MOEKARTO MOELIONO-ABSTRACTS-2004-2012 -BBT

Page 5

Balai Besar Tekstil

ANALISIS PEMANFAATAN ALAT PEMBERSIH BENANG PADA BENANG HASIL MESIN PINTAL OE (OPEN END) Oleh : Moekarto Moeliono, Djumala Machmud Balai Besar Tekstil Jl. A. Yani No. 390 Bandung Telp. 022.7206214-5 Fax. 022.7271288; E-mail : texirdti@bdg-centrin.net.id, moekartomoeliono@gmail.com; moekartomoeliono@vtmail.com

INTISARI Penelitian telah dilakukan atas 3 (tiga) macam nomor benang hasil dari mesin open end (OE) baik yang menggunakan alat pembersih benang (APB) maupun tidak dan yang melalui automatic winder, kemudian selanjutnya diproses masing-masing secara terpisah pada mesin rajut bundar single knit buatan Mayer & Cie tipe MJ; sedang benang yang digunakan sebagai bahan penyuapan (feeder) pada mesin rajut bundar adalah benang nomor Tex 38, Tex 30, dan Tex 25 kapas 100 %. Adapun pengujian atas data hasil penelitian untuk benang OE ini diantaranya meliputi seperti sifat fisik (physical performance), pegangan kain (hand of fabrics), dan kenampakan (appearance) kainnya. Data penelitian menunjukkan bahwa hasil benang OE yang ada alat APB lebih baik dan ini bila dibandingkan dengan yang melalui automatic winder juga dibandingkan dengan benang OE aslinya. Putus benang 1,9 rj (Tex 38); 2,1 rj (Tex 30); dan 2,3 rj (Tex 25), sedang yang melalui automatic winder 4,78 mj (Tex 38); 5,6 mj (Tex 30); dan 6,1 mj (Tex 25). Selain itu terjadi perbaikan mutu untuk penggunaan benang yang asalnya dari benang OE yang ada alat APB langsung, dan ini bila dibandingkan dengan benang dari automatic winder dan benang OE asli. Selanjutnya untuk nilai stabilitas dimensi (K) kain rajut yang menggunakan benang OE dengan APB langsung menghasilkan stabilitas dimensi mendekati standar untuk semua nomor baik yang dicelup warna putih maupun toska, yaitu untuk benang Tex 38 (K = 1,25); Tex 30 (K = 1,25); dan Tex 25 (K = 1,29) yang mendekati angka K = 1,30. Sedangkan untuk produksi benang dari pemintalan OE yang menggunakan APB langsung lebih tinggi dibandingkan dengan produksi benang yang OE asli dan yang melalui automatic winder. Produksi benang secara keseluruhan adalah sebagai berikut : Produksi benang per spindel Tex 38 = 0,195 kg/jam (2,63 % > produksi benang automatic winder dan 3,72 % > produksi benang OE asli.; produksi benang Tex 30 = 0,186 kg/jam (4,49 % > produksi benang automatic winder dan 6,28 % > produksi benang OE asli; dan produksi benang Tex 25 = 0,183 kg/jam (4,57 % > produksi benang automatic winder dan 7,02 % > produksi benang OE asli. Kata kunci : Pembersih Benang, Opend End, Automatic Winder. ABSTRACT A research was carried out on three kinds of yarn count resulted from open end machine equipped with yarn cleaning device or not equipped with yarn cleaning device but through automatic winder. All were processed separately on single knit circular machine manufactured by Mayer & Cie type MJ; feeder yarn on the circular machine were 100% cotton yarn Tex 38, Tex 30, and Tex 25. The testing on research result data for OE yarn covered physical performance, handing of fabrics, and appearance of fabrics. Research data showed that yarn resulted from OE machine equipped with yarn cleaning device performed better result compared to which through automatic winder and which resulted from OE machine alone. End breaks of the first were 1,9 rhr (Tex 38); 2,1 rhr (Tex 30); and 2,3 rhr 5


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.