SUARA NTB 29 JANUARI 2013

Page 10

SUARA NTB Selasa, 29 Januari 2013

BUDAYA DAN HIBURAN

Halaman 10

NBC Reunion Concert

Konser Reuni nan Romantis Mataram (Suara NTB) Band Nightmare Before Christmas (NBC) berhasil menggelar konser reuni bertema Romantisme dengan lancar dan memuaskan penonton yang memenuhi gedung pertunjukan Taman Budaya pada Sabtu (26/1) malam lalu. Konser yang berlangsung sekitar satu jam tersebut memang sesuai dengan tema. Sepuluh lagu yang dibawakan band beranggotakan Firda (vokal), Kevin (gitar), Harja (gitar), Adam (bass) dan Ari (drum) memang temanya tak jauh dari kisah cinta.

Bimbim

Pakai Narkoba Sudah Ketinggalan Zaman PENABUH drum Slank, Bimo Setiawan Almachzumi (Bimbim), mengatakan sekarang sudah bukan jamannya pakai narkoba, sudah ketinggalan zaman. “Ada lagunya Slank judulnya ‘Disambar Geledek’. Lagu Slank untuk yang masih pakai narkoba. Masa ada sih (yang pakai) narkoba hari gini? Sudah ketinggalan jaman,” katanya di Jakarta, Senin, usai peluncuran novel politik “SLANK 5 HERO ATLANTIS (Peace Virus Padi dan Sayur)” karya Sukardi Rinakit. Dia mengatakan, narkoba adalah musuh bersama yang harus diberantas, bukan hanya musuh para artis saja. “Kebetulan saja artis yang diekspos,” kata dia. Bimbim juga mengaku terkejut mengetahui nama Wanda Hamidah masuk dalam daftar orang yang ditangkap karena diduga menggunakan narkoba dalam penggerebekan di rumah pemandu acara televisi Raffi Ahmad pada Minggu (27/1) dini hari. “Kalau Wanda, aku kaget,” kata Bimbim yang mengaku mengetahui kiprah Wanda sebagai aktivis dan politisi. (ant/bali post)

Malam itu, sebelum lima pentolan NBC naik panggung, konser diawali dengan tabuhan musik perkusi dari Psycofunf Percussion. Sementara sebagai pemanasan di awal konser, band rock n roll D’Jempol tampil membawakan tiga lagu, salah satunya lagu berjudul Reject yang berirama reggae. Setelah penampilan Psycofunf Percussion dan D’Jempol, di atas panggung telah siap lima personil NBC ditambah dengan dua additional keyaboardist yang mengiringi mereka tampil malam itu. Sebagai pembuka, grup band yang kerap menjuarai festival musik ini membawakan lagu Wanita Masa Kecilku dan diikuti dengan lagu Sia-Sia. Lagu-lagu NBC identik dengan lagu berirama pop-romantic. Seperti grup band yang menjadi inspirasi mereka, Kerispatih. Konser romantisme tersebut disambung dengan lagu ketiga Jangan Kau Lupakan. Lagu ini ditulis sang

(Suara NTB/ist)

NBC Reunion Concert yang bertema Romantisme sukses digelar di Taman Budaya, pada Sabtu (26/1) malam lalu. gan iringan gitarnya. Penonton pun terbawa suasana dengan lagu romantis tersebut. Setelah lagu Tak Kan Lelah, mereka membawakan lagu Perbedaan yang masuk dalam album Long Journey. Lagu ini berkisah tentang hubungan dua anak manusia yang tidak bisa bersatu karena perbedaan yang tak mungkin disatukan. Pada akhirnya kisah cinta tersebut harus kandas. “Namun perbedaan bukan alasan untuk kita tidak bisa hidup bersama dan ber-

dampingan,” ujar Kevin. Suasana romantis semakin terasa pada saat Firda menyayikan lagu Chalika (Titik Terakhir). Ada sebuah kejutan romantis dari sang vokalis. Dimana lagu ini berkisah tentang dirinya ketika sedang jatuh cinta pada seorang gadis manis bernama Chalika. Chalika yang memang malam itu juga menonton konser diajak ke depan untuk menemani sang vokalis menyanyikan lagu tersebut. Lagu ini dibawakan versi akustik hanya den-

gan diiringi gitar. Kemudian konser pun ditutup dengan lagu Pilihlah Diriku dan Tak Perlu Tahu. Setelah sukses menggelar konser reuni yang juga diselenggarakan atas kerjasama dengan Dimensi Production, rencananya band ini akan merilis album perdana mereka sekitar bulan Juni atau Juli mendatang. Selain untuk berkumpul, konser ini juga untuk mengobati rasa kangen para penggemarnya di Lombok. (yan)

