Majalah Tumbuh Kembang

Page 12

catatan kehamilan

Sebabnya bisa karena perubahan hormon, persoalan psikis atau dorongan sugesti. Perlu dituruti?

Untung kejadian di atas hanyalah ilustrasi iklan. Bagaimana bila benar-benar terjadi ya? Kalau kejadiannya mungkin tidak, tapi soal ngidam-nya iya. Malah mungkin ada yang lebih seru daripada itu. Bukan cuma meminta wafer, tapi ada yang minta lebih aneh. Meminta mengelus kepala botak bayi 8 bulan lah, minta asinan di tengah malam lah, atau tengah malam minta dibikinkan rujak (bukan membeli). Yah begitulah ngidam atau nyidam (Jawa-red). Ada yang bilang itu ‘bawaan janin’, kalau tak dituruti bisa memengaruhi kesehatan janin, dan sebagainya. Benarkah begitu?

Hormon dan Psikis

A

da kisah, di suatu siang seorang ibu hamil yang sedang terjebak macet tiba-tiba saja menginginkan coklat wafer. Si suami tentu saja bingung, di tengah macet begitu, ke mana ia harus mencari dan membeli makanan yang diinginkan istrinya itu. Sang istri berkeras menginginkan makanan kecil itu, saat itu juga. Padahal mobil mereka sedang berada di ‘rimba’ kemacetan. Si suami tentu saja bingung dan cemas, dan terpaksa meninggalkan istrinya di dalam mobil sendirian untuk membeli makanan yang diidamkan istrinya itu. Kontan saja puluhan mobil yang antre di belakang mobil mereka ‘protes’. Klakson bersahut-sahutan. Alkisah, sang suami berhasil mendapatkan makanan yang diminta istrinya. Tapi ternyata, satu bungkus coklat wafer masih kurang. Sang istri pun meminta lagi. Pusing lah sang suami.

22

Juli - Agustus 2008

Tumbuh Kembang

Asal katanya dari kata ‘idam’, bermakna mengidamkan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mengidam bermakna ‘ingin sekali mengecap atau menginginkan makan sesuatu ketika hamil muda’. Masyarakat kita menyederhanakannya menjadi ‘ngidam’ atau ‘nyidam’. Yang dimaksud ‘sesuatu’ di situ bisa berarti buah-buahan yang berasa masam (mangga muda) atau makanan yang jarang dijual secara umum, atau menginginkan makan tertentu di waktu yang tak tepat (tengah malam buta) dan sebagainya. Tapi kadangkala yang ingin diecap itu adalah sebuah sensasi yang terkesan aneh. Misalnya, ingin mengelus kepala botak orang dewasa, minta berfoto bersama artis, menciumi bau tanah, mendadak tak suka dengan bebauan tertentu (bau keringat suami misalnya) dan sebagainya. Apa sih yang sebenarnya terjadi sehingga ibu hamil ‘ngidam’? Mengidam, jelas dr. R. Muharam, SpOG(K), Konsultan Fertilitas dan Endokrin

Karena hormon juga memegang andil dalam masalah emosi (mood) maka psikis juga dianggap sebagai penyebab munculnya ngidam. Apalagi ibu hamil amat rentan mengalami ketidakstabilan emosi. Dan yang lebih penting diakui, bahwa sesungguhnya ibu hamil butuh perhatian lebih dari orangorang terdekatnya. Terutama, pasangannya (suami). Tak heran kalau perilaku ngidam yang kerap membingungkan si calon ayah, juga kerap dianggap sebagai perilaku ‘minta perhatian’. Jadi bukan makanan/minumannya yang diinginkan tapi justru reaksi bingung dan perjuangan suami yang ingin dilihat ibu hamil.

