Edisi 3212 Tahun IX

Page 5

5 SABTU, 14 FEBRUARI 2009

sorot

Panjang tulisan maksimum 4.000 karakter. Materi dikirim via e-mail opini@tribunjabar.co.id, tribunjabar@yahoo.com, atau kirim langsung ke redaksi Tribun Jabar di Jalan Malabar No 5 Bandung menggunakan CD atau disket. Sertakan foto diri, fotokopi identitas yang masih berlaku, dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

Paku SIAPA yang tak kenal paku. Benda logam berujung runcing ini serba guna. Bisa digunakan untuk kebaikan, juga untuk kejahatan. Tak hanya itu, benda yang biasanya terbuat dari baja tersebut sangat menentukan nasib bangsa ini. Seorang presiden di negeri ini terpilih berkat coblosan warga yang mayoritas menggunakan paku. Tapi benda yang perannya sebagai penentu bangsa ini sedikit berkurang. Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah DOKUMENTASI menetapkan pemilihan umum JANUAR P HAMEL (pemilu) tahun ini menggunakan sistem contreng, bukan Wartawan Tribun mencoblos. Si pemilih tak lagi harus mencobloskan paku pada muka orang, atau gambar partai, tapi hanya mencontrengnya. Kata Ketua KPU Pusat Hafiz Anshary, dengan mencontreng, Pemilu 2009 terkesan lebih cerdas ketimbang pemilu sebelumnya. Lagi pula, paku, kata dia, merupakan simbol kekerasan. Terlepas dari pendapat Hafiz mengenai paku, seorang anggota KPU Australia (Australian Electoral Commission), Trefor Owen, berpendapat pemberian suara dalam pemilu dengan mencontreng terasa lebih sulit ketimbang mencoblos dengan menggunakan paku atau apa pun. Ia memprediksi, akibat aturan itu 20 persen suara pada Pemilu 2009 tidak akan sah. Angka itu meningkat jauh dari 2004 yang hanya 8,8 persen. Untungnya, sebelum pemilu berlangsung, KPU membuat aturan lagi, yakni coblosan para pemilih tetap dianggap sah oleh KPU. Coblosan disengaja atau tidak, KPU menganggapnya, surat suara tercoblos oleh pemilih. Paku memang masih terus beredar pada pemilu Indonesia. Ternyata para calon anggota legislatif (caleg), parpol dan calon presiden masih tergantung pada benda runcing ini. Lihat saja pohon-pohon di kota-kota, paku banyak tertancap di sana. Selain lem, paku menjadi andalan untuk menempelkan baliho, poster, atau apa pun medianya untuk berkampanye. Tentu saja perbuatan ini meresahkan orang yang peduli lingkungan. Beberapa ormas dan MAPALA se-UNS (Universitas Sebelas Maret) Bersatu sempat turun ke jalan melakukan kampanye kepedulian terhadap pohon. Menurut mereka, cara itu tidak ramah lingkungan, cenderung merusak kehidupan pohon. Tujuannya jelas, mereka ingin memberikan penyadaran, terutama kepada para caleg dalam berkampanye ikut berperan aktif merawat pohon. Paku bentuknya runcing. Paku bisa menempel pada media yang bisa ditembusnya. Pelekatan oleh paku terjadi karena ada gaya gesek pada arah vertikal dan gaya tegangan pada arah lateral. Dan, ujung paku kadang ditekuk untuk mencegah paku keluar. Paku biasa digunakan untuk bangunan, juga perkakas yang terbuat dari kayu. Karena runcing, paku juga biasa digunakan para penjahat menjerat korbannya. Paku itu ditebar di jalanan agar terlindas ban motor atau mobil. Setelah bannya gembos para pencoleng itu menghampirinya, lalu merampok pengendara mobil atau motor. Paku seperti pisau, sebelahnya tajam sebelahnya lagi runcing. Saking runcingnya Polda Metro Jaya mewantiwanti pada warga Jakarta agar berhati-hati melewati beberapa kawasan. Kawasan-kawasan itu diduga menjadi incaran para penjahat yang bersenjata paku untuk menjerat korbannnya. Jadi, hati-hatilah pada paku. (*)

Valentine Day & Perilaku Seks Bebas AAN ZAINAL HAFID Kepala Instalasi Lab Praktikum Profesi Pekerjaan Sosial & Media BBPPKS Bandung

