ePaper | METRO SIANTAR Online

Page 58

KAMIS

16 Mei 2013

GUDANG PERABOT TERBAKAR

Ditelepon Pria Ngaku Polisi, Uang Rp3 Juta Lewong

Sambungan Halaman 9 membesar,” kata Heru. Sementara Safi’i dan keluarganya berhasil menyelamatkan diri keluar dari rumah, namun tak sempat menyelamatkan satupun barang berharga miliknya karena api begitu cepat membesar. “Api tiba-tiba sudah besar, jadi kita enggak sempat menyelamatkan barang barang,” Safi’i. Api berhasil dipadamkan setelah satu unit mobil pemadam milik Pemkab Labuhanbatu datang memadamkan api. Kondisi sedang turun hujan, menjadi salah satu faktor api berhasil cepat dipadamkan. “Bersyukur api bisa dengan cepat dipadamkan, jadi tidak sempat merembet ke rumah warga lainnya,” ujar Danton I Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Labuhanbatu, Abdul Amir. Pantauan METRO, sejumlah personil kepolisian juga tampak mengamankan di lokasi kejadian. Namun belum dapat dimintai keterangannya terkait peristiwa kebakaran tersebut. (CR-01)

Bandar Sabu Raup Rp100 Juta dalam Dua Minggu SIDIMPUAN- Bandar sabu Irwan Kusuma (34) aliasKibogmengakuberbisnisnarkotikajenissabu mulai dua tahun terakhir. Sabu tersebut didapatnya dari seseorang bernama Ucok di Medan.Dan,dalamwaktuduaminggu,Kibogbisa menjual 100 gram sabu dengan nilai Rp100 juta. “Baruduatahunsayamainsabuini.Barangsaya dapat dari Ucok di Medan. Enggak banyak, cuman 1 O (100 gram) untuk dua minggu,” aku pria bertubuh besar dan bertato di lengan kanan dan kirinya itu, kepada petugas, Selasa malam (14/5). Setelah diserahkan TNI Batalyon 123/Rajawali ke Polres Kota Psp sekitar pukul 20.00 WIB, sekitar pukul 22.00 WIB, pihak Polres dipimpin Kapolres Kota Psp AKBP Budi Hariyanto langsung melakukan pengembangan menuju rumah tersangka di Komplek DPRD Kelurahan Wek VI, Lingkungan 5, Psp Selatan. Rumah bercat kuning yang letaknya persis di pinggir jalan tersebut tampak besar dan mewah. Sayangnya, ketika beberapa petugas masuk ke dalamrumahtersebut,kondisirumahsepertilama tidak ditempati, terlihat dari banyaknya debu dan semua barang-barang dan pakaian-pakain yang berserakan di setiap kamar. Menurut Kepala Lingkungan 5 Aladdin (55), rumah tersebut selama beberapa minggu sudah tidak pernah ditempati. Menurutnya, keluarga Kibog tertutup dan jarang bergaul dengan warga sekitarkomplek.“Barukaliinisayamasukkedalam rumahnya Kibog. Saya kurang tahu bagaimana keluarganya sebab orangnya jarang bergaul,” ujar Aladdin. Setelah dilakukan penggeledahan, petugas hanya mendapatkan satu buah timbangan digital yang diduga sebagai alat untuk menimbang sabu. Dari Rumah Kibog, kemudian petugas melakukan pengembangan ke rumahnya yang lain, yakni di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Padang Matinggi, Psp Selatan. Di rumah tersebut petugas juga memeriksa dan menggeledah sebuah kamar. Hasilnya petugas menemukan 2 bungkus plastik yang berisi serbuk berwarna merah. “Kitatemukan2bungkusplastikyangberisiserbuk berwarna merah, nanti akan kita periksa ke laboratorium apakah serbuk tersebut juga merupakannarkotikaatautidak,”terangAKBPBudi. Pada waktu penggeledahan di rumah tersebut, petugas sempat menginterogasi Kibog agar mau menunjukkan di mana barang-barang sabunya yang lain disembunyikannya. Namun, Kibog tetap berkeras dan bersumpah kalau barangnya semua sudah tidak ada lagi yang disimpannya. “Enggak ada lagi Bang, itu semuanya yang ditangkap itu,” aku Kibog kepada petugas. Selanjutnya dari Rumah Kibog, petugas meneruskan pengembangan ke sebuah hotel yang diketahuisebagaitempatmenginapKibogbersama keluarganyadiJalanSMRajaKotaPsp.Sampaidihotel yang cukup terkenal di Kota Psp tersebut, petugas memintaizinkepadapenjagahoteluntukmelakukan pemeriksaandikamaryangdiketahuisebagaitempat menginap Kibog dan keluarganya selama tidak menetapdikediamannyadiKomplekDPRD. Di dalam kamar bernomor 107 petugas mendapatkan seorang wanita dan tiga anak-anak (1laki-lakidan2perempuanyangberusiakecil).Di dalamkamaryangmerupakankeluargaKibog.Dari dalam Kamar setelah melakukan penggeledahan yang melibatkan pekerja hotel, petugas tidak mendapatkan barang bukti yang mencurigakan. AKBP Budi Hariyanto mengatakan, dari hasil pengembangan yang dilakukan, petugas hanya menemukanalattimbangdigitalyangdidugasebagai sarana bisnis sabu tersangka dan 2 bungkus plastik berisiserbukberwanamerahyangbelumdiketahui apa,besertabeberapalembarkertasrekeningbank. (mag-01)

