TRIBUNKALTIM - 10 AGUSTUS 2009

Page 7

8

tribun buffer

Kaltim SENIN 10 AGUSTUS 2009

Jangan Jadi Legenda

P

RESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Kepala Negara dan atas nama rakyat Indonesia menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran Polri, khususnya Densus 88 yang berhasil menumpas teroris. Ucapan ini disampaikan pasca-penggerebegan tiga rumah persembunyian teroris di Temanggung Jawa Tengah, Bogor dan Bekasi. Ucapan senada disampaikan PM Australia, Kevin Rudd. Dia mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia dalam melacak jaringan teroris Noordin M Top. “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia atas apa yang mereka lakukan selama ini,” kata Rudd seperti dilansir dari ABC.net.au, Minggu (9/8) Siapapun --terutama warga masyarakat anti-terorisme- memberikan apresiasi tinggi atas prestasi Densus 88 itu. Meski gagal mencegah bom bunuh diri jilid II di Hotel JW Marriott kemudian disusul peledakan Hotel Rizt Carlton, Densus telah memberi respon cepat untuk mengungkap jaringan pemboman yang selama ini diarahkan pada target utama aktor paling ‘ganas’: Noordin M. Top. Siapapun punya harapan besar agar pasukan elite Densus 88 akan berhasil menangkap hidup atau mati terhadap Noordin M. Top. Meski sudah punya target, tetapi sejauh ini sosok Noordin M. Top menjadi misteri. Dia ada tetapi tidak ada, dia nyata tetapi tidak tertembus mata. Gerak dan perilakumya licin bak belut, sulit dikenali apalagi ditangkap. Sudah berkali-kali aparat keamanan melakukan pengepungan dan penangkapan, akan tetapi namanya Noordin M. Top ini selalu saja mampu berkrlit dan lolos dari jaring kedap yang ditebar oleh aparat keamanan. Setelah menjadi buron hampir tujuh tahun di Indonesia sosok Noordin melalui kepiawaiannya manyamar dan melakukan gerakan bahwa tanah, selalu saja berhasil mengecoh lawan maupun kawan. Noordin hebat, karena selama melakukan gerakan bawah tanah dia berhasil mendapatkan kawan ‘seperjuangan’, dia dilingungi bahwakn tercatat sedikitnya empat kali kawin dengan perempuan selama dalam persembunyiannya. Dia juga berhasil mengembangkan jaringan dengan cara merekrut relawan-relawan baru yang bersedia mengorbankan jiwa dan raganya untuk menjadi ‘pengantin’, julukan bagi pelaku bom bunuh diri. Kini muncul ‘legenda’ baru tentang sosok Noordin M. Top. Banyak pihak meragukan bahwa dia sudah tewas ketika diserbu oleh Densus di Dusun Beji, Desa Kedu, Kecamatan Kedu, Temanggung, Jateng. Sejauh ini, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri tidak secara tegas menyatakan bahwa tokoh teroris itu yang mati itu adalah Noordin M. Top. Keraguan membanyangi kepastian tokoh teroris itu sudah tamat. Direktur International Crisis Group (ICG) Sidney Jones menduga kemungkinan besar jenazah itu bukan Noordin. “Saya kira kemungkinan besar itu bukan dia (Noordin). Bukannya saya yakin itu bukan dia, tetapi kemungkinan besar bukan,” kata Sidney Jones. Lebih tegas lagi, Kepala Centre for Violence and Terrorism Singapura, Rohan Gunaratna menyatakan jenazah tersebut bukanlah Noordin M Top, gembong teroris yang paling dicari. “Dia (Noordin) belum tewas! Sesungguhnya tes DNA membuktikan bahwa jasad yang ditemukan bukan Noordin Mohammed Top,” kata Rohan Gunaratna seperti dilansir Aljazeera.net, Sabtu (8/8). Kesimpulan itu dia peroleh berdasarkan keterangan aparat yang ikut langsung melakukan penyerangan di Temanggung. Pengamat Intelijen Indonesia, Dynno Cressbon pun juga meragukan bahwa teroris yang tewas dalam serbuan di Temanggung itu adalah Noordin M. Top, malahan secara berkelakar dia menilai teroris yang mati itu lebih mirip dengan preman pasar. Sampai saat ini polisi masih terus melakukan tes DNA untuk memastikan apakah benar teroris yang tewas diserbu itu adalah Noordin M. Top yang sesungguhnya. Tentu keraguan ini bukan sebagai bentuk ‘pelemahan’ terhadap upaya untuk menumpas terorisme di Indonesia, tetapi semata-mata demi kebenaran. Karena pada habikatnya tugas aparat penegak hukum bukan hanya sekadar penumpas kejahatan atau terorisme, lebih dari itu adalah menegakkan kebenaran. Kini masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia antiterorisme menunggu kebenaran itu. Jangan sampai tokoh yang sudah dinobatkan sebagai dedengkot terorisme di Indonesia ini kemudian menjelma menjadi sebuah dongeng. Celakanya, isi dongeng itu justru memberi peluang ruang gerak kepada para pelaku terorisme sebagai tindakan pahlawan yang benar. Gawat kan!

