Pontianak Post

Page 27

Pontianak Post •

aneka KALBAR

Sabtu 4 Mei 2013

27

Jangan Ajari Terima Suap SINTANG – Kepolisian Daerah Kalbar tidak segansegan memecat anggotanya yang menjadi backing atau terlibat dalam kasus illegal atau menerima suap dalam menangani perkara hukum. Demikian ditegaskan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kalbar, AKBP Mukson Munandar, Jumat (3/5) saat dihubungi. Dia menegaskan Kapolda Kalbar, Brigjen (Pol) Tugas Dwi Apriyanto tidak mentolerir anggota Polri di jajaran Polda Kalbar yang terbukti melanggar hukum dan

kode etik Kepolisian. Mukson mengungkapkan pada Maret kemarin, Kapolda Kalbar telah memecat 10 anggotanya yang terlibat sejumlah pelanggaran. Tak lama lagi, enam anggota lainnya juga akan dipecat. “Ini sebagai komitmen Polda Kalbar untuk mendisiplinkan anggotanya,” tegas Mukson. Dia mengatakan setiap anggota Polri di jajaran Polda Kalbar yang terbukti terlibat kasus akan langsung ditindak tegas baik melalui hukum disiplin, kode etik

dan hukum pidana. Mukson mengungkapkan jika Polda Kalbar mendapat laporan ada anggotanya yang melanggar hukum, maka Polda Kalbar akan segera menurunkan tim untuk menyelidikan laporan tersebut. “Silahkan saja masyarakat menyampaikan laporan ke Kapolda jika ada polisi yang nakal. Sampaikan bukti-bukti secara lengkap, jangan hanya katanya,” himbaunya. Mukson juga berpesan kepada masyarakat untuk tidak mendidik polisi dengan

memberikan suap. “Pesan saya kepada masyarakat jangan jerumuskan polisi untuk menerima suap,” pesannya. Dia menegaskan jika masyarakat tidak memberikan suap maka tidak akan ada anggota polisi yang akan menerima suap. Jangan sampai masyarakat memberikan suap terlebih dahulu kepada polisi baru melaporkan oknum polisi tersebut. “Kan kasihan oknum polisi tersebut. Apalagi sekarang hukum penerima suap dengan pemberi suap sama,” ungkapnya. (tra)

Pusda Ramai Dikunjungi Pelajar PUTUSSIBAU – Perpustakaan Darah (Pusda) merupakan salah satu telaga ilmu yang turut mendorong pengembangan wawasan masyarakat, baik itu masyarakat umum atau pun para pelajar. Di Kabupaten Kapuas Hulu, pusda menjadi sumber kerinduan tersendiri bagi masyarakatnya, secara khusus bagi para pelajar sekolah dasar. “Kalau masyarakat umum kadang datang ke Pusda ini untuk mencari buku-buku aturan atau pengembangan diri. Tapi yang paling banyak

itu anak SD, setiap jam istirahat pasti ada,” kata Kasubag Kearsipan dan Perpustakaan Setda Kapuas Hulu, Hayatunnufus saat ditemui di kantornya belum lama ini. Nufus mengatakan animo pelajar sekolah dasar sangat tinggi untuk membaca. Tak hayal ruang baca yang dimiliki saat ini oleh Pusda Kabupaten Kapuas Hulu tidak cukup untuk para pembaca muda tersebut. “Memang agak sempit disini, tapi masih bisa dimanfaatkan mereka. Kadang kalau sudah ramai dan tidak cukup

untuk membaca di pusda ini, mereka pinjam buku-buku itu untuk dibawa pulang,” jelasnya. Nu f u s m e ng ha rap ka n kedepannya Pusda Kapuas Hulu bisa memiliki bangunan khusus sendiri, dengan ruang baca yang memadai. Dengan demikian dapat menampung para pembaca dalam jumlah yang besar. “Kami hanya berharap bisa ada rungangan yang besar dari ini untuk mereka membaca. Kalau ruangannya nyaman, bacanya nyaman, ilmu juga

akan diserap dengan mudah,” harapnya. Perpustakaan secara umum merupakan tempat sumber ilmu yang patut diperhatikan. Dengan ketersajiannya, pusda akan menumbuhkan wawasan yang lebih terbukan bagi masyarakatnya, baik itu kalangan umum atau pun khusus seperti pelajar dan mahasiswa. Sehingga kelak masyarakat dan generasi muda akan lebih terbangun wawasan dan intlektualistas pemikirannya pada masingmasing individu. (w@Nk)

