Mp2709

Page 14

JUMAT, 27 SEPTEMBER 2013

Warga Tiga Desa Simulasi Penanggulangan Bencana Alam AMPELGADING– Sedikitnya 300 orang luka berat, 800 orang mengalami luka ringan serta sekitar 200 orang warga hilang, akibat bencana alam letusan Gunung Semeru yang terjadi sore kemarin. Mereka semuanya adalah warga dari tiga desa di Kecamatan Ampelgading, yaitu Desa Argoyuwono, Mulyoasri serta Tamansari. Hingga semalam, proses pencarian terhadap korban yang hilang, masih terus dilakukan. Para korban yang mengalami luka-luka, langsung dievakuasi di tempat pengungsian Lapangan Desa Sidorenggo, Kecamatan Ampelgading. Korban yang luka langsung mendapat perawatan dari tim medis di tenda kesehatan. Setelah mendapat perawatan, mereka lalu ditempatkan pada tenda pengungsi. Mereka ini dievakuasi oleh tim Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRC PB) Kodim 0818, dibantu dari PMI Kabupaten Malang, Dishub, BPBD, Dinsos serta petugas dari Kepolisian, yang diterjunkan di lokasi bencana alam. “Untuk korban yang hilang, masih dilakukan pencarian dengan menyisir sungai serta tebing-tebing. Ada tim khusus dari TNI yang berpengalaman di medan ini untuk mencari korban yang hilang,” ungkap Dan Satgas Bencana yang juga Dandim 0818 Letkol Inf Ahmad Solihin. Proses evakuasi warga berlangsung menegangkan. Sebab Gunung Semeru sudah mengeluarkan erupsi tanda tingkat keamanan daerah bencana menjadi awas, warga langsung berlarian keluar rumah. Mereka mencari titik kumpul yang aman sebelum akhirnya dievakuasi petugas. Ada yang membopong anaknya sembari berteriak minta tolong, ada juga warga yang berlari menyelematkan diri sambil membawa bantal dan menuntun kambing. Teriakan warga histeris meminta tolong terdengar keras sekali. “Tolong pak...tolong... suami saya tidak

Basuki Tabuh Genderang Perang Narkoba

WAHYU KHRISNA/MALANG POST

PENGUKUHAN : Kepala BNN Provinsi Jatim, Brigjen Polisi Drs Iwan A Ibrahim mengukuhkan AKBP Basuki Efendi sebagai kepala BNN Kabupaten Malang, di Pendopo Block Office Kepanjen.

WAHYU KHRISNA/IST/MALANG POST

EVAKUASI : Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) Kodim 0818, dibantu dari PMI Kabupaten Malang, Dishub, BPBD, Dinsos serta petugas dari Kepolisian mengevakuasi warga yang terkena bencana alam. ada pak,” teriak seorang ibu yang menggendong anaknya sambil menangis. Setelah berkumpul di titik aman, petugas kemudian melakukan pendataan warga sembari menunggu mobil angkutan untuk menjemput warga. Kemudian dengan dinaikkan truk milik TNI AD serta truk milik warga, sekitar 1500 warga langsung dibawa ke tempat pengungsian. “Lapangan Desa Sidorenggo, menjadi lokasi strategis dan aman untuk pengungsian, karena

selain lapangan yang luas, sumber mata air di lokasi ini juga bagus,” ujar Ahmad Solihin. Kejadian bencana meletusnya Gunung Semeru yang terjadi pukul 16.45 tersebut, bukan sungguhan. Tetapi hanya simulasi saja yang digelar oleh Korem 083/Baladhika Jaya, yang merupakan program TNI AD triwulan ketiga. Simulai yang dipimpin langsung oleh Danrem 083, Kolonel Inf Ardiansyah Triono ini, untuk melatih proses evakuasi warga ketika terjadi bencana alam.

“Kenapa warga di tiga desa itu, karena ketiga desa yaitu Desa Argoyuwono, Mulyoasri serta Tamansari ini adalah yang terdekat terkena dampak meletusnya Gunung Semeru,” sambung Kapenrem Mayor Inf Sugiati. Simulasi penanggulangan bencana alam meletusnya Gunung Semeru, dimulai sejak Senin (23/9) lalu dengan diawali persiapan sampai 24 September. Kemudian 25 September, mulai mendatangi lokasi ketiga desa untuk melakukan sosialisasi kependuduk tentang bagaimana

cara mengatasi, cara meminamilis serta mengetahui tingkat keamanan daerah bencana, mulai dari tingkat waspada, siaga dan awas. Setelah melakukan sosialiasi, dilanjutkan dengan simulasi evakuasi damai. Artinya mengajak masyarakat yang ingin mengungsi ke tempat pengungsian tanpa ada paksaan, karena tingkat keamanan sudah waspada. Kemudian baru kemarin, ketika tingkat keamanan menjadi awas, langsung dilakukan evakuasi total.(agp/aim)

