Radar Pekalongan 20 Februari 2013

Page 4

JATENG

RABU, 20 FEBRUARI 2013

YAYASAN YATIM PIATU DAN DHU’AFA

“AL - INAYAH” Jl. Untung Suropati Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan Telp. (0285) 4418232, HP. 085865495103, 085742790598

Yayasan AL-INAYAH membutuhkan Sedekah Amaliyah melalui Program “WAKAF TUNAI” Rp. 500.000 untuk 1m2 tanah. Total tanah yang akan dibeli seluas 234 m2. Untuk informasi lebih lanjut hubungi: Musakhir : 085742790598 Yayasan AL-INAYAH : Jl. Untung Suropati Kelurahan Tegalrejo Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan PENGURUS PENGURUSYAYASAN YAYASANYATIM YATIM PIATU PIATU& &DHU’AFA DHU’AFA

“AL-INAYAH ” REKAP SUMBANGAN WAKAF TUNAI YAYASAN YATIM PIATU DAN DHU’AFA “AL - INAYAH” Saldo 1 s/d 88 ............................................. R p . 73.335.000,89.

Abdullah Syar’an

Rp.

1.000.000,-

90.

Ahmad HS

Rp.

1.000.000,-

91.

Siti Eli Fadilah

Rp.

1.000.000,-

92.

Ahmad Haris Sudrajat

Rp.

1.000.000,-

93.

Edy Safran

Rp.

500.000,-

94.

Hamba Allah

Rp.

500.000,-

95.

Ariesi

Rp.

500.000,-

96.

M Asari

Rp.

500.000,-

97.

Hamba Allah

Rp.

100.000,-

98.

Hendro

Rp.

1.000.000,-

Jumlah Total .............................................

R p . 80.435.000,-

CUACA BURUK Syahbandar Larang Berlayar SEMPAT larangan berlayar dicabut pada pertengahan Februari lalu, karena cuaca di Jepara membaik. Mulai kemarin, Syahbandar kembali melarang aktivitas berlayar di seluruh perairan Jepara. Ini menyusul kondisi lapangan dan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Semarang. Bahwa perairan Jepara dan Karimunjawa tidak aman untuk berlayar, karena kondisi cuaca memburuk. ”Aktivitas berlayar kapal maupun perahu memang kami larang sejak hari ini (kemarin, Red). Karena kondisi perairan yang membahayakan,” jelas Syahbandar Jepara Yuniarso, kemarin. Dari laporan perkiraan cuaca BMKG Semarang yang diterima Syahbandar Jepara kemarin, gelombang di perairan Jepara mencapai 2,5 meter dengan kecepatan angin 15-17 knot. Diperkirakan gelombang di perairan Jepara-Karimunjawa, tiga sampai empat hari ke depan akan naik terus naik. Rata-rata 0,5 meter per hari. Tanda-tanda kenaikan gelombang di perairan JeparaKarimunjawa, sudah terjadi sejak Sabtu (16/2) lalu. Di mana saat itu Kapal Motor Penumpang (KMP) Muria mengalami keterlambatan datang. Perjalanan yang biasa ditempuh hanya enam jam. Sabtu lalu, KMP Muria dari Jepara ke Karimunjawa menempuh perjalanan sekitar sembilan jam. Yaitu dari Jepara pukul 09.00 sampai di Karimunjawa pukul 17.00. Hal yang sama terjadi pada keesokan harinya, Minggu (17/2), perjalanan dari Karimunjawa pukul 09.00 sampai Jepara pukul 19.00. ”Dan hari ini kami tidak keluarkan surat persetujuan berlayar untuk KMP Muria ataupun KMC Express Cantika dengan alasan cuaca tidak memungkinkan,” tegasnya. Kepala PT ASDP Indonesia Fery Persero Cabang Jepara Zulkifli mengakui pada Sabtu dan Minggu kemarin, KMP Muria mengalami keterlambatan datang dari jadwal semestinya. Waktu normal yang bisa ditempuh sekitar enam jam menjadi molor hingga 9-12 jam. Ini dikarenakan, dua hari itu tinggi gelombang mencapai 2,5 meter. ”Awal berangkat cuacanya bagus. Tetapi di tengah perjalanan, gelombang terjadi gelombang tinggi. Akhirnya kecepatan kapal kami perlambat dari normal sekitar 7 knot (mil per jam) menjadi hanya 5,2 knot,” paparnya. Sementara, Senin kemarin, pihak Syhabandar Jepara tidak mengeluarkan izin persetujuan berlayar. Dikarenakan cuaca di perairan Jepara maupun sekitar Karimunjawa tidak memungkinkan. ”Ini demi keselamatan penumpang. Kapan kami kembali beroperasi masih nunggu surat izin persetujuan dari Syahbandar,” jelasnya. (zen/hil)

