Surya Edisi 10 Juni 2011

Page 19

Jadi Daya Tarik Pengembang

Salah satu perumahan elite Surabaya ada di Kelurahan Kejawan Putih Tambak. Lokasi di kawasan timur Surabaya itu menjadi daya tarik tersendiri bagi pengembang untuk dikelola menjadi permukiman baru yang eksotis. ■ iit

20

Tambak Kejawan Putih, Kampung Ndelik yang Terus Berubah

apa kata mereka

Jadi Incaran Investor

U

NTUK sampai di Kampung Kejawan Putih Tambak ini dapat ditempuh dari dua jalan, yakni dari Bundaran Kampus ITS terus ke timur atau dari sisi selatan lewat Jalan Keputih. Perkembangan kawasan Kejawan Putih Tambak cukup pesat, sesuai dengan namanya, kawasan Kejawan Putih Tambak, dulunya didominasi areal tambak dan penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan. Kini hamparan tambak tersebut sekarang tampak tertutup dengan berdirinya perumahan elite dan mal di kawasan itu. Lihat saja pengembang Pakuwon City yang telah mengubah kawasan ini menjadi lebih ramai dan modern. “Ada Pakuwon City dan pengembang lainnya yang sudah ada di Kampung Kejawan Putih Tambak ini,” kata M Imron Lurah Kejawan Putih Tambak. Perkembangan pesat pembangunan di kampung ini mulai terasa sejak sekitar awal Tahun 1990-an, saat itu pengembang sudah mulai menancapkan tiang pancangnya di kawasan ini. “Sekitar awal Tahun 90-an, pengembang mulai masuk di sini,” katanya. Seakan disulap, kawasan tambak yang gersang dan panas ini mulai berubah, akses jalan menuju ke kawasan Kejawan Putih Tambak ini mulai dibenahi. Dulu jangankan malam hari, saat siang hari pun kawasan ini sangat sepi dan cukup rawan. Sekarang sudah beda saat masuk ke kawasan Kejawan, jalan aspal yang mulus dan besar serta lampu penerangan juga tertata rapi. Bahkan saat malam hari di salah satu jalan di Kejawan ini dibuka pasar malam yang selalu ramai dengan pengunjung. Kondisi tersebut seakan mengisyaratkan kawasan Kejawan Putih Tambak ini siap menyambut investor yang akan masuk ke kampung ini. Perjalanan waktu membuat Kampung Kejawan Putih Tambak mulai memikat para pemilik modal lainnya. Bahkan sejumlah lembaga pendidikan juga mulai tertarik dengan kawasan Kejawan. Tengok saja lembaga pendidikan Islam Hidayatullah dan Al Uswah. Pendidikan sekolah dasar hingga perguruan tinggi dan pondok pesantren ini menjadikan Kampung Kejawan kian dikenal oleh masyarakat.

JUMAT, 10 JUNI 2011

surya/iit

Utamakan Warga Dulu

Kawasan pertambakan yang berada di sebelah timur Surabaya, tepatnya Kampung Kejawan Putih Tambak perlahan tapi pasti kini berubah total. Di atas lahan tambak itu kini berdiri perumahan dan mal mewah.

surya/iit

KOORDINASI dengan pengembang dan pemilik usaha yang masuk ke Kampung Kejawan Putih Tambak memiliki arti penting. Pengusaha sudah seharusnya mengutamakan tenaga kerja dari kampung sini, karena masih banyak yang menganggur.■ iit surya/ahmad zaimul haq

DATA KAMPUNG Luas wilayah Jumlah penduduk Jumlah RT / RW Pendidikan warga Pekerjaan warga Potensi wilayah

: : : : :

314 Ha 5300 jiwa 22 RT – 6 RW mayoritas SMA nelayan, wiraswasta : perikanan, permukiman

Lepas dari perkembangan pesat Kampung Kejawan, warga asli kampung tersebut dan warga pendatang cukup kompak. Bahkan setiap tahunnya warga secara bersama - sama masih rutin untuk takziah ke Makam Mbah Buyut Bina, di Makam Islam Kejawan. Imron menambahkan, Kampung Kejawan sebelum menjadi pemukiman mewah, dulunya disebut Kampung Ndelik. Entah kenapa kawasan ini dinamakan Kampung Ndelik hingga sekarang belum ada yang mengetahui. “Ndelik itu kan artinya bersembunyi, nah kenapa dinamakan Ndelik belum ada yang tahu, apa karena lokasinya yang terpencil atau apa belum ada yang mengetahui,” terangnya. Konon di kampung yang dikepung dua sungai besar yakni Sungai Kalidami dan Sungai Kalibokor ini dulu banyak orang pintar yang bisa dimintai tolong untuk menyembuhkan orang sakit secara alternatif. “Ceritanya seperti itu,” kata Imron. ■ iit

PERUMAHAN MEWAH - Pintu gerbang kawasan perumahan Pakuwon City yang megah merubah Kampung Kejawan Putih yang dulunya merupakan kawasan pertambakan.

—Imron (50), Lurah Kejawan Putih Tambak

Mengintip Kegiatan Kampung Kejawan Menghijaukan Kampung

Kini Hasil Panen Markisa Diolah Jadi Sirup Panas dan gersang Kampung Kejawan Putih Tambak mengilhami sejumlah warganya untuk melakukan penghijauan di sekitar rumahnya masingmasing. Beragam jenis tanaman ada, termasuk Pepaya California hingga Buah Markisa. WIWIT PURWANTO SURABAYA

B

AHKAN warga perumahan Baitul Madina Asri (BMA) yang ada di Kampung Kejawan, lingkungan RW 3 ini sudah mulai memanen buah papaya dan markisa. “Buah markisa ini sudah dibuat sirup yang dipasarkan pada warga di sekitar sini,” kata Jadid Radian, salah satu warga yang menanam buah markisa. Menurutnya ide menanam pohon papaya dan markisa itu dilandasi dengan kondisi kawasan Kejawan yang sangat panas karena berada di pesisir dan gersang. Lalu muncul ide untuk menanam tumbuhan yang se-

kaligus bisa mengurangi cuaca panas, dengan menanam buah pepaya california dan buah markisa,” jelasnya. Lahan kosong di sekitar rumah warga akhirnya dimanfaatkan sebagai tempat pembibitan, setelah agak besar tanaman itu dipindah ke rumah warga untuk dipelihara. Bagi sebagian besar warga Surabaya, menanam buah markisa terdengar masih asing, karena biasanya buah yang rasanya asam dan manis bercampur kecut ini biasanya tumbuh subur di wilayah luar Pulau Jawa. Tapi warga Kejawan bisa membuktikan tanaman Markisa ini bisa tumbuh subur di lahan yang tandus dan gersang. “Buktinya kami bisa mena-

surya/wiwit purwanto

PANEN - Salah satu kebun markisa yang berada didepan rumah warga Kejawan ini berbuah tanpa kenal musim. Selain itu pohon markisa bisa dibuat kanopi untuk berteduh. nam Markisa, memanennya dan membuat sirup,” ujarnya. Tanaman ini dipilih karena selain rimbun, pemeliharaannya cukup mudah. Hampir sebagian besar rumah warga di RW 3 ini sekarang sudah ada tanaman

buah markisa. Warga sengaja merambatkan tanaman markisa ke depan rumahnya dengan menggunakan bambu yang ditata rapi hingga membentuk seperti kanopi, “Kalau daunnya sudah lebat

seperti ini, bisa dibuat berteduh, seperti kanopi,” kata Jadid yang sudah beberapa kali memanen buah Markisa. Kini hasil jerih payah warga ini mulai terasa, tanaman markisa warga Kejawan ini mulai dikenal di masyarakat. Sejumlah event pameran juga diikuti untuk mengenalkan cara pembibitan tanaman Markisa. Sebagian besar kata Jadid warga Surabaya belum mengetahui jika pohon markisa ini bisa ditanam di Surabaya. “Kami juga siap untuk memberikan bibit markisa,” ujarnya. Dalam bentuk sirup markisa ini dijual per botolnya Rp 10.000. Sedang untuk minuman Markisa untuk satu gelas kecil dijual Rp 3.000. Menurutnya minuman yang berbahan dasar dari buah markisa ini selain sebagai anti oksidan tubuh, kadar vitamin C nya juga tinggi, dibanding jeruk kadar vitamin C yang terdapat di buah markisa jauh lebih tinggi. ■


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.