TRIBUN KALTIM 10 MEI 2011

Page 12

Berlangganan Hub: SELASA 10 Mei 2011 Halaman 13

Telepon: 0541-202416, 202417 SMS: 0541-7080008 Fax Iklan: 0541-769855

Hari Ini Kejati Umumkan Tersangka ■ Kasus Bansos Kukar Senilai Rp 108 Miliar ■ Setelah Ekspose dari Ketua Tim Penyidik SAMARINDA, TRIBUN Hanya dalam waktu dua pekan, tim penyidik Kejati Kaltim telah memeriksa pejabat Bagian Kesra dan tim verifikasi serta beberapa penerima dana bantuan sosial (bansos) dari Pemkab Kukar senilai Rp108 miliar tahun anggaran 2010. Dari hasil pemeriksaan itu, penyidik sudah mengantongi beberapa calon tersangka. Kepala Kejati Kaltim Faried Harianto mengatakan, segera menggelar ekspos hasil

penyidikan pengusutan kasus dana bantuan sosial (bansos) Kukar 2010. Ekspose digelar sore ini (kemarin, red) untuk mengetahui pelaku-pelaku yang dianggap turut bertanggungjawab dalam proses pencairan dana tersebut. “Sore ini (kemarin, red) saya minta ekspos dari ketua tim penyidik. Alhamdulillah Pak Aspidum (Zainal Arif, sebagai ketua tim penyidik)

● Bersambung hal 21

Kajati Diundang Bupati BUPATI Kutai Kartanegara Rita Widyasari mengundang Kepala Kejati Kaltim Faried Harianto untuk mensosialisasikan pencegahan tindak pidana korupsi dalam kegiatan proyek maupun pengelolaan keuangan daerah di Kukar. “Tadi saya ada tamu si Aziz (Ketua DPP KNPI). Azis itu teman saya juga dia anggota

DPR RI dari Fraksi Golkar, katanya habis melantik disini. Kebetulan saya tugas disini, dia mau ketemu saya. Waktu ketemu didampingi Rita. Katanya dia pengurus KNPI juga,” tutur Faried menceritakan, Senin (9/5). Dalam pertemuan itu lanjut dia, Rita sempat

TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HP

ENCENG GONDOK - Warga melintasi Sungai Mahakam disela-sela gulma enceng gondok, Senin (9/5). Dalam beberapa hari terakhir gulma enceng gondok memenuhi perairan Samarinda. Kondisi ini selalu terjadi apabila banjir besar di hulu Mahakam.

● Bersambung hal 21

Reses Waris Husain di Dapil III

Warga Minta Jalan Tanjung Isuy Diperbaiki FOTO-FOTO DPRD KALTIM/ M IMRON ROSYADI

JALAN RUSAK – Jalan rusak masih menjadi aspirasi warga pada reses anggota DPRD Kaltim asal Dapil Kukar dan Kubar, Sarkowi V Zahry.

Reses Sarkowi V Zahry di Dapil III

Warga Muara Pahu Kesulitan Lintasi Jalan Darat Samarinda, Tribun - Anggota DPRD Kaltim dari Dapil III asal Fraksi Partai Golkar (FPG), Sarkowi V Zahry, menerima aspirasi warga Kecamatan Muara Pahu, Kutai Barat yang kesulitan melintasi jalan darat ke ibukota kabupaten maupun kecamatan di sekitarnya, karena ruas jalan satusatunya dari ibukota kecamatan ke jalan Trans Kalimantan dalam kondisi rusak parah. “Kerusakan jalan terparah antara ibukota kecamatan Muara Pahu ke Kampung Gunung Bayan. Akibat kondisi ini, warga terpaksa menggunakan jalur sungai Mahakam untuk bepergian ke ibukota kabupaten maupun ke Samarinda, dengan biaya lebih mahal,” kata Sarkowi, kemarin, menje-laskan hasil resesnya di Dapil Kukar dan Kubar, 25-30 April tadi. Menurut Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Kaltim ini, warga juga mengharapkan ada perbaikan jalan poros Muara Pahu – Blusuh, karena di jalur ini sering terjadi kecelakaan. Sedangkan menyangkut pengembangan pertanian dalam arti luas, warga mengharapkan pemerintah melanjutkan program – program perkebunan kelapa sawit yang cukup potensial di Muara Pahu. Program ini diharapkan juga menarik investor, yang pada gilirannya diharapkan memberi dampak positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat.