Bukan ‘Bawaan Janin’, Sugesti Benarkah ngidam ‘bawaan janin’, yang artinya menjadi keinginan atau berhubungan dengan janin? Menurut Muharam, tidak. Ngidam sama sekali tak berkaitan dengan janin. Logikanya begini, janin di usia trimester pertama (karena ngidam umum muncul di trimester pertama) kondisinya belum sempurna. “Janin belum melakukan aktivitas apapun di dalam kandungan ibu hamil. Di periode ini janin baru masuk pada tahap organogenesis, yakni proses pembentukan organorgan tubuh seperti jantung, ginjal atau paru-paru,” imbuh Muharam lagi. Mungkin kita mengira ngidam hanya terjadi di negeri sendiri, tapi Bu ternyata fenomena ngidam juga terjadi di negeri barat sana. Buktinya ada buku yang menyinggung soal ini. Dalam buku What to Expect When You’re Expecting (#3rd, 2002), karangan trio penulis Heidi Murkoff, Arlene Eisenberg, Sandee Hathaway, disebutkan bahwa mengidam adalah ‘tanda alami tubuh’. Tubuh ibu hamil ‘meminta’ makanan atau minuman, karena makanan/minuman itu sudah didam-idamkan. Jadi ini hanyalah sebuah perasaan yang muncul karena dorongan sugesti.

mengendus aroma barang-barang yang tergolong aneh (tanah liat, abu, tepung kanji, dsb), maka ada ada yang terjadi pada tubuh ibu hamil. Gejala ini dapat diduga sebagai gejala atau tanda ibu hamil kekurangan gizi, terutama zat besi. Jika itu terjadi, tak ada yang lain yg harus dilakukan ibu hamil selain berkonsultasi ke dokter.

Harus Dituruti? Lalu apakah ngidam harus dituruti? Jawabnya, bisa boleh dan bisa tidak. “Boleh dituruti jika, makanan atau minuman atau perilaku yang diinginkan tidak mengganggu dan membahayakan janin serta mengganggu kehamilan”, kata Muharam. Boleh juga memaksakan kehendak ngidam, kalau tidak menyusahkan orang (suami) yang diminta memenuhi keinginan ngidam. Jadi jika misalnya makanan atau minuman itu tergolong aneh, tapi tak membahayakan janin dan kehamilan serta tak susah mendapatkannya, boleh lah dituruti. Jangan misalnya, malam-malam minta dibikinkan (bukan beli) rujak yang pedas dengan buah-buahan lengkap. Intinya, sepanjang yang diidamkan baik dan sehat untuk janin serta kehamilan, mengapa tak dipenuhi?

Model: Billy & Devi, Lokasi: Hotel Ciputra Jakarta

Nyidam, ‘Bawaan Janin’?

Reproduksi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, muncul lebih disebabkan karena adanya perubahan kadar hormon HCG (human chorionic gonadotropin) di dalam tubuh ibu hamil. “Hormon yang dihasilkan oleh sel sitotrofoblas plasenta dan dilepaskan lewat plasenta (ari-ari) ini, produksinya meningkat terutama di trimester pertama masa kehamilan (1-3 bulan pertama),” papar Muharam. Diperkirakan sekitar 55%-80% ibu hamil mengalami ngidam makanan tertentu. Dan sebanyak 45-65% ibu hamil menolak makanan tertentu (MT Indarti,2007).

Apalagi jika yang memenuhi keinginan ngidam adalah suami. Karena itulah yang sebenarnya diinginkan oleh setiap ibu hamil, perhatian yang tulus dan perlakuan yang penuh kasih sayang. Kalau semua ini didapatkan ibu hamil, boleh jadi ngidam malah tak muncul sama sekali. Tapi kalau tetap saja muncul keinginan ngidam, pandai-pandai ya mengendalikannya. Lebih baik lagi kalau keinginan itu bisa dialihkan ke hal lain.

Mengapa Tak Dialihkan ke..

k Makanan pengganti k Olahraga ringan k Membaca buku k Menjahit atau mandi santai k Menjalani spa atau pijat kehamilan (pregnancy massage)

k Mendengarkan musik k Aktivitas nge-blog

Kalau ngidam memunculkan perilaku seperti misalnya, senang

Tumbuh Kembang

Juli - Agustus 2008

23


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.