Radar Sulbar

Page 11

Pendidikan 11

RADAR SULBAR Kamis, 8 Maret 2012

Tunjangan Fungsional

Dipertanyakan Ke Provinsi MAJENE -- Dinas Pendidikan (Disdik) Majene melalui Kasubag Peningkatan Mutu Pendidikan Tenaga Kependidikan (PMPTK) mengaku akan segera ke Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sulbar guna meperjelas berapa kuota penerima tunjangan fungsional Guru Tidak Tetap (GTT) tahun 2011 di Majene. Kasubag PMPTK Disdik Majene, Syamsu Rais, ditemui di ruang kerjanya kemarin mengaku belum mengetahui secara persis berapa penerima tunjangan fungsional GTT di Majene. Rencana dirinya dan Kepala Disdik Majene (Abd Hamid) akan ke Dinas Pendidikan Provinsi untuk memperjelas tunjangan tersebut. "Kita akan mempertanyakan langsung ke provinsi supaya kita tau berapa sebenarnya jumlah penerima tunjangan fungsional. Kami mau berangkat tadi bersama kepada dinas, tapi karena ada kegiatan lain, tidak jadi,"ujar Syamsu, Senin 6 Maret

Dikatakan hingga saat ini pihaknya belum mengetahui secara detail jumlah penerima tunjangan sebab katanya, tidak dilakukan penyerahan data dari pejabat lama kepada dirinya sebagai pejabat baru. "Bagus sekali seandainya waktu rapat di Ruangan pak Bupati pak Rasyid hadir, tapi dia tidak hadir, makanya masih seperti ini, yang lebih paham ini adalah pak Rasyid, kalau saya ini masih baru, tapi di DPRD kita tidak bisa menjelaskan seperti ini," akunya. Menyangkut tunjangan kualifikasi atau beasiswa bagi guru yang belum berijazah S1 seperti yang ada di Universitas Terbuka (UT) Syamsu Rais juga belum mengetahui berapa guru penerima beasiswa."Tunjangan kualifikasi saya dengar dianggarkan melalui APBD, tapi kata guru guru yang datang melapor mereka belum menerima beasiswa itu, padahal kata mereka masuk dalam daftar penerima,"akunya. (k3/mkb)

Tegel SDN 017 Sidorejo Berjatuhan WONOMULYO -- Guru dan orangtua murid SDN 017 Sidorejo Desa Sidorejo Kecamatan Wonomulyo merasa kecewa melihat hasil realisasi pengerjaan DAK di sekolah tersebut. Pasalnya pasangan tegel yang terdapat di depan gedung sekolah ini sudah berjatuhan kelantai. Sehingga pemandangan dinding depan sekolah tersebut tampak kotor dan menggelitik bagi yang memandangnya. Sebab warna dinding sekolah nampak beragam corak antara bekas pasangan tegel, bekas betel dan tegel yang masih tersisa. Di dinding sekolah tersebut sangat jelas terlihat tegel

hanya ditempelkan pada plesteran bekas dinding yang lama bersama catnya. Sehingga pasangan tegel tidak mampu bertahan lama dan diduga akan habis lepas. Seorang guru, Ningsih saat dikonfirmasi Rabu, 17 Maret mengatakan, pasangan tegel tersebut merupakan hasil pengerjaan DAK rehabilitasi tahun 2011. Ia besyukur sebab tak ada muridnya yang dicederai bila tegel itu jatuh kelantai. Menurutnya bila pasangan tegel setinggi dua meter itu menimpa murid tentu akan cedera, sehingga setiap murid dilarang bermain didepan kelas tersebut. (k2/mkb)

