Pontianak Post

Page 19

Pontianak Post

EdukasI

Minggu 16 Agustus 2009

Resensi

n Belajar Bangun-bangun Geometri 65

kerucut K

ER U C U T d a lam geometri ruang merupakan suatu luasan yang dibentuk dengan cara menggerakan sebuah garis lurus mengelilingi sebuah kurva tertutup dan selalu melewati sebuah titik tetap. Lihat Gambar 1. Garis yang digerakkan sepanjang suatu curva tertutup itu disebut generatriks. Titik tetap yang dilalui semua garis itu disebut

titik puncak (vertex). Curva tertutup yang dilalui semua garis itu disebut direktriks. Apabila panjang garis lurus yang digerakkan itu (generatriks) tak berhingga maka akan terbentuk dua luasan kerucut yang saling bertolak belakang terhadap titik puncak. Contoh Gambar 1. Jika direktriksnya berbentuk lingkaran, luasan kerucut disebut tegak tegak. Sumbu utama kerucut tegak tegal-lurus pada

Judul : Cerita Kecil Saja Penulis : Stephie Kleden-Beetz Penerbit : Kanisius, Jogjakarta Cetakan : I, Maret 2009 Tebal : xvi + 131 halaman

Menyelami Kearifan hidup

Aku mencari jiwaku, tapi tak kutemukan jiwaku. Aku mencari Tuhan, tetapi Tuhan menghindar dariku. Ketika aku mencari sesamaku, aku malah menemukan ketiga-tiganya.

C

UPLIKAN kalimat di atas adalah bagian kecil dari kekuatan isi yang begitu menghujam ke dalam sanubari setiap pembaca buku Cerita Kecil Saja ini. Stephie Kleden-Beetz, si penulis, sangat lihai dan fasih memainkan bahasa yang lugas, padat, cair, dan enak untuk dinikmati. Buku ini menceritakan banyak hal, tentang arti hidup, kebaikan, kepemimpinan, kesabaran, perenungan terhadap alam, dan segala fenomena di dalamnya. Stephie membawa pembaca hanyut dalam keheningan yang berujung pada kesadaran diri bahwa manusia sesunguhnya menghamba kepada ‘’tuan-Nya’’, Sang Pencipta. Setiap bait kata yang ia curahkan dalam cerita-cerita singkat tapi mengesankan itu merupakan hasil ingatannya selama ia keliling ke Eropa, Jerman, Swedia, Rusia, dan setelah kembali ke Indonesia pada 1995. Tentang usia, misalnya, Stephie menulis: ketika saya menghadiri ulang tahun seorang suster yang berusia 84 tahun, ia berkata, ‘’bayangkan, semua anggota tubuh ada istirahatnya, tetapi jantung tidak pernah. Dan jantungku tetap setia bekerja selama 84 tahun nonstop. Apa itu bukan kebesaran Tuhan?’’ Ada satu hal yang selalu saya bawa dari setiap perayaan ulang tahun, kenang Stephie, yaitu panjang atau pendeknya usia kurang penting; yang paling penting ialah bagaimana mengisi hari-hari kita dengan berguna bagi Tuhan dan sesama (hlm. 15). Refleksi mendalam yang digelorakan Stephie tersebut tentu saja membuat pikiran dan hati kita tersadarkan tentang siapakah diri kita. Buku kecil ini, menurut Anton Sudiarja dalam pengantarnya, boleh dikata memperlihatkan kerendahan hati penulisnya, yang tidak mau menyajikan roti, tapi hanya mengumpulkan remeh-temeh yang tertumpah dari meja kehidupan; bukan buku besar dengan ide-ide kerohanian yang menggemparkan, melainkan kumpulan karangan kecil dengan kisahkisah sederhana. Stephie banyak memunculkan simbol rohani yang bisa direnungkan dari kisah dan peristiwa yang ditulisnya: sayap untuk terbang menuju Tuhan, cahaya lilin penerang dunia, garam yang berdaya pengaruh luas, mutiara dan permata yang berharga, jembatan sebagai penghubung, matahari sumber kehidupan, dan sebagainya. Simbol-simbol tersebut mungkin membaur nuansa Kristiani, tetapi nilai yang diungkapkannya bersifat umum. Hanya dalam beberapa kutipan Injil yang dicantumkan di sana-sini, tampak jelas latar belakang Kritiani penulisnya. Alur cerita dalam buku ini memang sungguh terasa mengasyikkan. Meskipun nama Stephie barangkali tergolong baru terdengar di telinga insan pembaca buku, tapi sebenarnya ia tidaklah awam dalam praktik tulis-menulis. Terbitnya buku setebal 131 halaman ini tampaknya menjadi pintu pembuka yang baik di awal karir Stephie dalam menerbitkan karya-karya berbentuk buku. Yang pasti, gaya tulis Stephie memiliki kekhasan dan keunikan tersendiri. Gaya tulis Stephie, kata Sudiarja, mengajak untuk tidak menelan begitu saja apa yang ditulisnya, tetapi mengunyah dan merenungkannya. Inilah kenikmatan buku ini. Dalam tulisan-tulisan pendek bernas tersebut, Stephie memperlihatkan pengetahuannya yang luas tidak saja dari bacaan dan pengalaman perjalanannya, tetapi juga dari perjumpaan dan persahabatannya dengan banyak orang. Dia memeras semuanya itu dalam kata-kata yang dipilih dengan cernat dan disusun dengan piawai sehingga ia hanya menyajikan saripati, yang berguna. Stephie juga melengkapi tulisannya dengan kutipan kata-kata atau kisah pendek dari orang-orang bijak, filsuf, seniman, sastrawan, dan ilmuwan yang terkenal (hlm. xiii). Kehadiran buku ini nyaris tanpa cacat dan kritik. Walaupun penulisnya sesekali menyertakan beberapa ungkapan penting yang dicomot dari Al-Kitab --yang barangkali ia hendak menunjukkan dirinya sebagai penganut taat umat Kristiani-- namun tidak mengurangi sedikit pun bobot isi kebenaran yang dikandungnya. Dan memang, dalam banyak hal, apa yang ditulis Stephie merupakan unsur-unsur kebenaran yang bersifat universal.** *) Lailiyatis Sa’adah, pencinta buku, dan pustakawan AIDA di Jember

