Mp2801

Page 7

SAMBUNGAN Pelayanan Publik Masih Buruk JAKARTA - Gerakan reformasi birokrasi yang sudah berjalan bertahun-tahun belum menunjukkan tajinya. Kualitas sektor pelayanan publik diantaranya, dinilai masih merah. Kalaupun ada sejumlah pelayanan publik yang bagus, hanya ada di daerah-daerah tertentu saja. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Azwar Abubakar mengakui kondisi itu. “Di beberapa daerah ada pelayanan publik yang bagus dan prima. Tetapi belum merata se Indonesia,” katanya saat ditemui di kantornya kemarin. Dia mengatakan kualitas pelayanan publik yang belum membaik secara nasional itu terjadi di semua sektor. Mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, dan administrasi pencatatan sipil. Padahal menurut Azwar, pelayanan publik di sektorsektor itu adalah kebutuhan dasar masyarakat. Pada bidang pendidikan misalnya, dia mengatakan pelayanan

publiknya belum bagus. Indikasinya masih ditemukan banyak infrastruktur bagunan sekolah yang tidak layak. Selain itu juga masih banyak ditemukan sekolah-sekolah yang kekurangan guru. Dia menjelaskan pemda harus gerak cepat mengatasi kelangkaan guru di sejumlah daerah. Jika tidak bisa melakukan pemindahan secara permanen, bisa menjalankan skema rotasi atau digilir setahun sekali. Misalnya secara begilir guru dari kabupaten A dikerahkan ke kabupaten B yang sedang kekurangan guru dan posisinya bertetanggaan. Selanjutnya untuk sektor kesehatan, Azwar mengkritisi keberadaan puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan dasar masyarakat. Dia mengatakan masih banyak puskesmas yang kekurangan personel dokter dan perawat. Selain itu juga kelengkapan alat kesehatan (alkes) di puskesmas-puskesmas se Indonesia belum seragam. Instansi terkait, khususnya

pemerintah kabupaten dan kota diminta untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang kesehatan di puskesmas. “Apalagi sekarang sudah berjalan program BPJS,” ujarnya. Dimana program asuransi massal itu membutuhkan peran penting puskesmas. Kemudian Azwar menyorot urusan pencatatan sipil dasar. Dia mengatakan salah satu yang dibutuhkan masyarakat adalah penerbitan akte kelahiran dan kartu keluarga (KK). “Saya mengapresiasi upaya pemkab Banyuwangi (Jawa Timur, red),” ungkapnya. Azwar mengapresiasi gerakan Lahir Procot Pulang Bawa Akte yang dicangkan kabupaten pimpinan Azwar Anas itu. Dia berharap semakin banyak kabupaten maupun kota yang menerapkan inovasi pelayanan publik. Kemen PANRB akan mengkompetisikan inovasi-inovasi dari instansi pemerintah pusat maupun daerah dalam waktu dekat. (wan/jpnn)

Kajur Plus Tiga Mahasiswa ITN Mangkir Sambungan dari Hal 1 ‘’Saya hanya menyampaikan surat saja. Hari ini mereka (keempat tersangka, Red.) tidak bisa hadir dan meminta penundaan. Alasannya apa, serta minta ditunda kapan saya tidak tahu. Karena bukan kapasitas saya untuk menjawab,’’ tutur Ficky Retno Syahputro, usai menyerahkan surat ke penyidik di Unit II Reskrim. Kasatreskrim Polres Malang, AKP Muhammad Aldy Sulaeman, dikonfirmasi terpisah membenarkan ketidakhadiran keempat tersangka. ‘’Alasannya, sedang menyiapkan bahan-bahan dan keterangan yang akan disampaikan kepada penyidik

saat akan diperiksa,’’ ujar Aldy. Namun lanjut mantan tenaga pendidik (Gadik) SPN Brimob Polda Jatim ini, dalam surat yang diberikan itu, keempatnya menyanggupi untuk siap diperiksa pada Rabu (29/1) dan Kamis (30/1). ‘’Untuk PB dan IS akan hadir diperiksa pada hari Rabu. Sedangkan ND dan HN pada hari Kamis,’’ katanya. Jika pada Rabu dan Kamis mereka tidak datang, Polres Malang akan melayangkan surat pemanggilan kedua. Jika panggilan kedua tetap tidak datang, mereka akan dipanggil paksa. ‘’Soal apakah nanti mereka di-

tahan atau tidak, itu tergantung dari perkembangan penyidikan. Sebab penahanan itu dilakukan, jika dikhawatirkan tersangka melarikan diri, menghilangkan barang bukti atau mengulangi perbuatannya,’’ jelas Kapolres Malang, AKBP Adi Deriyan Jayamarta. Apakah ada penambahan tersangka lain? Dikatakan Adi, saat ini masih akan melihat hasil keterangan para tersangka. ‘’Apakah tersangka memberikan keterangan adanya pihak-pihak yang ikut terlibat. Karena semua sumbernya dari para tersangka ini,’’ tegas mantan penyidik KPK ini. (agp/avi)

