nasional
minggu ke-254 23 - 29 Juli 2020
3
Rumah, Pesantren, Masjid Itu Jadi Sungai
MASAMBA (GN) - Banjir bandang di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, menorehkan kisah pilu bagi Hamluddin. Bagaimana tidak, rumah orangtuanya, tempat dia dilahirkan dan tumbuh besar sekarang rata dengan tanah serta tertimbun air. Rumah itu kini telah menjadi bagian dari Sungai Masamba. Pria yang akrab disapa Udin itu, menceritakan, bahwa rumah ibunya memang berada di pinggir Sungai Masamba. Sungai itu cukup dalam dari daratan. Selain rumah, di dekat sungai itu juga ada masjid yang dibangun dari tanah wakaf sang ibu. Berderet juga dengan rumah kedua kakaknya. Hamluddin sebenarnya sudah bertahun-tahun tinggal di Bekasi, Jawa Barat. Selain sebagai jurnalis salah satu media nasional, dia juga pengajar di Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi. Saat peristiwa banjir
HAMLUDDIN di lokasi rumah ibunya yang kini menjadi bagian Sungai Masamba.
18 Lembaga Bubar, Pegawainya Dipindah JAKARTA (GN) - Presiden Jokowi membubarkan 18 lembaga/komisi. Alasannya, anggaran negara bisa ditekan jika lembaga tersebut dibubarkan. Tapi, bagaimana nasib para pegawai lembaga/komisi tersebut? Baik PNS maupun non-PNS? Plt Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Paryono menyatakan, untuk PNS akan dialihkan ke instansi lain. Namun untuk pegawai honorer, karena tidak diatur dalam PP dan Peraturan BKN, maka tidak ada lagi tempat mereka untuk bekerja. “Karena lembaga sudah tidak ada otomatis yang honorer juga tidak ada tempat lagi. Kalau PNS diatur, disalurkan ke instansi lain dan sebagainya,” kata Paryono Rabu (22/7/2020). Adapun Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen PNS,
tepatnya di pasal 241 ayat 1 dan Peraturan BKN Nomor 3 tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Pemberhentian PNS pasal 9 ayat 1 menyebutkan, PNS bisa dipindahkan ke lembaga lain jika terdapat perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang menyebabkan kelebihan personil. Bila PNS tidak bisa disalurkan, atau belum mencapai usia 50 tahun atau masa kerja kurang dari 10 tahun, maka akan diberikan uang tunggu selama 5 tahun. Jika setelah 5 tahun tidak juga disalurkan, maka PNS akan diberhentikan dengan hormat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kemudian, jika ada PNS yang selesai menerima uang tunggu namun belum mencapai usia 50 tahun, maka uang pensiun akan diberikan saat mencapai usia 50
tahun nanti. Namun data pegawai yang terdampak perampingan birokrasi ini masih belum diketahui dengan pasti. “Ini saya sedang cari. Harusnya ada, sedang saya cari dulu,” ujarnya. PKS menyebut 18 lembaga yang dibubarkan itu lembaga receh. PDIP mengamininya. Karena itu 18 lembaga tersebut perlu dibubarkan. Sesuai Peraturan Presiden (Perpres) RI Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Rabu (22/7/2020), pembubaran 18 lembaga itu tercantum di Pasal 19. Latar belakang pembubaran 18 lembaga itu berkaitan dengan langkah pemerintah mengatasi dampak pandemi COVID-19. Jokowi ingin perampingan organisasi supaya pembiayaan organisasi lebih efisien. “Ekspektasi publik perubahan
