Tabloid Sinamar Edisi 111

Page 24

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

24

PAUD

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi : 111/XII/15 Maret 2014

BERPOTO - Bunda PAUD Propinsi Sumatera Barat Nevi Irwan Prayitno dan Bunda PAUD Kabupaten Lima Puluh Kota Rismawati Alis Marajo berfoto bersama dengan pendidik dan pengurus yayasan PAUD Mutiara Bunda usai acara kunjungan ke PAUD tersebut, Selasa (4/3). (hendri gunawan)

Bunda PAUD Ingatkan 1 Jorong Miliki 1 PAUD “Karena begitu pentingnya PAUD, maka jorong yang tidak memiliki PAUD perlu mendapatkan Juru Kunjung yang akan mengunjungi jorong tersebut,”

S

ETIAP jorong memiliki Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Program forum PAUD Sumatera Barat itu telah menjadi ikon nasional. Namun, di beberapa tempat kondisi PAUD-nya masih ada yang belum menggembirakan. Hal itu disampaikan Bunda PAUD Propinsi Sumatera Barat Nevi Irwan

Prayitno dalam sambutannya pada acara kunjungannya ke PAUD terpadu Mutiara Bunda Jorong Ketinggian Nagari Sarilamak Kecamatan Harau, Selasa (4/3). “Ikon nasional satu jorong satu PAUD berasal dari ide Forum PAUD Sumbar. Program ini hendaknya dapat dilaksanakan di seluruh daerah termasuk di Kabupaten Lima Puluh Kota,” ungkap Nevi. Dikatakan, PAUD tersebut tidak hanya sekedar dibentuk, melainkan betul-betul dibina hingga berkembang dengan baik dan lebih berkualitasnya. Namun tidak dipungkiri, selama ini masih ada PAUD yang belum mampu menunjukan kualitasnya. Hal ini jelas membutuhkan perhatian berbagai

PAUD Mutiara Bunda Bertabur Prestasi TAK terasa sudah sepuluh tahun pula Yayasan Pendidikan Mutiara Bunda Jorong Ketinggian Nagari Sarilamak berkiprah dalam pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Lebih menariknya sejak tahun 2004 silam hingga kini PAUD ini sudah banyak mendulang prestasi tingkat Kabupaten Lima Puluh Kota dan Propinsi Sumbar. Hal itu terungkap dalam ekpose Remi Yuliani, S.Pd salah seorang guru Mutiara Bunda dalam ekposenya di hadapan Bunda PAUD Propinsi Sumatera Barat Nevi Irwan Prayitno dan Bunda PAUD Kabupaten Lima Puluh Kota Rismawati Alis Marajo pada acara kunjungannya ke PAUD terpadu Mutiara Bunda Jorong Ketinggian Nagari Sarilamak Kecamatan Harau, Selasa (4/3). Dipaparkan, yayasan pendidikan ini berdiri tangal 5 April 2004 dengan dasar pemikiran tingginya porsentase tingkat mengulang anak didik tingkat sekolah dasar. Selain itu juga karena alasan jauhnya pemukiman penduduk dari layanan anak usia dini, masalah ekonomi serta paradigma berpikir masyarakat tentang PAUD. “Kondisi pada saat pendirian PAUD ini keinginan orang tua memasukan anaknya ke PAUD sangat rendah. Masyarakat berpendapat tanpa pendidikan pra sekolah anak mereka tetap bisa masuk ke sekolah dasar,” ujar Remi. Namun, secara bertahap kehadiran PAUD itu mampu merobah pola pikir masyarakat tentang pentingnya pendidikan pra sekolah dan stimulasi anak pada periode golden ages. Malah PAUD ini

