Pontianak Post

Page 22

KAYONG UTARA

22 PeTUAH

Tak Sekedar Tahan Lapar

+

PUASA bukan sekedar menahan lapar dan dahaga. Puasa diwajibkan bagi setiap muslim yang beriman yang tujuannya adalah untuk menjadi hamba yang bertakwa. “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa,” ungkap Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kayong Utara, Syarifendi, melalui Humas Kemenag, Hamsah, mengutip ayat Al Quran, surah Al Baqarah (2) ayat 183, Minggu (21/7) siang, di Sukadana. Dikatakannya, banyak sekali orang yang berpuasa, namun tidak mendapatkan apaapa, selain lapar dan dahaga. Hal ini, menurut dia, juga sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang berbunyi: “Berapa banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa, kecuali lapar dan haus.” Agar ibadah puasa yang dilaksanakan tidak menjadi sia-sia, Syarifendi berharap agar umat muslim yang menunaikannya dapat menjalankan perintah Sang Khalik ini dengan sungguh-sungguh dan mengharap rahmat dan ampunan-Nya. “Puasa yang kita laksanakan bukan hanya menahan lahiriah seperti lapar dan dahaga. Namun juga batin juga harus dikendalikan, seperti tidak marah, bergunjing dan sejenisnya, dengan harapan supaya ibadah puasa kita diterima Allah SWT,” ajak Syarifendi. (mik)

LEMPOK

Kemenangan Kaum Ibu SUKSESI kepemimpinan khas Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Rantau Panjang, melahirkan beberapa keunikan. Pasalnya perhelatan tersebut dimenangkan calon yang hanya memiliki satu istri, bernama Sarkandi. Sedangkan calon-calon lain, ternyata memiliki istri lebih dari satu, dan mengalami kekalahan. Rincian perolehan suara, Sarkandi meraup 438 suara. Kemudian Julkarnain (62 suara), Raini (250 suara), M Yani (406 suara), M Nasir (373 suara), dan Rasmi (338 suara). Total dari suara yang diperebutkan dalam perebutan suara tersebut mencapai 1.867 suara. Sedangkan pada Pilkades Melano (Simpang Hilir), salah satu kandidat atas nama Asbun meraup 134 suara, Hairu (142 suara), Asbuntal (304 suara), Sunardi (73 suara), Margono (353 suara), Lisin (119 suara), Ilham (129 suara), sehingga total suara mencapai 1.254 suara. Berdasarkan perolehan suara tersebut, Margono berhak menjabat sebagai Kades Melano selama enam tahun ke depan. Sementara pada Pilkades Pemangkat (Simpang Hilir), M Arfilah memperoleh 354 suara, Basran (36 suara), dan Firnan (424 suara), sehingga menjadikan kandidat terakhir melenggang menjadi kepala desa. (mik)

Pontianak Post

l

Senin 23 Juli 2012

Usulkan Pasar Ikan Lama jadi Pasar Desa Bupati Tinjau Keberadaan Pasar Ikan Siduk SUKADANA – Bupati Kayong Utara Hildi Hamid didampingi Kepala Desa (Kades) Simpang Tiga Rajali dan beberapa masyarakat telah melakukan peninjauan Pasar Ikan Siduk Desa Simpang Tiga, beberapa waktu lalu. Dalam kunjungan tersebut, Bupati menyusuri Pasar Siduk. Setelah menyeberangi Tugu TNI Siduk depan Pos Babinsa, kepala daerah menyusuri gang atau lorong menuju Pasar Ikan Siduk lama. Usai melewati beberapa rumah sederhana yang berdempetdempetan, akhirnya rombongan Bupati sampai ke Pasar Ikan Siduk. Kondisinya walaupun kurang terawat, namun diakui Bupati masih bersih. Pasar Ikan Siduk tersebut berukuran sekitar 6x6 meter, namun tampaknya kurang difungsikan warga. Bahkan banyak warga penangkap ikan, kemudian melelang ikan mereka di Pasar Ikan Desa Riam Berasap (RBJ) yang lebih leluasa. Jarak antara Pasar Ikan RBJ sendiri hanya sekitar 200 meter dari Pasar Ikan Siduk. Kemudian pangkalan pendaratan ikan atau labuhan, sebutan sebagian warga setempat, juga hanya dihinggapi satu kapal nelayan. Tampak dua kapal nelayan lain, malah berlabuh di bawah

M SURIMIK UNTUK PONTIANAK POST

TINJAU PASAR: Bupati Kayong Utara Hildi Hamid tampak bersama Kades Simpang Tiga Rajali (kedua dari kiri), saat meninjau Pasar Ikan Siduk di Desa Simpang Tiga, Sukadana, beberapa waktu lalu.