Pakde, Saya Titip Teman Ya...? ● Sambungan Hal 1

reka dengan peluru dan bom hingga hancur berantakan. Suaminya, Djahri (69), serta dua keponakannya, Aris dan Indra tidak diketahui ke mana. Mereka diduga ditahan Densus Polri. Endang berharap suami dan keponakannya dalam keadaan baik-baik saja. “Sampai hari ini belum ada kabar dari Bapak. Saya tidak tahu dia ada di mana atau bagaimana kabar-

Noordinkah Teroris Itu? ● Sambungan Hal 1

ikut berpartisipasi di dalamnya. Itu penting untuk mensosialisasikan mereka pada cinta negeri. Saya punya teman yang aktif sekali dalam berbagai kegiatan seminar dan lokakarya yang semuanya dibungkus dalam visi semangat persatuan dan bela negara. Kemarin, teman saya ini telepon. Lalu, kami pun berbincang-bincang, kali ini konteksnya adalah bela negara dan terorisme. Ada pendapat dia yang menarik yang saya catat dalam buku catatan saya. Menurut dia anak-anak muda yang mudah terpengaruh oleh ajakan aksi terorisme kelompok Noordin M Top, adalah mereka yang lemah dalam visi kenegaraannya. Menurut dia, visi kenegaraan itu berlandaskan semangat inklusifme, sedangkan visi terorisme berasakan semangat eksklusifme yang sempit yang sepihak. Maski saya tertarik dengan kesimpulan teman saya itu, tapi saya memberi catatan bahwa pendapat tersebut mungkin benar, namun harus dibuktikan dulu secara ilmiah. Misalnya paling tidak kesimpulan itu harus dibuktikian dulu melalui riset ilmiah, setidaknya dengan metodologi paling sederhana semisal depth interview atau lewat jajak pendapat atau survei. Konon, bermula dari instruksi Presiden SBY kepada jajaran Polri untuk segera me-

Ignorance (2habis) ● Sambungan Hal 1

Cakrawala. Herannya, 3000 eksemplar dijual di pasar umum, tapi jumlah itu belum habis juga selama tiga tahun! Padahal banyak sekali kebijaksanaan dan kiat yang membuat Julius Tahija bisa

Badan Harus Fit Agar Rezeki Tak Lari KONDISIprima syarat mutlak bagi pekerja. Jika tubuh kurang fit, maka kerja terganggu dan rejekipun menjauh.Ini diyakini betul oleh Ujang Solehudin (19) penduduk Cihaur Desa Lebak Jaya Kec. Karang Pawitan Kab. Garut. Saat ini gangguan yang sering datang adalah rasa mual akibat masuk angin berkepanjangan. Maklum dia berdomisili ditempat yang cukup dingin. Selain itu perih tenggorokan dan batuk akibat merokok sangat mengganggunya. “..batuk yang terlontar saat menyajikan hidangan dapat membuat tamu kehilangan selera dan berhenti berlangganan” ucap Ujang. Setahun lalu seorang sahabatnya menganjurkannya minum Gula Aren Gentong Mas. Segera anjuran itu dilaksanakannya dengan rutin. “….baru empat hari minum Gentong Mas, manfaatnya langsung terasa. Badan “….baru empat hari minum Gentong Mas, manfaatnya langsung terasa. Badan menjadi lebih hangat , masuk angin hilang. Tenggorokan lebih plong sehingga batuk hilang…..” jelas Ujang. Rasa mual diperutnya juga hilang sehingga tidur nyenyak kembali. “…sekarang saya rutin minum Gentong Mas setiap pagi dan sore untuk mencegah penyakit dan mempertahankan stamina prima. Bagi saya inilah minuman kesehatan paling lezat yang pernah saya temui “ ujar Ujang bersyukur sambil menutup pembicaraan. Tak hanya lezat, banyak manfaat lain dari Gula Aren. Menurut Jeff Gunnent dalam