Tolak Bagi-bagi Duit, Karen Dipuji Dahlan Sambungan dari Hal 1 ‘’Enggak ada yang mengadu, mungkin mereka juga tidak perlu mengadu lah, itu memang tugasnnya dia, untuk tidak melayani. Ya akibatnya memang sering-sering dipanggil DPR. Yah harus dijalani,’’ tandas Dahlan. Terpisah, Karen mengaku tidak pernah memberikan sejumlah uang untuk tunjangan hari raya (THR) Komisi VII DPR. Hal ini diungkapkannya usai menjalani pemeriksaan sekitar hampir 12 jam di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). ‘’Saya ingin tegaskan ke seluruh

wartawan yang hadir bahwa tidak sepeserpun uang saya berikan THR kepada Komisi VII,’’ kata Karen di KPK, Jakarta, Senin (27/1). Karen mengatakan, pemberian uang tidak akan pernah terjadi selama dirinya masih menjadi Dirut PT Pertamina. ‘’BUMN tidak akan dijadikan sapi perah selama saya menjadi Dirut Pertamina,’’ ujarnya. Karen diperiksa sebagai saksi kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan tersangka mantan Sekre-

taris Jenderal Kementerian ESDM, Waryono Karno. Ia mengaku sudah menjelaskan semua yang diketahuinya kepada penyidik. ‘’Tanggal 27 Januari ini, saya memberikan keterangan sebagai saksi Pak Waryono Karno. Saya sudah jelaskan semua kepada penyidik,’’ ucap Karen. Seperti diberitakan, mantan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini sempat meminta Karen untuk memberikan bantuan sejumlah uang pada Komisi VII DPR. Uang itu sebagai THR untuk Komisi VII DPR selaku mitra Pertamina. (gil/flo/jpnn)

Hilang Sembilan Hari, Ditemukan Tewas Sambungan dari Hal 1 Tapi baru pukul 14.40 WIB, jenazah korban dievakuasi menggunakan mobil Ambulance PMI dan BNPB Pasuruan ke RS Paru, Kota Batu. Namun, karena minimnya peralatan otopsi di RS tersebut, kedua jenazah itu dibawa ke RSSA Kota Malang. Saat di RS Paru, kedua keluarga korban, keberatan jika dilakukan otopsi. ‘’Biar jenazahnya langsung dibawa ke rumah,’’ ungkap salah satu kerabat korban yang tak mau disebutkan namanya ini. Alif ditemukan dalam posisi duduk. Tangannya bersedekap, untuk mengusir dingin. Sedangkan Dian, ditemukan dalam keadaan tangan terlentang yang berjarak sekitar 15 meter dari posisi Alif. ‘’Dian berada di atas dan Alif

berada di bawah. Tubuh keduanya terpisah sekitar 15 meter,’’ kata Miseman, warga Lemah Putih Desa Sumberbrantas yang ikut membantu evakuasi korban. Kepala UPT Tahura R Soerjo wilayah Malang-Pasuruan, Gatot Sundoro mengatakan, Dian dan Alif sudah sembilan hari hilang di Gunung Welirang. ‘’Tim menemukan mereka sudah tidak bernyawa lagi, sehingga langsung dilakukan evakuasi. Sebenarnya, tim pernah melintas di area tersebut, tapi tidak tahu kenapa, kok tidak melihat. Baru tadi (kemarin, Red.) terlihatnya,’’ terang Gatot saat dikonfirmasi terpisah. Menurutnya, belum diketahui penyebab keduanya meninggal. Apa karena kedinginan, ataupun terpele-

set dan terjatuh. Akan tetapi, kondisi keduanya masih berpakaian utuh saat tim menemukan. Diakuinya, lamanya proses pencarian ini, disebabkan cuaca yang selalu hujan dan berkabut. Ditambah medan di Gunung Kembar kurang bersahabat. ‘’Kami baru berhasil menemukan mereka hari ini (kemarin, Red.). Sebab sebelumnya, cuaca di sini sangat buruk,’’ akunya sembari menyatakan jika proses pencarian resmi dimulai sejak Rabu (21/1) kemarin. Sebagaimana diketahui, dua mahasiswa anggota Mahapala STIESIA Surabaya, Alif Hazen Rahmansyah dan Dian Meitami dinyatakan hilang sejak Minggu (19/1) lalu. Mereka bermaksud mendaki Gunung Welirang lewat Cangar. (mik)

