Estetika
9
EDISI 18 | TAHUN II | RABU, 23 MEI - 05 JUNI 2012
Terwujudnya Perumahan dan Kawasan.................................................dari Hal. 08 Ahli Waris Is Memohon Perlindungan Hukum...................................................................................dari Hal. 01 ALOKASI DAK BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN TA 2012 NO
DAERAH
I 1 II 2 III 3 IV 4 V
ALOKASI (Juta Rp)
SUMATERA BARAT
Kota Padang
4.796.690
KEPULAUAN RIAU
Kota Batam
7.806.880
JAMBI
Kota Jambi
3.926.350
SUMATERA SELATAN
Kota Palembang
8.184.320
Target Pembangunan Rumah Baru (unit) 767 1.249 628 1.309
BANGKA BELITUNG
5
Kota Pangkal Pinang
3.625.720
580
6
Kab. Bangka Tengah
3.783.030
605
BENGKULU
Kota Bengkulu
3.736.570
LAMPUNG
Kota Bandar Lampung
3.799.250
VI 7 VII 8 VIII
598 608
JAWA BARAT
9
Kab. Bandung
6.691.230
1.071
10
Kab. Garut
4.116.660
659
11
Kab. Majalengka
5.427.380
868
12
Kab. Sumedang
4.002.150
640
JAWA TENGAH
13
Kab. Karanganyar
3.481.820
557
14
Kab. Kebumen
4.644.550
743
15
Kab. Purbalingga
3.387.330
542
16
Kota Pekalongan
3.335.050
534
JAWA TIMUR
17
Kab. Malang
6.137.130
18
Kota Malang
10.072.610
KALIMANTAN BARAT
Kota Pontianak
5.773.420
IX
X
XI 19 XII
982 1.612 924
KALIMANTAN SELATAN
20
Kab. Banjar
5.359.310
857
21
Kab. Barito Kuala
5.825.940
932
22
Kota Banjarbaru
3.657.450
585
23
Kota Banjarmasin
5.757.080
921
KALIMANTAN TIMUR
Kota Balikpapan
6.575.690
XIII 24 XIV
1.052
SULAWESI UTARA
25
Kota Bitung
3.632.490
581
26
Kota Manado
4.839.040
774
27
Kab. Minahasa Utara
5.604.970
897
GORONTALO
Kab. Bone Bolango
3.940.830
XV 28 XVI
631
SULAWESI TENGAH
29
Kab. Morowali
6.922.340
1.108
30
Kota Palu
3.809.400
610
31
Kab. Parigi Moutong
3.765.410
602
SULAWESI SELATAN
32
Kota Parepare
4.548.730
728
33
Kab. Luwu Timur
4.496.340
719
SULAWESI TENGGARA
34
Kota Kendari
5.682.800
909
35
Kota Bau-bau
3.973.520
636
36
Kab. Konawe Selatan
4.946.650
791
NUSA TENGGARA BARAT
37
Kab. Bima
4.013.910
642
38
Kab. Lombok Barat
3.723.460
596
39
Kota Bima
3.439.500
550
XVII
XVIII
XXI
“Bahwa Klien Kami adalah adalah Para Ahli Waris Iskandar Sihombing (Alm) hasil pernikahan dengan Pasti Siregar (Alm) yang mewarisi dan o leh karenanya secara hukum adalah para pemilik sebidang tanah yang terletak di Jl. Puri Sakti II RT.002/07, Kelurahan Cipete Selatan Kecamatan Cilandak Kota Administrasi Jakarta Selatan Girik C No. 1094 atas nama Iskandar Sihombing berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 061 tanggal 25 Februari 1976 yang sampai saat ini belum pernah diperjua lbelikan kepada siapapun” “Bahwa berdasarkan laporan dari klien kami, saat ini di atas tanah tersebut telah terdapat hak lain yaitu Sertifikat No. 2636 yang merupakan hak milik saudara, sehingga klien kami mempertanyakan atas dasar/alas hak apa hingga saudara bisa memiliki hak tanah di atas tanah milik klien kami” tandasnya. “Bahwa a tas kehadiran sertifikat No. 2636 di atas tanah klien kami tersebut, telah menyebabkan kerugian pada klien kami sehingga tidak dapat meningkatkan status hak atas tanahnya serta tidak dapat menikmatinya, mengusahakan dan mendiami tanah miliknya sebagaimana telah dijamin dan dilindungi oleh Undang-Undang No. 5 tahun 1960 tentang Undang Undang Pokok Agraria serta peraturan lainnya” tegasnya. “Bahwa klien kami akan mengambil segala upaya hukum yang diperlukan untuk mendapatkan kembali haknya yaitu membuat laporan kepolisian, termasuk dan tidak terbatas pada penyerobotan t anah sebagaimana dimaksud Pasal 385 KUH Pi-