bukunya Permaculture Plant (2004), salah satu unsur yang terkandung pada Gula Aren berfungsi membersihkan saluran pencernaan termasuk tenggorokan . Disamping itu Gula Aren mengandung Riboflavin yang berfungsi membantu melancarkan metabolisme dan membuat sel berfungsi lebih baik sehingga stamina dan vitalitas prima. Gentong Mas diproduksi dengan bahan baku Gula Aren murni pilihan. Gentong Mas juga diproses dengan higienis. Menurut Manajer Marketing PD Gentong Mas, kian banyak masyarakat yang merasakan manfaat Gentong Mas, sehingga tingkat permintaan terus melonjak secara signifikan. Untuk informasi lebih lanjut hubungi Telp. 0541-7905465-085223982705 dan sudah tersedia di apotek(Apt)/toko obat terdekat di kota Anda Samarinda : Apt. Duta Jaya Jl. Merbabu, Apt. Kenny&Kevin Jl. Suryanata, Apt. Intan Jl. Juanda 8A5, Apt. Kencana Jl. Letjen Subroto No. 1, Apt. Murni Jl Abul Hasan 23, Apt. Aman Jl. Imam Bonjol 14-15. Apt. Santa Jl. Wahid Hasyim, Apt. Murah Sehat Smd Seberang. Balikpapan Apt. Kanida Jl. Sudirman 239, Apt Kopegtel Jl. MT. Haryono, Apt SQ-24 Jl. Sukarno-Hatta, Apt Husada Jl. Letj. Suprapto 67. Tenggarong, 081346382718, Apt. 5 . Kartini, Apt Afiat Jl. D. Melintang 83A, Apt. Rafiqa Farma Jl. D. Semayang, Apt. Mega Duta Farma Jl. KH. Ahmad Muksin No.1, Apt. Harapan Baru Jl. C.M. Kusumo 18. Bontang Apt. Karunia I Jl. Brigjen Katamso 10.(adv) P-IRT NO. 812320501114

nya,” ungkap Endang saat ditemui di kediaman adik iparnya, Darsinah, di Dusun Siwur, Kelurahan Karang Tejo, Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (9/ 8). Endang mengatakan, dia terakhir kali bertemu suaminya Jumat (7/8) sore, sekitar pukul 16.30 WIB atau 30 menit setelah Densus mengepung kediaman mereka. Saat itu, keduanya berada di sawah yang berjarak satu kilometer dari rumah mereka di Dusun Beji Jurang, Desa Kedu, Temanggung, Jateng. Djahri ditahan anggota Densus 88 Antiteror yang menggerebek kediamannya. Sedangkan Endang karena ke-

takutan, memilih pulang ke rumah Darsinah, adik Djahri. Perempuan kelahiran Tegal itu membantah suaminya terlibat dalam penyembunyian gembong teroris Noordin M Top. Ibu dua anak ini juga mengaku tidak kenal dengan pria yang disebut-sebut sebagai Noordin dan menginap di rumahnya. “Itu fitnah, khianat!” tegasnya. Menurutnya, kedatangan tamu yang diduga sebagai Noordin dan telah tewas ditembak polisi bukan karena keinginan mereka. Endang menuturkan pada Jumat (7/8) dini hari, sekitar pukul 02.30 WIB, Aris Susanto, datang ke kedia-

man mereka. Aris membawa seorang tamu dan menitipkan seorang pria yang disebut temannya. Sebelum itu Aris sempat meminta izin kepada Djahri. “Pakde, saya titip teman ya, biar tidur di sini dulu,” ujar Endang menirukan kata-kata Aris kepada Djahri. “Suami saya langsung bilang iya. Dia juga lalu bilang ke saya kalau ada teman Aris yang ingin menginap,” lanjutnya. Teman Aris tersebut kemudian masuk ke kamar yang ada di bagian belakang rumah. Tepatnya kamar yang ada di depan kamar mandi yang disebut sebagai tempat tewasnya

