Pontianak Post

Page 27

Pontianak Post •

aneka KALBAR

Jumat 19 April 2013

Periksa Makanan Sebelum Dijual Sambungan dari halaman 17

penertiban label halal di warung makan yang ada. “Hari ini kita sudah rapat dengan mengundang MUI, Kemenag, Satpol PP, Bagian Ekon, Sosial, Dinas Kesehatan. hasilnya akan menindaklanjuti imbauan yang telah dilakukan beberapa kali yakni kepada rumah makan serta gerobak mengenai pemasangan label halal,” katanya.

Pihaknya, dikatakan Emy, akan terlebih dahulu melakukan pendataan sekaligus sosialisasi mengenai pemasangan label halal. Dimana itu bukanlah sesuatu yang mudah mendapatkannya, dan harus melewati ketentuan-ketentuan yang ada. Kemudian akan dilanjutkan dengan turun ke lapangan bersama Tim Pemkot. “Kita akan mencopot pemasangan label makanan di

warung makan yang sudah ada, sebelum pemiliknya memenuhi ketentuan yang ada, namun sebelumnya akan dilakukan sosialisasi mengenai cara sebenarnya mendapatkan label halal 100 persen,” katanya. Dari pelaksanaan imbauan pertama, lanjut Emy, berdasarkan data yang ada, dari sebanyak 44 Rumah makan sudah memasang label halal, setelah diberikan pemaha-

man yakni harus memenuhi aturan yang ada, hampir lima puluh persen diantaranya sudah mencopotnya. “Banyak pedagang yang memang belum mengerti bagaimana label halal itu boleh dipasang sebelum melewati prosedur yang ada, dalam pelaksanaan nya kita akan melakukan pelatihan (TOT) untuk petugas audit produk makanan yang ada di kota ini,” katanya.(fah)

Setahun Didera Kanker Paru-paru Sambungan dari halaman 17

kedelapan, tetapi keadaannya sudah tidak bisa bangun. Sehingga, kemo dibatalkan. “Pas mau kemo yang kedelapan, sudah tidak sanggup lagi. Jadi tidak kemo dan di rumah saja. Jadi kita berobat kampung saja. Dan hari ini rencananya ada orang tua yang mau datang untuk berobat kampung, tapi dia sudah tidak ada,” ungkapnya. Almarhum akan dimakamkan di kampung halamannya di Tanjung Robokan Desa Semayang Kecamatan Kembayan setelah anak pertamanya tiba dikediaman. Lantaran putri sulungnya, Petronela berada di Singkawang dan baru tiba sekitar pukul 15.00 WIB. Melihat ayahnya yang sudah terbujur kaku, Petronela tidak dapat menahan kesedihannya. Setelah anak sulungnya tiba, Misa pemakaman segera dilaksanakan. Rekan almarhum, Stephanus Paiman yang juga Penanggung Jawab FRKP mengatakan bahwa almarhum merupakan salah satu putra terbaik dari daerah Kembayan, Sanggau. Ia yang pernah satu almamater di filsafat St Thomas Pematang Siantar mengatakan bahwa almarhum orang yang baik, setia kawan, jujur dan sportif serta sederhana. “Ketika menjadi Ketua DPRD Kabupaten Sanggau, sifat-sifat tadi tidak luntur. Beberapa kali beliau menemui saya di Biara Laverna Bunut Sanggau Kapuas dengan mengendarai motor buntutnya. Ketika saya membawa anakanak didik bertanding karate di Sintang beliau meminta saya mampir kekantornya hanya untuk titip sekedar uang jajan bagi anak-anak didik

saya. Terakhir ketika mengikuti rapat PDIP di hotel Mercure Pontianak, beliau minta saya datang ke kamarnya, hanya untuk sedikit meringankan beban perbaikan ambulance yang rusak berat ketika melayani warga miskin di Sejiram Kapuas Hulu,” ujarnya menceritakan. Kabag Umum DPRD Kabupaten Sanggau, Alipius mengatakan almarhum berada di DPRD Kabupaten Sanggau sejak tahun 2004, yang bermula sebagai anggota periode 2004-2009 dan menjadi Ketua DPRD sejak 2009-2014. Dimata pegawainya, almarhum dikenal dengan baik, disiplin, ramah, sederhana dan dengan satpam kantor juga dekat. “Beliau bagus sekali, dengan satpam juga dekat. Beliau itu orangnya tidak neko-neko selalu ramah dan sederhana. Bahkan belaiu tidak mau melakukan langkah diluar melanggar aturan. Beliau sangat taat kepada aturan. Menerima masukan dari bawahan beliau juga mau. Artinya tidak berkehendak sendiri. Bahkan sifatnya tidak otoriter, tidak pernah marah sedikit kepada kami,” kenangnya. Alipius menambahkan, selama almarhum sakit, tidak ada perubahan yang terjadi di dirinya kepada para pegawainya di sekretariat. “Walaupun sakit, sebelum mengajukan cuti, pekerjaan yang memang menjadi kewenangannya selalu dilakukannya. Namun setelah cuti karena sakitnya, segala tugastugasnya itu baru diserahkan ke PLH, tapi komunikasi tetap jalan,” jelasnya. Pihak DPRD merasa sangat kehilangan atas perginya Pimpinan mereka di DPRD Kabupaten Sanggau.