Pasar Unggas dan Burung Dipindah GROBOGAN – Pemkab Grobogan tahun ini, berencana membanguan dan memindahkan Pasar Unggas di Jalan R Soeprapto dan Pasar Burung di Jalan M Tamrin ke Pasar Baru Nglejok, Kelurahan/Kecamatan Purwodadi. Pemindahan dua pasar itu, untuk menata pasar di Kota Purwodadi sesuai dengan ketentuan tata ruang wilayah. ”Untuk merealisasikan pembangunan Pasar Baru di Nglejok, pemkab telah menganggarkan Rp 3,7 miliar dari APBD 2013 ini. Ditargetkan tahun ini, pembangunannya akan selesai,” kata Kepala Dinas Cipta Karya Kebersihan dan Tata Ruang (DCKKTR) Grobogan Muhammad Chanif ketika ditemui Jawa Pos Radar Kudus di kantornya, kemarin (18/2). Chanif mengungkapkan, pembangunan pasar baru di Kampung Nglejok, Kelurahan/ Kecamatan Purwodadi, bertujuan menata dan menampung pedagang unggas dan burung tersentral menjadi satu. Direncanakan pasar itu akan dibangun los, kios di atas tanah seluas 3.140 meter persegi. Pemindahan pedagang dua

pasar tersebut, kata Chanif, akan dilakukan sosialisasi terlebih dahulu. Masalahnya, keberadaan Pasar Unggas di Jalan R Soeprapto mengganggu ketertiban umum dan limbahnya diprotes warga. Sedangkan untuk Pasar Burung di jalan M Tamrin tidak memilik izin atau ilegal dan keberadaannya menyalahi aturan karena berdekatan tempat olahraga Stadion Krida Bhakti dan GOR Simpang Lima Purwodadi. ”Sampai saat ini, kami baru tahap perencanaan. Bulan depan, tahap lelang kepada rekanan melalui LPSE. Bila sudah diputuskan pemenang, pasar akan langsung dibangun,” terangnya. Chanif menambahkan, pembangunan pasar ini juga bekerja sama dengan Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan Energi dan Mineral (Disperindagtamben) Grobogan untuk sosialisasi kepada pedagang. Rencananya, Pasar Baru Nglejok pembangunanya akan dibuat terpisah. Yaitu, untuk pembangunan Pasar Unggas sendiri dan Pasar Burung sendiri. Namun, masih dalam satu wilayah. (mun/lil)

RADAR PEKALONGAN

4

Keluarga Minta Kejelasan Terkait Pelayanan RSUD Kartini saat Panel Listrik Terbakar KOTA – Kejadian terbakarnya panel listrik di RSU Kartini Jepara pada Jumat (15/2) menyisakan problem. Berbarengan dengan peristiwa itu, ada satu pasien meninggal yakni Nanik Yuliati, 28, warga RT 5/RW III, Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo. Pihak keluarga menduga Nanik meninggal karena peristiwa itu. Saat ditemui di rumah duka, suami Nanik yaitu Eko Erlanto, 30, menjelaskan hingga kemarin tidak ada perhatian dari pihak RSU Kartini. Dia menilai peristiwa itu tidak mendapatkan perhatian serius. Ia menceritakan istrinya saat itu masuk ke RSU Kartini di IGD sekitar pukul 20.00. Kemudian dipindah ke Ruang Cempaka sekitar pukul 22.30. Pada saat di Ruang UGD kondisinya dilihatnya baik. ”Karena memang pada dasarnya kondisinya hanya muntah-muntah dan lemas,” katanya didampingi orang tuanya Sudarnoto dan kerabat Kristianto. Dijelaskan, saat di Ruang Cempaka itu terjadi ledakan panel hingga menimbulkan kepanikan pasien. Dia menandaskan pada saat itu mendampingi di sisi pasien bersama beberapa keluarga. ”Pada saat ada asap itu istri mulai mengeluhkan tidak kuat dadanya. Pada saat di ruang itu istri saya pingsan. Saya sempat cari-cari tabung oksigen tidak ada. Perawat juga tidak ada yang mendampingi,” tandasnya. Lebih lanjut, Eko mengisahkan berupaya keluar dari kamar untuk mendapatkan udara segar. Selain itu, juga mencari tangga untuk turun. ”Jadi saat turun sempat tangga yang khusus tempat tidur pasien itu sempat sadar kemudian pingsan lagi. Sampai di

ZAINAL ABIDIN/RADAR KUDUS

BERIKAN PENJELASAN - Eko Erlanto (kanan) memberikan penjelasan kepada media di rumahnya RT 5/RW III, Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo, kemarin.

lantai bawah ada dokter yang menghampiri dikasih oksigen tetapi tak lama dicabut karena katanya sudah meninggal,” bebernya. Dengan kondisi itu, Eko dan keluarga berkesimpulan karena asap. Ketika ke rumah sakit ia berharap saat itu bisa dirawat maksimal tetapi malah seperti ini kejadiannya. ”Kami bukannya minta ganti rugi tetapi perhatian dengan adanya peristiwa ini dari pihak rumah sakit itu tidak ada. Kami juga kecewa dengan hal itu,” tandasnya. Eko juga membeberkan kecurigaan terhadap sikap RSU Kartini yang membiarkan pa-

sien pulang tanpa ada penyelesaian administrasi terlebih dulu. Hingga kemarin, keluarga Eko belum melunasi biaya perawatan. Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan RSUD RA Kartini Dwi Susilowati yang mewakili Direktur Kusnarto menjelaskan ikut bela sungkawa atas peristiwa yang menimpa Nanik. Dia mengaku sudah berupaya maksimal saat peristiwa ledakan panel. ”Laporan ke kami dari perawat saat kejadian. Ada perawat yang mendampingi untuk mencari tangga evakuasi. Kami juga sudah berupaya mencarikan tabung oksigen karena

aliran terhenti listrik padam. Tapi karena memang kondisi gelap memang kesulitan. Intinya ada upaya serius dari kami,” terangnya. Ditambahkan, pihaknya juga sudah maksimal dalam melakukan pemadaman. Generator listrik sudah tersedia tetapi karena ada kabel yang terbakar sehingga tak bisa nyala untuk diputus bagian yang terbakar terlebih dulu. Di rumah sakit, sudah ada Bagian K3 dan memiliki tim Brigadir Siaga Bencana. Sudah terlatih yang terdiri dari perwakilan instalasi. Terbukti cukup cepat penanganannya sehingga tak merembet.