Noordin. Endang sempat membuatkan minuman untuk teman Aris tersebut usai shalat Subuh. Namun, minuman itu hanya ditaruhnya di depan pintu kamar. Sebab, sejak datang, pria itu selalu berada di dalam kamar. “Dari datang sampai ada ramai-ramai kayak gini, saya tidak pernah lihat wajahnya seperti apa. Saya juga tidak kenal dia, juga saya tidak kenal Noordin” kata Endang. “Jadi tidak benar kalau dia menginap. Tidak benar juga saya dan bapaknya mengontrakkan rumah. Itu rumah kita sendiri,” pungkasnya. (persda network/mun)

nangkap teroris pelaku bom di Hotel Marriott dan Ritz Carlton, 27 Juli lalu. Kapolri pun segera menginstruksikan Densus 88 Polri segera beraksi. Maka aksi ofensif dilakukan, dan yang kita lihat di antaranya adalah penyergapan teroris di Desa Beji, Kecamatan Kedu, Temanggung, Jateng, dan Jatisari, Bekasi. Satu teroris tewas di Temanggung dan dua teroris ditembak mati di Bekasi. Itu terjadi, Sabtu dua hari lalu. Teroris yang tewas di Temanggung, disebut-sebut sebagai Noordin M Top, gembong teroris asal Malaysia yang paling dicari di negeri ini. Penyergapannya bahkan diliput secara langsung oleh beberapa media televisi, yang menayangkannya dengan sangat dramatis, tak ubahnya seperti film-film produksi Hollywood. Opini dibentuk, seolah-olah korban yang berhasil dibunuh itu adalah Noordin M Top. Namun, kini arus opini masyarakat mulai meragukan, benarkah yang tewas di tangan Densus 88 adalah Noordin M Top ? Keraguan itu muncul setelah foto korban tewas tersebut “bocor” dan beredar ke tangan masyarakat. Mengamati foto itu, sejumlah ciri fisik korban teroris Temanggung tersebut memang jauh dari ciri-ciri yang melekat pada sosok Noordin M Top. Keraguan itu juga menguat setelah Kapolri Jenderal Bambang Hendarso mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya belum bisa memastikan siapa yang bersangkutan karena semua harus dipertanggungjawabkan secara yuridis. Polri

berjanji akan segera mengumumkan siapa teroris yang tewas di Temanggung itu, setelah selesai melakukan tes DNA. Hal lain yang membuat kita ragu apakah teroris yang tewas di Temanggung itu adalah Noordin M Top, juga bisa disimak dari protokoler kenegaraan. Pada lazimnya, setiap ada pencapaian besar yang berskala internasional —karena dunia internasional juga menunggu pernyataan resmi— maka presiden kita pun segera mengumumkan pencapaian yang ditunggu-tunggu tersebut. Namun, dalam keterangan persnya, Presiden SBY pun hanya memberikan pernyataan yang mengambang. Presiden hanya berucap; menyerahkan kepada Kapolri untuk menjelaskan seluruh proses penyergapan secara lengkap kepada masyarakat. “Saya tidak ingin masuk terlalu jauh, Kapolri akan menjelaskan secara utuh agar rakyat dapat penjelasan sebenar-benarnya,” ujar SBY. Sinyal dari orang nomor satu di negeri inilah yang semakin menguatkan indikasi bahwa apa yang “dipertontonkan” dalam aksi penyergapan teroris, dan ditayangan oleh sejumlah televisi nasional itu, janganjangan hanya sebuah sandiwara, seperti yang dilansir oleh Abu Bakar Ba’asyir pimpinan Ponpes Ngruki, Solo. Saya sendiri sudah meragukan bahwa yang sedang dikepung oleh Densu 88 di Temanggung itu adalah Noordin M Top. Saya ragu setelah sekitar tengah malam, tepatnya pukul 23.45 WIB, hari Jumat (7/8), teman

