3 minute read

Hari Media Sosial

Saatnya Bijak dan Sopan Bermedsos

Sejak tahun 2015, tanggal 10 Juni selalu menjadi hari yang istimewa di Indonesia. Hari itu diperingati sebagai Hari Media Sosial Nasional.

Seberapa Sopankah Kita?

Perayaan ini bukan sekadar seremonial belaka, tapi juga sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi masyarakat dalam bermedia sosial.

Tujuannya sih sederhana namun mendalam. Sebagai pengingat agar kita semua bisa memanfaatkan medsos secara positif, baik untuk diri sendiri, orang lain, maupun bagi para pelaku usaha. Terutama di era digital yang semakin canggih ini, penting sekali bagi kita untuk memahami bagaimana bermedsos dengan bijak.

Peningkatan Pengguna Media Sosial

Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan medsos di Indonesia telah mengalami peningkatan yang signifikan. Berdasarkan hasil riset terbaru dari Meltwater dan We Are Social, pada Januari 2024, Indonesia memiliki 139 juta pengguna medsos. Angka ini setara dengan 49,9 persen dari total populasi negara kita.

Data ini menunjukkan bahwa medsos telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan seharihari masyarakat Indonesia. Dari sekadar berbagi momen sehari-hari, hingga menjalankan bisnis, media sosial menawarkan berbagai macam peluang.

Namun di balik semua kelebihannya, terdapat tantangan besar yang masih kita hadapi, yaitu penyebaran hoaks. Meskipun angka penyebaran hoaks tahun ini telah menurun bila dibandingkan dengan data tahun 2019, kita tidak boleh lengah. Penyebaran informasi palsu atau hoaks masih menjadi perhatian penting, terutama di medsos.

Mengapa demikian? Karena dampak dari hoaks tidak hanya merugikan individu, tetapi juga bisa memicu kerusuhan sosial, menciptakan ketakutan yang tidak perlu, dan bahkan merusak reputasi seseorang atau suatu kelompok.

Ada fakta menarik juga nih, Kawan Tular Nalar. Dalam laporan Digital Civility Index (DCI) yang dirilis oleh Microsoft pada tahun 2020, tingkat kesopanan digital pengguna internet dunia saat berkomunikasi di dunia maya diukur. Hasilnya menunjukkan bahwa netizen Indonesia menempati urutan terbawah se-Asia Tenggara, alias paling tidak sopan di wilayah tersebut!

Microsoft menyusun DCI dengan skala 0-100 poin, di mana semakin rendah nilainya, maka tingkat kesopanan semakin baik, begitu pula sebaliknya. Survei ini dilakukan terhadap 16.051 responden berusia 18-74 tahun di 32 negara pada 22 April - 15 Mei 2020. Tingkat kesopanan warganet Indonesia memburuk delapan poin ke angka 76, di mana semakin tinggi angkanya, tingkat kesopanan semakin buruk.

Aduh... malu juga ya... hihihi. Ini menunjukkan betapa pentingnya kita untuk memperbaiki diri dalam berkomunikasi di dunia maya. Tak jarang, kita mungkin tergoda untuk melontarkan komentar pedas atau membagikan informasi yang belum tentu benar hanya karena dorongan emosi sesaat.

Oleh karena itu, Hari Media Sosial ini menjadi momen yang tepat bagi kita semua untuk merenung dan memperbaiki cara kita bermedsos.

Dengan meningkatkan literasi digital, berpikir kritis, dan berhati-hati dalam membagikan informasi, kita bisa menciptakan lingkungan media sosial yang lebih positif dan konstruktif. Dan yang terpenting, hindari ujaran kebencian agar medsos benar-benar bisa menjadi tempat yang menyenangkan dan bermanfaat bagi kita semua.

Selamat Hari Media Sosial Nasional, mari kita bermedia sosial dengan lebih bijak dan bertanggung jawab!

This article is from: