E-paper Surya Edisi 27 Januari 2012

Page 1

Harga Langganan: Rp 29.000 / bulan Berlangganan/Pengaduan/Sirkulasi: (031) 8479 555

Rp 1.000

ALAMAT REDAKSI/IKLAN: JL. RUNGKUT INDUSTRI III NO. 68 & 70 SIER SURABAYA (031) 8419 000

Baca Juga

SURYA DIGITAL

JUMAT, 27 JANUARI 2012

www.surya.co.id/category/digital-papers

NO. 124 TAHUN XXVI, TERBIT 20 HALAMAN

Guru Cilik Itu Pergi Selamanya ■ Putri dan Diki Tewas Tertimpa Pohon

■ Pulang Sekolah, Angin Ribut Menerjang

foto-foto: antara/rinby

Bupati Syok Tahu Kantornya Ludes

KEDIRI, SURYA - Mata Untung (65) berkaca– kaca tatkala melihat foto cucunya, Ragita Eka Penyebab : Angin sangat kencang yang menerpa sejumlah Saputri atau Putri (8), yang terpajang daerah di Jatim dalam beberapa hari ini adalah akibat di dinding rumahnya. Keceriaan pengaruh dari badai tropis bernama Iggy atau Badai Iggy. gadis cilik kelahiran 15 Mei 2004 itu Lokasi : Badai Iggy kini berada di Samudera Hindia tidak akan pernah bisa dilihatnya selatan Pulau Jawa (Laut Selatan), tepatnya di 16,2 lagi. Terjangan angin kencang telah derajat Lintang Selatan, 108,8 derajat Bujur Timur. mencabut nyawa bocah itu beserta kakak sepupunya, M Diki Afandi Pergerakan : Badai itu sedang bergerak menjauh ke arah tenggara menuju selatan (12), Kamis (26/1) siang. Australia. Diperkirakan pada 27 Januari, Dua bocah yang masih duduk badai ini sudah melewati Samudera Hindia. di bangku Sekolah Dasar (SD) itu Imbas Badai Iggy : menghembuskan nafas setelah STORM WA Angin Ribut (kecepatan 51-60 km/jam) RNIING tertimpa pohon randu berdiamePuting beliung/leysus (kecepatan di atas ter sekitar 50 cm, yang roboh 61 km/jam) akibat terjangan angin ribut di wilayah Kecepatan Iggy : Desa Bendosari, Kecamatan Kras, Kabupaten

BIANG ANGIN RIBUT & PUTING BELIUNG

Saat ini 65 km/jam (di perairan) Saat ini 55 km/jam (di daratan)

BIMA, SURYA - Sepuluh ribu lebih warga yang berunjuk rasa di Kantor Bupati Bima terkait penanganan insiden di Pelabuhan Sape, 24 Desember 2011, mengamuk dan membakar kantor pemerintah daerah itu, Kamis (26/1) siang. Massa juga membebaskan paksa 53 orang tahanan dari Lembaga Pemasyarakatan Raba, Kabupaten Bima. Kondisi Bima hingga kemarin malam masih belum kondusif menyusul aksi pembakaran. Staf ahli Bupati, Abubakar, mengatakan saat kejadian Bupati Ferry Zulkarnaen tidak berada di kantor dan sedang menjemput anggota Komisi II DPR yang akan melakukan kunjungan kerja ke Bima. Menurutnya, saat ini bupati sedang berkabung dan syok atas pembakaran yang dilakukan massa. “Kami belum tahu besok akan berkantor di mana, yang jelas kami masih berkabung dan syok dengan kejadian ini,” ungkapnya. Saat kejadian itu, Abubakar mengaku juga tidak berada di lokasi karena sedang salat. Namun tiba-tiba massa

■ KE HALAMAN 7

Iggy Bikin Takut Tidur di Rumah Angin ribut dan puting beliung yang menerjang wilayah Jatim beberapa hari ini ternyata dampak samping dari lewatnya badai tropis Iggy. Badai itu kini berada di Samudera Hindia selatan Pulau Jawa (Laut Selatan), dan sedang bergerak menjauh ke arah tenggara menuju selatan Australia. Meskipun pusaran terkuat badai itu ada di lautan, namun dampak hembusannya juga terasa sangat kencang di daratan. Di perairan, menurut catatan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), saat ini Iggy bergerak dalam kisaran kecepatan 65 km/jam dengan puncak kecepatan 117 km/jam.