BAGI sebagian remaja, Februari biasanya memiliki makna khusus, utamanya berkenaan dengan momentum perayaan hari kasih sayang (Valentine Day) yang jatuh pada tanggal 14. Kekhususan tersebut seringkali dinyatakan mulai dari penampilan yang berbeda, saling kirim pesan romantis dengan pasangannya, saling kirim hadiah, bahkan sampai pada soal perilaku yang “khusus� pula. Namun justru tulisan ini ingin mengajak para remaja untuk bijaksana, mampu berpikir jernih dalam memaknai dan merayakan momen tersebut. Sebab, nyatanya masih banyak remaja yang salah kaprah dalam menyatakan kasih sayang. Dalam perayaan Valentine Day, yang sesungguhnya mempunyai spirit untuk mengingatkan tentang hakikat dan penghayatan nilai-nilai kasih sayang sesama manusia, ternyata masih banyak remaja yang mengekspresikannya dengan melakukan seks bebas. Bahkan sebuah media massa pernah melaporkan, banyak di antara mereka yang melewati malam Valentine dengan melakukan pesta seks sampai pagi. Persoalan ini menjadi penting untuk kita renungkan karena beberapa hasil penelitian pun menunjukkan, betapa remaja di berbagai kota besar banyak terjerembab pada kehidup-

an seks bebas. Hasil studi Family Health International (FHI) beberapa waktu lalu, misalnya, menunjukkan bahwa dari 100 orang remaja Kota Bandung yang dijadikan responden, ternyata 54 persen pernah melakukan hubungan seksual. Yang tak kalah mengagetkan, hasil studi yang dipublikasikan media massa itu memperlihatkan pula bahwa persentase remaja di Kota Bandung yang pernah melakukan hubungan seks ternyata paling tinggi dibanding remaja di kota-kota besar lain, seperti Medan (52 persen), Jakarta (51 persen), dan Surabaya (47 persen). Kenyataan ini menegaskan, betapa banyaknya remaja yang sedemikian permisif dengan melakukan seks bebas di luar nikah. Padahal, data tersebut baru sebagian saja dari mereka yang kebetulan dijadikan responden. Kenyataannya boleh jadi jauh lebih banyak lagi. Maka akankah kita menutup mata terhadap kenyataan terjadinya degradasi moral remaja yang kini tengah berlangsung di depan mata? Beberapa Argumen Ada beberapa argumen dari para penganjur seks bebas (Kartini Kartono, 1999), yaitu, pertama, argumen bahwa dorongan seks itu alami, persis seperti lapar dan dahaga, sehingga pemuasannya juga bersifat natural. Bagi mereka, tabu-

JAWABAN WALI KOTA BANDUNG

Dana Stimulan Guru Ngaji untuk Kepsek? ASALAMUALAIKUM Kang Dada Saya punya unek-unek apakah dana stimulan untuk guru ngaji itu satu unit yang menerima hanya satu orang saja ? Dan kepala sekolahnya saja? Sedangkan yang mengajar ngaji di madrasah itu bukan kepala sekolah saja tapi dibantu oleh

guru - guru yang lain. Tapi kami guru-guru di Madrasah Diniyah di kawasan Dago tidak kebagian dengan alasan yang mendapat undangan pengambilan dana tersebut di atas atas nama pribadi kepala sekolah. Hatur nuhun diantos waleuranana. 081322365xxx

Bagi Guru Ngaji yang Mengajar Informal TERIMA kasih atas informasinya. Esensi dari perwujudan pemantapan Bandung Agamis adalah terpenuhinya kebutuhan dasar warga mencakup kebutuhan fisik dan psikologis, keamanan, ketertiban dalam hubungan sosial. Untuk mewujudkannya tidak cukup hanya dengan membangun dan memperbanyak sarana dan prasarana ibadah, namun juga harus ditunjang oleh upaya memakmurkan dan mensejahterakan umat. Dalam hal ini, Pemerintah Kota Bandung memandang bahwa para pengajar/guru ngaji yang berada di tengahtengah masyarakat merupakan salah satu elemen penting yang harus diberdayakan dan seyogyanya mendapat perhatian. Untuk itu, sebagai bentuk apresiasi terhadap keberadaan para guru ngaji, Pemerintah Kota Bandung telah memberikan dana stimulan kepada kurang lebih 1200 guru ngaji (informal; jumlah anak didik sekitar 40 orang) yang ada di Kota Bandung. Menanggapi pertanyaan dari Sdr 081322365xxx, perlu kami informasikan bahwa dana stimulan tersebut diperuntukkan bagi para guru ngaji yang bukan mengajar di sekolah (tidak