dana dan pembuatan surat palsu serta keterangan palsu dan lain-lain perbuatan pidana lainnya” “Ba hwa mela lui soma si ini, kami menghimbau saudara untuk tidak melakukan aktivitas apapun terhadap tanah aquo, termasuk tapi tidak terbatas pada mengalihkan/ menjual kepada pihak lain, membuat bangunan, melakukan pengrusakan dan/atau aktivitas lainnya di atas tanah tersebut karena akan merugikan saudara sendiri” serunya dalam suratnya. “Bahwa untuk itu maka kami selaku penasehat hukum dengan ini mengundang kehadiran saudara di kantor kami untuk membahas permasalahan tersebut, pada Hari: Kamis, 4 Mei 2012 Tempat: Kantor Hukum DICKY SIAHAAN & ASSOCIATES Waktu: Pukul 16.00 WIB “ “Bahwa apabila Saudara tidak hadir, kami menganggap bahwa saudara tidak mengindahkan somasi ini. Demikian Surat Somasi/Tegura n ini disampa ika n. At as kerjasamanya diucapkan terima kasih” tandas Dicky dalam suratnya. Dicky juga menambahkan, “Na mun demikia n, walaupun somasi dan sekaligus undangan tersebut dianggap seperti angin lalu dan sudah berlalu, biarlah hukum yang akan berbicara demi kebenaran. Kebenaran selalu benar dan tetap benar….. Mari kita buktikan pengujian sebuah kebena ra n dengan pro ses hukum untuk menega kkan supremasi hukum. Diminta Walikota Jaksel turun tangan untuk memfasilitasi mediasi tersebut karena ada baiknya diselesaikan dulu di tingkat Muspiko Jaksel sebelum ma-
suk ke pengadilan demi kea dila n da n supremasi hukum” imbuhnya. “Tetapi, kalau masih ada nia t ba ik unt uk menyelesaikan persoalan secara musyawarah dan kekeluargaan, pintu hati kami terbuka lebar karena musyawarah adalah merupakan langkah terbaik. Tidak ada persoalan ataupun permasalahan yang tida k dapat diselesaikan bila ada niat untuk menyelesaikannya. Mari kita selesaikan secara kekeluargaan sebelum nasi menjadi bubur…. Kecuali bila tidak dapat lagi diselesaikan secara kekeluargaan, mari kita mencari keadilan di pengadilan” imbuhnya menutup pembicaraan kepada RBN. Untuk menanggapi persoalan tanahnya, ahli waris Iskanda r Siho mbing (a lm) berinisial SS mengat akan, “Permasalahan tanah tersebut sudah pernah dicoba untuk diselesaikan secara mediasi beberapa tahun lalu di Kelurahan Cipete Selatan. Tetapi, tidak ada ketemu solusi yang diberikan kepada kami selaku ahli waris dari orang tua kami, karena tanah tersebut merupa ka n wa risa n dari orang tua kami. “ SS mengatakan, jawaban Kusdinar Machmud juga menimbulkan pertanyaan. Saat it u Kusnida r menga ta ka n, “Saya akan tuntut kelurahan kalau surat tanah saya palsu. Mungkin…. hal ini bisa saja merupakan ulah anak buah saya. Jadi bukan saya yang berbuat” ujarnya. Sedangkan ahli waris lainnya berinisial LS juga menya mpaika n, “ Sela ku a hli waris kami sangat mempertanyakan kehadiran dapat terbitnya sert if ikat Kusdinar Machmud. Kusnidar Mach-
mud diduga hanya membeli tanah yang asalnya dari P. Sihombing. Kebetulan tanahnya merupakan milik bermarga sama yaitu sama sama Sihombing, tetapi orangnya sebena rnya berbeda , yait u I. Siho mbing da n P. Sihombing” imbuhnya.” Diduga terjadi “mark up” luas atas tanah tersebut ketika pengurusan sertifikatnya. Tanah kita seluas 496 meter persegi juga ikut dibuat sertifikatnya oleh saudara Kusnidar. Adapun tanah P. Sihombing dan menjadi tanah Kusdinar Machmud sekitar 504 meter persegi. Tetapi dalam penerbitan sertifikat bisa diatur dan diciptakan oleh Kusnidar sehingga luas tanahnya menjadi sekitar seribu meter persegi. Dari mana dapat muncul akte jual beli atas tanah tersebut kepada Kusdinar. Dalam hal ini, instansi terkait sehingga sertifikat dapat terbit diminta la kuka n pengka jian demi kebenaran. Awa l delik tanah terindikasi berawal dari kelurahan yang menerbitkan surat keterangan tidak sengketa atas tanah selua s seribu met er, padahal luas tanahnya yang sah sesuai girik hanya 504 meter persegi. Akibatnya terjadi delik pertanahan yang berkepanjangan. Menurut LS, “Sertifikat tersebut juga sudah perna h diblokir, tetapi karena belum didaftar ke pengadilan maka blokir tersebut dapat dicabut kembali. Kalau Kusdina r tidak bersedia menyelesaikannya secara kekeluargaan, maka kami akan menempuh jalur hukum dengan membuat laporan atas penyerobotan tana h dan at au pemalsuan data terhadap akta autentik” katanya.