saya yang dekat sekali dengan sumber-sumber intelijen, menelepon saya dan memastikan bahwa Noordin M Top tidak terdapat di dalam rumah yang sedang dikepung di rumah Muh Zahri dan dihujani ribuan peluru oleh Densus tersebut. Maka, ketika saya menyaksikan lewat siaran langsung televisi penyerbuan akhir Sabtu pagi pukul 09.45 WIB, sayapun tidak goyah berpendapat bahwa korban mati itu bukan Noordin M Top. Pasti, ada kesalahan dalam prosedur operasi tersebut. Sebagai pimpinan media massa, saya memang harus memiliki sumber-sumber yang bisa dijadikan pegangan untuk menyikapi berbagai peristiwa. Hal ini penting agar informasiinformasi dari sumber-sumber eksklusif itu bisa saya jadikan arah kebijakan dalam pemberitaan. Dengan demikian, beritaberita yang kami sajikan pun diuapayakan sekeras mungkin untuk tidak menyimpang, ngawur, apalagi menyesatkan para pembaca. Maka, terhadap perubahan fakta yang kini mengarah kepada diragukannya korban tewas Temanggung adalah Noordin M Top, kiranya kita memang harus bersabar. Sikap inilah yang dikehendaki oleh Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, yang meminta masyarakat bersabar dalam menunggu informasi dari Kapolri tentang siapa sesungguhnya teroris di Temanggung yang tewas dalam penyergapan tim Densus 88. Tentu, kita tidak berharap bahwa aksi penyergapan tero-

ris di Temanggung itu adalah sandiwara. Kita justru berharap kiranya fakta-fakta yang ditampilkan itu merupakan strategi jitu Polri dalam upaya mereka menghentikan aksi terorisme di negeri ini, dengan pencapaian hasil yang lebih maksimal dibanding hasil-hasil yang diperoleh sebelumnya. Lebih dari itu semua, menyimak pada rentetan penyergapan teroris, baik di lokasi Temanggung mapun lokasi Bekasi, kita sebagai bangsa harus semakin sadar akan pentingnya persatuan. Persatuan ini penting, karena terorisme itu hanya akan tumbuh subur di tengah bangsa yang terceraiberai. Cerai-berai dalam visi berbangsa dan bernegara, maupun dalam visi beragama. Pembaca yang saya hormati. Silakan meneruskan membaca berita-berita sajian Tribun Kaltim edisi hari ini. kami berharap kiranya berita dan informasi yang kami sajikan setiap harinya, membawa banyak manfaat bagi pembaca. Mohon tanamkan semangat bela negara kepada anakanak kita sejak dini. Pelajaran bisa kita petik dari kedua orang tua teroris Jatisari Bekasi. Baik orang tua Air Setiawan maupun orang tua Eko Joko Sarjono (Eko Peyang), keduanya tak percaya bila anak-anak mereka bisa digarap dan dipengaruhi oleh Saifuddin Jaelani (kaki tangan Noordin M Top) untuk menjadi teroris. Air Setiawan dan Eko Peyang adalah dua teroris yang ditembak mati oleh Densus 88 di Jatisari, Bekasi. Salam. (*)

mencapai keagungannya secara pribadi maupun sebagai pengusaha yang bisa ditemukan di dalam buku itu, yang tentu akan amat memperkaya kita. Dalam kategori ini, ada buku Courage to Succeed, Menjadikan Hidup sebagai Mahakarya, tulisan Ruben Gonzalez. Tanggapan masyarakat hanya sedikit lebih baik daripada buku Tahija, padahal buku yang ditulis dengan amat mengalir itu luar biasa isinya. Buku-buku biografi yang dibeli dan dibaca masyarakat rupanya adalah buku-buku yang lebih mengandung sensasi. Itulah yang terjadi pada buku yang tokohnya kurang lebih berasal dari latar belakang politik. Tapi, begitu diketahui bahwa sensasinya ‘hanya segitu’, minat masyarakat langsung

anjlok sekarat. Dalam hitungan satu dua bulan, buku-buku itu dilupakan. Dalam kategori biografi, lain yang dialami oleh artis Krisdayanti. Bukunya yang berjudul Catatan Hati Krisdayanti: My Life, My Secret laris manis. Kenyataan ini barangkali tidak mengherankan, karena fans KD memang banyak, dan mereka tentu ingin tahu rahasia hidupnya. Keresahan Tolstoy barangkali terobati karena trend yang berkembang saat ini terhadap buku klasik bermutu mulai menggebu. Tadinya, bukubuku seperti karya-karya Sartre dan Descartes yang diterbitkan oleh Gramedia seret sekali pemasarannya. Kini ada kecenderungan yang berubah. Terjemahan Te-

tralogi Plato mendapat sambutan yang menggembirakan. Barangkali tak ada orang di antara kaum intelektual kita yang tak tahu atau tak pernah mendengar tokoh klasik ini. Tapi, kalaupun tahu, kebanyakan mereka hanya membaca dari sumber-sumber kedua. Kini sudah tersedia terjemahan Indonesia dari karya asli yang berbahasa Yunani. Biografi adalah kristalisasi dari pengalaman orang selama puluhan tahun. Daripada mengalami sendiri selama puluhan tahun itu, kita mendapatkan sarana untuk membaypas waktu dengan membaca biografi yang bermutu. Charles Scribner Jr mengatakan bahwa membaca adalah sarana berpikir dan berefleksi dengan menggunakan pikiran

