
3 minute read
Indonesia Ramah Lansia Indonesia Ramah Lansia
Lansia menjadi salah satu lapisan masyarakat yang sangat rawan dalam perkembangan dunia digital terutama terkait penyebaran hoaks. Terbaru, Isu hoaks 2024 tentang pemilu juga ikut menjadi perhatian banyak orang. Ini membuat banyak sekali lembaga dan organisasi memberikan perhatian untuk para lansia, salah satu adalah Indonesia Ramah Lansia atau biasa disingkat IRL.
Sesuai dengan namanya, Indonesia Ramah Lansia sendiri adalah lembaga nirlaba yang berfokus pada kontribusi untuk mewujudkan kawasan ramah lanjut usia. Tentu program ini sangat berfokus pada pengembangan dan membuat bagaimana lansia tetap bisa produktif di usia yang sudah uzur
Indonesia Ramah Lansia sendiri berdiri pada tahun 2018 di Sleman, DI Yogyakarta oleh Ibu Dwi Endah, MPh pada tahun 2018 Lalu mulai menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, salah satunya adalah Indonesia Ramah Lansia Jawa Barat. Indonesia Ramah Lansia Jawa Barat sendiri menjadi perwakilan IRL yang memiliki 91 Sekolah Lansia se Jawa Barat Lalu apa sih Sekolah Lansia itu?
Kurikulum dalam Sekolah Lansia sendiri dibangun untuk memberikan tingkatan bagi lansia yang mengikuti sekolah ini hingga akhirnya bisa menjadi Duta Lansia. Untuk menjadi Duta Lansia sendiri, harus melewati beberapa tingkatan dalam kurikulum Sekolah Lansia ini. Dimulai dari Standar 1 atau biasa disingkat S1 yang nantinya akan diwisuda setelah satu tahun. Lanjut Standar 2 atau S2. Tidak ada wisuda disini, hanya saja para peserta akan diajak untuk outbound bersama. Lanjut Standar 3 atau S3 sebelum akhirnya dikukuhkan menjadi Duta Lansia
Setelah menjadi Duta Lansia, harapannya para lansia ini bisa memberikan apa yang mereka dapat selama mengikuti Sekolah Lansia, kepada lansia lain yang baru saja mengikuti ini. Sekolah Lansia ini dilaksanakan setiap satu bulan sekali, tapi memang selalu rutin dan ramai. Materinya juga terbagi dari berbagai hal, terutama tentang bagaimana para lansia ini meluncur di dunia digital Hal ini tentu yang membuat Tular Nalar sangat apresiasi terhadap Indonesia Ramah Lansia.
Literasi digital menjadi begitu penting karena paparan hoaks kepada lansia masih sangat tinggi di Indonesia Dalam agenda pemilu 2024, fokus utama terkait paparan hoaks lebih banyak menyorot ke para lansia ini selain juga para pemilih pemula. Tular Nalar dan tentu IRL tentu ikut andil dalam penanganan kasus hoaks ini Kolaborasi Tular Nalar dan IRL dimulai dengan menjadi reviewer kurikulum Akademi Digital Lansia (ADL) progam literasi digital lansia milik Tular Nalar. Salah satunya yang menjadi reviewer Dr. Susiana Nugraha, SKM., MN yang sekarang juga menjadi Brand Manager IRL Jawa Barat. ADL ini akan dimulai dibulan Juli 2024.
Sekolah Lansia sendiri adalah salah satu program yang dibuat oleh IRL yang dibangun untuk memberdayakan para lansia diberbagai wilayah. Sekolah Lansia sendiri memiliki struktur dan kurikulum yang ditata oleh Indonesia Ramah Lansia sedemikian rupa untuk memberikan kemudahan dalam kordinasi. Kepengurusan IRL sendiri tidak banyak, sehingga butuh beberapa relawan yang mau ikut serta dalam mewujudkan ini Dalam struktur Sekolah Lansia, ada beberapa hal yang cukup menarik. Salah satunya adalah adanya Kepala Sekolah dan Wali Kelas dalam setiap sekolah yang ada di Indonesia dalam naungan IRL tadi. Para Kepala Sekolah dan Wali Kelas ini memiliki pekerjaan juga. Ada yang ibu Kades, Lurah dan bahkan juga Professor. Yang membuatnya lebih menarik, mereka semua bertindak sukarela dan tidak dibayar.
Selain Sekolah Lansia, ada juga beberapa program menarik dari IRL seperti Pelatihan Cargiver Informal, Advokasi untuk Pengembangan Kawasan Ramah Lansia, Pemberdayaan Ekonomi Lansia, Lansia Peduli dan Peduli Lansia, serta Lansia Ramah Lingkungan. Semua program ini tentu ditujukan untuk lansia dalam menjadi usia tuanya dengan lebih baik
“Digital literasi itu sangat penting bagi para lansia ini. Tentu utamanya terkait masalah kesehatan. Kesehatan mental untuk tentu akan sangat berdampak juga untuk kesehatan fisik para lansia ini.” Terang kak Tresna, sekertaris IRL Jawa barat menutup perbincangan kami sore itu.