Kho ping hoo

Page 232

menentang pemberontakan. "Agaknya Ji-wi tidak tahu akan keadaan di kota raja," Song Kiat berkata. "Kami adalah murid-murid Butong- pai yang membantu pemerintah untuk menghadapi para pembeontak. Pasukan tadi adalah pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Jenderal An Lu Shan. Kami bertugas menyelidiki kedudukan An Lu Shan yang kabarnya kini berpusat di Telaga Utara, akan tetapi baru tiba di sini kami telah dikeroyok oleh pasukaan itu. Melihat kesaktian Ji-wi, demi keselamatan negara dan bangsa, kami mohon sudilah kiranya Ji-wi membantu usaha penyelidikan kami itu." Ouw Sian Kok mengerutkan alisnya dan menggeleng kepala. "Kami berdua tidak ingin terlibat ke dalam permusuhan dan kami sama sekali tidak mengerti dan tidak mengenal siapa itu An Lu Shan dan pemberontakannya. Kalau tadi kami turun tangan membantu adalah karena kami tidak senang melihat jumlah kecil dikeroyok oleh jumlah banyak. Selain itu, kami pun mempunyai sedikit keperluan untuk bertanya kepada Cuwi." Kecewa rasa hati Song Kiat mendengar bahawa dua orang sakti itu tidak mau mencamuri urusan pemerintah, akan tetapi karena mereka berdua sudah menyelamatkan mereka semua dari bahaya maut, dia menyembunyikan kekecewaannya itu dan menjawab dengan ramah, "Silahkan Taihiap kalau hendak bertanya sesuatu tentu kami akan berusaha memberi keterangan sejelasnya dan sedapatnya." "Kami hanya ingin menanyakan kalau-kalau Cuwi pernah bertemu dengan seorang pemuda dan seorang pemudi yang bernama Han Swat Hong. Kami berdua sedang mencari mereka itu dan kami akan merasa berterima kasih sekali andaikata di antara Cuwi ada yang pernah melihat mereka itu." Delapan belas orang pendekar itu saling pandang dan masing-masing mengangkat pundaknya. Tak seorang pun di antara mereka pernah mendengar dua nama yang ditanyakan itu. "Maaf, Taihiap. Agaknya di antara kami tidak ada yang pernah mendengar nama itu, akan tetapi namanama itu telah kami catat dalam hati dan kami akan mencarinya. Hanya kalau sudah kami dapat, ke manakah kami harus melapor kepada Ji-wi?" Liu Bwee menarik napas panjang. "Sudahlah, kalau tidak mengenal sudah saja. Akan tetapi kalian adalah orangorang Bu-tong-pai, apakah kalian mengenal seorang tokoh Bu-tong-pai yang bernama The Kwat Lin?" Seketika wajah delapan belas orang itu berubah mendengar ini. Mereka terkejut bukan main karena tidak menyangka-nyangka bahwa wanita perkasa itu akan menyebut nama iblis betina yang menjadi musuh besar Bu-tong-pai itu! Timbul kekhawatiran di hati mereka. Dua orang ini memiliki kesaktian yang luar biasa, sama dengan The Kwat Lin dan wanita ini mengenal The Kwat Lin, tentulah segolongan dengan The Kwat Lin! Akan tetapi, Song Kiat memiliki pendapat lain. Dua orang ini terang sekali berbeda dengan The Kwat Lin dan mereka berdua telah membuktikan kegagahan mereka dengan membantu yang lemah tertindas, biarpun belum mengenal. Maka dengan berani, berbeda dengan sute-sutenya yang berpendapat untuk tidak mengaku kenal The Kwat Lin, Song Kiat melangkah maju, menjura kepada Liu Bwee sambil bertanya, "Sebelum saya menjawab, bolehkah saya bertanya apakah Lihiap sahabat dari wanita bernama The Kwat Lin itu?" Liu Bwee membelalakan matanya dan sinar matanya berapi-api. "Sahabat? Apa kau gila? Kalau bertemu, aku akan membunuh iblis betina itu!" Mendengar ini, serta merta Song Kiat menjatuhkan diri berlutut diturut oleh tujuh belas orang sutenya sehingga Liu Bwee dan Ouw Sian Kok menjadi terkejut dan terheran-heran. "Apa... apa artinya ini?" Liu Bwee membentak. "Maafkan, kami berlutut saking girang dan terharunya hati kami mendengar ucapan Lihiap tadi. Kami sudah merasa khawatir sekali kalau-kalau Jiwi mempunyai hubungan baik dengan The Kwat Lin. Kiranya iblis betina itu adalah musuh Jiwi dan kami merasa mendapatkan


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.