Terkait perhatian, Susilowati menandaskan sudah memiliki rencana untuk bersilaturahmi langsung. Namun, pihaknya belum bisa secepatnya karena kemarin, ada tamu dari Jakarta. ”Kami akan upayakan secepatnya. Kami komunikasikan dengan baik sehingga bisa selesai secara kekeluargaan,” katanya. Mengenai administrasi perawatan yang tak ditarik, Susilowati membantah ada niatan buruk. Dia menandaskan membiarkan pulang dulu untuk mempercepat pelayanan. Karena, saat itu kondisi listrik padam tentu tidak bisa melakukan perhitungan. (zen/hil)

Misi Poin Penuh, Diuntungkan Absennya Empat Pilar

SIROJUL MUNIR/RADAR KUDUS

BOLA - Tim Persipur Purwodadi bakal melakoni pertandingan ketiga di kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia kontra Persikabo Kabupaten Bogor, di Stadion Krida Bhakti Purwodadi

GROBOGAN – Tim Persipur Purwodadi bakal melakoni pertandingan ketiga di kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia kontra Persikabo Kabupaten Bogor, di Stadion Krida Bhakti Purwodadi, sore ini (19/2). Pertandingan tersebut, merupakan laga berat yang harus dilakoni tim Laskar Petir-julukan Persipur. Sebab, Laskar Padjajaran-julukan Persikabo-merupakan tim peng-

huni puncak klasemen grup II. Selain itu, tim asuhan Deny Syamsudin ini, bertabur bintang. Sehingga perlu diwaspadai. Terlebih, Mustopa Aji dkk, mempunyai skill yang bagus dalam mengolah si kulit bundar menjadi sebuah gol. Bahkan, tim tersebut juga sempat mempermalukan Persiku Kudus dengan skor telak tanpa balas 5-0. Kendati demikian, dalam

laga ini Persipur diuntungkan dengan empat pemain pilar Persikabo yang absen pertandingan. Masing-masing, dua pemain asing Julio Lopez (striker) cedera dan Edward Valuta (gelandang) sakit. Sedangkan dua pemain lainya, Cucu Hidayat (gelandang) cedera dan Wahyu Korpriana (pemain belakang) karena akumulasi kartu. Untuk itu, absennya empat pemain lawan tersebut akan dimanfaatkan Persipur dengan bermain habis-habisan untuk meraih poin penuh. Kehadiran dua pemain asing Moussa Keita eks Perseman Manokwari sebagai striker dan Jhon Tamba Barnes legiun asing Liberia, diharapkan menjadi amunisi yang mampu menggedor pertahanan Persikabo. ”Pertandingan ketiga ini, saya tergetkan merebut poin penuh sebagai obat penawar kekalahan saat melawan PSCS Cilacap beberapa waktu lalu,” kata Pelatih Persipur Gunawan di sela-sela latihan, kemarin. Gunawan mengakui, dengan hadirnya dua legiun asing Jhon Tamab Barnes sebagai gelandang dan Moussa Keita

sebagai striker bisa menjadi amunisi untuk lawan tim yang mapan. Meski empat pemain lawan absen, Gunawan tetap mewaspadai permainan Laskar Padjajaran. Rencananya, Gunawan akan menggunakan skema 3-6-1. Dengan kiper Susanto, pemain belakang Idrus, Bangun, Selamet/Parjono. Sementara gelandang serang kiri diisi Frangky, Nur Kamid. Gelandang tengah, Ribut Faizin dan gelandang serang kanan Jhon Tamba Barnes dan Syamsul/Ardiles. Sedangkan untuk Moussa Keita sebagai striker di depan. ”Saya sudah intrusikan untuk bermain lepas dan menerapkan permainan disiplin sesuai dengan latihan,” terang Gunawan. Meski optimistis dapat poin penuh. Namun, tim yang diarsiteki Gunawan juga harus bermain ekstra untuk bisa menjaga pertahanan dari klub yang bertabur bintang. Apalagi Persikabo merupakan tim di puncak klasemen yang belum pernah terkalahkan. Selama pertandingan, Persikabo di laga kandang berhasil membobol gawang Persiku 5-0 tanpa balas,