“Warga Muara Pahu juga mengharapkan penanganan intensif wabah flu burung di Muara Pahu, sehingga dapat dicegah ada manusia yang tertular,” kata anggota Komisi II DPRD Kaltim ini. Sementara pada reses di Desa Karang Tunggal, Kukar, Sarkowi menerima aspirasi permintaan warga agar pemerintah memperbaiki jalan dari Tenggarong Seberang ke Muara Kaman, yang tembus ke wilayah Kubar. Warga juga meminta agar pemerintah bisa mengamankan lahan-lahan pertanian agar tidak beralih fungsi menjadi areal tambang batubara. Terhadap angkutan batubara, warga meminta agar perusahaan tambang batubara tidak melintasi jalan umum, tapi membuat jalan sendiri atau menggunakan jalur sungai. Warga meminta pula aspirasi masyarakat melalui Musrenbangdes, agar dapat dianggarkan pada APBD. Selain itu, warga juga meminta agar pembinaan sektor pertanian diintensifkan, pembangunan jalan usaha tani, semenisasi gang, penerangan jalan desa, penyediaan bus pelajar dan pelibatan masyarakat untuk menyukseskan Penas Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA). “Di Kelurahan Maluhu, Kukar, warga meminta pemerintah memperbaiki jalan lingkungan yang rusak, pembangunan dan perbaikan gorong-gorong untuk mengatasi banjir,

pompanisasi dan perbaikan irigasi, pengadaan lampu penerangan jalan, pembangunan balai pertemuan umum dan perbaikan sejumlah fasilitas umum, jalan menuju sekolah yang rusak serta lapangan sepakbola dan bulutangkis,” kata politisi kelahiran Malang, 22 Juli 1974 ini. Warga juga meminta pemerintah tegas menegur perusahaan-perusahaan di sekitar Kelurahan Maluhu yang tidak memberikan kontribusi kepada masyarakat. Sedangkan di Desa Loa Sumber, Loa Kulu, Kukar, warga meminta pemerintah kabupaten agar mempercepat pemekaran Desa Sumber Sari, melanjutkan proyek-proyek yang belum selesai 100 persen, seperti jalan enam kilometer ke arah Bukit Biru dan semenisasi di Desa Sumber Sari. “Warga juga juga meminta pemerintah tegas dan tidak memberi izin kepada perusahaan tambang batubara di dekat permukiman penduduk. Selain itu, menyangkut pertanian, warga meminta perhatian soal irigasi dengan sistem pompanisasi,” kata Sarkowi. Terhadap aspirasi warga tersebut, menurut Sarkowi, yang menjadi kewenangan pemerintah Kukar dan Kubar, akan dia koordinasikan sehingga masyarakat mendapat jalan ke luar yang pasti. Sedangkan yang menjadi kewenangan Pemprov, akan dia perjuangkan pada perubahan APBD 2011 dan APBD murni 2012. (adv/mir)

Reses Artya Fathra Marthin di Dapil IV

Warga Perlu Bimas Kristen dan Khatolik

UMAT – Anggota DPRD Kaltim asal Dapil IV, Artya Fathra Marthin, berdialog dengan umat kristiani dalam reses di Bontang, Kutim dan Berau

