25 Nopember 2009

Page 7

35

RABU 25 NOVEMBER 2009

KARENA Sambungan dari hal 25

Pada kasus ini, orang tua dan keluargalah yang mempunyai peran sentral. Situasi tersebut, lanjut Imron, bisa bertambah parah jika didukung oleh lingkungan yang cuek. Masyarakat sudah cenderung abai terhadap perilaku remaja yang mengarah pada pergaulan bebas. Akibatnya, mereka semakin berani melakukan perbuatan terlarang, terlebih di luar tempat tinggalnya. Lalu, bagaimana dengan faktor ekonomi yang diungkapkan sejumlah ‘ayam abu-abu’? Pada se-

GEDUNG Sambungan dari hal 25

Sehingga, masyarakat Pakunden tidak dirugikan dengan adanya pembangunan RSUD Gambiran II di tanah kas kelurahan seluas 4,8 hektare tersebut. Ketua Komisi C Soedjoko Adi Poerwanto mengatakan bahwa pihaknya sudah mempertemukan warga dengan pemkot, Senin (23/11) lalu. Dalam kesempatan itu, dia menjelaskan bahwa anggota dewan sekarang tinggal melanjutkan keputusan yang diambil anggota dewan periode lalu. Merekalah yang menyetujui lokasi pemban-

jumlah kasus, Imron mengakuinya ada. Namun, dia menyodorkan data lain bahwa tak semua ‘ayam abu-abu’ berasal dari kalangan tidak mampu. Mereka terjebak dalam dunia tersebut karena tidak mendapat tempat yang nyaman di keluarganya. Sehingga, mencari pelampiasan di luar. Untuk mengurai masalah tersebut, Imron mengaku harus melihat setiap kasusnya. Sebab, latar belakang antara satu pelajar dengan pelajar lain berbeda. Akan tetapi, secara umum, orang tua bisa mencegahnya dengan melakukan komunikasi yang baik dengan anak. “Agar tercipta kedekatan emosional di antara mer-

eka,” katanya. Para orang tua, lanjut Imron, juga harus mengetahui kegiatan yang dilakukan anaknya setiap hari. Namun, mereka tidak perlu mengawasi anaknya dengan ketat. Melainkan, cukup sesekali memantau. Jika sudah tercipta komunikasi yang baik dengan anak, orang tua harus menanamkan pengetahuan tentang agama dan moral secara mendalam. Dengan demikian, anak bisa memahami hal-hal yang baik dan buruk menurut agama. “Seorang yang miskin sekalipun tidak akan berani menjual dirinya kalau pemahaman keagamaan dan moralnya cukup,” tandas Imron. (ut/hid)

gunan gedung RSUD Gambiran II di Kelurahan Pakunden. Meski demikian, Soedjoko berjanji untuk terus mengawalnya. Dia tidak ingin pembangunan itu merugikan masyarakat. “Kami minta pemkot segera memenuhi kompensasi yang akan diberikan kepada warga,” ujarnya. Sementara itu, Asisten Administrasi Pemerintahan Sekkota Maki Ali mengatakan bahwa pemkot sudah menyiapkan pengganti untuk Gedung Serbaguna Pakunden yang dibongkar. Lokasinya berada di eks tanah kas Desa Ngronggo yang terletak di Lingkungan Betet, Kelurahan

Bence. Selain itu, ada kompensasi lain seperti perbaikan musala dan infrastruktur. “Total reward yang kami berikan sebesar Rp 4 miliar,” katanya. Hanya, lanjut Maki, pemberian reward tersebut tidak dilaksanakan tahun ini. Melainkan baru tahun depan. Anggarannya akan dimasukkan dalam APBD 2010 dan 2011. Pengamatan wartawan koran ini, kemarin, gedung serbaguna berukuran sekitar 8 x 10 meter itu sudah dihancurkan. Yang terlihat hanya tembok-tembok yang sudah tidak utuh lagi. Sedangkan pengurukan lahan untuk pembangunan rumah sakit masih terus berjalan. (tyo/hid)

BOLONG Gedung Serbaguna Pakunden yang sudah dibongkar oleh pekerja. RULLY PRASETYO/RK