“Kami sangat kehilangan, karena beliau dekat dengan bawahan. Harapan kita kedepan sebagai pemimpin, bisa dicari orang-orang yang memiliki komitmen seperti beliau. Tidak suka menunda kerjaan. Disiplin beliau tinggi. Kalau memang tidak ada urusan yang benar-benar penting, beliau tidak pernah meninggalkan tempat. Karena taat asas dan yang lainnya. Vigurvigur seperti beliau inilah yangdapat muncul kedepan muncul kita harapkan kedepannya,” tambahnya. Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sanggau, Tito Prasetyo juga mengatakan hal yang sama. Dirinya merasa kehilangan akan sosok yang baik itu. “Merasa kehilangan sekali. Dua tahun bertemu, sejak menjadi Kajari Sanggau,” ujarnya. Tito menceritakan bahwa, Senin (15/4) kemarin baru saja menjenguk almarhum dikediamannya di Kecamatan Kembayan. Ketika bertemu terakhir kali, beliau sudah susah untuk mengatur nafasnya. “Terakhir ketemu Senin (15/4) kemarin, saya jenguk ke rumah beliau. Sudah susah mengatur nafas, beliau bilang kalau sudah tidak kuat untuk kemo. Dan rencananya akan kemo yang kedelapan,” ungkapnya. Ratusan pelayat memenuhi halaman dikediamannya untuk mengantar almarhum ke peristirahatannya yang terakhir. Kenangan Sahabat Sementara, Ketua Forum Relawan Kemanusiaan Pontianak, Br Stephanus Paiman OFM Cap yang juga sahabat

almarhum, Andreas Nyas mengaku sangat kehilanggan. “Almarhum Andreas Nyas adalah salah satu putra terbaik dari daerah Kembayan,. Kebetulan saya pernah satu perguruan di sekolah filsafat St Thomas Pematang Siantar (Sumatera Utara) dengannya. Orangnya baik, setia kawan, jujur dan sportif serta sederhana,” sebut orang yang juga rohaniwan ini. Selepas belajar bersama di Pematang Siantara, mereka kembali ke daerah masingmasing. Namun pertemanan tersebut tidak terhenti, bahkan saat alharhum menjadi Ketua DPRD Kabupaten Sanggau. “Ketika menjadi Ketua DPRD Kabupaten Sanggau, sifat-sifat tadi tidak luntur. Beberapa kali beliau menemui saya di Biara Laverna Bunut Sanggau Kapuas dengan mengendarai motor buntutnya,” katanya. Andreas Anyas, disebutkan dia, juga tergolong orang yang dermawan. “FRKP yang juga memiliki perguruan karate untuk anak-anak pernah berlaga di Sanggau. Beliau meminta sya mampir ke kantornya hanya untuk titip sekedar uang jajan bagi anak-anak. Terakhir ketika mengikuti rapat PDIP di Hotel Mercure, beliau minta saya datang ke kamarnya hanya untuk sedikit meringankan beban perbaikan ambulance kami yang rusak berat ketika melayani warga miskin di Sejiram, Kapuas Hulu,” papar Steph. “Sulit di masa sekarang untuk mencari pejabat sederhana yang mau berbagi atas rejeki yang didapatnya untuk berbagi pada orang lain secara tulus. Tuhan tidak tidur dan akan memperhitungkan segala amal ibadahmu didunia ini,” pungkas dia. (sgg/ars)

