Mp0206

Page 17

SENIN, 2 JUNI 2014

Polda Jatim Gerebek Arena Sabung Ayam

AGUNG PRIYO/MALANG POST

dari Detasemen B Pelopor Satbrimob Polda Jatim yang berkedudukan di Desa Ampeldento, Pakis rencananya juga dilibatkan untuk mengamankan lokasi penggerebekan. “Untuk 11 orang yang kami amankan, langsung digiring ke Polda Jatim untuk menjalani pemeriksaan. Status mereka masih diamankan,” ungkap Kanit V Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, Kompol Viktor Mackbon. Menurut dia, penggerebekan judi sabung ayam tersebut, merupakan perintah langsung dari Kapolda Jatim, Irjen Pol. Unggung Cahyono. Dikatakannya, mantan Kapolres Malang ini mendapat laporan dari masyarakat bahwa di dalam CV. Semar Tani sering digunakan untuk perjudian sabung ayam. Kedatangan polisi ini sendiri, membuat para penjudi lari kalang kabut. Tidak sedikit yang kabur dengan cara melompat dinding pabrik setinggi sekitar

Soroti Ruko Mangkrak

2,5 meter. “Yang berada di dalam saat itu banyak. Lebih dari 50 orang. Namun banyak juga yang kabur. Tadi saya bersama kakak ikut kabur dengan cara melompat dinding. Dua teman saya masih di dalam karena tidak bisa kabur,” tutur salah satu penjudi asal Nongkojajar, Pasuruan yang minta namanya

dirahasiakan. Dijelaskannya, polisi yang datang dengan mengendarai tiga mobil, berpura-pura menjadi pemain dengan membawa ayam aduan. “Tetapi begitu masuk, polisi langsung mengeluarkan pistol dan menembakkan ke atas. Setahu saya, yang membawa pistol ada

enam orang,” paparnya. Pasca penggerebekan, warga dan beberapa penjudi yang kabur berbaur bergerombol di luar gudang tersebut. Beberapa penjudi yang lolos, mengaku masih bingung untuk mengeluarkan motor miliknya yang ikut diamankan sebagai barang bukti. (agp/mar)

Dewan: Pemerintah Desa Seharusnya Bisa Menengahi dan Bijak tinya pun tidak harus di lahan pemakaman umum,” katanya kepada Malang Post kemarin. Dia menjelaskan, pemakaman umum adalah tempat yang keramat dan sakral. Sehingga wajar jika ada penolakan dari sejumlah masyarakat Desa Sukosari, Gondanglegi atas pembangunan tandon air tersebut. “Saya menyadari kalau masyarakat menolak dan keberatan dengan pembangunan tandon air tersebut. Sebab itu, lebih baik pembangunan tidak dilanjutkan agar tidak terjadi gesekan di masyarakat yang pro dan kontra,” urai politisi PDI Perjuangan terse-

Budi Kriswiyanto but. Menurutnya, Pemerintah Desa Sukosari seharusnya bisa menengahi dan mengambil kepu-

tusan yang lebih bijaksana. Bahkan, Budi juga meminta rencana melanjutkan pembangunan yang akan dilakukan hari ini, ditunda dan tidak diteruskan. “Selesaikan permasalahan dengan masyarakat yang menolak pembangunan tandon tersebut. Jangan sampai memaksakan kehendak, yang nantinya justru merugikan masyarakat. Sebaiknya musyawarah bersama lagi untuk mencari jalan yang terbaik,” pungkas dia. Seperti diketahui, pembangunan tandon air di Desa Sukosari, Gondanglegi oleh WSLIC atau

sering disebut Badan Pengelola Sarana Air Bersih dan Sanitasi Sumber Maron, menuai protes masyarakat sekitar. Warga menolak karena lokasi pembangunan berada di Puncak Mendel yang digunakan untuk pemakamam umum. Apalagi, saat penggalian tanah untuk pondasi tandon tersebut, ditemukan beberapa tulang manusia. Sebagai bentuk protes, warga memasang garis dengan tali rafia di sekitar lokasi pembangunan. Lalu memasang papan penolakan bertuliskan : ‘Kami Menolak Pembangunan Tandon Air di Atas Kuburan Ini’. (agp/mar)