Harus Lebih Baik Sambungan dari halaman 17

“Gedung ini adalah penghargaan dari Bupati buat kalangan pendidik alias guru. Kendatipun mereka tidak menggunakan secara nyata. Tapi gedung ini menjadi momentum kebangkitan dunia pendidikan di Kabupaten Mempawah,” tegas Zulkifli Salim Kadis Dikpora. Sementara mantan kakandep Dikbud Drs Idrus Adam memberikan penilaian terkait peresmian gedung baru yang cukup megah dibandingkan bangunan SKPD lainnya di Kabupaten terkecuali kantor Bupati. “Bangunan itu adalah sebuah penghargaan Pemkab en Mempawah bagi kalangan pendidik di daerah ini,”

nilainya. Kendatipun gedung itu bukan tempat bekerja guru. Namun, gambaran riilnya adalah sebuah penghargaan atas kemajuan, kerja keras, semangat mengabdi kepada bangsa dan negara khusus bidang pendidikan (pengajaran-red). “Kabupaten Mempawah itu merupakan salah satu Kabupaten tertua di Kalbar. Dengan semakin baik sistim pendidikan, mutu pembelajaran, keinginan kalangan pendidik untuk terus berpacu dan berlomba-lomba meningkatkan mutu pendidikan. Tentulah akan memberikan dampak secara langsung bagi daerah. “Harapannya, akan menjadi cerminan bagi kabupaten

lain. Tak mustahil Mempawah bisa jadi tujuan dan persinggahan. Itu semua karena semakin membaiknya mutu pendidikan didaerah ini,” katanya. Idrus Adam melihat dari dulu hingga kini, kinerja para pendidik tidak mengalami penurunan. Kendatipun pucuk pimpinan sebagai kadis bisa berubah-ubah. Namum penilaan positif bagi kalangan guru masih mampu terus dipertahankan. “Dukungan masyarakat terhadap guru masih tetap tinggi. Masyarakat masih menjaga citra guru sebagai pengajar, guru sebagai pendidik bahkan guru sebagai orang yang patut ditata dan ditiru masih begitu lekat dikalangan masyarakat,” sebutnya.

Dia membuktikan, sejak dia menjabat sebagai Kakandep Dikbud, hingga era Kepala Dinas saat ini, sepertinya citra guru masih terjaga dengan baik. Belum pernah mencuat kepermukaan (kendati tidak ditampik-red) kemungkinan ada. Namun masyarakat maih menjaga hal-hal yang dapat merusak citra dan reputasi seorang guru. Pemerintah tentu berharap, peningkatan itu terus terjadi yang dilakukan oleh masingmasing guru. Sedangkan Drs Saini Hamdan mantan kakandep Dikbud singkat berharap, apa yang sudah baik hendaknya dipertahankan. Bila perlu tingkatkan. Karena dunia pendidikan itu semakin tahu selalu mengalami perkembangan. (ham)

Implementasi dari program umum pengelolaan perikanan yang berkelanjutan, dengan menerapkan program secara menyeluruh namun ada yang diunggulkan atau dipertajam, misalnya pada bidang pengelolaan perairan menetapkan program unggulan berupa pengembangan Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Danau Lindung dengan memilih KKP Danau Lindung Empangau sebagai pusat percontohan pengembangan Danau Lindung yang ada di Kapuas Hulu. Dibidang tangkap kata Agus, Pemkab mengoptimalkan pelaksanaan tugas dari Pokmaswas agar tetap menjaga sumber daya ikan agar terhindar dari ancaman