lebih fundamental, seperti merger kementerian hingga reshuffle. (Tapi) dapatnya receh. Wajar publik kecewa,” kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menilai justru karena 18 lembaga tersebut receh perlu dibubarkan. “Bukan malah dipertahankan,” ujar Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat kepada wartawan. Sebanyak 18 lembaga yang dibubarkan Jokowi itu meliputi: 1. Tim Transparansi Industri Ekstraktif yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden No. 26/2010 tentang Transparansi Pendapatan Negara dan Pendapatan Daerah yang Diperoleh dari Industri Ekstraktif; 2. Badan Koordinasi Nasional Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden No. 10/2011 tentang
Badan Koordinasi Nasional Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan; 3. Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025 yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden No. 32/2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden No. 48/2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden No. 32 /2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025; 4. Badan Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden No. 86/2011 tentang Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda; * l6, det
Muhammadiyah Mundur dari Program Penggerak Kemendikbud JAKARTA (GN) - Sebanyak 184 proposal dari 156 lembaga lolos seleksi program Organisasi Penggerak milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Melalui program ini, Mendikbud Nadiem Makarim mengajak sejumlah organisasi berlomba mem-
buat rencana pelatihan guru di bidang literasi dan numerasi. Bagi yang lolos akan diberikan dana mulai Rp1 miliar- Rp20 miliar. Dana itu untuk merealisasikan pelatihan guru di jenjang pendidikan dasar dan menengah selama dua tahun. Namun Muhammadiyah
menyatakan diri keluar dari Program Organisasi Penggerak Kementerian Pendidikan (Kemdikbud). Untuk itu Fraksi PAN DPR RI meminta Kemdikbud berdiskusi bersama untuk mencari titik temu terkait masalah program Organisasi Penggerak ini. Pemerintah diminta serius
menangani sikap tegas Muhammadiyah yang mengundurkan diri dari Organisasi Penggerak Kemendikbud. “Sebab, Muhammadiyah itu biasanya kulturnya tidak jual mahal. Muhammadiyah biasanya selalu patuh pada aturan yang dikeluarkan pemerintah, selalu mengikuti
semua aturan yang diterapkan, terutama di bidang pendidikan,” ujar Wakil Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay saat dihubungi, Rabu (22/7/2020). Saleh meminta pemerintah, dalam hal ini Kemendikbud, serius menyikapi sikap Muhammadiyah. * det, wis
bandang 13 Juli 2020 malam, dia sempat dihubungi ketika air bah itu menerjang perkampungannya. Namun komunikasi terputus, karena semua akses listrik hingga komunikasi ikut terputus. “Sedih banget. Sejak di Bekasi, saya hanya bisa nangis lihat lokasi rumah ibu dan kakak,” katanya Rabu 22 Juli 2020. Saat kejadian, dia langsung bersiap menengok kampung halamannya itu. Baru pada 19 Juli akhirnya dia tiba di Masamba, setelah perjalanan darat dari Makassar selama berjamjam. Di kampungnya, tepatnya Desa Kasimbong, Kelurahan Bone Tua, Kabupaten Luwu Utara, dia melihat semuanya sudah luluh lantah tertimbun tanah. Di area yang dulu adalah rumah ibunya, rumah kakaknya dan pesantren serta masjid, kini sudah benar-benar tenggelam. Yang tersisa hanya atap kubah masjid saja. “Tinggal kubah masjid, de-
pannya posisi rumah ibu dan kakak saya. Ini pas saya sampai Masamba, hanya bisa duduk lihat lokasi rumah ibu,” katanya. Posisi sungai dengan rumah ibu dan kakaknya itu, sebenarnya cukup tinggi. Antara jalan dan permukiman di kedua sisi Sungai Masamba awalnya setinggi 7 meter. Ia terbayang, saat masih kecil dan tumbuh besar di kawasan yang kini sudah tertutupi oleh tanah dan aliran air. “Saya tatap air sungai keruh mengalir deras, di bawahnya ada rumah ibu dan dua orang kakak. Tergambar wajah ibu (Mihada, 1949-2018), kami memanggilnya mama, guratan wajah oval dan rambutnya yang memutih,” katanya tak mampu menahan air mata. Terngiang baginya, saat mereka berkumpul dan menikmati suasana kampung yang begitu sejuk. Masjid yang jika Ramadan tiba, tidak sepi dengan suara warga membaca Al Quran yang selalu dilantunkan. * vvn, nas