DENGAN Sambungan dari hal 25

Pada 2005 dia bersama dengan dua pemain Persik saat ini, yakni Guntur Ariadi dan Qischil Gandrumini, bahu-membahu membela Jawa Timur di ajang pekan olahraga pelajar nasional (Popnas). Pada 2003 Faris yang berasal dari Kabupaten Kediri juga membela Kota Kediri di ajang pekan olahraga daerah (Popda). Kecintaan Faris pada dunia sepak bola memang sudah tak terbendung. Meski bermain di level kompetisi yang sekarang berada di urutan ketiga dia tak pernah mengeluh. Dia yakin karirnya da-

KUASAI... Sambungan dari hal 25

berharap agar hujan turun lebih banyak –menggenangi parit-parit dan membuat tanah di atas parit berlumpur seperti bubur tanah— agar gerak laju pasukan Tun-siun dapat mereka hambat. Pada sepertiga kota Sanjayapura, sebagian rumah yang terletak di kampung-kampung yang dilingkari parit terlihat seperti bayangan raksasa duduk. Sebagian rumah lain terlihat seperti bayangan raksasa reba-

SAKTI INGIN Sambungan dari hal 36

“Itu tantangan yang harus saya hadapi,” sebutnya. Meski sangat berambisi mencetak gol, Sakti mengaku yang terpenting adalah kemenangan timnya. “Yang utama Persik dapat tiga poin lagi siapapun yang mencetak gol,” kata pemain dua anak tersebut. Sementara itu Persipura

MEMBARA Sambungan dari hal 36

Sementara di tengah kolaborasi Nazirov Mekan, Legimin Raharjo dan Jefri Dwi Hadi akan tetap jadi tumpuan. Di barisan belakang, duo stoper menara O.K. John dan Gunawan Dwi Cahyo harus semakin kokoh mengawal kiper Herman Batak bersama dengan dua bek sayap Mahyadi Panggabean dan Khusnul Yuli. “Kami harus tampil disiplin dan menyerang untuk mendapatkan

lam mengolah si kulit bundar akar bersinar di hari-hari mendatang. Cita-citanya pun sudah dipancang. Kelak anak pasangan Suyani dan Puji Utami itu sangat ingin berkarir di kompetisi yang levelnya lebih tinggi dari yang dia jalani sekarang. “Pasti Mas. Saya ingin main di ISL atau divisi utama,” harap mahasiswa UNP Kota Kediri itu. Untuk itu dia sangat berambisi untuk membawa timnya Persedikab untuk lolos ke divisi utama tahun depan. Namun jika sampai gagal Faris pun tetap ingin berkarir di level tersebut bersama tim lain. “Kalau bisa tahun depan sudah main di divisi utama atau

ISL,” kata mahasiswa semester tujuh tersebut. Dia sangat yakin dunia sepak bola adalah dunianya. Pemain yang musim lalu hanya mencetak tiga gol tersebut sangat yakin kebutuhan materi bisa dipenuhi dari dunia tersebut. Paling tidak sekarang dia sudah membuktikannya. Meski saat ini baru bermain di level kompetisi amatir, dirinya sudah bisa mencari penghasilan sendiri dari dunia sepak bola. “Sudah tidak minta orang tua lagi dan malah bisa bantu,” kata pemain yang sudah membeli sepeda motor dari jerih payahnya mengolah si kulit bundar tersebut. (fud)

han. Antara bayangan rumah satu dengan bayangan rumah yang lain terlihat tumpukan balok-balok yang ditata berjajar ke atas, yang sepintas terlihat seperti bayangan perisai-perisai dijajarkan. Di balik balok-balok itu, terlihat prajurit-prajurit Sanjayapura berlindung dengan senjatanya, menunggu serangan pasukan Tun-siun. Suasana terasa senyap. Lengang. Mencekam. Sementara di bagian selatan kota yang lebih tinggi letaknya, bayangan rumah-rumah tampak

kokoh meski tanah di sekitarnya menjadi aliran sungai berlumpur yang membawa potongan-potongan kayu ke timur kota yang lebih landai, mengalir ke sungai besar yang bermuara ke laut. Dari atas bongkahan batu yang terletak di selatan kota Sanjayapura, tampak Sri Bhannu berdiri dalam bayangan kegelapan di bawah naungan payung seorang prajurit. Rakryan Juru Dyah Pu Lalar dan lima-enam orang pengawal terlihat berdiri tegak di bawahnya tanpa payung, dengan kesiagaan penuh. (bersambung)

mendapatkan motivasi tambahan jelang laga versus Persik. Salah satu mantan pemain mereka Ernest Jeremiah kemarin dating ke Stadion Brawijaya untuk bertemu dengan rekan-rekannya. Yang menarik, Erenst yang sekarang bermain di liga di China datang jauh-jauh dari negeri tirai bamboo itu untuk bertemu dengan mantan rekan-rekannya di Persipura yang sedang ada di