Tersangka Diteriaki Pembunuh Sambungan dari halaman 17

berupa insto dan satu kaleng bersoda kepada DS. DS pun pulang ke rumahnya. Belum sampai ke rumah DS membeli bakso. Obat tidur yang diperolehnya dari HAT dihaluskan. Korban merasa kurang enak karena terasa pahit. Lantas tidak jadi dimakan bakso yang dihidangkan. Selanjutnya, pelaku memberikan air bersoda ke korban yang sudah dicampur dengan obat insto. Bukannya tertidur pulas, malahan korban Saprianto (32) terjaga dari tidur. Pelaku

HAT bersama tersangka lainnya OI (tersangka III) berboncengan lantas menuju ke Paket C (rumah korban). HAT dan OI lantas menuju ke kandang kambing yang berada tak jauh dari rumah korban. Pelaku lantas membuka jok motor dan mengambil sebilah pisau dan sebuah kunci Inggris. Kedua pelaku lantas berada di dapur. Usai berada di belakang rumah korban, mereka pun berunding. Perundingan dilakukan. Mereka pun dengan alat yang sudah dipersiapkan melakukan aksi. Aksi pembunuhan itu pun terjadi di

dalam kamar korban. Korban dalam kondisi tertidur sehingga tidak terjadi perlawanan. Usai itu, mereka dengan menggunakan motor membawa mayat tersebut ke tepi sungai yang cukup jauh dari lokasi kejadian. Motor korban pun ditinggalkan dan mayatnya disiram dengan minuman keras. Kapolres Bengkayang, AKBP. Veris Septiansyah mengatakan, mayat ditemukan warga di tepi jalan bersama motornya. Polisi yang memperoleh informasi lantas ke lokasi. Polisi langsung mencurigai. Sebab, mayat tersebut ada luka di

bagian belakang kepalanya. Hanya butuh beberapa jam saja, polisi langsung curiga dengan istri korban. “Kita menemukan ada darah dari rumah korban. Ada istri korban. Disitu kita mulai curiga,” kata Veris. Veris pun mengecek siapa pelaku lainnya yang melakukan aksi nekad ini. “Kita pun mencurigai selingkuhan DS. Oktober lalu mertua DS melaporkan HAT ke polisi soal perselingkuhan ini,” kata Veris. Polisi berhasil menangkap HAT di kost dan OI di warnet. Menurut Veris, tersangka dikenakan pasal pembunuhan terencana dan penganiyaan. (zrf)

dan bakat di bidang tertentu seperti bidang olahraga tidak dapat mengembangkan diri. “Kami minta sekolah mengembangkan potensi para siswanya,” ujarnya. Dia mengungkapkan, pihaknya sudah sering bertemu dengan pihak SMAN 1 Ketungau Hulu dan menyampaikan kepada sekolah untuk mengembangkan potensi para siswa tapi sampai saat ini pihak sekolah tidak menggubrisnya. Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Sintang, Syahroni juga meminta guru dan orangtua siswa untuk meningkatkan pembinaan moral para remaja di sana. “Generasi muda sekarang ini harus ditingkatkan pemaha-

man agamanya agar mereka dapat membentengi diri dari kemajuan zaman,” katanya. Dia mengingatkan para orangtua untuk tidak melepas begitu saja pergaulan anaknya. Harus ada kontrol yang kuat dari orangtua kepada anaknya. Dia mengatakan persoalan kenakalan remaja ini sebenarnya tidak hanya di Merakai tapi di Serawai dan seluruh kecamatan di Sintang marak terjadi persoalan kenakalan remaja. “Untuk itu, saya minta persoalan remaja ini harus menjadi perhatian Pemkab Sintang. Pemerintah harus membuat program tertentu untuk menekan persoalan tersebut,” sarannya. (tra)

Kasus Pelajar Hamil Sambungan dari halaman 17

Mardiansyah mengatakan pihaknya akan mengajak anggota dewan lainnya di Komisi III untuk membicarakan masalah tersebut. Persoalan tingginya kasus MBA pelajar ini harus segera dicarikan solusinya karena menyangkut kehidupan sosial masyarakat. Mardiansyah juga akan menyampaikan persoalan tersebut ke Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan untuk mengambil langkah-langkah yang perlu dilakukan. “Kasus MBA pelajar di Merakai tidak boleh dibiarkan saja,” tegasnya. Dia juga akan mengajak anggota Komisi III DPRD

Kabupaten Sintang berkunjung ke Merakai dan bertemu dengan aparat desa serta tokoh-tokoh masyarakat di sana untuk membicarakan persoalan yang ada dan mencarikan solusi yang terbaik agar kasus-kasus pergaulan bebas para pelajar ini dapat dihilangkan. Mardiansyah meminta pihak sekolah untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler di sekolah agar siswa dapat mengembangkan minat dan bakatnya ke hal-hal yang positif. Dia mengatakan SMAN 1 Ketungau Hulu selama ini tidak pernah membuat kegiatan ekstrakulikuler untuk para siswanya sehingga para siswa yang memiliki minat