TERCECER Surat sebidang tanah luas : 381,60 m 2 di Jl. Persaudaraan Lk IV A Kelurahan Aek Kanopan Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labura An. Surung simanjuntak , Hilang antara Desa Sialang Taji Kelurahan Aek Kanopan. Bagi siapa yang menemukannya hub: 082367929555 Tidak dituntut tapi diberikan imbalan yang sepantasnya.

RANTAU- Kasus penipuan via handphone (Hp) kembali terjadi. Kali ini korbannya adalah WT (35), warga Jalan Ahmad Yani Aek Nabara, Kecamatan Bilah Hulu. Ibu rumah tangga (IRT) ini telah ditipu dan diperas seorang penelepon mengaku polisi bernama Briptu Herry Kurniawan, yang bertugas di Mapolres Labuhanbatu. Akibat aksi penipuan itu, uang Rp3 juta miliknya raib begitu saja. Dijelaskan WT melalui telepon seluler, aksi penipuan itu bermula ketika Hp miliknya mendapatkan panggilan dari sebuah nomor 085262484447, Rabu (15/5) pagi, sekira pukul 09.00 WIB. Merasa penasaran, korban kemudian menjawab panggilan dari nomor tak dikenal itu. Dari sambungan telepon tersebut, seorang pria mengaku polisi bertugas di Mapolres Labuhanbatu bernama,

Briptu Herry Kurniawan, mengatakan, kalau suaminya, RS (38), telah tertangkap saat sedang menggunakan narkoba. Mendapatkan informasi itu, korban yang sedang berada di Jakarta, langsung panik. “Pria yang ngaku polisi itu awalnya bilang kalau suami saya telah ditangkap saat memakai narkoba. Saat itu saya sangat terkejut dan langsung panik,” kata WT. Diterangkan WT, setelah memberikan kabar kalau suaminya telah tertangkap, pria mengaku polisi itu kemudian meminta ia untuk menyiapkan uang sebanyak Rp15 juta sebagai imbalan agar suaminya dapat dilepaskan. “Dia minta uang Rp15 juta itu segera ditransfer ke nomor rekening yang telah ia siapkan. Agar suami saya segera dilepaskan,” terangnya.

Awalnya, korban meragukan informasi yang disampaikan pria mengaku polisi itu. Namun korban mengaku mulai yakin ketika Hp milik suaminya tidak dapat dihubungi. “Saat itu kebetulan Hp suami saya nggak aktif saat dihubungi. Disitulah saya mulai yakin kalau suami saya telah ditangkap,” kata WT. Dengan penuh rasa panik, korban kemudian kembali menghubungi nomor pria mengaku polisi itu dan selanjutnya menuruti permintaan pelaku dengan mengirimkan uang sebanyak Rp3 juta, sebagai tanda jadi agar suaminya dapat dilepaskan. “Dia (pelaku-red) minta Rp15 juta, tapi saya minta tempo waktu untuk mengumpulkan uang sebanyak itu, hingga akhirnya dia minta saya memberikan panjar sebanyak Rp3 juta sebagai tanda jadi. Saat itu saya