Kediri. Seperti diketahui Ernest tak boleh lagi main di Indonesia karena kasus final Copa Indonesia musim lalu. “Saya tahu Persipura ada di Kediri jadi saya datang dari China,” katanya. Diakui oleh pelatih Persipura Jecksen Tiago kedatangan Ernest menambah modal mereka menghadapi Persik. “Modal psikologis. Anak-anak sangat sedang Ernest bisa datang,” sahutnya. (jie)

kemenangan yang kedua,” tandasnya. Yang membuat laga ini makin panas, kedua tim saat ini memiliki posisi yang hampir sama. Persik duduk di peringkat 10 dan Persipura 11 meski sama-sama mengoleksi 6 poin hasil empat laga. Siapa yang akan memenangi laga itu akan mendapatkan jalan ke papan tengah. Sebab tambahan tiga poin akan mendongkrak posisi pemenang ke peringkat 6 atau 7 klasemen sementara.

Sementara itu pelatih Persipura Jecksen Tiago mengaku tak gentar menghadapi Persik yang baru saja pesta gol saat menjamu tim Papua lainnya Persiwa. “Hasil kemarin adalah kemarin. Kami juga baru saja menang. Apa yang terjadi besok itulah yang harus dihadapi,” kata pelatih asal Brazil itu. Dia mengatakan timnya juga sedang on fire setelah mengalahkan Persebaya lalu. “Kondisi anak-anak bagus dan kami siap mencari poin maksimal,” ancam Jecksen. (jie)

POLISI TURUN Sambungan dari hal 25

Tak pelak, kedatangan polisi yang tidak disangka-sangka itu mengagetkan puluhan pekerja penambang pasir yang masih menjalankan mesinnya. Mereka tak bisa lagi melarikan diri atau mengamankan peralatannya. Demikian pula para sopir truk yang sedang mengantre pasir. Bagi yang mencoba kabur, langsung ditindak. “Kunci dan surat-surat kendaraannya kami minta,” ujar Kasatreskrim Polres Kediri AKP Aria Wibawa Angga Kusuma yang memimpin langsung operasi. Para pekerja penambang itu tak ada yang berani melawan. Aria memerintahkan mereka untuk mencopoti mesin-mesinnya. Lalu menaikkannya ke atas truk yang sedang antre untuk kemudian diamankan di mapolres. Namun, karena jumlah mereka terbatas, waktu yang dibutuhkan cukup lama. Satu diesel membutuhkan sekitar dua jam.

JANGAN Sambungan dari hal 25

Terlebih, keputusan untuk menggelar seleksi gelombang kedua itu muncul akibat kesalahan mereka. Muhaimin juga tak ingin panitia mengambilnya dari pos anggaran lain. Sebab, hal itu akan mengganggu realisasi program pada pos yang sudah direncanakan tersebut. “Anggaran ini berbasis kinerja. Jadi, tidak bisa diambil untuk kegiatan yang bukan peruntukannya,” kata politikus PKB ini. Meski demikian, dia meminta

SAMSUL Sambungan dari hal 25

“Kalau mereka konsultasi dulu ke perguruan tinggi agama Islam (PTAI) kemudian ke BKN, hal itu tidak akan terjadi,” ujarnya kepada Radar Kediri kemarin. Seperti diberitakan, mayoritas ijazah yang dianggap tidak memenuhi kualifikasi itu memang dikeluarkan oleh PTAI. Inilah yang kemudian mengundang protes dari sejumlah PTAI di Kediri seperti Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah (STITM), dan IAI Tribakti (IAIT). Sebab, ijazah yang mereka keluarkan sama dengan yang dikeluarkan

TIM POLDA Sambungan dari hal 25

Sayang, tidak diketahui lebih jauh aktivitas mereka. Termasuk kemungkinan pengambilan bukti tambahan untuk penyidikan kasus dugaan korupsi pembangunan monumen dan jalan lingkar SLG senilai Rp 48 miliar tersebut. Namun, juru bicara KPK Johan Budi Sapto Pribowo yang ditanya tentang kedatangan tim KPK ke Kediri bersama tim polda dan BPKP membenarkannya. Menurutnya, kapasitas mereka hanya melakukan supervisi pada kasus dugaan korupsi yang sekarang ditangani polda.

