236
Sistem Keuangan Negara Khilafah
mereka tidak diberi zakat. Ini seperti yang dilakukan Abubakar dan Umar yang tidak memberikan bagian dari zakat kepada mereka setelah Islam kuat dan tersebar luas. 5. Budak, yaitu budak yang lemah. Diberikan bagian dari zakat kepada mereka yang tergolong budak mukatab untuk membebaskannya. Atau dengan membeli mereka dan membebaskannya dengan menggunakan harta zakat jika mereka tidak termasuk budak mukatab. Faktanya, sekarang ini tidak ada lagi budak lemah. 6. Gharimîn, yaitu mereka yang memiliki hutang. Yakni orang-orang yang memikul beban hutang dalam rangka memperbaiki hubungan, atau untuk membayar diyat, atau mereka menanggung hutang untuk memenuhi keperluan-keperluan khusus mereka. Bagi orang-orang yang memikul hutang dalam rangka memperbaiki hubungan atau untuk membayar diyat, maka mereka diberi bagian dari zakat, baik mereka itu miskin maupun kaya. Dan diberikan kepada mereka sebesar beban hutang yang dipikulnya tanpa tambahan. Dari Anas bahwa Nabi saw bersabda:
،ٍ ﹾﻔ ِﻈﻊﻱ ﹶﻏ ِﺮ ٍﻡ ﻣ ﻭ ﻟِ ِﺬ ﹶﺃ،ٍﺪِﻗﻊ ﻱ ﹶﻓ ﹾﻘ ٍﺮ ﻣ ﻟِ ِﺬ،ٍﻼﹶﺛﺔ ﺤ ﱡﻞ ِﺇ ﱠﻻ ِﻟﹶﺜ ﹶ ِ ﺴﹶﺄﹶﻟ ﹶﺔ ﹶﻻ ﺗ »ِﺇ ﱠﻥ ﺍﻟﹾﻤ «ﺟ ٍﻊ ﻮ ﻡ ﻣ ﺩ ﻱ ﻭ ﻟِ ِﺬ ﹶﺃ Sesungguhnya meminta-minta itu tidak halal kecuali bagi tiga golongan, (yaitu) orang yang sangat fakir, orang yang mempunyai hutang yang sangat banyak, dan orang yang sangat membutuhkan darah (membayar diyat). Diriwayatkan oleh Muslim, Abu Daud, dan Nasa’i, dari Qabishah bin Makhariq al-Hilali berkata:
ﻰﺘﻢ ﺣ ِ ﺃﹶﻗ: ﻓﹶﻘﹶﺎ ﹶﻝ،ﺎﻬﻪ ﻓِﻴ ﹶﺄﹸﻟﷲ ﺃﹶﺳ ِ ﹶﻝ ﺍﻮﺳﺖ ﺭ ﻴ ﻓﹶﺄﹶﺗ،ﺎﻟﹶﺔﹰﻤﺖ ﺣ ﻠﹾﻤﺤ»ﺗ ﺤ ﱡﻞ ِﺇ ﱠﻻ ِ ﺗ ﺴﹶﺄﹶﻟ ﹶﺔ ﹶﻻ ﻤ ﺼ ﹸﺔ ِﺇ ﱠﻥ ﺍﹾﻟ ﻴﺎ ﹶﻗِﺒ ﻳ:ﻢ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ ﹸﺛ،ﺎﻚ ِﺑﻬ ﺮﹶﻟ ﻣ ﻨ ﹾﺄ ﻓﹶ،ﺪﹶﻗﺔﹸ ﺼ ﺎ ﺍﻟﻴﻨ ﹾﺄِﺗﺗ