Buruh Desak Dewan Selesaikan Persoalan PR Pakis Mas KEPANJEN – Perjuangan buruh PR Pakis Mas untuk mendapatkan hak normative dari perusahaan, mendapat dukungan dari anggota DPRD Kabupaten Malang, Imam Syafii. Mewakili anggota Komisi C lainnya, dia menyatakan akan segera menindaklanjuti keluhan para buruh. Bulan Oktober mendatang akan mengunjungi perusahaan itu. Pernyataan itu disampaikan Imam, saat menemui perwakilan para buruh yang melakukan demo, di ruang serba guna DPRD Kabupaten Malang, kemarin pagi. Dia berharap dengan agenda mendatangi perusahaan akan ada solusi terbaik untuk menyelesaikan permasalahan itu. “Saya mewakili anggota DPRD lainnya akan berupaya semaksimal mungkin berkomitmen mencarikan solusi apa yang terbaik untuk para buruh. Dan nanti bulan Oktober akan kami agendakan melakukan kunjungan ke perusahaan PR Pakis Mas, ,” terang Imam. “Menurutnya, untuk menyelesaikan permasalahan tidak harus berbicara sepihak. Dia tidak tahu bagaimana komitmen perusahaan sebelumnya kepada para buruh. Dan kondisi pabrik

14

WAHYU KHRISNA/MALANG POST

DEMO LAGI : Buruh PR Pakis Mas kembali menggelar aksi demo. Kemarin, demo di gelar di depan kantor DPRD Kabupaten Malang, untuk menuntut hak-hak para buruh. sekarang ini seperti apa, juga tidak tahu. Kasatreskrim Polres Malang, AKP Decky Hermansyah, yang kemarin juga hadir dalam pertemuan antara buruh dengan anggota dewan, memberikan masukan supaya DPRD bisa segera mungkin melakukan hearing dengan mempertemukan para buruh, pihak perusahaan dan Dinas Tenaga

Kerja untuk mencarikan kebijakan bersama. “Jika dalam hearing nantinya ada temuan tindak pidana, silahkan laporkan kepada kami. Kami pun akan siap menerima laporan tersebut,” tutur Decky Hermansyah. Sementara itu, untuk kesekian kalinya buruh PR Pakis Mas melakukan aksi demo. Unjuk rasa di DPRD Kabupaten Ma-

lang, adalah buntut kekecewaan para buruh karena permasalahan yang sudah bertahuntahun tidak pernah ada penyelesaian. Pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, yang sebelumnya sudah disurati sudah menyatakan ketidaksanggupan menyelesaikan permasalahan. “Ini adalah kesekian kali kami para buruh melakukan unjuk

rasa, namun sama sekali tidak ada solusi yang terbaik. Sekarang kami datang ke DPRD Kabupaten Malang, untuk meminta solusi penyelesaian kepada anggota dewan. Karena kami yakin, anggota DPRD bisa memberikan solusi yang terbaik bagi para buruh,” kata Koordinator Aksi, Muhammad Yusik As’adi. Dikatakan dia, bahwa persoalan yang dialami oleh buruh PR Pakis Mas ini, sebenarnya sudah terjadi sejak 2011 lalu. Tuntutan buruh, hanya ingin mendapatkan hak-hak normative dari perusahaan. Pertama yaitu meminta upah sesuai UMK Kabupaten Malang. Sebab selama ini, buruh hanya mendapat gaji setiap harinya sebesar Rp 12 ribu. “Kalau sesuai UMK, seharusnya setiap hari sebesar Rp 53 ribu. Tetapi sekarang ini justru jauh di bawah UMK,” ujarnya. Tuntuan lainnya, lanjut Yusik, buruh meminta supaya perusahaan membuatkan Jamsostek. Sekaligus ada cuti bagi buruh ketika melahirkan. “Selama ini, ketika buruh sakit ditanggung sendiri. Selain itu cuti melahirkan juga tidak ada,” katanya. (agp/aim)