BP3 AMBIL Sambungan dari hal 25

Sedangkan arca tanpa kepala merupakan perwujudan Dewa Wisynu dengan tinggi 71 cm, lebar 45 cm, dan tebal 35 cm. Kata Aris, arca tersebut seharusnya didampingi dua arca lain. Yakni, arca Dewi Laksmi dan Dewi Sri. “Bukan patung naga itu,” katanya. Dua arca tersebut –Dewi Laksmi dan Dewi Sri—hingga kemarin belum ditemukan. Didampingi Kabid Sejarah dan Kepurbakalaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kediri Ruddy Hari Santoso, tim BP3 Trowulan tiba di lokasi sekitar pukul 09.00. Setelah meninjau sekeliling, mereka memeriksa kondisi arca satu per satu. Lalu mengukur dan melakukan pemetaan untuk mengetahui luasan situs. Aris memastikan bahwa situs

Dari sanalah, Aria berinisiatif meminta bantuan warga Desa Jabon yang tinggal di sekitar lokasi. Mereka kemudian dijemput dengan kendaraan Polsek Gampengrejo. Setibanya di lokasi, sekitar pukul 15.00, para penambang hendak melawan. Ketika warga mulai turun ke sungai untuk membantu mencopoti diesel, puluhan penambang pasir yang berada di atas meneriaki mereka. Saat itulah, ada seorang penambang yang berteriak mengajak teman-temannya mengambil batu dan bata untuk melempari warga. Melihat situasi yang memanas, Aria langsung memerintahkan anggotanya untuk menangkap penambang yang menjadi provokator tersebut. Tim buser pun mengejar dan menangkapnya. Setelah itu, situasi terkendali. Hingga sekitar pukul 17.30, polisi berhasil mengamankan 11 mesin diesel jenis ponton beserta perlengkapannya. Juga sepuluh unit truk pengangkut pasir. Semua dibawa ke mapolres.

Aria menegaskan, sengaja melakukan razia sendiri untuk mencegah kebocoran. Sebulan sebelumnya, polisi sudah melakukan observasi. Ini untuk mengetahui jumlah penambang, aktivitas mereka, serta kerusakan lingkungan yang ditimbulkan. Dan, hasilnya cukup efektif. Buktinya, saat petugas datang, para penambang tak ada yang bisa menyelamatkan diri. “Razia ini merupakan hasil evaluasi dari razia satpol PP yang selalu bocor. Makanya, kami juga akan melihat apakah ada oknum satpol PP yang terlibat (membocorkan),” tegasnya. Untuk menindaklanjuti kasus ini, sambung Aria, polisi akan mengintensifkan pemeriksaan terhadap Am. Dia akan ditanya seputar praktik penambangan pasir di sana. Termasuk identitas pemilik mesin yang menurut Am merupakan seorang bos dari Sidoarjo. Dia bisa dijerat dengan pasal 41 UU 23/1997 tentang Lingkungan Hidup dan Perda Provinsi Jatim

nomor 1/2005 tentang galian C. Ancaman hukumannya 10 tahun dengan denda maksimal Rp 500 juta. “Kami juga akan mendalami keterlibatan oknum petugas yang selalu membocorkan razia,” tandasnya. Terpisah, Kepala Satpol PP Kabupaten Kediri Gembong Sudjatmiko yang dikonfirmasi tentang razia yang digelar Polres Kediri justru menyambutnya gembira. “Mereka (polisi, Red) punya kewenangan untuk menangkap dan memproses penambang pasir. Kami senang jika mereka ikut razia,” kata Gembong. Ditanya tentang penyelidikan polisi terhadap kemungkinan keterlibatan oknum satpol PP yang membocorkan razia, Gembong mempersilakan. Sebab, diakuinya, selama ini razia yang digelar satpol memang selalu bocor. Meski demikian, bukan berarti anggotanya yang menjadi pelaku. Sebab, mereka juga melibatkan instansi lain. “Kalaupun ada anggota saya yang terlibat, akan saya tindak tegas,” janjinya. (ut/hid)

agar pelaksanaan CPNS gelombang II yang direncanakan 6 Desember tetap berlangsung tepat waktu. Jangan sampai ribuan pendaftar yang telanjur dinyatakan tidak lolos seleksi administrasi –akibat ketidakpahaman panitia terkait ijazah— menjadi korban yang kedua kali. “Terserah bagaimana panitia menyiasatinya. Yang jelas, kami ingin tes itu tetap berlangsung 6 Desember tanpa harus meminta anggaran lagi dari APBD,” tandasnya. Untuk itulah, dalam waktu dekat DPRD akan memanggil panitia untuk meminta penjelasannya. Secara terpisah, Wakil Ketua II

