Rumah Lentera Edisi Juni 2011

Page 37

Saujana

Happy Ending Iwan Kartiwan Mashur, LC

Direktur Program Pemuda Mandiri Jabar Lulusan LIPIA Jakarta Cabang Universitas Imam Ibnu Suud Riyadh Saudi Arabia

Anggapan banyak orang bahwa memulai sesuatu adalah pekerjaan yang berat, namun ternyata ada yang lebih berat yaitu agar yang telah dimulai dengan baik berakhir dengan baik alias happy ending atau husnul khatimah, baik di penghujungnya. Sahabat pejuang, kita sering terobsesi berusaha dengan penuh semangat untuk meraih target berupa proyek atau semacamnya, dan kita terlena setelah memperolehnya sehingga lupa akan kewajiban berikutnya setelah merealisasikan proyek dimaksud adalah mengakhirinya dengan kesan yang lebih baik. Ada tiga dimensi waktu yang senantiasa terkait dalam sebuah aktivitas yaitu; awal, pertengahan dan akhir, yang ketiganya sama-sama penting, tidak terpisahkan dan harus bersinergi. Karena ketiganya merupakan prinsip dasar dalam beraktivitas, agar apa yang dilakukan tetap dalam koridor amal shalih yang Insya Allah diterima Allah SWT. 1. Lillah: karena Allah adalah Mabda yakni landasan dalam beramal harus didasari karena Allah. Sebab perbuatan yang tidak karena Allah tidak akan bermakna alias sia-sia, dalam contek aqidah dikenal dengan niat yang ikhlas. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niat, dan setiap orang ketika beramal tergantung apa yang dia niatkan.” (HR.Bukhary) .Dalam doa iftitah kita sering mengungkapkan doa

”Inna shalati wanusuki wamahyaaya wamamati Lillahi Rabbil ‘Alamin.” Seungguhnya shalatku, ibadahku semata-mata kuserahkan untuk Allah Rab semesta alam. 2. Ma’allah; bersama Allah sebagai Manhaj, yakni cara merealisasikanya harus sesuai dengan aturan yang telah ditentukan Allah dan Rasul, yang merupakan syarat mutlak bernilainya aktivitas yang kita lakukan. Salah satu barometernya adalah profesional, dalam istilah yang disampaikan Nabi dalam hadistnya adalah: Itqan. Rasulullah SAW bersabda dalam salah satu haditsnya, “Sesungguhnya Allah menyukai seorang hamba kalau melakukan suatu pekerjaan ia menekuninya atau mentuntaskannya,” (Al hadist). 3. IIallah: kepada Allah ialah Ghoyah, yakni goal tujuan akhir dari pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan harus senantiasa tertuju pada Allah, karena ia tujuan akhir dari semua yang ada” Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rajiun”, sesungguhnya kita milki Allah dan kita semua akan kembali pada-Nya. Doa Nabi untuk memperoleh akhir yang baik. Allahumma Ahsin ‘Aqibatanaa Fil Umuuri Kulliha, wa ajirna min khizyid dunya wa Adzabil Akhirah Ya Allah baikanlah akhir dari segala urusan kami, serta selamatkanlah kami dari kehinaan dunia dan siksa di akhirat” Wa’alahu Alam Bishawab.

Rumah Lentera Rajab 1432 H

35


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.