Pontianak Post

Page 28

SAMBAS

28

Pontianak Post

Desak Pengelolaan Keuangan Poltesa Harus Transparan

terigas

Kejurda Karate se Kalbar Pengurus Federasi Olahraga Karate-do Indonesia Kabupaten Sambas kembali menggelar kejuaraan daerah. Ketua Forki Sambas Jamiat Akadol kemarin mengatakan kegiatan ini rencananya digelar 28-30 Mei 2010. “Kejuaraan yang memperebutkan piala bergilir Bupati Sambas ini sudah enam kali diselenggarakan. Sekarang memasuki tahun ke tujuh, karena telah menjadi agenda tetap Jamiat Akadol Forki Sambas dan Forki Kalbar,” jelasnya. Kejuaraan ini, katanya, upaya mempersiapkan atlet karate Kabupaten Sambas menuju pekan olahraga provinsi. Jamiat mengungkapkan tentu saja kejuaraan ini sebagai ajang latih tanding dan mengukur kekuatan atlet-atlet karate daerah lain. “Cukup banyak kelas yang dipertandingkan baik kumite dan kata. Kami berharap kontingen Kabupaten Sambas bisa meraih juara umum,” tutur Jamiat. Ia mengatakan seluruh perguruan sedang mempersiapkan diri mengirimkan atletatlet terbaik. (riq)

tilik

Luruskan Peringkat Kelulusan Dinas Pendidikan Sambas, kemarin, meluruskan peringkat kelulusan ujian nasional yang diperoleh daerah ini. Kabid SMA Diknas Alamruzi kemarin mengatakan bahwa Edi Kurniawan, siswa SMAN 1 Sambas, lulus pada peringkat kedua se Kalbar-bukan peringkat pertama. “Ada pun siswa yang tertinggi Vera pelajar SMA di Kota Pontianak dari jurusan yang sama dengan nilai rata-rata 56,45, “ ujarnya. Ia menjelaskan terjadi miskomunikasi antara panitia peringatan Hardiknas 2010, terutama pada saat penyerahan piagam penghargaan kepada beberapa pelajar berprestasi yang berhasil meraih nilai sepuluh pada nilai UN. Diungkapkan Al Amruzi, informasi dari Diknas Kalbar sebelumnya untuk jurusan IPA rata-rata UN tertinggi 56 koma 30, sedangkan rata-rata tertinggi UN semua jurusan Vera dari Kota Pontianak yang sebelumnya diinformasikan merupakan jurusan IPS, padahal jurusan Vera yang benar adalah IPA. (riq)

Rabu 5 Mei 2010

Toriq/pontianakpost

WALK OUT: Mahasiswa melakukan aksi walk out dari ruang pertemuan, ketika tuntutan mereka tidak dipenuhi para wakil rakyat, kemarin.

Tanggapi Dingin Isu Demo

SAMBAS – Isu demonstrasi besar-besaran masyarakat Kecamatan Jawai, ditanggapi dingin oleh pemerintah daerah. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Pengairan dan ESDM Sambas Feri Madagaskar, kemarin, mengatakan di alam demokrasi siapa pun bisa menyampaikan aspirasi. “Menyangkut persoalan pembangunan perbaikan jalan di Kecamatan Jawai pemerintah daerah sudah berusaha menyediakan anggaran. Tahun 2010 ini telah dianggarkan sekitar Rp4 miliar,” katanya usai menghadiri pelantikan camat di Kantor Bupati Sambas. Ia menyebutkan dana yang dianggarkan mungkin belum bisa menuntaskan perbaikan seluruh jalan rusak. Dikatakannya, panjang jalan yang menghubungkan tujuh desa yakni 16 kilometer. “Kerusakan jalan mulai dari Pelimpaan, Sarang Burung Laut, Sarang Burung Usrat, Sarang Burung Kolam, Sungai Nilam dan Sarang Burung Danau. Sehingga perbaikan secara

keseluruhan harus dilaksanakan bertahap,” papar Feri. Mantan Kabid Bina Marga ini mengemukakan pemerintah daerah akan meningkatkan pembangunan jalan. Menurutnya, diperkirakan pembiayaan satu kilometer mencapai Rp1 miliar. “Tahun ini pemda hanya bisa meningkatkan sekitar empat kilometer. Kami berusaha mencari dana segar berbentuk pinjaman yang tentunya nanti memerlukan persetujuan legislatif,” ungkapnya. Feri mengharapkan penyampaian aspirasi nanti tertib tanpa tindakan yang melanggar hukum. “Kami sebagai abdi negara pastinya akan menampung aspirasi dan berusaha memenuhinya.” Anggota Komisi C DPRD

Sambas Rusli M Yusuf mengatakan pemda telah berusaha mengakomodir seluruh aspirasi masyarakat. Menurutnya, perlu pemahaman seluruh lapisan bahwa anggaran yang tersedia sangat sedikit. “Panjang jalan yang harus diperbaiki atau ditingkatkan masih sangat banyak. Pembiayaan yang dilakukan setiap tahun minim sekali. Apalagi alokasi dana perimbangan turun dibandingkan tahun sebelumnya,” tuturnya. Politikus PKS ini mengungkapkan kalau persoalan listrik kewenangan pemerintah pusat. Sebutnya, masalah ini sudah menasional. “Karena hampir setiap daerah terjadi krisis listrik. Kita di daerah hanya bisa menyampaikan pada pengambil kebijakan di pusat,” ujar Rusli. (riq)