masyarakat yang tidak bertanggungjawab. “Dibidang budiyaya perikanan dikembangkan Balai Benih Ikan (BBI) dan kawasan budidaya, sedangkan bidang pengelolaan dan pemasaran hasil perikanan akan dikembangkan sentra pengolahan hasil perikanan yang dipusatkan di Desa Piasak Kecamatan Selimbau,” paparnya. Data yang diperoleh, dari luas wilayah Kapuas Hulu yang setara dengan 20,33 persen luas wilayah Kalimantan Barat, terdapat 115 buah danau dengan luas sekitar 120,000 Ha, yang merupakan kawasan Taman Nasional Danau Sentarum. Serta terdapt 195 buah sungai dan memiliki 21 KKP Danau Lindung. (w@Nk)

Perairan Terluas Sambungan dari halaman 17

tengadak dan khusus di perhuluan sungai Kapuas serta anak sungai lainnya dapat dijumpai ikan semah. “Ini bukti memang perairan umum kita kaya akan potensi yang terkandung didalamnya,” tambahnya. Lebih Lanjut Agus mengatakan, dukungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu terhadap kelestarian Sumber Daya Alam (SDM) di daerah sangat kuat. Hal itu dibuktikan dengan dikukuhkannya Kapuas Hulu sebagai Kabupaten Konservasi. Sesuai SK Bupati Nomor 114 tahun 2004 serta dikukuhkanya Kapuas Hulu sebagai lahan basah internasional (RAMSAR) yang sesuai dengan Keputusan

Presiden RI Nomor 48 tahun 2004. “Guna mendukung dan komitmen terhadap kawasan konservasi, Pemkab menginstruksikan pada seluruh elemen masyarakat agar dalam menjalankan setiap aktifitasnya senantiasa berpedoman pada prinsip pemanfaatan sumber day aalam secara rasional, optimal dan pelestarian lingkungan,” katanya. Dijelaskan Agus, untuk kebijakan pembangunan perairan terutama di sektor perikanan, Pemkab melalui Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu, mengarahkan pada pembangunan perikanan yang berkelanjutan dengan tetap memperhatikan manfaat secara optimal.

Tabungan Tanam 20 Juta Pohon Sambungan dari halaman 17

atau tanaman yang diberikan bisa menghasilkan untuk petani di lahan itu.Selain program menabung pohon, kedatangan Kasadjugaakanmeresmikanbeberapa program TNI-AD. Antara lain peresmian Pos Kesehatan

Desa (Poskesdes) Desa Lubuk Sabuk, Kecamatan Sekayam yang dibangun TNI-AD. “NantijugaadaBaksosberupa pengobatan massal, sunnatan massal, operasi bibir sumbing, hernia dan katarak,” katamya. Untuk kuota pengobatan massal sendiri, lanjut Dandim,

disiapkan cukup banyak bagi masyarakat Kalbar. Adapun kuota itu antara lain katarak 150 orang, hernia 30 orang, bibir sumbing 15 orang dan pengobatan 450 orang. “Yang dari Kodim Sanggau ini baru delapan orang. Jadi, masyarakat yang mau mendaf-

tar langsung saja minta dengan menghubungiKoramilmaupun Babinsadiwilayahmasing-masing,”jelasnya.Agendalain,Kasad juga akan menyerahkan secara simbolis bibit tanaman. “Kodim juga nantinya akan mendapatkan bantuan satu unit ambulans,” tandasnya. (fik)