Samarinda, Tribun - Warga Tanjung Isuy, Kutai Barat, menyampaikan aspirasi kepada anggota DPRD Kaltim dari Dapil III asal Partai Patriot, Waris Husain , agar pemerintah dapat memperbaiki jalan di wilayah mereka yang rusak parah. “Jalan tersebut rusak parah. Sampai-sampai mobil saya juga ikut terjebak dalam kubangan lumpur dan harus ditarik,” kata Waris, kemarin, menjelaskan hasil resesnya di Dapil III, Kukar dan Kubar, 25 – 30 April tadi. Selain jalan di Tanjung Isuy, waga juga meminta pemerintah serius memperbaiki jalan Trans Kalimantan poros tengah yang menghubungkan Kukar – Kubar. Sedangkan di Muara Badak, Kukar, Waris menerima aspirasi dari warga setempat agar pemerintah dapat mengeruk alur Sungai Muara Badak yang mengalami pendangkalan akibat kegiatan perkebunan sawit dan tambang batubara. “Ini menurut mereka yang menjadi penyebab banjir di lima desa di Muara Badak tempo hari,” kata politisi kelahiran Muara Badak,10 Juni 1944 yang duduk di Komisi IV DPRD Kaltim ini. Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kaltim ini berjanji akan memperjuangkan aspirasi masyarakat sekuat tenaga, terutama pada perubahan APBD 2011 dan APBD murni 2012 nanti. (adv/mir)

FOTO-FOTO DPRD KALTIM/ M IMRON ROSYADI

JALAN RUSAK – Anggota DPRD Kaltim asal Dapil III, Waris Husain ketika melakukan reses di Kukar dan Kubar

Samarinda, Tribun - Umat kristen dan katholik di Kota Bontang sangat memerlukan kehadiran Bimas Kristen dan Katholik di Kantor Kementrian Agama setempat, sehingga apabila ada urusan yang berhubungan dengan kristen dan katholik, mereka mengalami kesulitan. “Ini mereka keluhkan sejak saya reses pertama kali dan sampai sekarang belum ada solusi. Karena itu warga meminta pemerintah dapat membuka formasi dan menjaring tenaga PNS yang dapat ditempatkan pada urusan Bimas kristen dan katholik ini,” kata anggota DPRD Kaltim asal Partai Damai Sejahtera (PDS), Artya Fathra Marthin, kemarin, menjelaskan hasil resesnya di Dapil IV, Bontang, Kutim dan Berau, 25-30 April tadi. Menurut anggota Komisi III DPRD Kaltim yang tergabung dalam Fraksi Hanura – PDS ini, umat kristen dan katholik di Bontang juga mengeluhkan belum adanya juru dakwah serta kurangnya guru-guru agama kristen dan katholik di sekolah-sekolah. Mereka juga meminta agar pemerintah dapat membantu buku-buku agama kristen dan katholik untuk SD, SMP dan SMA/ SMK. Warga juga mengharapkan Kota Bontang membangun Christian Centre, sebagai bentuk keseriusan pemerintah mengayomi dan membina seluruh komponen masyarakat, termasuk umat kristiani.

“Mereka juga mengharapkan pemerintah dapat membantu pembangunan gereja-gereja,” kata Artya. Sedangkan di Sangatta, Kutim, umat kristen dan katholik setempat meminta agar izin pembangunan gereja dipermudah. Mereka juga meminta pemerintah membantu gereja-gereja, baik berupa dana pembangunan maupun untuk kegiatan non fisik. Aspirasi yang hampir sama juga disampaikan umat kristiani di Desa Nyapa, Kecamatan Sambaliung, Berau, Desa Merasa, Kecamatan Kelay, Berau dan Tanjung Redeb Berau. “Mereka umumnya juga meminta perhatian pemerintah untuk perbaikan bangunan gereja dan perlengkapannya, berup musik serta sound systemnya. Selain aspirasi yang menyangkut infrastruktur, seperti perbaikan jalan rusak dan penyediaan listrik desa. Disamping juga pengembangan pertanian dalam arti luas,” kata politisi kelahiran Samarinda, 27 Juli 1982 ini. Terhadap aspirasi yang menjadi kewenangan kabupaten/kota, Artya mengatakan akan mengkoordinasikannya dengan pemerintah kabupaten/kota setempat. Sedangkan yang menjadi kewenangan Pemprov, dia akan memperjuangkannya agar dapat diakomodir pada perubahan APBD 2011 dan APBD murni 2012. (adv/mir)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.