Orang Tua di Singapura, Pindah Mobil Tiga Kali Sambungan dari Hal 1 Bukan pekerjaan mudah, untuk membawa dua jenazah tersebut. Selain cuaca yang kurang bersahabat, lokasi ditemukannya Alif dan Dian, sulit dicapai. Sebelum dibawa ke RS Paru, jenazah laki-laki dan perempuan itu, harus beberapa kali berganti mobil. Dari lokasi ditemukannya dua mayat tersebut, Tim SAR Gabungan membawa dengan tandu, hingga jalan setapak, baru bisa dibawa mobil Jeep hingga Pos Tahura R Soerjo di Desa Sumberbrantas. Di posko itu, sudah menunggu ambulans milik SAR Mahameru, yang akan membawa dua jenazah itu ke Kota Batu. Tapi sampai di Desa Sidomulyo, jenazah kembali dipindahkan. Kali ini, dua kantong mayat yang berisi Dian dan Alif, dipindahkan ke ambulans PMI dan ambulans BNPB. Keluarga Dian dan Alif, memilih menunggu di RS Paru. Hanya saja, tidak ada orang tua kedua korban tersebut. Sekalipun demikian, ketika jenazah itu tiba, sontak tangis pecah dari kerabat korban. Bahkan salah satu kerabat, sampai harus dibopong karena tidak kuasa melihat saudaranya yang tidak bernyawa lagi.

Subadi, Kakek Dian, adalah satu dari kerabat yang menjemput di RS Paru. Sementara Budi, sang ayah, memilih tetap tinggal di Surabaya, untuk menenangkan istrinya, Mariana. ‘’Dian itu putra kedua. Dia memang suka mendaki gunung sejak SMA. Termasuk aktif di setiap kegiatan di sekolah,’’ kata Subadi. ‘’Anaknya juga baik,’’ sebutnya lagi. Awalnya, setelah mendapat kabar Dian hilang di Gunung Welirang, Subadi langsung menuju Pos Tahura, untuk memastikan kabar tersebut. ‘’Karena saya tinggal di Malang, saya diminta memastikan, jika cucu saya hilang. Ternyata petugas membenarkannya,’’ ujarnya. Dia menyebut, meski orang tua Dian tidak ke Malang, keduanya tetap memantau perkembangan pencarian. Termasuk ketika kemarin pagi mendapat kabar, putrinya ditemukan, Budi memilih tetap tinggal di Surabaya, karena kondisi istrinya sering menangis hingga pingsan. ‘’Tapi keluarga sudah mengikhlaskan kepergian dia. Semoga Dian diterima disisi-Nya,’’ ungkapnya. Rasa kehilangan juga dirasakan

paman Dian, Heri. Dia menuturkan, sebelum berangkat, Dian sempat pamit. Ketika itulah, Heri merasakan ada sesuatu yang tidak enak. Hal yang sama, juga dirasakan keluarga lain. ‘’Sementara ibunya, sebenarnya berat untuk mengizinkan Dian ke gunung. Apalagi cuaca sedang tidak bagus. Tapi karena ngotot, Dia akhirnya diantarkan bapaknya ke kampus,’’ cerita Heri. Yang lebih menyedihkan, keluarga Alif. Kedua orang tuanya, Hamim dan Hasinah, bahkan tidak berada di Indonesia. Mereka menjadi TKI di Singapura. Jenazah Alif, hanya bisa ditunggui sang bibi, Ike Nurhasiyah. Mulai Alif dinyatakan hilang, hingga ditemukan sudah tidak bernyawa, kabar itu belum disampaikan kepada orang tua Alif. Alasannya, keluar Alif lainnya yakin, Alif bisa ditemukan dalam kondisi selamat. ‘’Ternyata tim penyelamat mengabarkan sudah tidak bernyawa lagi. Kami pun harus menyampaikan kabar itu ke orang tua Alif. Sekarang (kemarin, Red.), keduanya sudah dalam perjalanan pulang,’’ sebut Ike, sembari terus meneteskan air mata itu. (miski)