Pengembaraan di Legian Kuta Mataram (Suara NTB) Nyaris tak ada orang di belahan dunia ini tak mengenal Bali, sebagai salah satu ikon wisata dunia. Tersohornya Bali juga didukung banyaknya objek wisata pilihan. Salah satunya eksotik pantai Kuta, di Legian Bali. Novelis N. Marewo menulis detail tentang itu. tapi pengembaraannya di Legian Kuta Bali tidak sampai disana. Marewo, sang penulis yang kesohor dengan karyanya Filmbuehne Am Steinplatz ini, menerobos ruang yang lebih jauh tentang historical pantai Legian Kuta. Bahwa apa yang Anda lihat saat ini tentang pantai indah tersebut, tidak demikian ketika 1300 tahun lalu yang dikenal sebagai hutan Mimba, karena dikuasai kerajaan Mimba dan kemudian disebut sebagai daerah Pasiperahu. Bagaimana sebenarnya Kuta punya sejarah kuat dengan kehadiran sang legenda, Gajah Mada bersama sebuah kerajaan Samanjaya membangun benteng atau pagar yang kala itu disebut “Kuta”. Marewo pun menggali, berusaha sedetail mungkin tentang tempat tersebut, di eksplorasi secara ilustra-

Andrea Hirata Masuk Nominasi Penulis Sastra Terbaik Jerman Jakarta (Suara NTB) – Penulis Indonesia Andrea Hirata berhasil meraih nominasi penulis sastra terbaik dalam ajang anugerah sastra Jerman, TB Buchawards 2013. Andrea Hirata berhasil masuk menjadi nominasi bersama tiga penulis lainnya yakni penulis India, Kiran Nagarkar, penulis Australia Stefan Nink dan penulis Jerman Steffen Moller. Penulis novel Laskar Pelangi itu mengungkapkan panitia TB Buchawards 2013 mengamati tulisan-tulisan sastra bertema budaya dari seluruh dunia. “Pada tahun ini dinominasikan empat orang penulis sastra terbaik termasuk dari Indonesia,” ujar Andrea kepada ANTARA, Senin. Pengumuman penulis terbaik secara resmi akan dilakukan pada Maret di Berlin. Oleh karena itu, Andrea mengharapkan dukungan dari masyarakat Indonesia, agar sastra Indonesia bisa meraih penghargaan sebagai karya sastra terbaik dalam ajang tersebut. Laskar Pelangi telah diterbitkan di Jerman oleh penerbit Hanser-Berlin dengan judul Die Regenbogen Truppe. Pada Januari 2013, Laskar Pelangi akan serentak terbit di Australia dan Selandia Baru dengan judul The Rainbow Troops. Kemudian di Turki dengan judul Gokkusagi. Askerleri, di Belanda dengan judul De Regenboogbende, dan di Spanyol dengan judul La Tropa del Arco Iris. Laskar Pelangi versi Amerika akan diterbitkan oleh penerbit FSG, New York pada Februari 2013. “Pada bulan yang sama di Kanada oleh penerbit HarperCollins. Direncanakan sebelum Juni 2013, Laskar pelangi telah terbit di 78 negara dalam 19 bahasa asing,” jelas Andrea. (ant/bali post)

gitaris Kevin berdasarkan curahan hati temannya. Masih bertema cinta, lagu keempat mereka membawakan lagu Maaf (Waktu). Di pertengahan konser, Kevin mengatakan kenapa konser tersebut dinamakan konser reuni karena selama beberapa tahun ini para personilnya tinggal dan kuliah di luar daerah dan kota yang berbeda-beda. Ada yang kuliah di Jakarta, Malang, Bandung, dan Bali. Untuk itu mereka ingin berkumpul di atas panggung dalam bentuk konser musik. Sebelum membawakan lagu kelima berjudul Selamanya, Kevin meminta kepada semua penonton yang membawa pasangannya untuk memegang tangan pasangannya. “Setelah itu rasakan dan dengarkan. Lagu ini bercerita tentang perasaan yang begitu dalam,” ceritanya. Saat lagu ini dibawakan, Firda tampil dengan diiringi keyboard. Dan di pertengahan lagu Kevin muncul den-

si mate matis, sehingga tidak ada bagian yang tidak penting di dalamnya, karena saling mengikat dan berkaitan menjadi rumus dan menemukan jawaban atas berbagai persoalan. Pada bagian lain novel ini mengurai tentang penamaan Legian yang tidak asal datang begitusaja. Sejarah Legian dan Kuta, juga mengiringi dengan keberadaan losmen pertama yang pernah dibangun, menguak sisi tersembunyi tentang latar belakang sejarah turisme, sepak terjang para pendatang hingga pantai yang menjadi cosmopolitan hingga saat ini. Orang – orang dan wisatawan pertama yang pernah datang, kemudian momentum dimana daerah itu akhirnya menjadi kesohor dimata dunia. Tidak sesederhana ketika membayangkan sebuah novel universal, tapi juga dieksplorasi dengan teknik investigatif. Tergambar dari prolog penulis, yang menyebut ada kompleksitas persoalan manusia di dalamnya, tentang kegembiraan, pengembaraan, percintaan, pelacur, pebisnis sampai pada siapa yang akhirnya bisa bertahan (surviver). Atau tentang siapa sebenarnya yang diuntungkan dengan ke-