Empat Kritik Mahasiswa tentang RUU PT JAKARTA -- Rancangan Undang-Undang Perguruan Tinggi (RUU PT) yang masih dalam proses penggodokkan di DPR mendapat perhatian dari berbagai pihak terkait. Untuk itu, Fraksi PKS mengundang pakar pendidikan, yakni Dharmaningtyas dan mahasiswa dari sejumlah kampus yang nantinya akan merasakan dampak langsung dari pengesahan RUU PT. Diskusi yang berlangsung di lantai tiga Nusantara 1 DPR, Senayan tersebut turut dihadiri anggota Komisi X DPR, Raihan Iskandar. Alfian Rizanurrasa, salah satu perwakilan Badan Eksekutif mahasiswa (BEM) dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung mengungkapkan, terdapat empat hal yang menjadi perhatiannya dalam RUU PT tersebut. Pertama, terkait program studi (prodi) yang sepi peminat di sejumlah PT padahal merupakan prodi

yang mencerminkan jati diri bangsa. "Mempertahankan prodi yang mencerminkan jati diri bangsa memang baik, namun harus dilihat bagaimana kesempatan kerja prodi tersebut. Jangan hanya mendorong pelajar untuk menekuni prodi tersebut tanpa ada jaminan lapangan kerja setelah lulus," kata Alfian di DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (7/3/2012). Kedua, lanjutnya, melihat aplikasi pasal 83 dalam RUU PT terkait peran mahasiswa dalam Majelis Wali Amanat (MWA) di masing-masing PT. Dia menyebutkan, di UPI mahasiswa tidak dilibatkan dalam MWA. "Di UPI, mahasiswa tidak dilibatkan dalam MWA padahal saya lihat di berbagai perguruan tinggi mahasiswa dilibatkan sebagai anggota. Sementara di UPI mahasiswa hanya tergabung sebagai anggota Komisi Disiplin," ujarnya. (net)

NET

Majene Tidak Ingin Terpuruk di UN REPORTER : JUNIARDI EDITOR : AMRI MAKKARUBA MAJENE -- Wakil Ketua Komisi III, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Majene, Basri Ibrahim, meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Majene harus berupaya untuk tidak mengulangi keterpurukan dalam perolehan hasil akhir Ujian Nasional (UN) yang mencoreng citra Majene sebagai Kota Pendidikan dalam dua tahun terakhir. "Kami berharap pada UN kali ini, prestasi yang ditorehkan oleh para siswa yang mengikutinya lebih baik dari tahun sebelumnya. Karena akan sangat memalukan jika sebuah kabupaten yang diproyeksi sebagai kota pendidikan justru mencerminkan keterpurukan pada UN," ungkapnya. Dikatakan, untuk memperolah hasil maksimal

pada UN nanti, hendaknya Disdik Majene melakukan intervensi terhadap seluruh kepala sekolah agar dapat menciptakan inovasi yang berujung pada peningkatan kesiapan setiap siswa yang berada di sekolahnya masing-masing. Sehingga saat menghadapi UN, tingkat ketidak lulusan dikalangan peserta ujian menjadi minim. Selama ini, ditengarai kegagalan dalam memperoleh prestasi cemerlang saat dilaksanakannya UN, karena kurangnya persiapan dari pihak terkait, sehingga berimbas pada rendahnya kualitas siswa itu sendiri. Menurutnya, sebelum UN dilaksanakan pada April mendatang, Disdik perlu melakukan persiapan yang matang, seperti pelaksanaan try out di setiap sekolah, intensitas pembahasan materi yang masuk

dalam UN lebih ditingkatkan, peningkatan kedisiplinan siswa, serta berbagai inovasi pihak sekolah yang dapat diadopsi sehingga melahirkan sebuah sistem pembelajaran yang lebih efektif. "Sebab yang jadi persoalkan selama ini adalah status Majene sebagai kota pendidikan di Sulbar, sehingga perhatian terhadap peningkatan kapasitas pengetahuan, mutlak harus difokuskan pada program edukasi yang memadai," terangnya. Basri mengaku jika prestasi yang ditorehkan pada UN tahun ini tidak usah harus lebih baik dari seluruh kabupaten yang ada di Sulbar, walaupun itu menjadi keinginan semua warga Majene, namun minimal posisi yang dapat ditorehkan nantinya dapat lebih baik dari dua atau tiga kabupaten di Sulbar. (*)

Segmen ini dipersembahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Majene

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

bersambung...


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.