SELASA, 28 JANUARI 2014

7

44 Perusahaan Ajukan Penangguhan UMK 2014 SURABAYA – Sedikitnya 44 perusahaan besar di Jatim telah mengajukan penangguhan pembayaran Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2014. Langkah itu diambil sebagai bentuk ketidakmampuan mereka membayar ketetapan UMK 2014 untuk 2 ribu lebih karyawannya. ‘’Sebetulnya ada 46 perusahaan yang mengajukan. Tetapi, yang 2 perusahaan batal minta penangguhan setelah dilakukan perhitungan biaya produksi,’’ kata Edi Purwinarto, Kadinas Tenaga Kerja dan Kependudukan Jatim kepada Malang Post, kemarin sore. Edi tidak merinci secara pasti, siapa saja 44 perusahaan yang menempuh jalur penundaan pembayaran UMK 2014. Tetapi, ke 44 perusahaan itu lokasinya berada di kawasan Ring 1 yang UMK-nya cukup tinggi. Diantaranya perusahaan berlokasi di Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pasuruan dan Kota Pasuruan. ‘’Dari Malang hanya satu perusahaan

saja. Namanya aku lupa, tapi lokasinya di Kabupaten Malang,’’ kata mantan Asisten III Pemprov Jatim ini. Dikatakan Edi, dari 46 perusahaan yang mengajukan permohonan 22 diantaranya belum memenuhi seluruh administrasi pendukungnya. Mereka, masih harus memenuhi persyaratan agar bisa diajukan ke gubernur. ‘’Kalau administrasinya tidak lengkap berkasnya tidak bisa diteruskan. Sekarang ini, perusahaan yang sudah lengkap dan belum lengkap administrasinya masih diperiksa tim khusus,’’ ungkapnya. Mantan Kepala Bakesbangpol Jatim ini, pengajuan penangguhan pembayaran UMK 2014 belum tentu semua disetujui gubernur. Artinya, hasil verifikasi dan peninjauan ke pabrik bersangkutan menjadi penentu akhir, bisa tidaknya penanggugan UMK. ‘’Kita tunggu saja, siapa yang disetujui dan yang tidak. Atau bisa saja semuanya disetujui dengan persyaratan- persyaratan berbeda,’’ kata

Edi, yang istrinya kini sibu mencalonkan diri sebagai Calon Legislatif (Caleg) 2014. Ditambahkan dia, batas waktu penangguhan pembayaran UMK 2014 sepenuhnya ditentukan internal masing-masing pengusaha. Artinya, pengusaha akan selalu berkoordinasi dengan buruh dan dewan pengupahan, kapan UMK bisa dipenuhi. ‘’Itu pun, kalau memang tidak bisa penuh boleh membayar sesuai penghitungan ketiga pihak.Sebab, kalau dipaksakan harus sesuai UMK dan mereka tidak kuat maka perusahaan bisa tutup,’’ tandasnya. Dibanding tahun 2013 lalu, perusahaan yang mengajukan penangguhan pembayaran sesuai UMK jauh lebih banyak. Tahun lalu, hanya 35 perusahaan sekarang jadi 44 perusahaan. ‘’Waktu itu semua perusahaan disetujui melakukan penangguhan. Kalau tahun ini masih belum tahu. Tunggu keputusan gubernur,’’ pungkasnya. (has)

Kuota Maksimal CPNS 2014, 100 Ribu Kursi JAKARTA - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) terus mempersiapkan agenda rekrutmen CPNS 2014. Mereka bahkan sudah konsultasi dengan Wapres Beodiono tentang kuota maskimal penjaringan calon abdi negara itu. Menteri PAN-RB Azwar Abubakar mengatakan bahwa kuota pasti tes CPNS 2014 masih belum ditetapkan. Tetapi dia menuturkan sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tentang jumlah kuota yang tersedia. “Gambaran saat ini, kuota maksimal CPNS 2014 adalah 100 ribu kursi,” katanya. Kuota ini nantinya akan diperebutkan murni oleh pelamar umum. Pemerintah sudah tidak lagi membuka tes CPNS khusus untuk pelamar kelompok tenaga honorer. Azwar menjelaskan kuota 100 ribu itu nantinya akan menyesuaikan den-