orang. Kegiatan itu memaksa kita untuk meregangkan kemampuan pikir kita dan membawanya ke tingkatan yang lebih tinggi. Dari orang-orang lain yang telah mengabadikan pergulatan mereka dalam bentuk buku kita bisa belajar mengenai perjuangan dan orientasi hidup. Tak jarang kita mendapatkan semacam visi dan misi baru setelah berdialog imaginer dengan para pemikir spektakuler. Tolstoy mengatakan, “Tak seorang pun tahu ke mana umat manusia ini mengarah. Karena itu kebijakasanaan tertinggi Anda adalah mengetahui ke mana arah tujuan Anda.” Untuk itu, pergulatan orangorang besar yang telah terabadikan dalam buku tentu amat membantu. (wandi@gramediapublishers.com)

Selalu Menangis saat Bicarakan Tuhan

itu, ia merasa perlu untuk mengungkapkan kepada hadirin saat melayat Rendra di Bengkel Teater, Jumat lalu. Arief berharap hadirin dapat meneruskan perjuangan yang telah dilakukan dan dirintis WS Rendra yakni mendidik bangsa, membudayakan bangsa, dan membuat bangsa Indonesia beradab. “Beliau mengatakan, sebuah bangsa tidak cukup terdidik. Sebuah bangsa itu harus berbudaya. Tapi, kata beliau, budayawan harus jadi tulang punggung peradaban. Kalimat ini saya sampaikan pada suatu konfrensi internasional. Di Unesco. Hingga mengundang perdebatan. Apakah semua orang yang terdidik itu beradab atau tidak? Apakah negara yang maju itu beradab atau tidak?” ujarnya dengan nada haru dan mata berkaca-kaca. Emha Ainun Najib atau Cak Nun juga punya

kenangan tentang seniman besar tersebut. Rendra yang masuk Islam pada usi 35 tahun dan mengubah nama menjadi Wahyu Sulaemen Rendra, sering konsultasi kepada Cak Nun. Ia masih ingat WS Rendra selalu menangis bila berbicara tentang Tuhan. “Dia sangat mencintai Tuhannya. Dia sering menanyakan kepada saya tentang Islam, dan di saat itupula lah dia kemudian menangis, benar-benar menangis,” kata Cak Nun. Bahkan, Cak Nun seakan ingin menegaskan, mengatakan bahwa istrinya, Novia Kolopaking, tahu tentang hal itu dan kerap melihat WS Rendra menangis saat bertanya tentang Islam. “Jadi, Rendra mengenal Islam ini masih Islam syar’i, masih Islam anatonis. Dia belum bisa masuk ke wilayahwilayah, dialogis sudah tapi filosofis belum, tasawuf belum,” Cak Nun menjelaskan.

Cak Nun mengaku punya hasrat yang gagal tercapai tentang sosok Rendra yang ia anggap sebagai figur lengkap sebagai seorang seniman sejati. Cak Nun, sangat ingin memunculkan seorang figur Rendra “baru” yang dikenalnya selama ini. “Cita-cita saya dulu adalah ada Rendra ketiga. Yaitu Rendra yang spiritual, Rendra yang sublim, Rendra yang inner strenght-nya bisa muncul. Dia sudah arif, tapi belum pada kristalisasi estetik,” ujarnya. Dia memang sudah seperti itu, tapi belum bisa pada tingkat mengekspresikan irtu. Sudah, dia itu sudah nangisnangis kalau saya ceritakan asmaul husna, kalau saya katakan apa bedanya Ahad sama Wahid, Rohmat sama Rofiq, nangisnya pasti serius, kayak anak kecil karena dia sangat mencintai Tuhan-nya” kata Cak Nun semangat. (persda network/dic/yat)

● Sambungan Hal 1

hal lewat sajak, puisi, maupun drama. “Saya baru tahu sekarang bahwa beliau sangat tangguh. Jarang ada yang seperti beliau. Beliau mengajarkan inilah kesenian dan bukan untuk cari uang. Ada nilai-nilai yang tanpa disadari. Ada nilai bagaimana mengenal diri, “ jelas David, teman dekat sang penyair itu. Kenangan lain dikemukakan Prof Dr Arief Rachman, praktisi pendidikan terkait pesan WS Rendra, semasa hidupnya. Menurut Arief, Rendra sempat menitipkan satu pesan yang bukan kalimat biasa. Saking perlunya wasiat