bisa memberikan imbas kepada lembaga kelompok bermain lain di Kecamatan Harau. Bahkan sejak tahun 2006 PAUD tersebut tercatat sebagai tempat magang bagi pendidik PAUD di Kabupaten Lima Puluh Kota dan juga Kota Payakumbuh. Selain itu PAUD terpadu ini juga telah membantu melayani anak berkebutuhan khusus seperti tuna daksa, tuna grahita, hambatan dalam berkomunikasi dan hiper aktif. Lebih menariknya, sejak tahun 2006 tersebut PAUD ini juga sukses menggodol puluhan prestasi berbagai lomba tingkat Lima Puluh Kota dan Sumatera Barat. Untuk prestasi gurunya yang terbaru antara lain juara 1 lomba cipta lagu jambore PTKPAUD tingkat Sumbar tahun 2013, juara 2 lomba cipta animasi untuk anak usia dini PTKPAUD-NI tingkat Sumatera Barat tahun 2013. Sedangkan prestasi anak diantaranya juara 3 lomba membaca ayat kursi putra dan putri tahun 2013. Pada bagian lain Drs. Indra Nazwar selaku Pengurus Yayasan Pendidikan Mutiara Bunda mengatakan, pendirian PAUD ini melewati banyak tantangan termasuk dari pihak orang tua yang kurang memiliki animo untuk memasukan anaknya ke PAUD ini. “Saat pendirian PAUD ini kita dihadapkan pada kenyataan paradigma berpikir masyarakat yang menyebutkan tanpa pendidikan pra sekolah tetap bisa memasuki pendidikan sekolah dasar,” ujar Indra. (gun)

pihak mulai dari masyarakat, pemerintah daerah hingga para perantau. “Karena begitu pentingnya PAUD, maka jorong yang tidak memiliki PAUD perlu mendapatkan Juru Kunjung yang akan mengunjungi jorong tersebut,” ujar Nevi. Sesuai Peraturan Menteri Nomor 58 tahun 2009 PAUD percontohan harus memenuhi standar nasional pendidikan yang diantaranya sarana dan prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, proses dan penilaian. Berikut standar tingkat pencapaian perkembangan anak, serta lainnya. Begitu pula gurunya, ucap Nevi, kualifikasi akademik guru PAUD minimal Diploma empat atau strata satu (S1) dalam bidang pendidikan anak usia dini atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi. Standar kompetensi guru ini antara lain kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Lebih jauh Nevi memaparkan, di beberapa tempat kondisi PAUD-nya belum berkembang dengan baik. Persoalannya antara lain karena belum semua orang tua menyadari pentingnya PAUD, belum optimalnya dukungan dari berbagai pihak di tengah

masyarakat dan lembaga pengelola PAUD itu sendiri. Selain itu juga disebabkan kurangnya partisipasi dan peran serta masyarakat dan masih kurangnya sarana serta prasarana yang ada dalam mendukung program PAUD tersebut. Sebelumnya Bunda PAUD Kabupaten Lima Puluh Kota Rismawati Alis Marajo dalam pidatonya memaparkan, jumlah PAUD di daerah ini kemungkinan sudah melebih jumlah jorong. Hanya saja, belum semua jorong yang mempunyai PAUD. “Jumlah PAUD di kabupaten ini sudah melebihi banyaknya jorong. Tetapi, masih ada jorong yang belum memilikinya namun di beberapa jorong terdapat dua PAUD,” ungkap Rismawati. Senada dengan Bunda Paud Propinsi, Rismawati juga mengakui masih adanya persoalan dalam pengembangan PAUD yang diantaranya kesadaran orang tua tentang pentingnya keberadaan PAUD serta keterbatasan fasilitas. Dalam kesempatan itu Rismawati juga mengapresiasi kebolehan murid PAUD Mutiara Bunda dalam mengaji, menyanyi dan berpuisi. (gun/ herpa)

BINGKISAN - Bunda PAUD Kabupaten Lima Puluh Kota Rismawati Alis Marajo saling berbagi bingkisan dengan Bunda PAUD Propinsi Sumatera Barat Nevi Irwan Prayitno pada acara kunjungan ke PAUD terpadu Mutiara Bunda Jorong Ketinggian, Selasa (4/3). (hendri gunawan)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.