Jembatan Siduk, yang jadi batas antara kedaulatan Kabupaten Kayong Utara dan Kabupaten Ketapang. Terungkap dalam diskusi terbatas antara warga, jika delta di Sungai Siduk terlalu banyak, sehingga kapal nelayan yang berukuran sedang tidak bisa masuk karena tergalang atau tersangkut

lumpur. Kemudian speedboat (kapal cepat) yang badan kapal menggunakan fiberglass sampai pecah dihantam ombak laut antara Pulau Maya sampai pesisir Siduk. Kades Simpang Tiga, Rajali menyampaikan aspirasi warganya agar tempat Pasar Ikan Siduk, dimajukan sekitar 30 meter

dari tempat semula. Tepatnya berhampiran dengan Jalan Raya Ketapang – Teluk Batang. Namun sayangnya, tempat tersebut kini juga sudah padat dengan kedaikedai milik warga. “Kalau mau dipindahkan, Pak Kades bersama warganya, pikirkan dulu Pasar Ikan Siduk yang lama. Sebab tak boleh di tempat

yang sama ada dua pasar ikan,” ungkap Bupati di sela-sela diskusi bersama Kades Rajali. Bupati memberi masukan kepada kades tersebut, jika memang keinginannya agar warga meminta pasar ikan yang baru, menurutnya, pasar ikan yang lama bisa dijadikan sebagai pasar desa. “Rundingkan dulu dengan warga maupun para penjual ikan dan pemilik kedai-kedai itu. Untuk mengubah pasar ikan yang lama menjadi pasar desa. Tapi nanti dipergunakan (atau) tidak? Kalau tidak, kan jadi mubazir. Pemerintah membangun itu berdasarkan kemampuan keuangan daerah dan skala prioritas,” jelasnya. Usai meninjau lokasi pasar ikan lama dan yang direncanakan bakal dijadikan pasar ikan baru, Bupati sempat berjalan-jalan meninjau aktivitas warganya di Pasar Siduk. Beberapa warga melempar senyum ikhwal kunjungan tiba-tiba orang nomor satu di pemerintahan Kabupaten Kayong Utara itu. Kades Rajali juga menyampaikan bahwa Pasar Siduk yang menjadi perbatasan antara Kabupaten Ketapang dengan Kayong Utara, layak diberi pintu gerbang yang berornamen khas peradaban Kayong Utara. Menurutnya, bisa saja pada sebelah luar diberi ucapan selamat datang, sedangkan di sebelah dalam ditulis ucapan selamat jalan. Selain menjadi tanda perbatasan kawasan, menurut dia, ini sekaligus mampu menambah keelokan Pasar Siduk. (mik)

+

Agus Rebut Sabuk Emas Federasi Tinju Indonesia

Kembali Petinju Kayong Utara Getarkan Ring Nasional SATU lagi petinju Kayong Utara berhasil di tinju profesional. Terinspirasi keberhasilan Daud ‘Cino’ Yordan yang menjadi juara dunia, ternyata berimbas pada penampilan petinju muda Kayong Utara, Agus Kustiawan. Bertanding di hadapan Ketua Umum Federasi Tinju Indonesia (FTI) Hasurungan Pakpahan, seakan melecut semangat Agus untuk merebut Sabuk Juara Federasi Tinju Indonesia Kelas Bulu (57,1 kilogram). Laga berlagnsung di Studio 5 TVRI Senayan Jakarta, 15 Juli lalu. “Keberhasilan tersebut, semakin mengukuhkan bahwa pembinaan tinju di Kabupaten

Kayong Utara berjalan sangat sistematis. Baik yang amatir maupun profesional, mampu menunjukkan prestasi di tingkat nasional, bahkan dunia,” ungkap Damianus Yordan, pelatih petinju Sasana Kayong Utara, kemarin. Dikatakannya bahwa Agus Kustiawan merupakan petinju muda berusia 21 tahun. Agus tampil dominan sepanjang delapan ronde. Dia mengalahkan petinju Hery Nahak asal Sasana Sasando Rote Kupang, Nusa Tenggara Timur, dengan angka mutlak. “Ketiga hakim FTI memberikan nilai 77-75, 77-73, dan 77-75, untuk kemenangan telak Agus

+

Kustiawan atas Hery Nahak,” tutur Dami, sapaan akrab pelatih yang mengantarkan Daud ‘Cino’ Yordan menjadi juara dunia kelas bulu (57,1 kg) International Boxing Organization (IBO). Melalui kemenangan itu, lanjutnya, Agus berhasil mengukir rekor satu kali bertanding, belum pernah kalah. Penampilan perdana Agus Kustiawan mendapat banyak pujian dari praktisi tinju Indonesia. Alasannya, menurut dia, dikarenakan anak asuhnya tersebut mengusung gaya bertanding khas fighter (petarung) sejati. “Dari ronde ke ronde, Agus mampu mendominasi serangan

dengan konsisten. Melalui pukulan pendek hook dan upper-cut ke arah rusuk dan dagu lawan,” jelas Dami. Bahkan, diceritakan dia, pada ronde keempat, dua pukulan beruntun Agus mengenai dagu Herry Nahak, sehingga membuat petinju kelahiran NTT itu sempoyongan. “Penampilan Agus yang begitu dominan dalam debut profesional, merupakan hasil sparing partner (uji tanding, Red) dengan Daud Yordan sang juara dunia kelas bulu IBO, serta petinjupetinju Kayong Utara lainnya,” papar Dami. Diterangkannya bahwa ke-

berhasilan ini menunjukkan bagaimana dengan keterbatasan sarana dan prasarana latihan, bukan menjadi alasan untuk tidak tidak mampu berprestasi. “Terbukti, Kayong Utara yang baru lima tahun berdiri, buah pemekaran dari Kabupaten Ketapang, mampu mendominasi tinju, baik di tingkat daerah, nasional, bahkan dunia,” ungkapnya bangga. Untuk pembinaan ke depan, Dami berharap agar komunitas olahraga dapat mempunyai tempat untuk menyuarakan aspirasinya di ruang parlemen, sehingga pembinaan olahraga secara umum bisa lebih maju secara berkesinambungan. (mik)

+

cmyk

C

m

y

k


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.