mempunyai struktur dan tidak mempunyai kepala sekolah) tapi ditujukan bagi mereka yang mengajar secara informal di tengahtengah masyarakat, bukan kepada para pengajar di lembaga kependidikan formal (sekolah, guru agama) maupun nonformal (lembaga kursus, dan lain lain). Perlu diketahui juga bahwa jumlah guru ngaji yang ada di Kota Bandung cukup banyak sehingga apabila masih terdapat guru ngaji yang belum terakomodir dan mendapat bantuan tersebut, mohon maklum karena pemberian bantuan harus disesuaikan dengan dana yang tersedia. Pemerintah Kota Bandung mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak khususnya para guru ngaji yang telah membantu Program Bandung Agamis. Mudah-mudahan di masa yang akan datang, pemberian bantuan dapat ditingkatkan. Di lain pihak, kami menghimbau kepada para guru ngaji untuk tetap mempunyai semangat yang tinggi dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa yang agamis. Bulgan Alamin, Kepala badan Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung

tabu dan regulasi seks itu sifatnya artifisial, dibuat-buat, dan berlebihlebihan. Kedua, argumen bahwa seks itu merembesi setiap fase kehidupan sehingga kebebasan seks harus dapat diekspresikan dengan bebas untuk memperkaya kepribadian. Bagi mereka, setiap pembatasan terhadap kegiatan seks itu pasti akan menghambat pembentukan kepribadian. Ketiga, argumen bahwa tabu-tabu seks itu merupakan produk daridogmadogma religius yang menganggap seks sebagai sumber dosa dan noda yang menimbulkan rasa malu, bukan sebagai sumber kenikmatan. Kemudian orang membuat macam-macam restriksi terhadap aktivitas seks. Bagi mereka, hal tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip kebebasan ilmiah di bidang fisiologi, psikologi, dan sosiologi. Keempat, argumen bahwa kegiatan seks itu masalah prive, menyangkut diri pribadi dengan partnernya. Maka bagi mereka, masyarakat itu sama sekali tak

berhak mencampuri urusan ini. Kelima, bahwa perkawinan itu cuma mengakibatkan paksaan psikologis yang mengakibatkan kegagalan dan keguncangan dalam kontak pribadi dengan partnernya. Bagi mereka, jika ada kebebasan seks, yakni kedua partner bisa berpindah jika sudah tak saling membutuhkan, lalu bebas mencari partner lain yang lebih cocok, maka peristiwa ini dalam anggapannya bisa lebih menjamin kokohnya monogami. Argumen-argumen yang dipakai para penganjur seks bebas itu jelas sangat keliru, memutarbalikkan fakta dan aturan, serta hanya mencari justifikasi atas perilaku mereka. Sebab, kalau untuk soal makan dan minum saja memerlukan aturan (dari mulai soal kepemilikan sah, waktu, tempat, cara, dan lain-lain), apalagi dalam hal kehidupan seksual. Ia memerlukan aturan/hukum, pengendalian diri, dan kontrol sosial.

Biaya Les Lebih Besar dari SPP HATUR nuhun Kang Dada, ada perubahan lebih baik dalam bidang pendidikan tingkat SD. Buku sekolah sebagian ada yang gratis, SPP pernah gratis, lumayan. Tapi sayang masih saja ada oknum pengajar yang mengadakan les belajar. Memang sifatnya tidak wajib tapi kalau tak ikut bahan ulangan ada di situ. Biaya les lebih besar dari SPP. 081563863xxx

KEBERSIHAN

Penyimpanan Sampah Jalan Ambon Memalukan KANG Dada tolog pertimbangkan penyimpanan sampah di Jalan Ambon. Kita sangat terganggung dalam bekerja karena di tengah-tengah perkatoran Kodam, Kesdam, Kantor Catatan Sipil, Dinkes, Kantor Pertamanan. Lebih-lebih parah lagi kalau ada pertandingan tenis internasional bau sampahnya masuk ke lapangan dan orang asing kadang mengeluh karena baunya sampah tersebut. Terima kasih. 081395332xxx PAK Dada Yth. Jalanan Cicadas bukan TPS, tapi banyak warga yang membuang sampah ke jalan. Harap jangan dibiarkan karena bisa jadi preseden buruk bagi visi Kota Bandung yang Bermartabat. Tegakkan Perda K3 & realisasikan program. Ichsan Sidik, Jl H Syahroni Gg Cendrawasih RT04/03, 081322919xxx IRAHA Cikapundung Kolot tiasa ka sentuh ku program anu kasebat ti payun, kumargi (saur nu bohong ) anu ngagulidag di Cikapundung Kolot mah sanes cai nanging runtah. Rupina sakitu Kang, mugi program Akang dina widang kabersihan tiasa neras. Sudradjat, Jl Lele Bandung 40262, 08888236xxx