setuju dan langsung pergi ke ATM mentransfer uang sebanyak Rp3 juta ke rekening Bank BRI dengan nomor 7635.01.000287.50.7, atas nama Agus Yudidarma,” jelasnya. Namun belakangan, setelah uang Rp3 juta tersebut dikirim ke nomor rekening yang disiapkan pelaku, barulah korban menyadari kalau ia telah ditipu. “Karena sehabis mengirim uang itu, saya langsung telepon tetangga yang mengatakan kalau suami saya ada di rumah. Melalui telepon tetangga itu, suami saya juga bilang kalau dirinya tidak pernah ditangkap, dan Hp-nya memang mati karena sedang dicas. Disitulah saya sadar kalau sudah ditipu,” kesalnya. Atas tindak penipuan itu, korban berniat membuat pengaduan ke Mapolres Labuhanbatu dengan harapan penelepon yang mengaku

Pengedar Sabu Babak-belur Dimassa Sambungan Halaman 9 Informasi yang dihimpun, HS disebut-sebut sebagai narasumber, tentang dugaan pemberian uang Rp30 juta kepada petugas Satuan Narkoba Polres Labuhanbatu agar bisa dilepas. Namun, upaya untuk mendapatkan informasi langsung dari HS di ruangan kelas III RSUD Rantauprapat belum berhasil karena kondisi HS masih belum stabil, dikarenakan tubuhnya babak belur di hajar massa. Sementara Wakil Direktur RSUD Rantauprapat H Syafril Aidi mengatakan kondisi Hertanto masih belum stabil dikarenakan luka di seluruh tubuhnya. “Tadi malam ada dua orang yang diantar polisi kemari. Satu sudah dibawa kembali ke Polres, sedangkan satu orang bernama Hertanto masih dirawat, karena kondisinya be-

lum stabil, mungkin nanti akan dikembalikan ke Polres Labuhanbatu,” kata Aidi. Terpisah, Kapolres Labuanbatu AKBP Hirbak Wahyu Setiawan melalui Kasat Narkoba AKP Sugeng mengatakan, pihaknya menangkap Hertanto dengan rekannya karena terbukti memiliki sabu. “Pelaku Hertanto kita tangkap karena menyimpan barang bukti sabu seberat 100 gram di dalam mobil kijang BK 1413 GU miliknya,” kata Sugeng sambil tergesa-gesa meninggalkan kru METRO. Sebelumnya diberitakan, personil Satnarkoba Mapolres Labuhanbatu menangkap dua orang tersangka pengedar sabu-sabu, Selasa (14/5) malam, sekira pukul 19.00 WIB. Penangkapan diwarnai aksi kejar-kejaran, mulai dari Rantauprapat hingga Aek Nabara, Kecamatan Bilah Hulu. Dalam aksi kejarkejaran tersebut, juga sempat terjadi aksi

saling tembak antara tersangka dengan petugas polisi yang melakukan pengejaran. Satu tersangka berhasil melarikan diri dalam penyergapan ini. “Yang ditangkap dua orang, satu berhasil melarikan diri. Sempat kejar-kejaran dari depan kantor bupati (Labuhanbatu) hingga TKP (N3 Aek Nabara),” jelas Kasat Narkoba Polres Labuhanbatu, AKP Sugerng, kepada METRO, Selasa (14/5) malam. Ditambahkan Sugeng, penangkapan bermula dari informasi yang diterima pihak kepolisian, ada satu unit mobil sesuai yang ditangkap, melaju dari arah Tanjung Balai menuju Baganbatu, Riau. Mendapat informasi itu, petugas melakukan pengejaran dan akhirnya berhasil membekuk tersangka setelah sempat melalui aksi kejar dan tembak dengan para pelaku. (CR-01/CR-02)

