Sriwijaya post Edisi Senin 12 September 2011

Page 12

12

SRIWIJAYA POST Senin, 12 September 2011

Lahat, Pagaralam, Muaraenim, Empat Lawang Lantik PAW Lalu Rolling

Kesal Pungli di Jalinteng

PT GMM Hibah LCD Running

PRABUMULIH - Dua Pengganti Antar Waktu DPRD Prabumulih dilantik, Senin (12/9) hari ini. Ketua DPRD Kota Prabumulih Andriansyah Fikri SH MH menyebut pelantikan PAW ditetapkan dalam rapat Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Prabumulih. Banmus DPRD Prabumulih juga mengagendakan paripurna rolling komisi dan juga paripurna pengesahan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda).Seperti diketahui, beberapa waktu lalu DPRD mengaku telah mengantongi SK pengangkatan PAW PPRN dan Gerindra. (cr2)

EMPATLAWANG - Bupati Empatlawang, H Budi Antoni Aljufri akan mengambil tindakan tegas hingga pemberhentian bagi oknum Tenaga Kerja Sukarela di Dishubkominfo yang melakukan pungutan liar di Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) Sumatera memasuki Kecamatan Tebingtinggi.“Saya tidak ingin lagi mendengar adanya pungli, apalagi jalan ini merupakan jalan lintas yang dilalui pengendara dari luar provinsi yang bisa membawa informasi buruknya nama Empatlawang,” katanya. (st2)

MUARAENIM - PT Global Mitra Mas (PT GMM) menghibahkan LCD Running Teks dan LCD Vidio Tron sehingga kota Muaraenim tampak lebih semarak dan lebih cantik seperti kota-kota besar di Indonesia.“Pemodal perusahaan ini adalah asli putra daerah Muaraenim. Pokoknya kita akan persembahkan yang terbaik untuk masyarakat Kabupaten Muarenim supaya lebih mau dan cantik untuk mendukung Adipura,” kata Manager Operasional Lapangan PT GMM Ricard, Minggu (11/9) di Muaraenim. (ari)

Naik di Pool Ongkos Murah ■ Alasan Warga Malas ke Terminal PAGARALAM, SRIPO Maraknya terminal bayangan di kawasan Kota Pagaralam mengakibatkan dua terminal resmi yakni Terminal Nendagung dan Terminal Tipe C di Dusun Pagar Gading tak berfungsi. Pantauan Sripo, angkutan desa (angdes), angkutan antar kecamatan, bahkan mobil angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP) dan antar kota antar provinsi (AKAP) banyak membuat pangkalan atau pool sendiri. Terminal Nendagung dan Terminal Tipe C Dusun Pagar Gading tampak sepi setiap harinya. Terminal bayangan yang ada di kawasan Pasar Dempo Permai dengan angkutan jurusan Kecamatan Jarai dan Kabupaten Empat Lawang. Terminal Simpang Empat toko Asia dengan angkutan jurusan Kecamatan Tanjungsakti, kemudian kawasan

Simpang Manna dengan angkutan jurusan Kabupaten Lahat dan Palembang. Rensi (34) salah satu sopir angkot jurusan Pasar-Terminal Nendagung mengakui sepinya penumpang menuju ke terminal. “Penumpang sudah bisa langsung berangkat tanpa harus ke terminal dulu,” ujarnya. Andi Mahyar (28) salah satu pedagang di kawasan Pasar Nendagung mengatakan, warung miliknya yang ada di kawasan terminal sepi. Hal ini dikarenakan terminal Nendagung sudah hampir tidak ada pengunjung sama sekali. Julek (23) salah satu calon penumpang angkutan jurusan Lahat mengatakan jika naik angkutan dari Simpang Mannak harganya lebih murah dan tidak perlu mengantri terlalu lama. Sedangkan jika naik dari ter-

minal harganya lebih mahal dan harus menunggu lebih lama karena harus menunggu angkutan penuh dulu. “Diterminal ongkos Rp 25 ribu sedangkan jika naik di Simpang Manna ongkos sekitar Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu,” katanya. Selain itu dia mengatakan, sekarang di terminal hanya ada angkutan jurusan antar provinsi saja seperti Palembang, Bengkulu, Jakarta, Bandung, Lampung dan sebagainya.Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Pagaralam Agustiar Efendi mengatakan, semua angkot memang harus masuk ke terminal. “Kita sudah sering melakukan razia di terminal bayangan, namun setelah ditertibkan para sopir ini masih saja kembali mencari penumpang di kawasan tersebut,” katanya. (mg16)

