TRIBUNKALTIM - 02 SEPTEMBER 2009

Page 33

CMYK

2

RABU 2 SEPTEMBER 2009

tribun bisnis

Citilink Incar Rute AirAsia ● Latih Calon Pilot di Malaysia dan Singapura JAKARTA, TRIBUN - Indonesia AirAsia mulai mengurangi rute-rute domestik di Indonesia. Ternyata hal ini akan dimanfaat oleh salah satu pesaing utamanya, Citilink. Anak usaha Garuda Indonesia tersebut segera mengisi rute-rute yang ditinggalkan maskapai asal Malaysia itu.. “Mulai fokusnya AirAsia di rute regional tentu membuat beberapa rute pelayanannya berkurang, ini yang akan dimanfaatkan oleh Citilink untuk berekspansi,” kata Direktur Strategi dan Teknologi Informasi Garuda Indonesia yang juga pimpinan proyek Citilink, Elisa Lumbantoruan di Jakarta. Dijelaskannya, Citilink segera membuka rute yang ditinggalkan AirAsia dan rute lain yang menguntungkan. Beberapa diantaranya adalah rute ke Batam, Medan, Padang dan Makassar. AirAsia akan memfokuskan pengembangan bisnis penerbangan regional, karena keterbatasan armada, maskapai ini sedikit demi sedikit mengurangi rute domestik. Ekspansi tersebut dilakukan setelah dua unit pesawat Boeing 737-400 didatangkan pada bulan September ini. Dengan demikian hingga akhir tahun Citilink akan memiliki lima unit pesawat. “Selain itu kita

akan menguatkan pelayanan pada rute-rute yang telah ada,” ujarnya. Pihaknya saat ini masih melatih 75 calon pilot di sekolah-sekolah penerbangan di Malaysia dan Singapura. Dalam waktu dekat mereka akan menjadi pilot Citilink untuk bergabung dengan 55 pilot lainnya yang telah ada. Elisa mengakui, Citilink memang menjadi pengikut kon-

sep AirAsia yaitu penerbangan berbiaya rendah (low cost carrier). Sehingga, pada saat AirAsia mulai mengurangi rute domestik, Citilink bisa menggantikan rute yang ditinggalkannya. Selain biaya rendah, Citilink juga semakin mempermudah pembelian tiket yaitu selain melalui agen, pembelian bisa dilakukan melalui internet dan ATM. (persdanetwork/ewa)

Datangkan 25 Pesawat PT Garuda Indonesia secara serius memprogramkan anak usahanya menjadi salah satu maskapai low cost carrier (LCC) yang besar. Dalam waktu empat tahun ke depan, maskapai tersebut akan menyeragamkan armadanya dalam satu jenis pesawat dengan jumlah 25 unit. Hal ini diutarakan oleh Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar di Jakarta. “Nantinya hanya akan ada satu jenis pesawat, mungkin cuma Boeing saja, atau Airbus saja,” kata Emirsyah. Rencana tersebut akan dilakukan setelah Citilink mendapatkan Surat Izin Usaha Penerbangan (SIUP) dan Air Operator Certificate (AOC) dari Departemen

Perhubungan. Selama ini Citilink beroperasi dengan menggunakan AOC Garuda. Dengan jumlah yang ideal itu, Citilink nantinya juga diprogramkan menjadi maskapai dengan rute-rute domestik dan regional. Rute domestik bakal ditambah baik frekuensinya maupun ruterute baru. Beberapa tahun ke depan rute regional juga sudah dibidik antara lain Singapura, Penang, Kuala Lumpur dan Melbourne. Saat ini, Citilink baru mengoperasikan tiga unit pesawat Boeing 737 series milik Garuda. September ini ada tambahan dua lagi untuk memperkuat rute domestik. (persdanetwork/ewa)

Bangun Tiga Pabrik Gula hingga 2010 JAKARTA, TRIBUN - Pemerintah telah mengalokasikan dana pada APBN 2010 untuk pembangunan 1 hingga 3 pabrik gula untuk memenuhi kebutuhan gula di dalam negeri. “Tadi yang diputuskan adalah pada 2010, pemerintah akan melakukan investasi pembangunan pabrik gula baru,” kata Deputi Menko Perekonomian Bidang Pertanian dan Kelautan, Bayu Krisnamurthi, di Jakarta Selasa (1/9). Usai rapat koordinasi dengan Menteri Perdagangan, Menteri Negara BUMN, Menteri Perindustrian dan Menteri Pertanian, Bayu mengatakan, kebijakan itu bagian dari program jangka menengah 20092014 berupa revitalisasi industri termasuk pabrik gula. “Nilai investasinya belum diputuskan, tapi ada beberapa skema yang dilihat, apakah bentuk penyertaan modal atau subsidi bunga, atau yang lainnya,” ujarnya. Meski demikian, Bayu

ANT

Sejumlah warga di Jawa Timur antre mendapatkan gula murah. BPS menilai solusi meredam harga dengan mengamankan jalur distibusi.