Utamakan Perempuan Sambungan dari halaman 17

dan gender tetap diutamakan.Bahkan Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak ini, menjelaskan kepemimpinan perempuan dapat dimulai dari lingkungan terkecil separi dalam rumah tangga. “Dari lingkungan keluarga, sudah dapat digambarkan bentuk kepemimpinan perempuan dalam dunia demokrasi Indonesia. Bahkan saat ini, sudah banyak perempuan yang menjadi kepala daerah, anggota DPR, menteri dan jabtan lain-

cmyk

nya lagi. Hal ini, membuktikan kaum perempuan tidak hanya menjadi ibu rumah tangga, tapi membuktikan emansipasi perempuan berjalan dengan baik,” katanya Erni Suherni Ketua GOW Kabupaten Mempawah mengatakan seminar nasional selain dalam rangka memperingati Hari Kartini, sekaligus mengajak kaum perempuan membangunkan jiwa kepemimpinan yang ada dalam diri kaum perempuan. Apalagi perempuan harus ikut serta dalam membantu

5.743 Siswa SMP Ikuti Unas NGABANG - Setelah pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA. Sebanyak 5.743 siswa tingkat SMP di Kabupaten Landak akan mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN) dari tanggal 22-25 April 2013. Kepala Dinas Pendidikan Aspansius melalui Kepala Bidang Dikmennya, Jongki, mengatakan jumlah tersebut adalah siswa dan siswi SMP yang ada di Kabupaten Landak mengikuti ujian. Jongki merincinkan, dari 5.544 siswa yang terdiri dari 2.706 siswa laki -laki dan 2.838 perempuan. Sedangkan siswa MTs berjumlah 199 siswa yang terdiri dari 91 laki - laki dan 108 perempuan. “Jumlah inikan tersebar di 5 subrayon masing -masing sub rayon 1, SMPN 1 Ngabang, Sub rayon 2, SMPN 2 Ngabang, sub rayon 3 SMPN 1 Sengah Temila, sub rayon 4 adalah SMPN 1 Menjalin daj sub rayon 5 adalah SMPN 1

Kartini yang memperjuangan nasib perempuan agar bisa sejajar dengan kaum pria. “Perempuan harus diberi ruang yang pas untuk menentukan langkah perubahan dan kemajuan bangsa,” harapnya. “Perempuan diharapkan maksimal menjadi seorang pemimpin, maupun mendukung suaminya sebagai pemimpin. Minimal menjadi pemimpin rumah tangga. Selain itu, dalam era demokrasi ini, pemimpin tidak harus didominasi kaum pria,” katanya. (ham)

Banyuke, dan terdiri dari 42 sekolah penyelenggara yang tersebar di seluruh Kabupaten Landak, “ ungkapnya. Dikatakannya, untuk soal UN stdah di terima oleh Dinas Pendidikan yang diserahkan langsung oleh Kabag Op Polres Landak yang di terima oleh Dinas Pendidikan melalui Kepala pendidikan menengah. “Untul soal ini sudah kita terima yang di terima dan di saksikan oleh dinas pendidikan provinsi. Pihak Untan dan Polda Kalbar yang mana soal tersebut di serahkn oleh pihak Untan kepala Kabag Op Polres Landak yang kemudian Kabag Op menyerahkan soal ini kepada Pihak Dinas, dan saat ini spl sudah di distribusikan ke sekolah penyelenggara dengan pengawalan dan pengawasan ketat, “ katanya. Ia mengharapkan agar soal -soal pada H -1 sudah sampai disekolah -sekolah penyelenggara. “Pelaksaana ujian kali

ini dapat terlaksanan dengan baik, aman dan terkendali dan yang tidak kah pentingnya adalah try sucses yang meliputi sekses daam perencanaan, sukses dalam pelaksanaan dan sukses hasil. Kita mengharapkan anak -anak kita baik tingkat SMA /MA dan SMK dan SMP /Mts akan dapat berhasil degan sukses ini yang kita harapkan, “ ungkapnya. Terkait dengan masalah kekurangan soal? Ia, mengatakan kalau memang ada sesuai dengan petunjuk prosdur pelaksanaan standar jika salah satu sekolah penyelenggara ada satu ruangan terjadi kekurangan soal maka di mungkinkan sekolah penyelenggara untuk berkordinasi dengan panitia Kabupaten satuan pendidikan dan kordinasi dengan pihak Kepolisian sehingga kekurangan tersebut dapat di atasi dengan cara mempoto copy sesuai dengan kebutuhan. (wan)