■ KE HALAMAN 7

Teguh Gantung Diri Usai Dipecat Bupati TUBAN, SURYA - Titis Asmoro mengenang saat ia dicium suaminya, Teguh Widianto, Rabu (25/1), pukul 21.00 WIB. Itulah ciuman terakhir Teguh, karena enam jam kemudian pria 35 tahun itu ditemukan tergantung tak bernyawa. Dengan terbata-bata, perempuan 33 tahun warga Desa Bejagung, Semanding Tuban itu menuturkan tragedi keluarganya ketika menunggu pemeriksaan di Polres Tuban, Kamis (26/1) pagi. Polisi belum menentukan motif bunuh diri itu, namun diduga kuat karena Teguh terpojok. Gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya atas pemecatannya, ditolak hakim. “Suami saya pulang dari PTUN di Surabaya Rabu sore. Ia cerita kalah. Lalu dia pergi lagi, katanya mau ketemu temannya yang pengacara untuk membicarakan masalah ini,” kata Titis. Rabu sekitar 21.00 WIB, tutur Titis, suaminya yang bekerja sebagai PNS di Dinas Pekerjaan Umum Tuban itu pulang ke rumah di Jl Mahoni 9 Perum Tasikmadu Tuban. “Dia

repro:surya/st41

Moh Diki Afandi dan Ragita Eka Saputri

■ KE HALAMAN 7

CATATAN EL CLASICO

IIS SUGIANTO

Dilarang Pergi Pilih Cerai Madrid Lebih Jantan

M

ENIKAH selama 17 tahun bukan waktu yang pendek. Akan tetapi, jika sumbu sudah telanjur pendek, masalah yang selama itu ditumpuk menjadi mudah tersulut. Akhirnya Iis Sugianto (50) menggugat cerai suami keduanya. Penyanyi era 1980-an itu memilih berpisah. Iis dikenal sebagai penyanyi dengan lagu melankolis. Ia memilih menjadi ibu rumah tangga saat kariernya sedang di puncak. Mundur saat nama masih berkibar bukan perkara mudah. Biasanya orang enggan melepas popularitas yang didapat dengan susah payah. Tidak demikian dengan Iis Sugianto. Ia penuh kesadaran mundur dari dunia

tabloid nova

hiburan padahal waktu itu namanya masih diperhitungkan. Ia menikah dengan Rizal Arsyad, pemimpin The Mercy’s yang salah satu personelnya Rinto Harahap, orang yang berjasa melambungkan nama Iis. Pernikahan tanpa

join facebook.com/suryaonline

MENYAKSIKAN laga El Clasico jilid II di perempat final Copa del Rey, Kamis (26/1) pagi, memberikan kita sebuah hiburan dari lapangan hijau berkelas tinggi. Ada yang berbeda ditampilkan Real Madrid untuk menghadapi Barcelona yang mengusung sepakbola seksi. Pada laga panas di Camp Nou itu, Madrid tampil lebih jantan. Tim raksasa Spanyol ini menampakkan wujudnya dengan lebih berani meladeni Barca lewat sepakbola ■ KE HALAMAN 7

■ KE HALAMAN 7

■ KE HALAMAN 7

Berburu Angin di BMKG Maritim Perak & Juanda (1)

Sering Ditelepon Penjual Martabak Cuaca buruk belakangan di Jatim membuat risau banyak orang. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun menjadi jujugan warga untuk bertanya. Mulai dari penjual martabak hingga perusahaan tepung nasional. Mereka khawatir hujan mendadak turun.

K

RIINGG! Dering telepon bergema memenuhi ruangan pemantauan data cuaca di BMKG Maritim Perak, Surabaya. Setelah diangkat, terdengar suara di seberang. “Halo, saya ingin tanya cuaca besok bagaimana, ya? Hujan atau tidak? Saya akan menggelar

pernikahan anak saya,” kata si penelepon. Jawaban tidak segera dikatakan Eko Prasetyo ST MT, 38, prakirawan BMKG Maritim Perak. Dia mengamati layar komputer dan membuka ■ KE HALAMAN 7

surya/ahmad zaimul haq

PANTAU CUACA - Petugas BMKG Maritim Perak Eko Prasetyo menganalisa kondisi cuaca lewat layar monitor, Kamis (26/1). follow @portalsurya


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
E-paper Surya Edisi 27 Januari 2012 by Harian SURYA - Issuu