Bangunan Juga Terindikasi Langgar Perda Terkait IMB Selain tanahnya sebagian berasal dari dugaaan penyerobotan tanah serta indikasi pemalsuan data, bangunan tersebut juga terindikasi melanggar Perat uran Daera h (Perda) DKI Jakarta Nomor 7 Ta hun 20 10 t enta ng ijin mendirikan bangunan (IMB). Sesuai dengan pantauan RBN di lapangan, IMB pembangunan dua rumah tinggal tersebut masih dalam proses dan a da pun PIMB a da la h Nomor 303/P-IMB/S/CLD/ 2/2012 dan 304/P-IMB/S/ CLD/2/2012 dengan spesifikasi teknis untuk dibangun dua lapis, tetapi secara fakta di lapanga n kedua ruma h tinggal tersebut dibangun tiga lapis sert a diduga langgar garis sepadan bangunan. Menanggapi keberadaan bangunan di atas tanahnya, ahli waris Iskandar Sihombing (alm) yang berinisial SS meminta insta nsi terkait untuk turun ke lapangan secara langsung. Baik itu Kasi P2B Kecamatan Cilandak dan Sudin P2B Jaksel diharapkan untuk lakukan tupoksi secara benar dan profesional. “Kalau bangunannya melanggar perda, ya…. seharusnya di SP4 ataupun disegel. Jangan sepele dan terkesan seperti pembiara n. Ha l seperti ini tidak boleh ditoleransi. Pemerint ah Pro vinsi DKI sudah seha rusnya pembena ha n untuk tindak tegas bangunan yang melanggar Perda DKI No mo r 7 Ta hun 2 01 0” serunya. Menurut SS, sudah tanahnya diduga ha sil “perselingkuhan” dan saat membangun juga tidak mau ikut aturan Perda. Bagaimana DKI ini bisa tertata dengan baik kalau pelanggaran seperti ini masih
dibiarkan, ujarnya. Sedangkan ahli waris Iskandar Siho mbing (a lm) yang berinisial LS menambahkan, menurut sumber yang layak diperca ya , kami sela ku a hli waris sebaiknya tidak mengungkit perso alan a ta s tanah kami tersebut. Kusnidar Machmud termasuk orang kuat da n banyak duit sehingga sangat susah untuk melawannya secara hukum walaupun untuk membuat sebuah kebenaran. “Kusnidar Machmud selain pensiunan pejabat dari Pertamina juga memiliki banyak aset dan tanah maupun ja ringan perma inan tingkat tinggi. Selain sangat dekat dengan Gubernur dan pejabat Pemda DKI juga dekat dengan pejabat pertana ha n. Terma suk untuk urusan advis planning dan IMB, Kusnida r Ma chP mud memiliki jaringan yang bagus. Ketika masih aktif menjadi pejabat Pertamina Kusnidar Ma chmud diduga banya k membeli rumah dan tanah ketika itu. Sudah banyak duit, banyak rumah dan banyak ta na h la gi. Ja dinya, kit a disaranka n untuk tida k berperkara dengan Kusnidar. Akibatnya, tanah kita sudah ada ba ngunan pro ses tiga lantai” ujarnya.
apan proyek PIMB nomor 303 dan 304 (foto:mingus) LS juga mengat akan, “ Apakah harta kekayaa n Kusdinar Machmud terkait tanah tersebut tersebut merupakan warisan atau tidak, dan t erda ft ar semua nya ketika menjabat di Pertamina, dalam hal ini Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) dimint a la kuka n penyelidikan terhadap kebera da an harta kekayaa n
Kusdinar Machmud” imbuhnya. Ketika hal tersebut dikonfirmasi kepada Kepala Seksi P2B Cilandak, stafnya mengatakan akan segera untuk mela kuka n cek la pa ngan, sedang sa at dicoba untuk ditemui di kantornya, Kusnidar Machmud sedang berada di luar kantor. (TIM DUA)