MEDIA SOSIAL
Beli Tanah Dapat Istri KUDUS (GN) - Pria ini mungkin meniru seorang perempuan jual rumah sekaligus mau dijadikan istri pembelinya yang viral beberapa waktu lalu. Kali ini pria bernama Aris memposting di media sosial facebook, jual sebidang tanah di Kudus. Yang unik, pembelinya bisa mendapatkan tanah juga bisa memperistri adiknya. “Sudah banyak yang kontak sejak diposting,” kata si penjual tanah, Aris, warga Desa Karangbener, Bae, Kudus, saat dimintai konfirmasi, Rabu (22/7/2020) pagi. Aris mengatakan, ada yang menanyakan tanahnya, namun juga ada yang tentang adiknya.”Statusnya bagaimana, ini (unggahan jual sebidang tanah bisa memperistri adiknya) asli tidak,” ujar dia. Aris membenarkan sedang menjual sebidang tanah dan bagi pembeli beruntung bisa memperistri adiknya. Apalagi, kata dia, adiknya sedang mencari pendamping hidup yang serius. “Adik saya kebetulan cari jodoh buat pendamping hidup. Adik saya itu statusnya janda. Kalau usianya 28 tahun, namanya Dewi Rosalia Indah,” katanya. Menurut Aris, adiknya janda cerai dan telah memiliki dua anak. Adiknya itu sekarang memiliki salon di wilayah Kudus. “Anak adik, anaknya dua. Ia punya salon. Salon Alya, sudah pisah suami yang pertama sekitar empat tahun, kalau kedua ini pisah baru setengah tahun, pisahnya cerai,” terang Aris. * det
HIBURAN
Pengusaha Minta Izin Operasi
JAKARTA (GN) - Pengusaha hiburan malam di DKI Jakarta gelisah sebab sudah empat bulan tak beroperasi di masa pandemi COVID-19. Mereka makin gelisah sebab tetap dikenakan pajak untuk reklame dan pajak badan usaha (PPH 25). Mereka pun minta izin boleh beroperasi kembali.“Beberapa anggota saya di beberapa tempat ada yang mengeluhkan PPH 25 tetap ditagih dan ditakut-takuti akan dikenai denda kalau nggak segera bayar,” kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija) Hana Suryani dalam program Blak-blakan detikcom, Rabu (22/7/2020). Hal lain yang memprihatinkan, dia melanjutkan, para petugas di instansi terkait sepertinya tidak paham bahwa pajak reklame itu merupakan salah satu sumber pendapatan Pemprov DKI. Sebab untuk mengurus izin pajak ini sulitnya bukan main. “Jadi saya sampaikan tadi ke Pemprov, tolong pajak reklame ini direformasi juga,” ujar Hana.Sehari sebelumnya pengurus Asphija lain memimpin unjuk rasa lebih dari seribu pegawai dunia hiburan malam yang sudah empat bulan kehilangan pekerjaan. Mereka menuntut agar tempat mencari nafkahnya itu diizinkan kembali untuk beroperasi seperti restoran dan pusat perbelanjaan.* det
GIBRAN RAKABUMING RAKA DIPREDIKSI MENANG PILKADA SOLO
Pertaruhan Dinasti Politik Jokowi
Bakal calon Walikota Surakarta dari PDIP Gibran Rakabuming Raka memiliki peluang besar menang pilkada 9 Desember 2020. Siapa pun lawannya dia diprediksi menang, apakah melawan jago yang diusung gabungan partai politik atau jika memang harus melawan kotak kosong lantaran hanya ada satu pasangan calon saja. NAMA Gibran tak lepas dari sosok sang ayah yakni Presiden Joko Widodo. Jokowi tetap memberi efek yang cukup besar bagi pemilih untuk Gibran. Jokowi effect dianggap akan berpengaruh bagi kemenangan Gibran yang berpasangan dengan Teguh Prakosa tersebut. “Tentu Jokowi effect akan menjadi salah satu variabel pemilih dalam memberikan dukungan pada Gibran, misalnya karena memiliki akses langsung dengan Presiden,” kata analis politik yang juga Direktur IndoStrategi Arif Nurul Iman