Talangpadang Sempat Hujan Es EMPATLAWANG, SRIPO - Di tengah musim kemarau saat ini ternyata Desa Talangpadang Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker) sempat disiram hujan es dengan bongkahan sebesar jari jempol tangan orang dewasa, sehari sebelum hari raya Idul Fitri 1432 H. Fenomena alam yang jarang terjadi di desa tersebut sempat menghebohkan masyarakat setempat. Hujan bongkahan es

yang selama ini hanya terlihat di layar televisi justru pada saat tersebut mengguyur desa mereka. Menurut Ijut, salah seorang warga Desa Talangpadang, Minggu (11/9) bongkahan salju yang rata-rata sebesar jari jempol tangan orang dewasa tersebut bertaburan di halaman rumah, hingga ke bagian atau rumah. Namun, butiran tersebut bertahan beberapa detik saja di atap rumah sudah habis mencair. (st2)

SRIPO/TOMMY SAHARA

TRUK BATUBARA - Truk tronton pengangkut batubara, parkir sembarangan di tepi Jalinsum Desa Muaralawai Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat. Foto diambil Sabtu (10/9).

Lahat Bisa Jadi Langganan Macet ■ Akibat Truk Batubara LAHAT, SRIPO - Sempat tidak beroperasi selama 14 hari selama arus mudikbalik, angkutan batubara kembali beroperasi kembali. Selain konvoi melintas di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) banyak truk yang parkir sembarang di badan jalan. Akibatnya kemacetan sering terjadi, hingga jarak tempuh Lahat-Muaraenim menjadi lebih lama. Pantauan Sripo Minggu (11/9), konvoi truk batubara banyak terlihat di Jalinsum Lahat-Muaraenim. Mereka melintas bersamaan mulai dari dua, hingga lima kendaraan sekaligus. Akibatnya kendaraan lain yang berada di belakangnya, kesulitan untuk mendahului. Sehingga puluhan kendaraan terpaksa mengekor di belakang truk, sambil mencari cela agar bisa melewatinya.

Deretan truk yang parkir sembarangan juga banyak terlihat. Salah satunya di Jalinsum Desa Muara Lawai Kecamatan Merapi Timur, persis di depan sebuah rumah makan tanpa ada plang nama. Puluhan truk tronton yang berukuran besar berjajar hingga 100 meter, tak jauh dari SPBU 24.314.151. Sehingga jika arus lalulintas sedang padat terjadi kemacetan, karena tronton tersebut banyak memakan badan jalan. Padahal lokasi parkir rumah makan tersebut masih banyak yang kosong, dan masih bisa menampung kendaraan lain. Namun supir truk sepertinya tidak mempedulikan, dan tetap memilih parkir di badan jalan. Kendaraan yang datang harus mengurangi kecepatan dan melintas satu per satu karena jalan yang

tersisa tidak cukup, untuk dilalui dua kendaraan sekaligus. Jika dipaksakan, sangat beresiko terjadi gesekan pada badan kendaraan. Baru setelah melihat banyak kendaraan pribadi antri untuk melintas, satu per satu truk tronton tersebut pergi. Juni (32) salah pengendara tujuan Bandarlampung mengaku harus susah payah mendahului saat truk konvoi. Saat arus mudik dan arus balik, Lahat-Muaraenim bisa ditempuh dalam waktu sekitar 40 menit, setelah truk batubara beroperasi bisa lebih dari 1 jam. “Harusnya dihentikan saja, hingga jalan khusus yang direncanakan pemerintah bisa beroperasi,” imbuh warga Pagaralam ini, dibincangi Sripo saat mengisi bahan bakar di SPBU. Andi (27) supir Travel Lahat - Palembang. Seminggu sebelum dan sesudah Idul

Fitri, perjalannya lancar dan tidak memenuhi hambatan berarti. Dalam waktu sekitar tiga hingga empat jam, ia sudah bisa tiba di Palembang untuk mengantarkan penumpangnnya. Namun, sejak truk batubara beroperasi kembali maka perjalanannya menjadi lebih lama sekitar lima hingga enam jam. Ia berharap pihak terkiat seperti polisi dan Dinas Perhubungan segera bertindak. Jika dibiarkan imbasnya tentu akan menimpa Kabupaten Lahat, yang dapat di cap sebagai wilayah langganan kemacetan. Sementara Kapolres Lahat AKBP Benny Subandi melalui Kasat Lantas AKP Aljufri didampingi KBO Lantas Ipda Dhafiq Shidiq menjelaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait memonitor ulah supir truk batubara. (mg10)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.