gan usulan formasi dari seluruh instansi pusat maupun daerah. Dia mengatakan tidak bisa memaksa seluruh kuota itu akan terserap atau diturunkan menjadi formasi seluruhnya. “Jika nanti setelah direkap kebutuhan instansi hanya 70 ribu kuota, ya 70 ribu kuota itu yang kita pakai,” tandasnya. Sampai saat ini Kemen PAN-RB belum membuka pintu usulan formasi dari instansi pusat maupun daerah. Dia mengatakan Kemen PAN-RB terlebih dulu fokus menuntaskan rekrutmen CPNS dari pelamar tenaga honorer kategori II. Azwar menjelaskan rencananya hasil pemindaian tes CPNS pelamar tenaga honorer itu diumumkan akhir Januari ini. Tetapi secara resmi pengumuman itu ditunda hingga 4 Februari mendatang. “Kami tidak mau urusan satu belum selesai, ditumpuki lagi urusan lainnya,” katanya. Azwar menegas-

kan pelaksanaan tes CPNS 2014 nanti tetap dijalankan dengan akuntabel dan transparan. Dia mengatakan pemerintah benar-benar mencari kandidat CPNS yang benar-benar berkualitas. Khusus untuk seluruh instansi pemerintah pusat, dalam tes CPNS 2014 diminta sudah meninggalkan model ujian dengan LJK (lembar jawaban komputer). Sebaliknya ujian di level instansi pusat itu dilaksanakan dengan sistem CAT (computer assisted test), yang diklaim lebih objektif. Anjuran serupa juga dikeluarkan untuk instansi tingkat provinsi. Azwar meminta seluruh intansi provinsi menjalankan tes CPNS 2014 dengan teknologi CAT. Sedangkan di level pemerintah kabupaten dan kota, sifatnya masih berupa anjuran. “Bagi yang sudah siap CAT, silahkan menggunakan CAT. Bagi yang belum, tetap menggunakan LJK,” pungkasnya. (wan/jpnn)

Launching Kerahkan 500 Keamanan Sambungan dari Hal 1 ‘’Kita sudah koordinasi dengan sekitar 200 polisi-tentara, serta 300 pam swakarsa, untuk membantu pengamanan Stadion Kanjuruhan selama launching. Kita akan buat Aremania merasa aman di stadion,’’ tegas pria berkacamata ini. Urusan keamanan jadi prioritas panpel saat ini. Sebab, tindakan kriminalitas oleh oknum yang menyamar jadi Aremania, sudah meresahkan suporter lain. Pelaku curanmor, telah membuat Aremania enggan datang ke kandang klub berlogo singa ini. Informasinya, selama pra musim, curanmor sangat menggila di Stadion Kanjuruhan.

Puluhan kendaraan bermotor Aremania, raib digondol garong saat asyik nonton Arema berlaga di pra musim. Dari informasi yang dihimpun di sekitaran Stadion Kanjuruhan, setidaknya ada 23 kendaraan bermotor yang amblas, meskipun hanya dua orang yang melapor ke polisi. Tapi, semua kendaraan yang hilang itu tidak diparkir pada tempat yang seharusnya. Sepeda motor yang ditaruh di tempat tanpa juru parkir, serta ruko-ruko tutup tanpa penjaga di sekitaran Kanjuruhan, jadi sasaran empuk maling. ‘’Kepada masyarakat, sebaiknya tidak parkir s zembarangan saat lihat

Arema. Petugas parkir di lapangan bisa menjaga, tapi tenaganya terbatas,’’ ungkap Haris. Demi menanggulangi urusan keamanan dan potensi tindak kriminal, Haris juga berkoordinasi dengan kepolisian. Itu demi rasa nyaman Aremania selama launching digelar. ‘’Kita gelar operasi siluman. Selama pelaksanaan acara, kita akan terus bergerak untuk mencari pelaku pencopetan serta pelaku curanmor yang meresahkan. Kalau Aremania merasa ada potensi tindak kejahatan, bisa segera menghubungi panpel,’’ tutup Haris. (fin/avi)

