E-paper Surya Edisi 20 September 2012

Page 10

Malang Region HALAMAN 9

KAMIS, 20 SEPTEMBER 2012

Kalau memang Bau limbah Pemkot berniat tersebut masuk semua limbah kedalam rumah rumah tangga ditampung melalui lubang di IPAL, seharusnya selokan toilet. Kan kasihan tidak difungsikan atau keluarga kami. ditutup. alfiyah Sugiono, Warga kelurahan sawojajar

warga kelurahan sawojajar

Masalah Pendidikan

Nurul Arbaati, Ketua Badan Legislasi DPRD Kota Malang mengatakan, Baleg menampung lima poin usulan KMPP. “Empat masalah sudah kami bahas, hanya masalah mekanisme keluhan yang belum ada. Ini bisa menjadi bahan masukan untuk kami,” ujarnya. baca halaman 10

surya/dok

surya.co.id | surabaya.tribunnews.com

Warga Sawojajar Keluhkan Bau Tak Sedap Sanitasi malang, surya - Meski diterapkan sejak tahun lalu, sistem sanitasi Grey Water di Kelurahan Sawojajar Kota Malang masih menuai keluhan warga. Beberapa warga mengeluhkan bau tidak sedap di lingkungan mereka. Sugiono, warga RT 02 RW 04 Kelurahan Sawojajar mengatakan, mayoritas warga di kampungnya telah memanfaatkan pipa limbah untuk kotoran rumah tangganya. Namun, selokan yang masih difungsikan

menimbulkan genangan air dan sarang nyamuk. “Kalau memang Pemkot berniat semua limbah rumah tangga ditampung di Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), seharusnya selokan tidak difungsikan atau ditutup. Apalagi nanti musim hujan, pasti bisa menjadi sarang penyakit, karena salurannya tidak lancar,” kata Sugiono, Rabu (19/9). Alfiyah, warga Kelurahan Sawojajar lainnya juga mengeluhkan keluarnya bau dari

sistem perpipaan sanitasi ini. “Bau limbah tersebut masuk ke dalam rumah melalui lubang toilet. Kan kasihan keluarga kami,” kata Alfiyah. Untuk diketahui, sebanyak 200 rumah di Sawojajar menjadi percontohan penerapan sistem sanitasi yang digagas Dinas Kebersihan dan Pertanaman (DKP) Kota Malang. Sistem sanitasi ini khusus menampung limbah rumah tangga non tinja (grey water), seperti air cucian dan buangan

air mandi. Limbah warga ini, dikumpulkan menjadi satu dan dikelola melalui PAL. Tujuan pengelolaan limbah ini, agar warga tidak membuang limbah tersebut langsung ke sungai dan menyebabkan pencemaran. Agus Gunarto, Kepala UPT Pengolahan Sampah dan Air Limbah, DKP Kota Malang menyebutkan, akan meninjau rumah warga yang mengeluh adanya bau tak sedap itu. “Sistem sanitasi ini seharus-

nya tidak menimbulkan bau. Saya menduga bau itu justru dari selokan,” katanya, Selasa (18/9) lalu. Bagaimanapun, ujarnya, sanitasi ini akan terus dikembangkan. "Tahun ini ada 500 rumah yang akan menggunakan sanitasi ini," ujarnya. Meski menimbulkan bau, Ning Hayati, warga Sawojajar yang juga menggunakan sistem sanitasi Grey Water mendukung upaya menjaga sungai ini. “Semoga ini kebijakan terbaik untuk warganya,” ujarnya. (st18)