Panitia CPNS Kota Kediri 2009 Maki Ali mengatakan, pembengkakan anggaran pasti terjadi. Sebab, dana Rp 300 juta yang dianggarkan untuk rekrutmen CPNS tahun ini sudah habis. “Dulu, perkiraan kami, anggaran Rp 300 juta itu untuk pendaftar sebanyak delapan ribu orang. Tapi, ternyata sampai 19 ribu. Sedangkan yang ikut tes 14 ribu,” dalihnya. Makanya, lanjut Maki, mau tidak mau panitia perlu penambahan anggaran. Nominalnya diperkirakan di atas Rp 50 juta. Ini antara lain untuk kebutuhan pengadaan soal baru, tenaga

pengawas, dan keamanan. “Ini yang masih kami konsultasikan ke DPPKA (dinas pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset) untuk mengetahui pos mana yang bisa digunakan untuk menutup kekurangan ini,” lanjutnya. Terkait desakan kalangan DPRD agar panitia bertanggung jawab, Maki berkilah bahwa kasus tersebut bukan semata-mata merupakan kesalahan panitia. Melainkan hanya sebagai salah persepsi. “Jadi, panitia tidak bisa disalahkan karena mereka telah bekerja maksimal,” kilah mantan kepala dinas pendidikan (disdik) ini. (tyo/hid)

oleh perguruan tinggi umum. Apalagi, dalam surat gubernur yang ditandatangani Wakil Gubernur (Wagub) Saifullah Yusuf sudah ditegaskan bahwa alumnus PTAI mempunyai hak yang sama untuk mengikuti seleksi CPNS. Untuk itulah, Pak Dokter –panggilan akrab Samsul Ashar—meminta agar PTAI-PTAI tersebut dilibatkan dalam verifikasi ulang berkas 4.567 pendaftar yang telanjur dinyatakan tidak lolos seleksi administrasi. “Supaya tidak salah lagi,” katanya. Lalu, adakah sanksi yang akan diberikan kepada panitia? Samsul menjawab, belum berpikir sejauh itu. Sampai saat ini dia masih mengevaluasinya. Namun, dia tidak

akan tinggal diam. “Saya akan beri teguran agar tidak terulang di masa mendatang,” ujarnya. Selain itu, dia telah memerintahkan inspektorat untuk mengusutnya dan mengambil tindakan kepegawaian sesuai tingkat kesalahan yang ditemukan. Atas hal ini, Samsul mengaku, bukan hanya masyarakat umum yang menjadi korban. Melainkan juga salah satu saudaranya. “Adik saya nomor lima yang lulusan STITM tidak lolos seleksi administrasi,” akunya. Meski demikian, dia menegaskan tetap akan memberlakukan aturan yang sama terhadap semua pendaftar. Samsul menjamin, rekrutmen berlangsung fair. Bahkan, dia mempersilakan masyarakat untuk

langsung mengontrolnya sekalipun ada anggota keluarganya yang ikut serta. “Baik peserta tes gelombang pertama maupun kedua kami perlakukan sama. Siapa yang terbaik, itu yang akan diterima,” janjinya. Sementara itu, hingga kemarin, lembar jawaban dan soal tes CPNS tahap pertama masih disimpan di mapolresta. Polisi mengamankannya di ruang kerja Kabag Binamitra Kompol Abraham Gurgurem sejak Minggu (22/11). Ruang tersebut disegel dengan dua bilah kayu. “Polresta memang mendapat tugas untuk mengamankan pelaksanaan tes hingga selesai,” ujar Kapolresta Kediri AKBP Rastra Gunawan kepada Radar Kediri. (tyo/fa/hid)

Sebab, sesuai mekanisme, Polri selalu menyampaikan surat perintah dimulainya penyidikan (SPDP) kasus korupsi ke KPK. “Yang punya gawe Polda Jatim. Kami hanya mendampingi,” ujarnya saat dikonfirmasi Radar Kediri melalui ponselnya. Dua personel KPK yang ikut dalam tim tersebut, lanjut Johan, akan melakukan supervisi hingga hari ini. Sayang, ketika ditanya detail data yang dikumpulkan, dia mengaku belum mendapat laporan. Terpisah, Kapolda Jatim Brigjen Pol Pratiknyo yang ditanya tentang keberadaan anggotanya di SLG juga membenarkan.