majuan industri pariwisata, dan siapa yang diuntungkan dengan banjirnya dolar yang mengalir di Legian Kuta?. Bukan waktu yang singkat untuk menggarap novel ini, dengan waktu observasi sangat lama, dibanding karya lainnya seperti Lambo, Satu Hari di Yogya, atau novel spirit Indonesia Jangan Menangis, bahkan pengembaraan yang lebih lama dari novel berjudul Bilal. Butuh waktu sembilan tahun, Marewo konsentrasi menggarap ini sampai agen khirnya diterbitkan Pustaka Pelajar. “Tapi tidak sembilan tahun itu saja. Saya juga menggali memory saya selama 25 tahun di Bali. Jadi butuh 34 tahun untuk kemudian merampungkan ini menjadi sebuah novel,” novelis kelahiran Bima 2 Juli 1966 ini mengungkapkan keseriusannya. Ong Harry Wahyu, akhirnya memilih membubuhkan desain cover novel ini, setelah habis membaca detail uraian di dalamnya. Cover yang tematis, sosok gadis Bali dengan ritual sembahyangan, berlatar pantai abstrak. “Novel ini bagi siapa pun yang ingin memahami masa silam, merenungi kekinian dan menata mmasa depan,” pungkas Marewo. (ars)

’’Argo’’, Film Drama Terbaik Jakarta (Suara NTB) – Film bergenre drama, “Argo”, memenangi Screen Actors Guild awards di Los Angeles, sebagai film drama terbaik. Bagi Ben Affleck yang merupakan sutradara sekaligus yang membin-

tangi “Argo”, penghargaan tersebut merupakan piala kedua, setelah sebelumnya memenangi penghargaan Producers Guild of America, pada Sabtu malam lalu. Sebelumnya, “Argo” mengejutkan Affleck karena berhasil memenangi penghar-

gaan Golden Globe pada bulan lalu, untuk kategori film terbaik dan sutradara terbaik. Argo juga dinominasikan untuk tujuh katagori piala Oscar, yang rencananya akan diselenggarakan pada 24 Februari nanti, sebagaimana dilaporkan SkyNews.

Sementara film drama mengenai presiden Lincoln yang digarap oleh Steven Spielberg, juga memenangi kategori aktor terbaik SAG Awards yang diraih oleh Daniel DayLewis. Bintang “Hunger Games”, Jennifer Lawrence, memenan-

gi kategori sebagai aktris terbaik berkat perannya dalam film “Silver Linings Playbook”. Sementara Anne Hathaway memenangi kategori aktris pendukung terbaik, untuk akting bernyanyinya dalam film musikal “Les Miserables”. (ant/bali post)

Resensi Film ”MIKA”

Malaikat Tanpa Sayap Itu Pergi dengan Senyum MIKA, begitu film ini diberi judul. Film yang dibintangi aktor ganteng Vino G Bastian dan Velove Vexia menceritakan kisah cinta Mika yang diperankan oleh Vino G Bastian dengan Indi (Velove Vexia) yang terhalang oleh kondisi kesehatan Mika. Film berdurasi satu jam 40 menit ini diangkat dari novel berjudul ‘’Waktu Aku Sama Mika’’. Film ini sarat makna, karena sosok Mika adalah pemuda periang, apa adanya dan suka menolong. Bahkan di mata Indi, Mika dianggap seperti malaikat. Sejak berkenalan dengan Indi di tepi sebuah danau, Mika selalu ada untuk Indi. Indi adalah gadis periang yang dunianya berubah total saat dokter memvonis dia mengidap penyakit scoliosis, kelainan pada rangka tubuh berupa kelengkungan tulang belakang. Penyakit ini mengharuskan Indi mengenakan brace (alat penyangga) selama 23 jam per hari. Hal ini membuat Indi kerap murung dan dianggap cacat oleh teman-temannya. Indi sempat berlibur bersama keluarganya sebelum masuk bangku SMA di Jakarta. Disinilah Indi berkenalan dengan Mika lewat pertemuan tak terduga. Mika yang cuek, berani dan santai menghadapi hidup, secara perlahan bisa membantu Indi

kembali menjadi gadis periang dan berani melawan penyakitnya. Mika selalu punya cara untuk membuat Indi merasa gembira di tengah siksaan penyakitnya. Merasa cocok dengan Indi, Mika yang awalnya hanya bersahabat dengan Indi, kemudian meminta Indi menjadi pacarnya. Uniknya, Mika menyatakan cintanya di sebuah rel kereta api. Toh begitu, Mika meminta Indi untuk berpikir sebelum menerima dia menjadi pacarnya. Apalagi kalau bukan soal penyakit HIV/ AIDS yang diderita Mika. Sejak awal berkenalan di danau itu, Mikapun sudah memberitahu Indi soal penyakit mematikan yang diidapnya. Sama seperti Mika yang tak pernah memandang Indi sebagai gadis cacat, Indi pun tak mempedulikan penyakit Mika.