Soal Sulit Hanya 20 Persen Sambungan dari Hal 1 Kesulitan siswa itulah yang akan dipecahkan untuk solusi bersama. ‘’Sedikitnya ada 45 orang yang akan dibina khusus oleh DPKM, guru akan di drill untuk bisa membuat soal prediksi UN,’’ ujarnya. Seperti diketahui, Kota Malang tak mau lagi berada di urutan bawah peringkat UN Jawa Timur. Seperti pada 2012 lalu yang berada di urutan tiga dari bawah se Jatim. Karena itulah, tahun ini berbagai program dilaksanakan untuk penyiapan siswa maupun guru

jelang UN. Sementara itu dalam try out kemarin, materi yang diujikan mencakup materi kelas X dan XI. Soal yang diujikan komposisinya 10 persen soal mudah, 70 persen soal sedang dan 20 persen soal sulit. Komposisi ini sesuai dengan yang akan diberlakukan pada UN 2014 April mendatang. Untuk Kota Malang, try out kali ini hanya menggunakan satu jenis soal saja dengan harapan siswa terbiasa mengerjakan soal dengan jujur. Apalagi

menurutnya jenis soal yang akan diujikan dalam UN nantinya akan kembali disiapkan 20 paket soal. ’’Memang belum ada kepastian soal jumlah tipe soal UN, tapi kami prediksikan sama dengan tahun lalu yaitu 20 tipe,’’ ujarnya. Data Nominasi Siswa (DNS) UN sementara Kota Malang, jumlah peserta UN SNA/MA sebanyak 6466 siswa dan peserta UN SMK sebanyak 9443 siswa. (oci/avi)

Utang Jamkesmas RSSA Rp 10 M Sambungan dari Hal 1 Sayangnya, Sri yang mantan Kadinkes Jatim ini, tidak bersedia merinci secara detail pos-pos penghasil tunggakan Jamkesda. Termasuk, berapa banyak pasien yang ditanggung sehingga menghasilkan tunggakan sebesar Rp 10 miliar lebih. ‘’Angkanya persis, saya lupa. Tetapi, sekitar itu (Rp 10 miliar, Red.). Semua sudah kami laporkan ke Komisi E yang membawahi masalah kesejahteraan masyarakat,’’ kata Sri dengan tidak menyebutkan, deadline penagihan tunggakan miliknya. Terpisah, Sugiri sancoko, Ketua Komisi E Jatim menyebutkan, tunggakan Jamkesmas di Jatim nilainya sekitar Rp 200 miliar. Dari jumlah itu, Rp 85 miliar disumbangkan dari tunggakan RS Dr Soetomo Surabaya. ‘’Pemerintah pusat sampai sekarang belum membayarnya. Akibatnya, tunggakan Jamkesmas di Jatim cukup tinggi,’’ kata Sugiri dengan menyebut-

kan, tunggakan Rp 115 miliar dibukukan rumah sakit kabupaten/kota di Jatim. Dikatakan dia, lobi-lobi terkait jumlah tunggakan Jamkesmas di Jatim sudah dilakukan dengan berbagai pihak. Bahkan, Komisi E sudah melakukan pertemuan dengan Kementerian Kesehatan dan Komisi IX DPRRI terkait soal itu. Hasilnya, Kemenkes menyanggupi akan membayar paling lambat Pebruari 2014 mendatang. ‘’Kalau tidak segera dipenuhi (dibayar) maka progam BPJS bisa terganggu. Alhamdulillah, Komisi IX siap membantu menyelesaikan tunggakan Kemenkes kepada Jatim,’’ kata politikus Partai Demokrat ini. Data yang dihimpun Malang Post menunjukkan, pasien di Jatim yang mendapat fasilitas Jamkesmas jumlahnya dikisaran 14 juta orang. Sekarang ini, seluruh nama pasien juga

sudah dimasukkan dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Sedang 480 ribu warga Jatim yang tidak masuk coverage Jamkesmas akan disiasati dengan didaftarkan progam SJSN pemerintah Jatim. ‘’Nantinya, yang membayar biaya asuransinya adalah pemerintah provinisi,’’ ujar Sugiri. Sementara itu Wakil Ketua Komisi E Fuad Mahsuni menyebutkan, sampai sekarang, belum ada kejadian menonjol terkait progam BPJS di Jatim. Kalau pun ada sifatnya hanya masalah rumitnya pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit. ‘’Akibatnya banyak masyarakat enggan mendaftar, karena tidak tahu harus mendaftar kemana dan apa saja persyaratannya. Meski begitu, Komisi E tetap mengingatkan agar jangan sampai terjadi ada penolakan rumah sakit terhadap pasien miskin,’’ tandas Mahsuni. (has) REDAKTUR : SUNAVIP RA INDRATA, LAYOUTER : MOKA


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.