Nasib Eddy Diputuskan ■ PDIP Berharap Tahapan Pilwali Distop batu, surya - Nasib Eddy Rumpoko dalam pencalonan wali kota Batu ditentukan hari ini. Kamis (20/9) ini, PTUN berencana mengumumkan putusan atas gugatan kuasa hukum DPC PDIP itu, partai pengusung Eddy Rumpoko (ER) terhadap KPU Kota Batu. Kuasa hukum DPC PDIP Batu optimistis gugatannya terhadap KPU Batu terkait pencoretan nama ER dalam pencalonan wali kota bakal dikabulkan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya. “Melihat materi hukumnya kami optimistis karena persyaratan yang digunakan Pak Eddy Rumpoko saat ini sama dengan saat dia mendaftar di pilwali tahun 2007,”kata Wakit Nurohman, salah satu kuasa hukum PDIP saat dihubungi Surya, Rabu (19/9). Terkait bukti-bukti mengenai keabsahan pendidikan ER di SMP Taman Siswa, menurutnya belum ada satu pun yang membantah bahwa ER pernah sekolah di tempat itu. Bagaimana jika hakim menolak gugatannya? Wahid sudah

berancang-ancang mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara. “Tapi kami optimistis gugatan diterima.

Kami belum sampai ke sana (otomatis memasukkan). Mau menang atau kalah, nanti kami akan konsultasi dulu ke KPU Jatim. Bagyo Prasasti P Ketua KPU Kota Batu

Jika diterima kami akan konsolidasi dengan KPU agar menaati putusan itu,” katanya. Enggan Berprediksi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batu belum mengambil keputusan bakal memasukkan calon petahana Eddy Rumpoko secara otomatis ikut Pilwali 2 Oktober meskipun nanti gugatannya menang di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). “Kami belum sampai ke sana

(otomatis memasukkan). Mau menang atau kalah, nanti kami akan konsultasi dulu ke KPU Jatim,” papar Bagyo Prasasti Prasetyo, Rabu (19/9). Bagyo tidak mau memprediksi hasil keputusan PTUN. Yang jelas, ia akan patuh pada semua putusan hakim nanti. Bagaimana kalau putusan PTUN menyuruh KPU mengikutsertakan Eddy dalam bursa Pilwali? Bagyo menjawab pihaknya belum membahas hal tersebut. “Kami mempercayakan pada hukum. Kami tidak mengeluarkan prediksi dan tidak berandai-andai,” terangnya. Menurutnya, kasus seperti ini pernah terjadi di Banyuwangi. Calon petahana Ratna Ani Lestari tidak lolos lalu menggugat ke PTUN. Di tengah tahapan kampanye, gugatan Ratna dimenangkan, tapi di sisi lain pengadilan tidak memerintahkan KPU setempat mengubah tahapan. Padahal, tahapannya sudah lebih jauh dibanding KPU Batu. “Kami optimistis menang. Keputusan kemarin sudah benar,” jelasnya. (uus/iks)

Wakit: Tunda Cetak Surat Suara Ketua DPC PDIP Kota Batu, Cahyo Edi Purnomo menyerahkan sepenuhnya hasil gugatan kepada amar putusan PTUN nanti. “Kami akan menaati putusan hakim,” katanya, ditemui di kantornya, kemarin. Menurutnya, PDIP menyerahkan sepenuhnya kepada hukum. Apapun nanti hasilnya. “Kami

ingin membuktikan calon kami itu benar dan tidak melanggar aturan,” ujarnya. Saat ini, tahapan Pilwali berjalan terus. KPU batu sudah mendistribusikan beberapa logistik ke PPK dan PPS. Proses kampanye para calon juga sudah berjalan sejak hari Minggu (16/9). Coblosan tinggal 12 hari lagi.

Terkait ini, Wakit Nurohman, kuasa hukum PDIP, meminta PTUN menyetop tahapan pilwali Batu, khususnya pencetakan surat suara. “Misalnya tidak ditunda dan akhirnya di pengadilan kami menang, secara otomatis kertas suara itu tidak berlaku dan itu berarti pemborosan keuangan negara,” tukasnya. (iks/uus)