seperti dikutip dari VIVA, Rabu 22 Juli 2020. Bagi pemilih, Solo harus menghadirkan pemimpin yang bisa berkomunikasi baik dengan pemerintah pusat. Gibran dianggap akan sangat mampu melakukan itu. Terutama dalam proses pembangunan di Kota Solo. “Termasuk dalam mendapatkan proyek-proyek strategis nasional yang bisa ditarik dan dibangun di Solo,” katanya. Faktor Jokowi effect ini, menurutnya, akan menjadi faktor penting bagi Gibran maupun
Gibran Rakabuming Raka
pemilih di Kota Solo nantinya. Apalagi Jokowi saat memimpin Solo dua periode dianggap cukup baik kinerjanya. Siapa pun nanti lawannya Gibran, menurut Arif, bukan menjadi masalah. Termasuk jika memang benar kalau kotak kosong akan dihadapinya. Me-
mang Indonesia punya sejarah satu-satunya saat kotak kosong menang, yakni pada Pilkada Kota Makassar tahun 2018 lalu. Saat itu Pilkada Makassar hanya diikuti oleh pasangan Munafri Arifuddin dan Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu), setelah pesaingnya dianulir me-
lalui putusan MA. Namun saat perhitungan, Appi-Cicu justru kalah suara dari kotak kosong. Meski ada contoh kasus seperti Makassar itu, Arif menilai peristiwanya berbeda dengan yang terjadi di Solo. Arif mengatakan, faktor Solo sebagai basis massa PDI Perjuangan semakin memudahkan Gibran dalam mengkonsolidasikan suaranya. “Solo sebagai basis PDIP tentu akan memudahkan Gibran untuk memobilisasi pendukung PDIP dalam pilkada,” katanya. Gibran dipastikan maju pilkada setelah PDI Perjuangan resmi mengusungnya dan Teguh Prakosa sebagai pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Solo pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020. Hal itu disampaikan saat DPP PDI Perjuangan mengumumkan nama-nama calon kepala dae-
rah yang akan diusung dalam Pilkada Serentak 2020 secara virtual pada Jumat, 17 Juli 2020. Pengumuman langsung disaksikan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Baik Gibran maupun Teguh Prakosa merupakan kader PDI Perjuangan. Namun banyak kemungkina dalam politik. Termasuk kemungkinan Gibran kalah. Karena itu majunya Gibran disebut sebagai pertaruhan politik buat sang bapak Presiden Jokowi. Arif mengatakan, majunya Gibran bukan saja menjadi pekerjaan rumah partai pengusung dan pendukung, atau para relawannya. Tapi juga menjadi pertaruhan bagi Presiden Jokowi. “Tentu ini bisa dibaca sebagai pertaruhan karena bagaimanapun Gibran merupakan anak Presiden Jokowi, sehingga jika sampai kalah tentu langsung
atau tidak akan merusak reputasi politik Jokowi,” kata Arif. Melihat peta politik di Solo, menurut Arif, reputasi itu masih bisa terjaga. Ada kemungkinan Gibran untuk menang. Sebab Solo adalah basis PDI Perjuangan sebagai partai politik utama pengusung Gibran dengan pasangannya. Kalkulasi suara, juga bisa ditebak dari dukungan partai politik yang sudah cukup besar ikut mengusung Gibran. “Dukungan parpol yang tambun sehingga memiliki mesin politik yang tangguh dan berdaya jangkau luas,” kata Arif. Gibran adalah putra pertama Jokowi. Meski menjadi pertaruhan nama besar Jokowi, Arif mengatakan nuansa dinasti politik tetap tercitrakan dengan majunya Gibran. Hal ini sempat dikritik banyak kalangan mengingat Jokowi sekarang masih menjabat presiden. * vvn, wis