Sehingga, ketika mereka sedang menikmati Pizza di sebuah kafe, tiba-tiba Indi mengatakan kalau dia mau menjadi pacar Mika. Sejak itu, Mika pun kerap mengajak Indi mengenal dunianya. Mengenalkannya pada teman-temannya yang mantan pengguna narkoba dan juga mengenalkan Indi pada sahabat Mika yang tengah terbaring sakit di rumah sakit karena mengidap penyakit yang sama dengan dirinya. Indi sempat menutupi hubungannya dengan Mika. Ketika ibunya yang diperankan oleh Dona Harun tahu hubungan anaknya dengan Mika, ia pun mewanti-wanti anaknya supaya tidak bergaul dengan Mika lantaran Mika jauh lebih tua dan bertato. Apalagi ketika ibunya tahu kalau Mika ternyata Odha (orang dengan HIV/ AIDS). Begitupula dengan ayah Indi (Izzur Muchtar), sempat melarang anaknya untuk bersekolah. Teman-teman Indi di sekolah pun mulai menjauhi Indi lantaran berpacaran dengan Odha. Mereka takut tertular. Ketakutan ini berawal pada saat Indi merayakan ulang tahunnya bersama teman-temannya di sebuah kafe. Tiba-tiba ada seorang teman Indi yang menga-

takan kalau dia tidak mau makan bersama penderita AIDS. Satu persatu teman-temannya meninggalkan Indi. Tinggallah Indi dan Mika. Saat perjalanan pulang, Mika menangkap sebuah daun kering yang berterbangan. ‘’Kalau kita berhasil menangkap daun ini, sambil make a wish, maka keinginan kita akan terkabul. Aku minta sama tuhan, kamu sembuh,’’ kata Mika. Seharusnya kata Indi, kamu berdoa untuk kesembuhan kita berdua. Tetapi mereka tidak tahu hal-hal indah yang telah dilakukan Mika untuk Indi. Setelah kematian sahabatnya (Framly Nainggolan), Mika mundur dan meninggalkan Indi dengan penuh pertanyaan. Mika tahu waktunya telah dekat dan tidak mau Indi nanti merasa lebih sakit. Di balik kesedihan Indi setelah ditinggal Mika, dia tahu bahwa Mika justru membuatnya semakin hidup dan berusaha untuk mengalahkan kondisi kesehatannya. Indi melalui hari-harinya di bangku sekolah hingga memasuki bangku kuliah, tanpa Mika yang memang sedang terbaring makin lemah di rumahnya. Tiba-tiba, Ibu Mika menelpon Indi mengabarkan kalau Mika ingin bertemu. Indipun datang menemui

Berikut data-data Film MIKA : Sutradara : Lasja F. Susatyo Produser : Adiyanto Sumarjono Pemain : Vino Bastian, Velove Vexia, Dallas Pratama, Andri Mashadi, Hans Hilman, Izur Muchtar, Donna Harun, George Timothy, Henny Zulyani, Sheila Mahdaly, Framly Nainggolan, Westny Dwijayanti. Distribusi : Investasi Film Indonesia, First Media Productions Genre : Drama Durasi : 100 menit Tanggal Rilis : 17 Januari 2013 Mika di kamarnya. Indi berbaring di samping Mika sambil menggenggam tangannya. Mika mengatakan, dia membayangkan Indi berlari di padang rumput yang luas. Indi sebaliknya membayangkan kalau dia dan Mika berlari sambil berpegangan tangan di tempat yang sama. Ternyata bayangan indah itu hanya sebatas khayalan yang tak mungkin terwujud. Karena ternyata, Mika saat itu sudah tidak bernyawa. Mika pergi dengan guratan senyum di wajahnya. Suasana duka menyelimuti

Indi dan i b u Mika. Akan tetapi pesanpesan d a r i M i k a yang dianggap sebagai malaikat tanpa sayap menghantarkannya menjadi gadis yang sukses. Diakhir cerita, Indi sukses menjadi seorang desainer dan menggelar pameran

Poster film MIKA busana hasil rancangannya. Kedua orangtuanya dan juga teman-teman yang dulu menjauhinya pun turut bangga. (fit)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.