memperkirakan dana pembangunan satu pabrik gula sebesar Rp1,1 triliun - Rp1,5 triliun untuk 10 ribu ton batang tebu per hari. “Lokasinya belum diputuskan, nanti akan dibahas oleh Meneg BUMN, Menteri Pertanian dan Men-

perin,” tambahnya. Bayu menjelaskan pembangunan pabrik gula yang baru itu bisa saja dengan mengganti pabrik gula lama yang ada di Jawa atau membangun pabrik baru di luar Jawa termasuk kebun tebunya. (ant)

Impor Bukan Solusi KEPALA Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan, solusi untuk meredam peningkatan harga gula saat ini adalah dengan mengamankan jalur distibusi, bukan dengan mengimpor gula. “Saat ini harga gula di luar negeri lebih mahal, kalau membuka kran impor ya sama saja, tetap akan naik, kecuali disubsidi,” katanya di Jakarta. Ia mengatakan, saat ini pasokan (penawaran) gula mencukupi untuk kebutuhan nasional. Namun yang

menjadi masalah adalah pada jalur distribusinya. Menurut Rusman, saat ini banyak para pengusaha yang menimbun gula agar tidak beredar di masyarakat untuk sementara waktu, karena berharap harga gula akan meningkat seiring dengan penguatan harga di pasar internasional. “Jadi mereka memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Dengan ekspektasi peningkatan harga gula di pasar internasional, tentunya juga akan meningkat di pasar

domestik,” katanya. Untuk itu, menurut dia, sedianya pemerintah harus mengamankan jalur distribusi gula sehingga harga tetap terkendali. Peningkatan harga gula saat ini tidak begitu mengkhawatirkan untuk tingkat inflasi secara keseluruhan. “Sebab peningkatan harga gula kan tidak serta merta menaikan harga barang lainnya. Misalnya sandang yang kita perkirakan malah turun karena ada discount dan sebagainya,” katanya. (ant)

Evaluasi Produksi PEMERINTAH berjanji menyelesaikan evaluasi produksi gula pada Oktober sebagai dasar mengambil keputusan dalam pengamanan stok tahun depan. “Ada dua skenario produksi, yang pesimis maupun optimis. Stok di akhir tahun menjadi perhatian yang kita cermati,” kata Deputi Menko Perekonomian Bidang Pertanian dan Kelautan, Bayu Krisnamurthi. Pemerintah masih memprediksi tingkat konsumsi gula nasional di akhir tahun, mengingat saat ini konsumsi gula kristal putih naik sekitar 30 sampai 40 persen karena permintaan industri kecil menengah (IKM). “Juli-Agustus ini serapan IKM diperkirakan naik,” tuturnya. (kompas.com)

Total Ajak Pertamina Garap Migas di 3 Negara JAKARTA, TRIBUN - Perusahaan minyak asal Prancis, Total SA memberikan kesempatan kepada PT Pertamina (Persero) untuk ikut serta dalam kegiatan eksplorasi dai lapangan migas milik Total di Australia, Vietnam dan Angola. “Kita akan pilih mana yang terbaik dari yang ditawarkan Total,” ujar Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan di Kantor Pusat PT Pertamina (Persero), Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Senin (31/8) malam. Ia menegaskan, Pertamina tidak mengincar mayoritas dalam keterlibatan di lapangan migas milik Total. Pertamina hanya ingin berniat meningkatkan portofolionya. Karen mengaku, Pertamina juga akan mengizinkan Total untuk mengelola beberapa lapangan migas milik BUMN Migas tersebut. “Total dan kita memang memiliki hu-

CMYK

Blok Mahakam berjangka wakbungan yang sangat baik, matu selama 30 tahun ditandatakanya kita komitmen kalau sengani pada 31 Maret 1967 debagian proyek kita berbagi dengan Total E&P Indonesie. ngan Total, begitupun sebalikKontrak telah diperpanjang nya,” jelasnya. selama 20 tahun sejak 31 Maret Karen menambahkan, Total 1997 atau akan berakhir pada 31 juga telah memberikan sinyal Maret 2017. positif kepada Pertamina untuk Sesuai UU No 22 Tahun 2001 mengambil alih 15 persen saham tentang Migas, blok yang memdi Blok Mahakam yang saat ini produksi gas boleh mengajukan masih dikelola Total. RencanaANT nya Pertamina akan masuk ke- Karen Agustiawan perpanjangan 10 tahun sebelum kontrak berakhir. Dengan kata sana sebelum tahun 2017. “Total setuju. Nanti kami akan work- lain, Total bisa mengajukan usulan perpanshop untuk melihat cadangan yang ada di jangan sejak tahun 2007. Saat ini ada enam pengajuan perpanMahakam. Jika kita masuk sekian keekonomiannya gimana. Kalau nanti Per- jangan kontrak blok migas yang sedang tamina masuk di Mahakam berarti Per- ditinjau pemerintah. Keenamnya adalah tamina memiliki portofolionya di Total,” Blok South Mahakam, Blok A, Blok South Sumatera Extention, Blok Madura, Blok imbuhnya. Seperti diketahui, Kontrak Kerjasama North Madura, dan Blok Camar. (dtc)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.