BKS4 mutiara hitam bagian 1

Page 234

Keduanya lalu melompat mundur, menghadapi para pengemis di bawah panggung dan bersorak, “Saudara-saudara semua! Dia ini betul-betul putera Yu Kang Kai-pangcu! Dialah yang patut menjadi ketua kita!” Setelah berkata demikian, Gak-lokai dan Ciam-lokai lalu menjatuhkan diri berlutut di depan Yu Siang Ki sambil berkata, “Yu-pangcu, kami mohon pimpinan Pangcu!” Pemuda itu terharu ketika melihat semua pengemis di bawah panggung juga berlutut. Ia tersenyum dan mengangkat bangun Gak-lokai dan Ciam-lokai. “Harap Saudara sekalian jangan terlalu merendahkan diri. Aku tentu saja suka sekali memimpin kalian dan melindungi perkumpulan kita, asal mendapat bantuan Gak-lokai dan Ciam-lokai yang sudah lebih berpengalaman.” Para pengemis bersorak gembira, ada yang menari-nari dan ada yang tertawa-tawa. Para pimpinan kai-pang yang menjadi tamu segera maju dan memberi hormat serta memberi selamat kepada pangcu baru dari Khong-sim Kai-pang. Timbul harapan mereka bahwa bersama pemuda yang lihai ini mereka akan lebih kuat menghadapi penyelundupan kaum sesat. “Eh, ke mana dia....?” Tiba-tiba Yu Siang Ki menengok, terkejut karena tidak melihat Suling Emas di belakangnya. Gak-lokai dan Ciam-lokai juga terkejut dan heran. “Ke mana perginya Kim-siauw Taihiap?” “Lihat itu ada tulisan!” kata pula Yu Siang Ki yang melihat tulisan terukir di atas papan panggung di mana tadi Suling Emas berdiri. Beramai-ramai mereka mendatangi tempat itu dan pembaca tulisan yang terukir, amat indahnya, agaknya diukir dengan ujung sepatu! “Selamat kepada pangcu baru, Suling Emas akan selalu mengamati dan melindungi dari jauh!” Mereka menarik napas panjang. Gak-lokai dan Ciam-lokai cepat lari meloncat turun menuju ke kandang kuda, namun kuda kurus tunggangan Suling Emas juga tidak ada pula di situ. Semua orang menjadi makin kagum. Di depan mata sekian banyaknya orang, Suling Emas dapat menghilang begitu saja, bahkan meninggalkan tulisan yang diukir dengan ujung kaki. Namun di dalam hatinya, Yu Siang Ki, Gak-lokai, dan Ciam-lokai girang karena di dalam tulisan yang ditinggalkan Suling Emas itu, Si Pendekar Sakti menjanjikan pengamatan dan perlindungan, biarpun dari jauh. Hal ini berarti bahwa dalam menghadapi bahaya dan kesukaran, mereka masih dapat mengharapkan bantuan pendekar sakti itu. Biarpun di dalam hatinya Yu Siang Ki berduka sekali karena ia kehilangan Kwi Lan yang pergi secara mendadak, namun sebagai seorang ketua yang amat setia kepada Khong-sim Kai-


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.