Dia mengatakan pihak penyelenggara dalam hal ini, Koordinator PKL Sintang, Zulkifli juga telah menyampaikan permohonan maaf melalui pesan singkat. “Kami sampaikan apresiasi kepada penyelenggara yang sudah mau membongkar stand Pasar Malam tersebut,” ujarnya. Hal yang sama juga disampaikan Plt Kepala Dinas PU Kabupaten Sintang, Askiman. Dia mengimbau semua pihak harus berpikir bijak. Penyelenggara janganlah melanggar dengan apa yang telah diputuskan oleh Pemkab. Karena ditingkat kabupaten, keputusan tertinggi berada di tangan bupati dan sekda. Keputusan Pemkab Sintang pun berdasarkan pertimbancmyk

gan yang rasional. “Sudah sewajarnya semua pihak mematuhi ketentuan, aturan dan kebijakan yang telah dibuat tersebut,” ujarnya. Askiman mengingatkan semua pihak untuk tidak mempolemikkan persoalan Pasar Malam menjadi persoalan yang besar dan panjang. Karena persoalan tersebut merupakan persoalan kecil dan solusinya tidak terlalu sulit. “Saya pikir jika semua pihak berpikir bijak maka persoalan tidak akan menjadi besar dan panjang,” ucapnya. Dia menyarankan jika memang PKL masih berniat menyelenggarakan kegiatan Pasar Malam sebaiknya dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Kodim atau Halaman Korem. Karena tempat tersebut cukup refresentatif. “Intinya

semua pihak harus menyadari bahwa larangan yang ada merupakan kebijakan yang telah dibuat Pemkab Sintang. Tidak ada pihak manapun bisa memaksakan kehendaknya kecuali aturan itu sendiri. Karena hanya aturanlah yang boleh memaksakan kehendak. Peraturan itu wajib hukumnya dan semua harus berpikir rasional,” tegasnya. Askiman mengatakan kalau semua pihak memaksakan kehendak, maka persoalan yang kecil bisa menjadi besar. “Ini berarti kita tidak bijak dan intelektual kita tidak jalan,” ujarnya.Apalagi lanjut Askiman, material untuk pembangunan Tribun Stadion Baning akan datang minggu depan. “Material sudah akan masuk minggu depan dengan menggunakan tronton.

Kami memang akan mengejar penyelesaian pembangunan Tribun Stadion Baning hingga Agustus nanti,” jelas Askiman. Sementara itu, Komandan Detasemen POM XII/1 Sintang, Letkol CPM Asbowo menegaskan kegiatan Pasar Malam bukan urusan Denpom lagi. Karena Denpom sudah memutuskan kerja sama dengan Koordinator PKL. “Kami juga sudah menyurati Pemkab Sintang bahwa Denpom tidak ada urusan lagi dengan rencana kegiatan Pasar Malam tersebut. Silahkan saja Pemkab membongkar stand Pasar Malam yang telah dibangun jika penyelenggara tidak juga membongkarnya. “Di bulldozer saja kalau masih juga belum dibongkar,” tegasnya. (tra)

AGUS ALFIAN

Jalan Poros Desa Memprihatinkan SEKAYAM - Tokoh pemuda dan Ketua Presidium Pemekaran Sekayam Raya Christoforus Lomon mengatakan, hampir seluruh ruas jalan yang ada di Sekayam ini belum sempurna. Padahal jalan merupakan kebutuhan yang sangat vital sekali karena dengan adanya akses jalan yang baik bisa mempercepat pembangunan dan perekonomian juga bisa meningkat. “Kondisi jalan yang rusak sangat mudah dijumpai pada jalan yang menuju ke Sekayam baik dari Simpang Tanjung, hingga sampai lintas perbatasan, belum lagi kondisi jalan yang ada di pedesaan se-

muanya dalam kondisi memprihatinkan,” ungkap Chris di Sekayam kemarin. Menurut dia, dengan kondisi jalan yang seperti ini jelas sekali dampaknya bagi pembangunan daerah Sekayam ini. Bagaimana tidak, perekonomian masyarakat sangat tergantung pada transfortasi yang lancar. Jika jalan dalam kondisi rusak seperti sekarang ini maka perekonomian masyarakat juga terganggu dan menjadi stagnan,” ucapnya dengan nada serius. Di tempat terpisah Kades Desa Lubuk Sabuk, Jamin mengungkapkan, jalan poros yang menghubungkan kota

kecamatan dan desa kebanyakan mengalami kerusakan. Salah satunya di Dusun Segumun. “Jalan dusun itu sudah seperti kubangan lumpur di musim penghujan, mengakibatkan warga sukar untuk melewatinya. Tidak jarang ada kendaraan warga yang amblas,” keluh jamin. Disampaikannya, memang ada upaya dari warga setempat secara swadaya untuk melakukan perbaikan. Hanya saja bisa bertahan untuk sementara, sekarang kondisi jalan itu sudah sangat parah dan membutuhkan penanganan dengan segera. (ags)