Dirikan Tower Seluler untuk Manjakan Wisatawan Balekambang MALANG- Keterbatasan jaringan komunikasi atau signal di kawasan wisata Pantai Balekambang, Desa Srigonco, Bantur mendapat respon positif dari Perusahaan Daerah (PD) Jasa Yasa Kabupaten Malang selaku pengelola wisata Pantai Balekambang. Untuk mengatasi keterbatasan itu, Jasa Yasa akan mendirikan satu tower seluler untuk membantu akses komunikasi wisatawan yang tengah berkunjung ke Balekambang. “Mengenai terbatasnya signal di Balekambang, Jasa Yasa sudah melakukan kerjasama dengan salah satu tower seluler di Malang. Izin pendirian tower seluler itu, sekarang sudah dilayangkan dan dalam waktu dekat akan segera didirikan,” kata Direktur Administrasi PD Jasa Yasa Kabupaten Malang, Asyari. Ditambahkan pria berkaca-mata itu, selama ini untuk membantu jaringan komunikasi di sekitar Balekambang, pihak pengelola hanya memiliki repeater. Hanya saja, jangkauan dari alat

Dinkes Usul Pembangunan Rawat Inap Puskesmas

tumpang

Pindahkan Lokasi Tandon KEPANJEN– Anggota DPRD Kabupaten Malang angkat bicara terhadap penolakan warga atas pembangunan tandon air di atas pemakaman umum Desa Sukosari, Gondanglegi. Menurut wakil rakyat ini, masih banyak tempat lain yang tidak berhubungan dengan fasilitas umum, bisa dibangun tandon air oleh Water Sanitation Low Income Communities (WSLIC). Hal ini dikatakan Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Malang, Budi Kriswiyanto. “Lebih baik pembangunan tandon dipindah saja. Semes-

lintas kanjuruhan

MALANG– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang mengusulkan pembangunan ruang rawat inap dan rawat jalan untuk tujuh puskesmas di Kabupaten Malang. Pembangunan tesebut, adalah pengembangan ruang rawat jalan dan rawat inap dampak merokok ‘paru dan jantung. Harapannya, rencana pengembangan ruang tersebut bisa teralisasi tahun ini. “Pengembangan ruang tersebut sudah kami ajukan. Saat ini sedang proses lelang di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Malang,” ujar Kadinkes Kabupaten Malang, Mursyidah. Anggaran untuk pengembangan ruang rawat jalan dan inap di puskesmas sendiri, dikatakannya merupakan dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (BHCT) senilai Rp 11 miliar. Pengembangan ruang tersebut, juga sesuai dengan juklakjuknis BHCT untuk peningkatan sarana dan prasarana penanganan rokok. “Pengembangan ruang rawat jalan ini, kami lakukan untuk semua puskesmas di Kabupaten Malang. Tetapi pelaksanaannya tidak berbarengan, melainkan secara bertahap,” lanjut dia. Tahun ini, baru tujuh puskesmas dan lainnya bertahap tahun-tahun berikutnya. Tujuh puskesmas yang diajukan untuk dikembangkan yaitu, Puskesmas Singosari dana yang dibutuhkan Rp 895,9 juta. Puskesmas Bantur Rp 995,93 juta, Puskesmas Lawang Rp 498, 18 juta, Puskesmas Tajinan Rp 999,85 juta, Puskesmas Wonosari Rp 921,67 juta, Puskesmas Ketawang Gondanglegi Rp 746 juta serta rehabilitasi Puskesmas Wajak dalam rangka mendukung dampak merokok sebesar Rp 647 juta. Total anggarannya adalah Rp 5,7 miliar. “Dari anggaran BHCT sebanyak Rp 11 miliar, kebutuhan untuk tujuh puskesmas memang Rp 5,7 miliar. Sisanya untuk pembangunan puskesmas lainnya secara bertahap. Dan kenapa setiap puskesmas berbeda anggaran, karena disesuai dengan kebutuhan. Sekaligus hasil konsultasi pembangunan di setiap puskesmas. Sebab perluasan dan kebutuhan puskesmas berbeda,” jelasnya. (agp/mar)

