnya tidak memungkinkan lagi menjadi PNS, tetap akan kita pekerjakan di Unsam dalam bentuk dosen yayasan. "Cuma akan diberikan gaji yang layak," katanya. Kita juga akan mengusahakan ke Menteri Aparatur Negara supaya dikeluarkan peraturan

yang memungkinkan untuk kita berikan gaji itu, yang paling penting. Di samping itu baru kita usakan setudi S-I, S-II dan S-III. Selain itu juga akan membuka program bidang setudi baru di Usam. Seperti matematika, fisika, kimia, ekip, dan ilmu computer. Semua itu harus dibuka. "Kemudian untuk di tehnik nanti, program setudi tehnik kesehatan, di ekonomi akutansi, juga akan kita buka bidang setudi sesuai perkembangan daerahnya. Seperti perikanan dan kelautan dan kalau memungkinkan kedepan bertahap sampai fakultas," kata Bachtiar Akop. (LAN)

Gayo Lues-andalas Seratusan warga Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues panik mendegar dentuman keras, akibat terbakarnya salah satu travo atau gardu di Desa Sere depan SMP 2 Negri Blangkejeren, suasana itu seketika mengundang masyarakat lain setelah dari mulut ke mulut dikabarkan warga Desa Sere. Muhamad salah seorang warga Blangkejeren, Rabu (29/5) mengatakan, kejadian terbakarnya travo di Desa Sere pada Selasa malam sekitar pukul 19.30 WIB, saat itu salah seorang warga berjualan sayur dengan menggunakan becak berhenti di bawah travo yang terbakar sambil bermusik keras. “Setelah warga melihat percikan api di travo atau gardu listrik itu, warga berteriak agar tukang becak itu pindah dari sana, karena semakin lama semakin besar apinya. Kemudian setelah beberapa menit baru meledak, hingga suara dentumannya sangat keras,” katanya. Warga yang panik langsung menghubungi pihak Pemadam

Kebakaran beserta aparat kepolisian, saat kedatangan mobil pemadam kebakaran yang menyalakan sirine langsung diikuti oleh seratusan warga yang ingin tahu apakah betul ada kebakaran atau tidak. “Ada dua mobil pemadam kebakaran yang datang, mobil patroli polisi, serta ambulanc untuk berjaga-jaga. Sedangkan listrik di perumahan warga sudah dimatikan sekringnya karena takut terbakar. Dan di kawat aliran listrik masih tetap ada menyala apinya,” jelasnya. Ia berharap, pihak PLN Ranting Blangkejeren dapat melakukan pengecekan setiap bulan di setiap travo-travo. Sehingga tidak terjadi kebakaran hingga ke rumah warga yang berdekatan dengan travo tersebut, sebab selain di Desa Sere, sebelumnya di travo Desa Porang juga pernah salah satu gardu mengeluarkan bara api. Manajer PLN Ranting Blangkejeren Kahiruman, Rabu (29/5) saat dihubungi mengatakan, penyebab terjadinya kebakaran di salah satu travo Desa Sere adalah ke-

longgaran baut yang mengikat antara tarvo dengan besi penyanggahnya. Sehingga percikan api mengundang bara api yang menyebabkan ada suara dentuman. “Selain itu, ada salah satu ranting pohon yang masih basah sangkut ke kabel listrik. Gara-gara itu travonya ikut terbakar, tetapi pihal PLN Ranting Blangkejeren sudah melakukan perbaikan terhadap travo yang bermasalah,” jelasnya. Untuk mengantisipasi terjadi kebakaran di travo ataupun rumah warga, Khairuman mengatakan pihaknya telah berusaha melalui pergantian tiang-tiang listrik yang sudah usang. Serta melakukan pengecekan rutin di setiap travotravo. “Kami berharap kepada pelanggan kami di Blangkejeren agar tidak mencuri arus, seperti dari dua amver keempat amver. Atau memblongkan meterannya, sehingga tidak mau lagi terbalik sekringya. Hal itu sangtlah berbahaya, dan bisa menyebabkan kebakaran,” tegasnya. (NUAR)

Benteng Peninggalan Jepang Perlu Dipugar Lhokseumawe-andalas Warga Gampong Ujong Blang Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe, meminta kepada Wali Kota Suadi Yahya agar Benteng peninggalan Jepang segera memugar kembali sebagaimana cetus sejarah masa lalu. Pasalnya, keberadaan benteng peninggalan Jepang tersebut saat ini mulai terkikis ombak. Bahkan, sebagian diantaranya dirusak akibat pembangunan rumah warga. Salah seorang warga setempat, Jamaluddin (36) kepada andalas, Selasa (28/5) mengatakan, Pemko Lhokseumawe saat ini belum tersentuh hati untuk mempugarkan situs Benteng peninggalan Jepang. Dimana situs ini sebagai seja-

rah khususnya warga Lhokseumawe, bahwa kita pernah dijajah oleh Jepang di kala Indonesia belum merdeka. Menurut Jamal, Benteng peninggalan Jepang ini sebagai sejarah bagi anak cucu, sebab generasi sekarang belum tahu persis tentang sejarah peperangan Jepang di Lhokseumawe. Hanya mendengar cerita secara turuntemurun dari kakek buyut. Bahkan dikatakan Jamal, situs Benteng peninggalan Jepang ini sebagai sejarah dimana Kota Lhokseumawe, pernah dijajah oleh Jepang. Buktinya masih ada Benteng peninggalan Jepang di seputaran aliran bibir pantai Selat Malaka di gampong Ujong Blang, Ke-

camatan Banda Sakti. “Jika di luar Aceh tempat bersejarah itu selalu dipugarkan dan dirawat dengan baik, cuma di Lhokseumawe saja yang belum ada kepedulian baik dari pemerintah maupun warga setempat,” katanya. Bahkan, di gampong ini ada enam Benteng peninggalan Jepang. Satu sudah dirusak warga akibat pembangunan rumah, dua dikikis ombak, dan tiga unit lagi masih utuh, meski tidak ada perawatan. Meski demikian Jamal atas nama warga Kota Lhokseumawe berharap kepada pemko Lhokseumawe di bawah kepemimpinan Suaidi Yahya dan Nazaruddin, agar cetus benteng tersebut segera dipugar dengan baik. ( BT)