+

Napi Wajib Ikuti Asimilasi SANGGAU - Tidak sedikit para narapidana (napi) penghuni Rutan Klas IIB Sanggau yang ikut dalam program asimilasi, sebagai wujud pembinaan terhadap napi yang telah menjalani minimal setengah masa hukumannya untuk bekerja, berbaur dan berinteraksi dengan masyarakat luar. Namun begitu, sampai dimanakah kebebasan yang diberikan kepada para napi dalam menjalankan program asimilasinya? Demikian pertanyaan dari salah seorang warga Sanggau dalam sebuah diskusi Rutan

Klas IIB Sanggau bersama PWKS, KNPI dan Masyarakat Sanggau di Radio Daranante, Kamis (02/05) malam yang disiarkan secara langsung (live). “Jaraknya, kita menyesuaikan dengan kondisi kemampuan petugas mengawasi. Untuk kondisi Sanggau, tenaga yang dibutuhkan oleh pihak ketiga paling jauh Lape, jaraknya sekitar 15 menit perjalanan dari Rutan.” kata Mulyoko Mulyoko mengatakan, Rutan Klas IIB Sanggau dapat mempekerjakan napinya di dalam kabupaten yang masih dalam jangkauan pengawasan. Kar-

ena program asimilasi banyak macam kegiatannya, maka akan sesuaikan dengan karakteristik kebutuhan kabupaten tersebut. “Apa yang kira-kira bisa diberikan untuk bentuk pembinaan. Seperti kami ada keterampilan untuk napi membuat kolam ikan, beternak itik, dan berkebun di lingkungan Rutan. Untuk asimilasi yang lain, kita sudah kerjasama dengan Pemkab Sanggai khususnya untuk soal kebersihan seperti di GPU, DPRD, Lapangan Tenis Akcaya maupun di Lapangan Tenis Tanjung Sekayam dan lain sebagainya. (fik)

Utamakan Lokal Sambungan dari halaman 17

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu, Mohd. Zaini. Disamping itu secara ekonomis ikan Baung cukup tinggi. Apabila berhasil dikembangkan oleh para nelayan yang ada di Kapuas Hulu tentu akan mampu memenuhi minat konsumsi masyarakat yang tinggi untuk ikan ini dan berujung pada peningkatan ekonomi para nelayan itu sendiri. “Oleh karena itu tahun ini prioritas bantuan kita adalah

benih-benih ikan lokal. Para nelayan yang menggunakan sistem budidaya keramba atau di danau sebagian akan dibantu untuk bibit ikan Baung. Sedangkan yang budidaya di kolam tetap kita arahkan pada ikan Nila (Orheochromis niloticus), Gurame (Osphronemus gouramy) dan Jelawat (Leptobarbus hoeveni),” kata Zaini. Zaini menambahakan fokus lain terkait pengembangan ikan lokal di Kapuas Hulu adalah ikan Semah. Karena itu telah direncanakan pembuatan kolam percontohan untuk

menemukan langkah tepat agar pengembang biakan ikan Semah dapat maksimal. “Akan kami koordinasikan pembuatan kolam percontohan ini ke Balai Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) Kapuas Hulu. Selain itu, UPR (Unit Pengembangbiakan Rakyat) yang ada di Desa Seriwangi kelihatannya agak bermasalah sewaktu kemarau, sehingga UPR ini kami rencanakan dialih ke Riam Mengelai yang jaraknya agak dekat dari ibu kota Kecamatan Boyan Tanjung,” ujarnya. (w@Nk)