Sebelum berangkat ke Kediri, BPKP sempat melakukan pembicaraan dengan penyidik dari unit tipikor. “Detailnya tanya ke reskrim saja,” katanya. Menurut mantan kapolwil Kediri ini, polda terus melanjutkan penyidikan kasus dugaan korupsi megaproyek tersebut. Dari hasil audit yang dilakukan BPKP, akan diketahui unsur korupsinya. Juga kerugian negara yang ditimbulkan. “Penyidikan lanjut terus,” tegasnya. Untuk diketahui, Polda Jatim telah menetapkan empat tersangka kasus dugaan korupsi SLG yang ditangani sejak Oktober 2008. Yaitu, Kartikasari selaku pimpinan proyek, Yanuriyanto

selaku panitia lelang, Haryo selaku konsultan, dan Sony Sandra selaku pelaksana. Keempatnya dijerat dengan pasal 1 dan 2 UU 19/1999 sebagaimana diperbarui dalam UU 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Sementara itu, Kabag Humas Pemkab Eko Setiyono yang ditanya tentang kedatangan tim gabungan Polda, BPKP, dan KPK justru mengaku belum mengetahuinya. Dia sudah mengecek ke beberapa satker, tetapi tidak ada yang mengetahui. “Yang ada di pemkab sekarang BPK (badan pemeriksa keuangan) yang melakukan audit semesteran,” akunya. (ut/hid)

tersebut merupakan patirtan zaman Kerajaan Kadiri. Tumpukan batu bata yang ditemukan di sekitar lokasi arca adalah gapura masuk. “Mungkin karena perubahan alam, sungai jadi mengalir ke situ,” terangnya. Timnya lantas mengambil beberapa potong batu bata, pecahan batu arca, serta cuilan gerabah yang masih tertanam sebagai sampel. Ini untuk mengetahui usia dan komposisinya. Khusus untuk arca, diduga berasal dari batuan jenis andesit tufa. “Itu jenis yang paling lunak,” sebut Aris. Diperkirakan, penelitian itu membutuhkan waktu tujuh hingga sepuluh hari. Dalam waktu tersebut, Aris berharap pemerintah dan warga ikut menjaga dan merawat cagar budaya tersebut. Sehingga, tidak bertambah rusak atau justru hilang. Dia juga mengingatkan bahwa setiap

daerah harus memiliki museum guna melestarikan peninggalan sejarahnya. Sementara itu, Kabid Sejarah dan Kepurbakalaan Disbudpar Ruddy Hari Santoso mengaku cukup respek terhadap kepedulian warga. Buktinya, tanpa harus diminta, mereka tergerak untuk mengamankan lokasi cagar budaya tersebut dengan memasangi pagar bambu dan menjaganya. Terkait pendirian museum, Ruddy menyebut bahwa pemkab sudah mempunyai rencana. Lokasinya menjadi satu dengan Petilasan Sri Aji Jayabaya di Desa Menang, Kecamatan Pagu. “Nanti akan dianggarkan tahun depan. Lahannya butuh 10 hektare,” katanya. Dia mengakui, pendirian museum ini merupakan proyek besar. Sebab, bukan hanya terkait pembangunan fisiknya. Namun, juga terkait dengan penyiapan

sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. Untuk diketahui, selama ini pemkab memang belum mempunyai museum yang memadai. Untuk menyimpan benda-benda bersejarah, mereka hanya mempunyai museum kecil di sebelah gedung DPRD. Sebagian disimpan di gudang kantor disbudpar, kompleks pendapa. Lainnya malah masih tersebar di desadesa. Sementara, pantauan Radar Kediri, lokasi penemuan arca naga di Desa Semen, Pagu menjadi ramai. Warga membuat jembatan sesek di lokasi yang harus menyeberangi sungai tersebut. Areal sekitarnya juga dipagari bambu. Sejak beritanya mencuat, pengunjung juga meningkat. Sebagian warga memanfaatkannya dengan membuka warung makan dan membuka kotak amal. (c2/hid)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.