35 Siswa SMA Tunas Bangsa Lulus Seleksi PTN Blangpidie-andalas Hasil Ujian Nasional (UN) tahun 2013 dan Pengumuman Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN) sistem online dan sistem manual, 35 siswa SMAS Tunas Bangsa Aceh Barat Daya diterima di sejumlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di seluruh Indonesia. "Siswa IPA SMA Tunas Bangsa berjumlah 53 orang 35 siswa sudah dinyatakan lulus seleksi secara online dan manual disejumlah PTN diseluruh Indonesia,” kata Zainal Amri Kepala SMA Tunas Bangsa kepada andalas, Rabu (29/5). Dijelaskannya, dari 35 siswa yang dinyatakan lulus seleksi PTN secara online dan manual siswa SMA Tunas Bangsa, terbanyak diterima di Universitas Syiah Kuala dengan jumlah 32 siswa dan 2 di Universitas Diponegoro serta 1 orang dinyatakan lulus di Universitas Negeri Padang. Ini merupakan hasil yang sangat memuaskan, karena tahun ini bisa meluluskan sejumlah siswa di perguruan tinggi negeri yang merupakan PTN terfavorit. Kepala Dinas Pendidikan Abdya Drs Yunaidi MPd kepada sejumlah wartawan di

ilustrasi

ruang kerjanya yang didampingi Kepala SMA Tunas Bangsa, Zainal Amri, mengatakan, setelah melakukan rekapitulasi hasil UN tahun 2013 yang diumumkan secara nasional, presentasi kelulusan UN tahun 2013 untuk tingkat SMA/SMAS di Abdya mencapai 91,87 persen, Madrasah Aliyah (MA/MAS) 90.28 persen dan tingkat SMK lulus dengan presentase 100 persen. “Walau tahun ini masih ada SMA dalam Kabupaten Abdya

tingkat kelulusannya masih di bawah rata-rata, namun kita juga harus bersyukur SMA Tunas Bangsa masuk tiga besar kelulusan seluruh Aceh,” terang Yunaidi. Dikatakannya, SMA yang tingkat kelulusan sangat memprihatinkan yakni SMA Setia dengan presentase kelulusan hanya 4,762 persen dan SMA 1 Babahrot 71,15 persen tingkat kelulusan. Ke depan kedua sekolah tersebut harus dilakukan pembinaan secara menyeluruh. (AS)

Pangdam IM Tinjau Makodim Bireuen Bireuen-andalas Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayjen TNI Zahari Siregar melaksanakan kunjungan kerjanya ke Markas Kodim 0111/Bireuen dengan perjalanan melalui udara dan turun di lapangan Geulumpang Payoeng Kecamatan Jeumpa, Bireuen, Rabu (29/5). Kehadiran Pangdam IM di Bireuen disambut oleh Dandim 0111/Bireuen, Letkol Kav Asep Solihin dan jajarannya, Kapolres Bireuen AKBP Yuri Karsono SIK dan jajarannya, Sekdakab Bireuen Ir Zulkifli SP beserta stafnya, Komandan Sub Denpom Bireuen dan jajarannya. Sehingga warga

setempat bertanya-tanya siapa yang datang, dan mendatangi lapangan tempat turunnya Pangdam IM beserta rombongan. Pangdam IM didampingi rombongan menuju lokasi Makodim 0111/Bireuen yang baru di Blang Bladeh kisaran 500 meter dari lapangan tersebut untuk melakukan peninjauan pembangunan Makodim Baru yang lengkap dengan perkantoran dan perumahan. Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayjen TNI Zahari Siregar menyarankan kepada Kodim 0111/ Bireuen, Letkol Kav Asep Solihin untuk melakukan penghijauan yang sempurna. Sekaligus mendata areal pembangunan dengan baik dan

berkualitas. Pangdam IM juga mengharapkan agar pembangunan yang tengah dilanjutkan oleh para rekanan, bila tidak sesuai bestek dan kurang mutu diperintahkan untuk bongkar dan digantikan dengan pembangunan yang sempurna. Sementara, Sekdakab Bireuen Ir Zulkifli SP dan Kodim 0111/Bireuen Letkol Kav Asep Solihin menyatakan, siap menerima saran Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI Zahari Siregar dan mereka berjanji akan menindaklanjuti dengan koordnasi yang baik dan sesuai aturan dan mengharapkan para rekanan melakukan pekerjaan sesuai spek. (HERA/ ABDA)

andalas/abdullah a gani

KUNJUNGAN KUNJUNGAN-Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI Zahari Siregar melaksanakan kunjungan mendadak ke Markas Kodim 0111/Bireuen dengan perjalanan melalui udara dan turun, di lapangan Geulumpang Payoeng Kecamatan Jeumpa, Bireuen.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.