PEMIMPIN UMUM(Plt): Agus Nugroho PEMIMPIN REDAKSI: Achmad Subechi REDAKTUR PELAKSANA: Priyo Suwarno MANAJER PRODUKSI: Arif Er Rachman WAKIL MANAJER PRODUKSI: Baskoro Muncar KOORDINATOR LIPUTAN: Fransina Luhukay STAF REDAKSI: H Sjamsul Kahar, H Herman Darmo, Uki M Kurdi, Achmad Subechi, IGN Sawabi, Priyo Suwarno, Arif Er Rachman, Baskoro Muncar, Fransina Luhukay, Iwan Apriansyah, Adhinata Kusuma, Dwi Haryanto SN, Sumarsono, Mathias M Ola, Perdata O Ginting, Aloys GA Ebo, Trinilo Umardini, M Abduh Kuddu, Catur Sulistyorini, Amalia Husnul A, Rita, Margaret Sarita, M Wikan Hendarman, Junisah, Meinar F Sinurat, Nevrianto HP, Ahmad Bayasut, Kholish Chered, Feri Mei Effendi . BIRO SAMARINDA, Jl Ulin No.106 Samarinda, Telepon: 0541 202416, 202417, fax: (0541) 769855: H Maturidi (kepala), Achmad Bintoro, Katharina Siswi Widyawati, Khaidir, INDEPENDEN & KREDIBEL Maipah, Rahmat Taufik,Safruddin, Fachmi Rachman, Reza Rasyid Umar KUTAI KARTANEGARA: Reonaldus KUTAI TIMUR: Udin Dohang BONTANG: Basir Daud PASIR: Sarassani. PENAJAM PASER UTARA: Samir TARAKAN: Darajat Mazunus. KUTAI BARAT: Alex Pardede. BIRO JAKARTA, Jl Palmerah Selatan 3, Jakarta 10270, Telepon (021) 5356766 (7618), Fax (021) 5495360: Febby Mahendra Putra (Kepala), Domuara Ambarita (Wakil) Agung Budi Santoso, Johnson Simanjuntak, Chairul Arifin, Ismanto, Heroe Baskoro, Rachmad Hidayat, Toni Bramantoro, Yuli Sulistyawan, Yoni Iskandar, Bian Harnansa, Hendra Gunawan, Sugiarto, Budi Prasetyo, Hasanuddin Aco, Murdjani. DIREKTUR UTAMA: Asih Winanti. DIREKTUR: H Herman Darmo, Uki M Kurdi. PEMIMPIN PERUSAHAAN / MANAJER IKLAN: H Zainal Abidin. MANAJER SIRKULASI: Iskandar. BAGIAN IKLAN JAKARTA: Doddy Setiawan (HP 08164859626), Jl Palmerah Selatan 3 Jakarta, Telp: (021) 5483863, 5494999, 5483008, 5480888 (ext: 7635-7638) Fax: (021) 53696583 Tarif Iklan: ■ Umum Display (B/W) Rp 17.000/mm kolom ■ Spot Colour (2 warna): Rp 27.000/mm kolom ■ Spot Colour (1 warna): Rp 25.000/mm kolom ■ Full Colour: Rp 30.000/mm kolom ■ Halaman 1 (B/W) Rp 60.000/mm kolom ■ Halaman 1 (F/C) Rp 90.000/ mm kolom ■ Iklan Baris (2 s/d 10 baris): Rp 10.000/baris. Harga di atas belum termasuk PPN 10%.KANTOR PUSAT BALIKPAPAN Jl Indrakila Straat III Dalam, RT 52 No 1 Kampung Timur, Balikpapan 76125. Telepon: (0542) 735015, 7020152, 7020151, Fax: (0542) 735013 No Rek 191.0724971 BCA Balikpapan a/n PT Mahakam Media Grafika. PENERBIT: PT Mahakam Media Grafika. ISI DILUAR TANGGUNG JAWAB PERCETAKAN HARIAN PAGI

WARTAWAN “TRIBUN KALTIM” SELALU DIBEKALI TANDA PENGENAL DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA APA PUN DARI NARASUMBER


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.