KEPANJEN – Delapan bulan menjadi Plt, AKBP Basuki Efendi, akhirnya resmi menjabat Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Malang. Pengukuhan jabatan, kemarin dipimpin langsung oleh Kepala BNN Provinsi Jatim, Brigjen Polisi Drs Iwan A Ibrahim di Pendopo Block Office Kepanjen, dengan disaksikan langsung Bupati Malang H Rendra Kresna, serta para kader BNN. Basuki menggantikan AKBP Supriyadi yang telah purna tugas (pensiun) sejak delapan bulan lalu. Sebelumnya mantan penyidik di Direktorat IV Narkoba Mabes Polri ini, menjabat sebagai Kabid Pemberantasan di BNN Provinsi Jatim. “Sebelumnya saya bolak-balik Malang – Surabaya, karena sebelum resmi dikukuhkan menjadi Kepala BNN Kabupaten Malang, juga masih menjabat Kabid Pemberantasan di BNN Provinsi Jatim. Namun sekarang ini, saya fokus di BNN Kabupaten Malang,” ungkap Basuki Efendi. Sebagai langkah pertamanya, bekerjasama dengan aparat daerah (Polres Malang) akan bersinergi untuk bersama-sama memberantas dan menanggulangi narkoba di Kabupaten Malang. Hal ini, sebagai upaya untuk mendukung program Pemerintah yang mencanangkan bahwa 2015 bebas narkoba. “Yang dimaksud dengan 2015 bebas narkoba itu, bagaimana kita bisa menurunkan angka pecandu narkoba. Serta membuat rasa imun masyarakat Kabupaten Malang terhadap bahaya narkoba. Yaitu dengan melakukan penindakan dan pengungkapan narkoba secara keras dan tegas,” ujar Basuki. “Sedangkan untuk pencegahan sendiri, akan lebih banyak melakukan pendekatan pencegahan kepada masyarakat Kabupaten Malang, khususnya anak-anak muda dengan membuat group discussion menolak narkoba di lingkungannya,” lanjutnya. Sementara itu, Iwan A Ibrahim, dalam pelantikan kemarin memuji kinerja Basuki, sebagai pakar money laundering. Bahkan sebelum resmi dikukuhkan, beberapa waktu lalu Basuki berhasil mengungkap kasus pil koplo dengan jumlah besar. “Fungsi BNN itu adalah sebagai lembaga non kementrian yang bertanggungjawab pada presiden untuk memberantas narkoba. Dan BNN sendiri hadir berdasarkan keinginan masyarakat, dimana narkotika harus ditangani secara khusus,” kata Iwan A Ibrahim. Terpisah Bupati Malang Rendra Kresna, mengatakan sangat mendukung program Pemerintah bahwa 2015 harus bebas narkoba. Untuk mewujudkan itu, kata Rendra, bukan hanya tugas dari BNN atau aparat Kepolisian. Tetapi adalah tugas semuanya, baik pemerintahan, masyarakat ataupun orang tua.(agp/aim)

Warga Kendalpayak Hanyut di Brantas PAKISAJI–Setelah sempat dinyatakan Mr X lantaran tidak ditemukan identitas, jenazah pemuda yang ditemukan tewas di Sungai Brantas, di Desa Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji akhirnya terkuak. Korban diketahui bernama Deni Wahyudi, 30 tahun, warga Jalan Jeruk, Desa Watudakon, Kendalpayak– – Pakisaji. Terungkapnya identitas korban ini, setelah pihak keluarga memastikan ke kamar jenazah RSSA Malang dan ke Polsek Pakisaji untuk mengecek HP yang ditemukan di saku korban. Namun untuk penyebab kematiannya, polisi masih menyelidiki sambil menunggu hasil otopsi dari dokter forensic RSSA Malang. “Untuk penyebab kematiannya kami masih menunggu hasil otopsi dari rumah sakit,” ungkap Kapolsek Pakisaji, AKP Ni Nyoman Sri Erfiandari. Diperoleh keterangan, sebelum jazadnya ditemukan warga tersangkut di batu Sungai Brantas, Minggu malam korban bermain ke rumah Sutrino, pamannya di Jalan Akasia, Dusun Segaran, Desa Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji yang berjarak sekitar 1 kilometer. Setelah ngobrol dengan pamannya, sekitar pukul 22.00 korban ditinggal pergi sendirian oleh Sutris ke rumah saudaranya yang punya hajatan. Dan ketika pulang sekitar pukul 00.00, korban didapati sudah tidak ada. Ketika dicoba dihubungi di nomor ponselnya, juga tidak aktif. Tubuh korban baru ditemukan Rabu pagi lalu di Sungai Brantas, sudah dalam kondisi tak bernyawa tersangkut batu. Karena saat itu tidak ada warga yang kenal, jenazah korban yang sempat dinyatakan Mr X, lalu dibawa ke kamar mayat RSSA Malang. Keluarganya baru curiga, setelah melihat berita di TV dan koran ada penemuan mayat yang ciri-cirinya mirip dengan korban. Setelah dicek ternyata benar bahwa mayat lakilaki yang menggunakan kaos bergambar singa itu adalah Deni Wahyudi. (agp/aim)

REDAKTUR : MUHAIMIN, LAYOUTER : KURDI


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.