Dewan Kaget Pasar Dinoyo Bermasalah Malang, Surya - Beberapa anggota DPRD Kota Malang kaget dengan keluhan beberapa pemilik toko dan rumah toko (Ruko) di lingkungan pembangunan Pasar Dinoyo. Sebab, selama ini dewan menganggap pengerjaan Pasar Dinoyo tinggal menunggu addendum Perjanjian Kerjasama (PKS). Namun, pemilik toko dan ruko yakni Loanawati, Wahyu, Jono, Arifin dan Luluk Subandria, Rabu (19/9), melapor ke dewan. Menurut Luluk Subandria, hingga kini mereka belum ada kesepakatan harga dengan investor. Mereka juga mengungkapkan, selama pembangunan nanti, tokonya tidak akan diberi akses jalan masuk. “Kami mendukung pembangunan Pasar Dinoyo. Tetapi ya dari investor, harganya harus logis. Jika tidak sepakat, tolong dikasih akses jalan masuk,” ujar Luluk. Mereka berharap dewan bisa memfasilitasi masalah ini. Terkait masalah ini, mereka memberi tenggat waktu pe-

surya/hayu yudha prabowo

12 hari lagi - Sejumlah peserta bimbingan teknis PPK dan PPS se-Kota Batu menyimak materi anggota KPU Kota Batu di Aula Roemah YWI, Jl Oro-oro Ombo, Kota Batu, Rabu (19/9). Masyarakat Kota Batu akan memilih wali kotanya pada 2 Oktober nanti.

Sucipto Ikutkan Wisuda Pembeli Ijazah Palsu Malang, Surya - Terdakwa pemalsu ijazah sejumlah Perguruan Tinggi (PT) di Jatim, Sucipto, ternyata cukup lihai dalam beraksi. Dia mampu mengikutkan mahasiswa calon penerima ijazah palsu mengikuti wisuda di PT yang sebenarnya. Wisuda dilakukan sebelum mereka menerima ijazah palsu. Hal itu mengemuka dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Kota Malang, Rabu (19/9), yang menghadirkan saksi korban, Ranery Putra Murti (30), warga Jl Cumi Cumi, Kota Malang. Di hadapan Majelis Hakim yang diketaui Harini SH, Ranery mengaku, mengikuti wisuda di Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang pada 2011.

surya/nedi putra aw

nyelesaian hingga pertengahan Oktober. “Kami berencana membuka toko akhir Oktober, karena sudah sembilan bulan kami tidak jualan,” kata Luluk. Hal senada diungkapkan Loanawati. “Jika dalam waktu dekat tidak ada kepastian, kami malah akan menaikkan harga,”

join facebook.com/suryaonline

kata Loanawati. Arif Darmawan, Ketua DPRD Kota Malang beranggapan masalah ini sudah tuntas. Menurutnya, dewan terakhir diajak komunikasi pembangunan Pasar Dinoyo adalah saat menandatangani PKS sekitar 2 tahun lalu. (st18)

tak punya biaya, dia berhenti pada semester delapan,” tambahnya. Penelusuran Surya, Ranery tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Hukum UB angkatan 2003. Ranery hanya menyelesaikan studi sampai semester tiga (61 SKS). Kuasa Hukum Sucipto, Fatimaz Zahra, mengungkapkan, seharusnya bukan hanya kliennya saja yang didakwa memalsukan ijazah. Meski dalam beraksi Sucipto tidak dibantu orang lain, tetapi ada pihak lain yang terlibat, seperti pemilik ruang kelas yang digunakan kuliah. “Kami usahakan mendatangkan saksi ahli dalam sidang selanjutnya,” kata Zahra. (st10)

Noverian Primaski Siswa SMPLB Juara I Sains Tingkat Nasional

Kelak, Ingin Menemukan Makhluk Baru Noverian Primaski (17), Siswa kelas IX SMP Luar Biasa (LB) Eka mandiri Kota Batu berhasil meraih Juara I Olimpiade Sains Tingkat Nasional yang diselenggarakan tanggal 2-6 September di Bali lalu. Prima tak menyangka hasil kerja kerasnya mempersiapkan diri selama 1,5 bulan itu berbuah manis dengan medali dan piala di tangan.

R

MENGADU - Sejumlah pemilik bangunan ruko yang masih menyisakan masalah pembebasan di lahan proyek pembangunan kompleks pertokoan Mall Dinoyo City mengadu ke DPRD Kota Malang, Rabu (19/9).