Tutup Galian C Ilegal di Labuhanbatu Sambungan Halaman 9 nya atas banyaknya usaha galian C illegal di wilayah hukum Polres Labuhanbatu, Rabu (15/5) di Rantauprapat. Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro juga memerintahkan Kapolres Labuhanbatu untuk segera mengirimkan data-data lokasi usaha galian C yang ada di sepanjang bantaran daerah alirah sungai (DAS) Bilah ke Mapoldasu dalam waktu seminggu, termasuk yang tidak memiliki ijin. Menurut Wisnu, dirinya belum pernah mendapat laporan terkait aktivitas galian C di Labuhanbatu. Sejalan dengan itu, dia berharap supaya penanganan masalah itu dilakukan secara bersama-sama dan perlahan. “Tunjukkan di mana tempatnya, kalau ada kita tindak. Tapi tolong diingat, tidak sepe-

nuhnya ditangani polisi. Sekarang Pemkab juga terlibat mengeluarkan ijin. Ada nggak ijin sama Perdanya, jadi jangan hanya ditanya kita,” kata Kapoldasu itu. Terpisah, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemkab Labuhanbatu Romiduk Sitompul menegaskan, akibat penambangan galian C, kondisi sungai Bilah telah rusak parah, sehingga pihaknya mengeluarkan rekomendasi tidak boleh ada kegiatan penambangan di sungai Bilah dalam kurun waktu 10-15 tahun ke depan. Sementara Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal (PPTPM) Labuhanbatu Faisal Amri Siregar mengatakan dirinya sepakat agar polisi melakukan tindakan. “Pada LKPj Bupati sudah saya sampaikan yang lebih mudah masuk itu polisi dari sisi

lingkungannya, ancaman pidananya minimal 4-5 tahun. Bagi saya nggak ada masalah dilaporkan ke polisi, memang sebaiknya begitu,” kata Faisal. Ditambahkan Faisal, hasil survei terakhir, mereka masih mendapati sejumlah usaha galian C yang tidak memiliki ijin masih tetap beroperasi. “Sudah berkurang, sekarang tidak sampai 7 usaha galian C lagi yang tetap melakukan penambangan. Tapi besok lah saya kasih datanya ya, karena saya sudah pulang dari kantor,” katanya. Informasi yang dihimpun, hanya satu usaha galian C yang masih berlaku ijinnya, yakni HAAR SKP No503/010/BPMP2T/III2010 seluas dua hektare di Dusun Aek Katia, Desa Janji, Bilah Barat dengan masa berlaku SKP pertanggal 25 Juni 2013 untuk jenis galian pasir dan batu. (riz)

polisi itu dapat segera ditangkap. “Tapi nanti sepulangnya dari Jakarta, baru saya buat laporan. Biar penipu itu ditangkap,” katanya. Sementara Kapolres Labuhanbatu AKBP Hirbak Wahyu Setiawan melalui Kasubag Humas Polres Labuhanbatu, AKP MT Aritonang memastikan kalau ibu rumah tangga itu adalah korban penipuan. Karena katanya, tidak ada personil Polres Labuhanbatu bernama Briptu Herry Kurniawan seperti yang diutarakan korban. Untuk itu, Aritonang menyarankan agar korban segera membuat laporan ke polisi. “Agar kita bisa selidiki kasusnya,” katanya. Aritonang berharap kepada warga agar tidak mudah percaya dan berhati-hati atas modus penipuan via Hp yang marak terjadi belakangan ini. (CR-01)

17 Tersangka Narkoba Diamankan Sambungan Halaman 9 hanbatu. Dijelaskan Hirbak, dari 17 tersangka yang berhasil diamankan itu, pihaknya juga mengamankan barang bukti narkoba jenis sabu-sabu seberat 15,15 gram dan ganja seberat 175,1 gram. “Selain itu, juga diamankan sejumlah barang bukti lainnya seperti mobil dan handphone,” kata Hirbak. Ttersangka diamankan, lanjut Hirbak, dari wilayah Polres Labuhanbatu, Polsek Aek Kanopan, Polsek Bilah Hilir, Polsek Torgamba, Polsek Aek Natas, Polsek NA IX-X dan Polsek Kota Pinang. (CR-01)