bidang yang memuat direktriks. Jika direktriksnya bukan lingkaran, kerucut yang terbentuk disebut kerucut miring. Sumbu utamanya tidak tegak lurus bidang direktriks. Isi sebuah luasan kerucut (V) sesuai dengan rumus V = 1/3πr2h jika h adalah tingginya dan r adalah jari-jari alasnya. Lihat Gambar 2. Pada sesuah kerucut tegak yang tingginya h dan jarijari alasnya r maka luas kerucut A = πrl + πr2 = πr(l + r). Sebagai catatan, sumbu tegal sebuah kerucut adalah sebuah garis yang melalui titik puncak Apabila kerucut itu masif, maka posisi titik pusat massa (titik berat) berada sejauh seperempat dari tingginya. Pembaca dipersilahkan untuk membuktikannya. Apabila ada sebuah bidang datar yang memotong kerucut maka akan terbentuk berbagai macam bangun-bangun geometri . Lihat Gambar 3, ada yang berbentuk parabola. Ada yang berbentuk elips. Ada yang berbentuk elips. Ada yang berbentuk sepasang garis lurus atau bahkan sebuah

19 sumbu kerucut

gambar 2

r gambar 3

titik. Pembaca dipersilahkan menentukan posisi bidang terhadap kerucut untuk menemukan irisannya berupa dua garis lurus yang berpotongan di sebuah titik.

Inilah sejumlah hal yang esensial pada kerucut. Dimohon pembaca mengembangkan halhal yang lain yang lebih rinci. Semoga! (om tris)

n Diagnose dan Remediasi Kesulitan Belajar 30

Rangkaian Listrik Sederhana Oleh : Leo Sutrisno

D

ALAM tulisan ini akan dibahas sejumlah konsepsi siswa tentang arus listrik. 1. Arus listrik dapat mengalir dari baterai ke lampu walaupun hanya dihubungkan dengan satu potong kawat saja. Lihat Gambar 1. Lampu itu menyala walaupun hanya ada satu potong kawat yang menghubung baterai dan lampu. Kawat itu mesti dihubungkan dengan ku-

tub positip. Siswa yang berpendapat seperti ini memikirkan arus lsitrik seperti arus air yang mengalir dari suatu sumber (air) melalui pipa ke ember, misalnya. Dengan demikian arus air itu tidak perlu kembali ke sumbernya. 2. Sejumlah siswa yang lain berpendapat bahwa agar lampu menyala, diperlukan dua potong kawat yang menghubungkan lampu dan kedua kutub baterai. Arus listrik yang mengalir dari

Buku Baru STAYING YOUNG, Mehmet C. Oz MD dan Michael F. Roizen MD, Qanita Bandung, Juni 2009 (Populer) AL-LUMA’, Abu Nashr as-Sarraj, Risalah Gusti Surabaya, Juli 2009 (Tasawuf) DAHSYATNYA SHALAWAT, Ali Yahya (Ed.), Zahra Jakarta, Juni 2009 (Spiritualisme) KUASA DAN USAHA DI MASYARAKAT SULAWESI SELATAN, Roger Tol, Kees van Dijk, Greg Acciaiolli; Ininnawa Makassar, 2009 (Sosial) JARAN GOYANG, Samsudin Adlawi, Pustaka Pujangga Lamongan, Juli 2009 (Kumpulan Puisi) PUISI-PUISI RILKE, Dudy Anggawi (Penerjemah), Henk Publica Surabaya, Juli 2009 (Kumpulan Puisi) GEGER KIAI, CATATAN MISTIS SANG KEMBARA, Fahrudin Nasrulloh, Pustaka Pesantren Jogjakarta, Mei 2009 (Kumpulan Esai) SEMIOTIKA VISUAL DAN SEMANTIKA PRODUK, Susann Vihma & Seppo Vakeva (Ed.), Jalasutra Jogjakarta, Juni 2009 (Populer) KULTUM RAMADHAN, Dr Abdul-Muhaimin Thahhan, Risalah Gusti Surabaya, Juli 2009 (Religiusitas) IF SHE ONLY KNEW, Lisa Jackson, Dastan Books Jakarta, Juli 2009 (Novel) BAND YANG DILUPAKAN WAKTU, Paul Slenning, Ayyana Jogjakarta, Juli 2009 (Musik)