+

Dua Remaja Tewas Sambungan dari halaman 17

22.00 wib di Jalan Pangsuma Pemangkat. “Satu tewas ditempat, satu pengendara lainya meninggal di rumah sakit, satunya lagi masih dirawat,” ungkap Kapolpos Pemangkat kepada koran ini kemarin. Kedua korban ini, kata dia, Kelvin warga Gang Lembah Murai Depan Masjid Al Ahsan, sementara Rido adalah warga Jalan H Saman. Menurut polisi, posisi tabrakan tepat ditengah jalan, dimana antar kedua motor saling tabrakan, sehingga depan motor hancur. Melihat kondisi kendaraan yang hancur, ada indikasi kedua pengendara ini mengendarai dengan kecepatan

dari berlawanan arah. Sepeda motor yang dikendarai Kelvin, Vega Merah bagian depan hancur. Roda depan penyok tak lagi berbentuk, bahkan salah satu bagian mesin pun hancur. Kondisi sama juga dengan sepeda motor Vega Hitam dikendarai Rido. “Jadi sepeda motor dikendarai Kelvin dari arah simpang kejaksaan ke arah kompi saling bertabrakan dengan Rido yang membonceng Nasrul dari arah kompi ke kejaksaan,” ungkap kapospol. Saat koran ini ke rumah sakit, Nasrul, abg berusia 19 asal warga Penjajab terbaring lemas, hanya ibunya Annisa (35) yang menemani. Sang ibu yang memakai cadar mengungkapkan tidak tahu

menahu soal kronologis kecelakaan yang menimpa anak pertamanya. “Saya kurang tahu, yang jelas saat kejadian, saya ditelpon keponakan saya bahwa Nasrul berada di rumah sakit,” katanya. Awalnya, kata dia, Nasrul berpamitan kepada dirinya akan ke Steiger Penjajab mencari ikan bersama Rido. Namun mungkin yang dicari tak ada, anak saya jalan-jalan dengan Rido hingga terjadi kejadian ini. Kondisi Nasrul cukup memprihatinkan, dengan luka dikaki kananya, tangan kananya dipasang infus dan memang dalam. Sementara dibagian kepala cedera sekitar puluhan jahitan dan mendapatkan perawatan intensif. (har)

Nyalon, Wajib Mundur Sambungan dari halaman 17

masih kurang, sesuai aturan yang ada maka yang bersangkutan sebelum ditetapkan sebagai calon kepala desa atau calon tetap legislatif maka ia harus melampirkan surat ijin. Bagi panitia pemilihan kades yang saat ini sedang melakukan rekrutman calon kades, mereka harus mengecek calon

kepala desa tersebut apakah sudahmemenuhisyarat-syarat yang ada. “Pengecekan yang dimaksud tujuannya adalah sebagai legalitas apakah yang bersangkutan betul-betul memenuhi syarat,” ingatnya. Terpisah, Asa Lisen ketua panitia pemilihan kepala desa Pahauman melalui telpon selulernya mengaku bahwa memang ada salah seorang

calon kepala desa yang ikut bertarung pada bursa calon kepala desa Pahauman dari PNS. “Sebagai syarat bahwa ia seorang PNS, yang bersangkutan sudah melampirkan surat rekomendasi dari atasanya. Kalau abang mau lihat segala syarat-syarat yang sudah ia sampaikan kepada panitia Pilkades. Silahkan ke Pahauman,” tutupnya. (wan)

Unas SMA di Kapuas Hulu Lancar Sambungan dari halaman 28

yang mengundurkan diri, karena menikah. Itu jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan Unas,” paparnya. Pada tahun sebelumnya, jelas Anton, Unas tingkat SMA di Kapuas Hulu berada di peringkat dua Kalbar. Ia berharap, Kapuas Hulu dapat mempertahankan peringkatnya. Namun, semuanya tentu kembali kepada para pelajar

saat pelaksanaan Unas. “Pengumuman kelulusan belum tahu kapan pastinya, karena ada keterlambatan penyelenggaraan Unas di beberapa provinsi,” tandasnya. Pada kesempatan yang sama, Anton juga mengingatkan dalam masa pengumuman hasil Unas kelak, tidak ada pelajar yang mencoret-coret seragamnya serta melakukan konfoi atau pawai. “Bagus seragamnya disumbang kepada anak-anak

yang kurang beruntung, kan lebih bermanfaat. Kepada sekolah juga diharapkan agar mengawasi benar-benar anak didiknya, supaya tidak melakukan coret seragam dan konfoi. Kepada orangtua berikanlah pengertian pada anaknya. Semua pihak juga mesti ikut bertangungjawab mengawalnya, sehinga kaum muda kita mengekspresikan kegembiraannya sesuai porsi yang betul,” imbuh Anton. (wank)

