Rusdianto, Muhammadiyah Ahmad Dahlan Terbitan CDCC dan STIEAD PRESS Jakarta

Page 140

128 Bagian I: Memaknai Tauhid Sosial Muhmmadiyah

ia berpendapat bahwa surat tersebut menyangkut masalah tanggung jawab sosial. Munculnya rumusan konsep Tauhid Sosial ini bermula dari seringnya beliau melakukan suatu pengkajian tafsir ayat-ayat Al-Qur`an yang berkaitan dengan tauhid. Muhammadiyah, dalam hal ini, merupakan contoh gerakan sosialkemasyarakatan yang berhasil memberikan solusi atas pelbagai macam masalah di negeri ini. Maka dari itu, tidaklah heran ketika organisasi ini lahir, yang pertama kali didirikan adalah lembaga pendidikan modern. Sebab, menurut Ahmad Dahlan, yang dibutuhkan pada waktu itu adalah jawaban atas segala bentuk permasalahan yang berkaitan dengan aspek sosial, khususnya pendidikan. Dalam keberadaannya, Muhammadiyah buatan Ahmad Dahlan ini memainkan peranan penting dalam sejarah bangsa Indonesia, yaitu gerakan pembaruan keagamaan, pelaku perubahan sosial, dan kekuatan politik. Muhammadiyah hadir menawarkan sebuah konsep Islam yang dinamis dalam merespon setiap permasalahan yang terjadi pada masa itu. Dr. Haedar Nashir dalam bukunya Muhammadiyah Gerakan Pembaruan (2010), menggambarkan bahwa Muhammadiyah telah berhasil mengantarkan kaum Muslim Indonesia menjalankan perubahan yang dahsyat, dari masyarakat yang tradisional menjadi yang lebih modern, agraris menjadi industrial, pedesaan menjadi perkotaan, feodalistik menjadi lebih egaliter. Azyumardi Azra (2009) menyebutkan bahwa kelahiran Muhammadiyah pada awal abad ke 20 itu juga merupakan respon terhadap gagasan-gagasan Islam transnasional dari para pemikir Islam dan pembaharu seperti Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, dan Muhammad Rasyid Ridha. Kesemuanya itu berangkat dari keprihatinan terhadap realitas sosial yang jumud (kaku) sehingga pada akhirnya gampang ditindas dan dijajah oleh orang asing. Mereka juga melihat kenestapaan umat Islam di berbagai bagian dunia di bawah ancaman dan cengkeraman kolonialisme Eropa. Para pembaharu dan aktivis Islam ini kemudian menyeru kaum Muslim untuk bangkit memajukan diri dalam berbagai bidang sejak dari keagamaan, pendidikan, sosial, budaya, dan politik. Sedangkan dalam catatan yang berjudul Dari Tauhid Sosial ke Tauhid Wahabi (2010), M. Dawam Rahardjo menyatakan bahwa Muhammadiyah, pada mula berdirinya tergolong dalam ruang publik sosial (social public sphere) dengan motif berdirinya didasarkan atas konsep “TauhĂŽd Sosialâ€? dengan menggunakan teori habl min Allah wa habl min an-nâs (hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia dengan manusia). Dengan


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.