GEREBEK: Mobil milik tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim keluar dari gudang pupuk CV. Semar Tani dan (foto bawah) arena sabung ayam yang sepi usai penggerebekan. MALANG– Arena sabung ayam di Malang, kemarin siang digerebek Tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur. Dari lokasi sabung ayam yang berada di dalam gudang pupuk CV. Semar Tani, Dusun Golek RT06 RW04, Desa Karangduren, Pakisaji itu, polisi mengamankan 11 orang yang diduga terlibat dalam perjudian tersebut. Informasi yang didapat Malang Post, salah satu orang yang ikut digiring ke Polda Jatim yakni salah satu pengurus CV. Semar Tani asal Desa Karangduren, Pakisaji. Selain 11 orang, polisi juga mengamankan barang bukti puluhan ekor ayam aduan, 82 unit sepeda motor serta 22 mobil. Semua barang bukti kendaraan tersebut masih berada di dalam satu gudang. Hingga petang kemarin, seluruh barang bukti masih berada di lokasi dan dijaga beberapa petugas. Bahkan, satu tim

18

tersebut kurang maksimal. Sehingga, beberapa pengunjung tidak bisa komunikasi bebas ketika ke Balekambang. Karenanya, seiring dengan penambahan beberapa fasilitas di Balekambang, makanya tower seluler juga didirikan. “Dengan adanya tower seluler ini, diharapkan bisa melengkapi beberapa fasilitas yang sudah dibangun. Seperti penginapan, musala dan stand untuk membeli makanan,” terangnya. Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Malang, Purnomo Anwar, dikonfirmasi terpisah mengaku sangat menyambut baik dengan langkah-langkah yang dilakukan PD Jasa Yasa. Dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), selain terus melakukan pembenahan di internal wisata, juga menambah fasilitas untuk pengunjung. “Tower seluler memang sangat dibutuhkan di sana. Jangan sampai wisatawan yang datang ke lokasi Balekambang, justru terkesan malah terasing dengan dunia luar,” imbuhnya. (sit/mar)

SIGIT ROKHMAD/MALANG POST

DISOROT: Kondisi ruko yang terletak persis di jalur utama Kecamatan Tumpang. TUMPANG- Penataan kawasan kota yang dilakukan di Kecamatan Tumpang, mulai menyoroti lokasi-lokasi yang perlu segera dilakukan pembenahan. Dari beberapa kawasan itu, keberadaan bangunan rumah dan toko (ruko) di Jalan Raya Jeru, Tumpang diminta untuk segera diperbaiki. Selain kondisinya yang mangkrak, bangunan itu memunculkan kesan kumuh. Sekretaris Camat Tumpang, Atsalis mengatakan sudah melakukan pengecekan terhadap bangunan tersebut. “Informasinya di tahun ini akan segera dibangun kembali. Mudah-mudahan, bangunan yang panjangnya sekitar 100 meter itu, bisa segera digarap sehingga mengurangi kesan kumuh di kawasan Tumpang,” ungkapnya. Jika dalam perkembangannya nanti pembangunan itu terkendala, maka pihaknya akan kembali turun ke lokasi untuk mencari tahu kendala atau hambatan yang dihadapi. “Intinya, kami ingin mendorong kawasan pintu masuk Tumpang, menjadi menarik dan indah. Karena bagaimanapun, kawasan ini menjadi pintu masuk wisata ke Malang Timur atau Poncokusumo, Bromo dan Semeru. Dengan memunculkan kawasan yang indah dan menarik, pastinya akan menjadi sisi positif untuk wisatawan,” terang mantan Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban (Kasi Trantib) Kecamatan Lawang itu. Ditanya mengenai lokasi lain yang perlu dilakukan pembenahan, Atsalis menjelaskan, salah satunya adalah pintu masuk perbatasan Kecamatan Pakis dengan Kecamatan Tumpang. Untuk merespon atau pembenahan itu, sudah mulai dilakukan kerja bakti bersama. “Satu persatu nantinya per jalur utama Tumpang, akan diberikan penilaian agar bisa melakukan perbaikan sehingga menjadi indah,” tambahnya. Kepala Desa (Kades) Jeru, Subiyanto, dikonfirmasi terpisah membenarkan mengenai rencana adanya perbaikan untuk ruko yang tengah mendapat sorotan. Mengenai hal itu, desa juga berharap bisa ada tindak-lanjut. Sehingga, Desa Jeru yang menjadi pintu masuk ke Tumpang, menjadi kian menarik. “Ruko yang mangkrak itu bukan milik pemerintah desa, meski pun bangunannya berdekatan dengan Pasar Jeru,” papar dia. (sit/mar)

IST/MALANG POST

KUNKER: Anggota DPRD Kabupaten Malang saat melakukan kunjungan kerja ke Balekambang-Bantur. REDAKTUR: marga n, LAYOUTER: kurdi


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.