SAMBAS–Sekitar 20 mahasiswa yang tergabung dalam Laskar Mahasiswa Kabupaten Sambas, berunjuk rasa di Gedung DPR,D kemarin. Mereka meminta pimpinan legislatif menandatangani kesepakatan bermaterai yang telah disiapkan terkait pengelolaan keuangan Politeknik Terpikat Sambas dilakukan secara transparan. Para mahasiswa sempat berorasi sebelum dilakukan pertemuan di ruang rapat. Ketika keinginan mereka tidak digubris Wakil Ketua DPRD Sambas Darso, para mahasiswa pulang meninggalkan rumah rakyat tersebut. Koordinator lapangan Eko Sanjaya mengatakan masyarakat wajib mengetahui berapa besar anggaran yang digelontorkan untuk Poltesa. Ia menegaskan publik harus tahu kondisi perkuliahan atau bangunan kampus. “Rekan-rekan kami di Poltesa merasa dibodohi, karena pada brosur ruang perkuliahan full AC. Tetapi apa yang mereka rasakan sama sekali bertolak belakang,” tuturnya. Ia menyebutkan persoalan lain bangunan banyak retak, dekdek terlepas. Bahkan, katanya, lebih menyedihkan ketika listrik padam mahasiswa tidak dapat kuliah. “Makanya kami menuntut para wakil rakyat menandatangi kesepakatan supaya legislatif bersikap tegas. Kami minta dewan bila menemukan penyimpangan hibah meneruskannya ke penegak hukum,” tegas Eko. Mahasiswa asal Kecamatan Semparuk ini mengatakan tuntutan lain yakni supaya legislatif mengevaluasi manajemen, peraturan daerah No. 8 tahun 2008,

dan memperjelas status Poltesa. “Paling terpenting yakni mempublikasikan seluruh persoalan di perguruan tinggi tersebut.” Wakil Ketua DPRD Sambas Darso mengatakan legislatif sudah menjalankan tugas sesuai dengan tuntutan mahasiswa. Bahkan, katanya, rekomendasi di LKPj Bupati Sambas tahun 2009 ada audit khusus mengenai anggaran Poltesa. “Saya tidak mau tandatangani kesepakatan, karena ada permintaan mundur ketika tidak bisa memenuhi tuntutan selama satu bulan. Sementara kami di DPRD sudah bekerja maksimal mempertanyakan persoalan yang terjadi di Poltesa,” tuturnya. Ketua Yayasan Poltesa Feri Madagaskar mengemukakan sebagai perguruan tinggi yang baru berdiri tiga tahun berjalan tentu tidak bisa langsung bisa sempurna. Menurutnya, perlu pembenahan secara bertahap dari kepengurusan lalu. “Saya berusaha bekerja maksimal membenahi sistem dan manajemen Poltesa. Sehingga perguruan tinggi ini meluluskan lulusan siap pakai di dunia kerja,” harapnya. Dewan PengawasYayasan Poltesa Jamiat Akadol mengatakan keberadaan politeknik di Sambas seharusnya mendapat dukungan semua pihak. Ia mengemukakan tujuannya mendekatkan diri pendidikan lebih dekat dengan masyarakat. “Kebijakan yang diambil sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Gedung Poltesa merupakan aset daerah yang belum diserahkan ke yayasan,” paparnya. (riq)

Bupati Ingatkan Camat Tangaran Ingin Pasang Iklan? BIRO SAMBAS Hub : Rabbul

0813-4554-1441

SAMBAS – Bupati Sambas Burhanuddin A Rasyid mengingatkan Camat Tangaran yang baru dilantik peka terhadap permasalahan di wilayah. “Pemimpin harus tahu apa yang diinginkan rakyat,” tegasnya kemarin. Ia mengatakan keinginan atau kebutuhan dasar rakyat harus dapat dipenuhi seperti pangan, sandang, dan berkeluarga. Menurutnya, kebutuhan rakyat memperoleh rasa aman dan bebas dari ancaman kejahatan, wabah penyakit, bencana, terorisme dan konflik bersenjata harus diperhatikan.

“Cukup banyak tuntutan masyarakat terhadap kepada pemimpin. Keinginan memeluk agama dan menjalankan ibadah secara damai, memiliki pekerjaan sehingga mendapatkan penghasilan dan memiliki tempat tinggal yang layak,” paparnya. Burhanuddin mengungkapkan keinginan rakyat mendapatkan pendidikan dan kesehatan layak, mendapatkan keadilan di hadapan hukum dan tidak ada diskriminasi SARA. Dikatakannya, kebebasan beroganisasi dan menyampaikan pendapat atau aspirasi.

“Camat harus bisa memberikan pelayanan yang baik termasuk yang memiliki kondisi khusus seperti penyandang cacat dan lansia. Inilah hakekat dari kesejahteraan rakyat,” ungkap mantan Kadis Pertanian Sambas ini. Bupati Sambas kemarin melantik Rusniardi sebagai Camat Tangaran yang sempat kosong beberapa bulan. Orang nomor satu di Pemkab Sambas ini mengingatkan bahwa mayoritas masyarakat Tangaran nelayan dan petani. “Saya minta camat bisa memberikan

kemajuan dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Jangan jadi pejabat sibuk memperkaya diri dan keluarga, dan berpolitik sendiri sehingga lalai menjalankan tugas pemerintahan,” tegas Burhanuddin. Mantan penyuluh pertanian ini meminta Rusniardi menjadi teladan dan memberikan kemudahan pelayanan bagi rakyat. “Saya berharap camat melibatkan masyarakat dalam merencanakan pembangunan. Terutama ketersediaan data yang valid mengenai kondisi wilayah,” harapnya. (riq)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.