Buku Laris

Gerakan Rastafari

RASTA dan perlawanan adalah studi Gerakan Rastafari di dalam semua manifestasinya, dari mulai evolusinya di pegunungan-pegunungan Jamaika hingga manifestasi masa kininya di jalanan-jalanan kota Birmingham dan permukiman Shashamane di Eropa. Buku ini menampilkan sumber-sumber budaya, politik, dan spiritual dari gerakan perlawanan tersebut, serta menekankan pada tuntutan perubahan yang diteriakkan oleh kaum-kaum tertindas. Buku ini membongkar

tradisi intelektual yang selalu menempatkan cap millenarian pada Gerakan Rasta. Lewat buku ini (terbitan INSIST Press Jogja, 2009) Horace Campbell memiliki banyak kualifikasi untuk melakukan pembahasan mengenai Gerakan Rastafari ini. Dia telah berjuang selama beberapa tahun untuk menerapkan teori ilmu pengetahuan masyarakat ke dalam realitas politik di Afrika dan Karibia. Dalam prosesnya hal itu selalu mengabaikan proses-proses penciptaan Tuhan baru.**

Kado Istimewa Julia

PENULIS novel laris Marc Levy kembali menggugah hati para penggemarnya lewat novel penuh kejutan: All Those Things We Never Said (Bentang Jogja, Juli 2009). Kisahnya tentang Julia yang tidak bisa memaafkan Anthony, ayahnya. Setelah bertahun-tahun mengabaikan dirinya, kini Anthony malah menggagalkanpernikahannya.Bayangkan, menjelang hari pernikahan Julia, muncul berita bahwa ayahnya meninggal dunia dan akan dimakamkan

tepat pada hari seharusnya Julia melangkah menuju altar. Beberapa hari kemudian, sebuah paket dating. Isinya sungguh luar biasa, tak terbayangkan oleh Julia atau siapa pun: manusia android yang sama persis dengan ayahnya. Entah apa tujuan Anthony menciptakan android semacam itu. Yang jelas ia ingin memberikan sebuah kado istimewa bagi Julia. Dan, ia hanya memiliki enam hari untuk melakukannya.Novelinitelahditerjemahkan ke dalam 19 bahasa.**

kutub positip baterai menuju lampu lebih besar dari pada arus yang mengalir dari lampu menujuk kutub negatip baterai. Mengapa setelah melewati lampu besar arusnya berkurang? Mereka berpendapat bahwa lampu ’menggunakan’ sebagian arus lsitrik itu untuk menyalakan lampunya. Penalaran ini mirip arus air yang menuju ke sebuah kolam lebih banyak dari pada yang ke luar dari kolam yang bersamkutan. 3. Ada sejumlah siswa yang berpendapat bahwa semakin jauh posisi lampu terhadap baterai semakin redup nyalanya (Lihat Gambar 2) Kawat penghubung

cabang ’a’ lebih pendek daripada kawat penghubung cabang ’b’. Hal yang sam juga ditemukan jika lampu disusun secara seri (tidak digambarkan). Katanya, semakin jauh dari baterai semakin banyak energi yang diperlukannya. Sehingga, arus listrik yang sampai pada lampu yang paling jauh menjadi kecil.

listrik yang lain.

4. Terkait dengan hubungan pendek banyak siswa yang tidak begitu peduli. Keberadaan kawat AB yang telanjang dianggap tidak punya pengaruh sama sekali. Mereka berpendapat, berpengaruh jika pada kawat AB itu terpasang lampu atau alat-alat

Inilah sejumlah miskonsepsi tentang rangkaian aeus listrik sederhana di kalangan para siswa SMA. Sudah barang tentu pembaca menemukan yang lain. Selanjutnya, bagaimana meremediasinya juga diserahkan kepada pembaca. Semoga!.**

5. Ada juga siswa yang menganggap bahwa pada baterai arusnya tetap bukan beda tegangan antara kedua kutubnya. Karena itu, terjadi arus listrik yang mengalir pada rangakain yang dihubungkan kepada ke dua kutub baterai itu.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Pontianak Post by Pontianak Post - Issuu