Rusak Terkena Gerusan Skateboard KANG tolong ditindak para pemain skateboard yang memakai Taman Cikapayang sebagai arena latihan setiap sore hari. Sisi dinding pembatas dan pot tanaman rusak

Karenanya, sebagaimana diungkap Kartini lebih lanjut, para pelaku seks bebas itu sebenarnya tidak akan mampu menghayati kepuasan seks sejati. Ia menjadi budak dari dorongan seksual, jadi pencandu seks tanpa bisa menghayati arti dan keindahan kehidupan erotik sejati. Selain itu juga akan mengakibatkan kerusakan diri mereka. Kerusakan akibat perilaku seks bebas itu jelas dan nyata. Bagi remaja, kerusakan itu terkait soal kesehatan alat reproduksi, penyakit menular, status anak (bila ternyata hamil dan melahirkan), masa depan kehidupan, dan sebagainya. Bagi keluarga, di samping akan menjadi aib, juga akan memupus harapan akan terbentuknya anak yang menjadi kebanggaan mereka. Demikian juga bagi masyarakat, bahkan negara. Hal ini jelas sangat tidak menguntungkan. Bukankah para remaja yang merupakan generasi penerus diharapkan akan menjadi insan-insan yang berbudi pekerti, disiplin, punya citacita tinggi, dan penuh semangat juang dalam memajukan bangsa? Kenyataan ini jelas memerlukan penyikapan serius dan segera dari para orang tua, sekolah, alim ulama, LSM, pemerintah, dan kalangan lain yang kompeten. Telah tiba saatnya untuk secara bersama-sama mencari model pemecahan masalah agar terjadi internalisasi nilainilai agama yang merembes pada jiwa dan perilaku remaja. (*)

terkena gerusan roda skateboard. Siapkan petugas untuk menjaga Taman tersebut, agar kerusakan tidak semakin parah. 085721475xxx

Pilih Tanaman yang Tak Perlu Sinar Matahari BAPAK Dada yth, saya ada usul berkenaan dengan rencana penataan taman di bawah Pasupati sebaiknya dipilih tanaman yang tidak memerlukan cahaya matahari yang banyak agar tanamannya bisa tumbuh sehat dan tidak cepat mati. Karena di bawah Pasupati cahaya mataharinya kurang menyinari tanaman. Terima kasih. Arry D, 081572419xxx

PKL

Jadi Tempat Roda PKL PAK Dada, gang-gang kecil di tiap daerah, sejak dahulu selalu diupayakan diperbesar, bahkan jika memungkinkan mesti jadi bisa masuk kendaraan roda empat, disamping jadi indah nan sehat, juga sewaktu-waktu darurat mobil pemadam kebakaran bisa masuk. Tapi kenyataan malah dipakai PKL, roda berjejer, kumuh jadinya. Mohon RT & RWnya instruksikan untuk menertibkannya. Dedi, Gang Pamarhadi, Pagarsih, 085722369xxx KANG Dada punten pisan kumaha rek te loba PKL da tempat na dijualbelikeun ku para tibum jadi anu geus digaet ku Satpol PP lapakna diduitkeun kanu lain jadi moal eweuheweuh PKL mah ? Wassalam. Rudi, Ciwastra, 085224529xxx KANG Dada, nyobian geura sakali-kali mah ngalangkung ka Jalan Astanaanyar, ti kawit Tegallega dugi ka Jalan Panjunan, Pajagalan, jalan teh hampir seep Kang ayeuna mah ku nu dagang kenca katuhu, ditambih ku nu bade balanja bari nyarandak motor, naha dugi ka tiasa kitu nya Kang ? 08121461xxx KANG Dada ari Jalan Ahamad.Yani teh trotoarna jang nu leumpang atawa jang nu dagang ti Kosambi nepi cicaheum. Yayan, Babakan H Tamim RT09/RT06, 02276585xxx


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.