Pajak Alat Berat Menjanjikan Sambungan dari halaman 28

konsen pada pendataan melalui sosialisasi yang diselenggarakan ke daerah-daerah agar pengusaha paham dan memiliki kesadaran membayar pajak,” jelasnya. Sementara Kepala UPPD Sintang Mawardi menegaskan, bahwa 1 Maret 2013 BBN

kendaraan bermotor naik dari 10 persen menjadi 12,5 persen. Namun, kenaikan itu diyakini tidak begitu berpengaruh akan daya beli masyarakat terhadap kendaraan. Daya beli kendaraan masyarakat di Kabupaten Sintang, menurut Mawardi, lebih dipengaruhi oleh faktor ekonomi. “Bila ekonomi baik, maka

pembelian kendaraan baru baik roda dua maupun roda empat akan terjadi peningkatan,” ucapnya. Mawardi, menyebutkan daya beli kendaraan di Kabupaten Sintang pertahun mencapai 12 ribu unit, 30 persen diantaranya merupakan kendaraan roda empat. Artinya, ada sekitar 1000 unit perbulan. (stm)

Komunikasikan Program Sambungan dari halaman 28

intensif pihaknya lakukan kepada masyarakat. Sebagai elemen yang mewakili suara

rakyat, diberbagai kegiatan di masyarakat selalu menyampaikan berbagai informasi pembangunan. Termasuk menyerap ber-

bagai aspirasi yang juga merupakan suara masyarakat, yang harus terakomidir dalam proses pembangunan. (wank)

Kepentingan Masyarakat Banyak Sambungan dari halaman 28

pembangunan daerah dan bangsa ini. “Perempuan juga harus memiliki jiwa seorang pemimpinan. Apalagi dalam era demokrasi ini, perempuan juga harus bisa tampil menjadi seorang pemimpin, memimpin suatu organisasi maupunlainnya.Makamelalui seminar ini, ingin membangkitkan jiwa kepemimpinan kaum perempuan,” ajaknya. Bahkan Erni, mengatakan kaum perempuan juga telah ikut membangun bangsa, pada masa perjuangan seperti R.A

27

Kalau hanya satu provinsi, pembangunan tidak bisa maksimal. Buktinya sudah nyata, pembangunan tidak merata, kerusakan jalan dimanamana,” kata dia. Penantian masyarakat akan Kapuas Raya, diyakini Jesman, bakal jadi bumerang bila tidak segera direalisasikan. Bukan mustahil masyarakat akan memberontak, karena ketersedian infrastruktur minim sementara tuntutan ekonomi kian meningkat. “Ibarat bom waktu, tinggal menunggu saja. Ketimpangan pembangunan

berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat. Jelas ini akan membuat kemarahan di masyarakat,” kata Jesman. Menurut dia, meloloskan Kapuas Raya bukanlah sesuatu yang sulit. Jesman mencontohkan pembentukan Kalimantan Utara (Kaltara). “Kalau dibilang mana yang paling siap antara Kapuas Raya dan Kaltara, jelas lebih siap Kapuas Raya, baik secara administrasi maupun karakteristik daerahnya. Tapi, karena Kaltara didukung penuh Pemerintah Provinsi nya, maka lebih dahulu lolos. Kapuas Raya juga bisa demikian,

asalkan pemerintah provinsi memberikan dukungan secara penuh,” kata Jesman. Ditegaskan dia, perjuangan lima kabupaten dalam memenuhi persyaratan sesuai kewenangannya masingmasing sudah cukup maksimal. Tinggal kesadaran pemerintah provinsi selaku perwakilan pemerintah pusat memperjuangkannya. “Ranah sebenarnya sekarang sudah di provinsi, bukan kabupaten. Saya yakin bila provinsi berkeinginan meminta Kapuas Raya kepada pemerintah pusat, pasti diakomodir,” kata dia. (stm)

+


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.