Tidak ada kejanggalan dalam prosesi wisuda ini. Sebagaimana wisudawan lain, Ranery juga mengenakan toga. “Dalam wisuda di Undar, wisudawan memang tidak dipanggil satu per satu. Para wisudawan berbaris, lalu maju ke podium,” kata Hari Widodo SH MH, Ketua PN Kota Malang, seusai sidang. Ranery yang asal Jogjakarta ini mengaku, bertemu dengan Sucipto di sebuah warung kopi di Kota Malang. Dalam pertemuan itu, Sucipto mengaku, bisa membuat ijazah dengan beberapa kali kuliah. Ranery tertarik menggunakan jasa Sucipto dengan imbalan Rp 11 juta. “Awalnya Ranery adalah mahasiswa Universitas Brawijaya (UB). Karena

asa senang dan berseri terpancar dari raut wajah Prima saat ditemui di rumahnya di Jl Hendrik, Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Rabu (19/9). Di rumah sederhana itu, terlihat Prima bersama adik-adiknya sedang belajar. Begitulah kiranya aktivitas sehari-hari anak laki-laki yang mengalami tunadaksa ini. “Saya selalu belajar, memahami soal, dan tidak lupa berdoa. Saya tidak menyangka bisa juara I,” jawab Prima di atas kursi rodanya. Waktu mengerjakan soal, Prima sempat cemas karena ada soal Fisika tentang listrik dan Biologi terkait sel sulit dipecahkan. Namun, ini rintangan kecil. Setelah berkeras konsentrasi, anak pertama dari lima bersaudara pasangan Margaretha Vita Triastuti dan Ahmad Yunus ini berhasil menyisihkan 31 peserta olimpiade lainnya. Ternyata, ini bukan sukses

pertama Prima. Koleksi pialanya ditimbun sejak ia SD. Ia berhasil meraih penghargaan atas keahliannya menyelesaikan soal-soal matematika dan IPA. Pada tahun 2007, ia masuk 10 besar olimpiade Matematika tingkat Jatim, 2008 menjadi juara harapan II tingkat Jatim. Pada tahun 2009, juara III matematika tingkat Jatim, 2010 juara III IPA tingkat Jatim, 2011 juara I MIPA tingkat Jatim dan juara II MIPA. Bahkan saat SMA nanti, Prima sudah didaulat menjadi delegasi peserta olimpiade oleh Kepala Dinas Pendidikan Jatim. Tempaan Sang Kakek Keberhasilan Prima memenangi beberapakali olimpiade itu tidak lepas dari kesabaran dan ketekunan sang kakek, Purwantoro (70). Purwantoro selalu membimbingnya jelang mengikuti olimpiade. Mendapat kepercayaan itu, Purwantoro mulai menggem-

surya/hayu yudha prabowo

juara - Noverian Primaski, siswa SLB Kota Batu belajar bersama kakeknya, C Purwantoro, di rumahnya, Rabu (19/9). Dengan keterbatasannya, ia menjuarai Olimpiade Sains Nasional (OSN), pada 6 September 2012 lalu di Bali. bleng Prima dengan berbagai macam soal. Semua buku pelajaran sebagai bahan olimpiade diberikan pihak sekolah kepadanya. “Saya minta semua buku ditaruh di sini untuk dipelajari,” terangnya. Cara yang baik mendidik Prima, kata Purwantoro adalah mempertanyakan alasan atas jawaban yang dipilih cucunya. Dengan demikian Prima paham dan mengingatnya. “Anak ini (Prima) memiliki daya tangkap dan daya ingat lumayan kuat. Banyak soalsoal yang mestinya belum waktunya dipelajari sudah

saya berikan,” sambung pria pensiunan guru Biologi SMPK Widya Tama Kota Batu ini. Di mata gurunya di SMPLB, Prima menonjol dalam mata pelajaran IPA dan Matematika. Walaupun berkali-kali juara, Prima selalu bersikap baik kepada teman-temannya. Cita-cita Prima pun tidak muluk-muluk. Ia ingin menjadi peneliti dan ahli Biologi. Termasuk ingin menemukan jenis makhluk hidup baru. “Kalau nanti menemukan, kamu kasih namamu sendiri ya?” seloroh kakek disambut tawa Prima. (iksan fauzi) follow @portalsurya


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.