Sabtu (9/2) dan kontra PSIS Semarang, Rabu (13/2) juga membobol gawang dengan skor 2-0 tanpa balas. Selain itu, dalam dua laga tandang sebelumnya, tim yang didukung Kabomania ini, juga berhasil memetik poin dengan hasil imbang 1-1 kontra Persip Pekalongan, Rabu (30/1) lalu dan saat laga tandang dengan Persitema Temanggung, Sabtu (2/ 1) dengan hasil kaca mata 0-0. Sementara Persipur Purwodadi, saat ini baru mengantongi satu poin di dua laga pertandingan. Tim kebanggan wong Grobogan juga berada di nomor tiga dari bawah klasemen. Di laga pertamanya, di hadapan pendukungnya sendiri, Persipur berhasil menahan imbang Persitara Jakarta Utara dengan hasil 1-1. Sementara laga kedua saat kontra PSCS Cilacap di Stadion Jaya Utama Cilacap, Selasa (11/2) harus tunduk dengan skor 3-1. ”Untuk permainan menghadapi tim yang profesional kami tidak bisa menganggap enteng. Terutama saat pertandingan di babak pertama di menit-menit awal harus diwaspadai. (mun)

Sri Hartini, Pemenang Lomba Membatik Tingkat Kabupaten

Berawal dari Hobi Menggambar Sejak Kecil Bakat yang terus diasah akan menghasilkan sesuatu yang positif. Hal itu dirasakan oleh Sri Hartini. Dia mampu meraih prestasi atas bakat yang dimiliki. ZAIM FIDA, Gebog RUMAH di RT 3/RW 2, Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Sri Hartini terus mengasah kemampuan membatik. Sambil membawa canting dan lembaran kain putih, Hartini duduk didekat pintu samping kiri rumah. Dilengkapi dengan kompor dan panci kecil berisi lilin untuk membatik, dia menggores kain putih polos dengan gambar motif menara.

Kecintaannya membatik berawal dari kecil, yakni hobi menggambar. Namun, hobi tidak lantas dikembangkan. Pendidikannya berhenti setelah menamatkan SMP. Kemudian, dia mulai menekuni hobi menggambar saat memasuki usia dewasa. Yakni, saat bekerja. Sejak masih muda hingga berkeluarga dan dikarunia 3 anak, Sri menekuni pekerjaan membordir baju. Semenjak pasaran bordir manual turun dan digantikan bordir computer, dia mengambil keputusan untuk keluar dari pekerjaan tersebut. Setelah beberapa bulan menjadi ibu rumah tangga, kemudian Sri ditawari oleh temannya untuk mengikuti kursus membatik. Ia mulai mendaftarkan kursus membatik pada Desember 2012 hingga

saat ini. Dalam satu minggu dia kursus dua kali, yakni Selasa dan Rabu. Selain dua hari itu, Sri berlatih membatik di rumah. Selama proses latihan tersebut, kebetulan Galeri Muria Batik menyelenggarakan lomba membatik yang diikuti oleh umum dan pelajar. Sri akhirnya mengikuti ajang perlombaan tersebut. ”Awal mengikuti lomba hanya coba-coba, tertanya dapat juara 1. Sungguh saya sendiri tidak menyangka,” katanya. Motif gambar menara, parijoto, gambar burung dan dipadu dengan bunga sepatu menjadikan ia meraih juara satu. Dia mengaku, inspirasi itu datang setelah banyak mengamati dan mencermati hasil karya Yuli Astuti, pemilik Galeri Muria Batik. Dari-dari gambar-gambar tersebut, ke-

mudian ia kombinasikan menjadi sebuah gambar yang unik dan menawan. Sri lantas tidak merasa puas dengan predikat juara 1. Se-

telah ini, dia berkeinginan mengembangkan batik Kudus. ”Terus berlatih untuk menghasilkan karya-karya baru,” paparnya. (*/ris)

HASIL KARYA Sri Hartini menunjukan hasil membatiknya di lembaran kain putih, Minggu (17/2) lalu.

ZAIM FIDA/RADAR KUDUS


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.