Petani Plasma Datangi Dewan Sambungan dari halaman 17

mengenai rincian beban kredit yang harus dibayarkan petani. “Diharapkan agar manajemen PT KGP dan KUD Semegah dalam menangani kasus-kasus agar senantiasa mengutamakan musyawarah mufakat berdasarkan hukum

adat yang berlaku setempat,” tulis isi rilis tersebut. Rilis ini ditandatangani oleh Wakil Ketua DPRD Sanggau, Yohanes Anselmus berdasarkan kesimpulan hasil rapat dengar pendapat Komisi B DPRD Sanggau dengan petani plasma PT KGP Kecamatan Tayan Hulu, dan Kecama-

tan Kembayan hari Senin, tanggal 29 April lalu di ruang utama DPRD Sanggau. Sejauh ini, hingga berita ini turun cetak, wartawan belum mendapatkan konfirmasi dari pihak-pihak berkompeten terkait tudingan-tudingan serta tuntutan para petani tersebut. (fik)

Unggulkan Air Terjun di Gurun Gansil Sambungan dari halaman 17

Tak Berizin, PHR Dibongkar Sambungan dari halaman 17

POROS: Jalan poros desa banyak rusak di wilayah Kecamatan Sekayam.

mengembangkan ekowisata. “Keberadaan air terjun di Hulu Gurung itu juga termasuk ekowisata yang sangat ramah lingkungan. Disamping itu hutan di sekitar air terjun masih alami dan murni,” kata Effendi. Jika akses menuju objek wisata air terjun sudah lancar, selanjutnya untuk promosi keluar akan mudah. “Pengembangan objek

wisata ini akan berdampak panjang untuk tambahan penghasilan perekonomian masyarakat dan terlebih untuk peningkatan PAD kabupaten Kapuas Hulu sendiri,” ujar Effendi. Menurut Effendi, tidak ada kata terlambat untuk mengembangkan pembangunan objek wisata yang produktif jika pemerintah kabupaten konsisten mau melakukannya. “Kita siap mendukung

pengembangan objek wisata ini, jangan bilang dana terbatas. Dana sekecil apapun jika dikelola dengan tepat guna dan tepat sasaran akan sangat besar manfaatnya bagi kemaslahatan hidup orang banyak,” pungkas Effendi. Menurut Effendi, kabupaten Kapuas Hulu bisa menjadi Bali nya Kalimantan Barat jika ada salah satu dari sekian banyak objek wisata yang ada di kemas dan ditata dengan sungguh-sungguh. (*)

Ridho, Bocah 5 Tahun Tenggelam Sambungan dari halaman 28

ini dengan nada yang bergetar. Pada saat koran ini datang kelokasi kejadian pukul 20.00 WIB, sejumlah warga masih berupayamelakukanpencarian dengan alat seadanya. Sebagian masyarakat mencari dengan

cara menyelam manual dan sebagian lainnya menggupayakan pencarian dengan menggunakan pukat (alat penangkap ikan). Tak hanya itu, upaya pencarian pun turut diwarnai dengan ritual khusus. Upaya pencarian tersebut sontak menyedot perha-

tian warga yang penasaran. Jembatan penyeberangan dan daerah pesisiran Sungai Kapuas pun dipadati para warga yang ingin melihat upaya pencarian korban tenggelam. Hingga saat berita ini diturunkan upaya pencarian masih terus dilakukan. (w@Nk)

Dukung Pembangunan Sambungan dari halaman 28

Media juga dikatakan Juardi harus mampu membaca pangsa pasarnya. Sehingga keinginan pangsa pasar dapat dikembangkan dan dituangkan ke dalam tulisan.

Hal itu sangat jelas membantu masyarakat dalam memilih keinginannya apa yang ingin dibacanya. Jika salah satu media masih mempertahankan tanpa melihat pangsa pasar, maka tidak tutup kemungkinan, para pem-

baca maupun penikmatnya akan meninggalkan satu persatu. Karena pembaca maupun penikmat media tersebut akan memilih media cerdas dan mampu memberikan edukasi kepada masyarakat. (w@Nk)

+


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.