Mega Pro v Supra X 1 Siswi SMP Kritis Sambungan Halaman 9 damotor Honda Mega Pro bernomor polisi BK 4719 ZW, yang melaju kencang datang dari arah berlawanan. “Pengemudi Mega Pro itu yang melaju terlalu kencang, sehingga ia hilang kendali dan laga kambing dengan anak sekolah itu,” ujar Doni Triyadi (28), saksi mata di lokasi kejadian. Akibat kejadian itu, korban Imelda Capita terpental ke badan jalan hingga tak sadarkan diri. Warga yang menyaksikan langsung melarikan korban ke RSU Rantauprapat. Sementara pengendara sepeda motor Mega Pro yang belum diketahui identitasnya juga turut mengalami luka dan dilarikan ke salah satu klinik di Rantauprapat. “Saat ini kedua sepada motor sudah kami amankan. Salah satu korban yang masih pelajar itu sudah dibawa ke RSU Rantauprapat dan keadaannya sedang koma. Sedangkan korban pengendara Mega Pro masih kita selidiki ke mana berobatnya,” terang salah seorang personil Satlantas Polres Labuhanbatu, Aiptu S Darma di lokasi kejadian. (CR-01)

9 Karyawan PT Era Sawit Di-PHK Sambungan Halaman 9 direksi di Medan ‘Saya tidak bisa memberikan jawaban karena harus konsultasi dulu ke direksi di Medan. Apakah mereka diterima lagi bekerja di PT ESS itu, saya dapat putuskan 14 hari lagi,” kata Humas PT ESS Zuki. Dijelaskan Zuki, pihaknya melakukan pemecatan karena 9 karyawan melakukan

mogok kerja selama 5 hari berturut-turut sebagai protes karena rekannya di PHK. Pihaknya memecat Isnaini Lubis, juga dengan pertimbangan karena yang bersangkutan sering bekerja tidak sesuai perintah. Ketika diminta bekerja di blok A, Isnaini bekerja di blok B. “Isnaini juga dikenal suka mabuk-mabuk minuman keras,” katanya. Sementara Humas SBSI Hendra Munthe

menambahkan, pihaknya akan membawa persoalan tersebut ke DPRD Labura. Pihaknya menilai PHK yang dilakukan PT ESS tidak menggunakan aturan dan prosedur yang berlaku.’ “9 karyawan melakukan mogok karena sesama rekan karyawan Isnaini Lubis di PHK sebelumnya,” katanya. Ditambahkan Hendra, pihaknya akan memperjuangkan nasib Maranatha Haref,

Yustinus Gulo, Sulardi, Gunawan, Ahmad Riadi, Harun, Ali Budi Lase, Novelis Gulo dan Yamin Betee. Sementara Robby W Sipayung dari Disnaker Labura bagian pengawasan, mengatakan kedua pihak masing-masing memiliki kelemahan. PT ESS seharusnya tidak memecat karyawan, alasan pemecatan karena tidak bekerja harus berturut-turut selama 7 hari, bukan 5 hari. (st)

Ruang Lab IPA dan Multimedia SMA Bhayangkari Diresmikan Sambungan Halaman 9 Dalam sambutannya, Ny Mutiara Wisjnu Amat Sastro berharap, agar pihak sekolah SMA Swasta Bhayangkari Rantauprapat dapat memanfaatkan ruang laboratorium yang diresmi kan untuk meningkatkan mutu siswa. Selain itu, istri Kapoldasu Irjen Pol DrsWisjnu Amat Sastro ini, juga berharap kepada Dinas Pendidikan Labuahanbatu, memperhatikan SMA Swasta Bhayangkari sama dengan sekolah-sekolah negeri lainnya. “Hampir di setiap daerah, sekolah Bhayang-

kari kurang perhatian pemerintah. Kita mau ada kerjasama yang baik demi kemajuan siswa-siswi kita,” ujarnya. Mutiara menambahkan, kepada tenaga pendidik di SMA Bhayangkari Rantauprapat untuk lebih meningkatkan kualitas pengetahuan maupun dalam proses belajar mengajar agar mampu menciptakan siswasiswi yang lebih bermutu. Sementara Ketua Pengurus YKB Kabupaten Labuhanbatu Ny Riri Hirbak Wahyu Setiawan, memaparkan, proses pembangunan ruang Lab IPA dan Multimedia di SMA Swasta Bhayangkari

Rantauprapat berlangsung selama 3 bulan, yang anggarannya bersumber dari dana bantuan sosial APBN tahun anggaran 2012. “Untuk pembangunan ruang lab IPA ini, menghabiskan anggaran sebesar Rp200 juta, sedangkan ruang lab multimedia menghabiskan anggaran sebesar Rp150 juta. Alhamdulillah, kita telah menyelesaikan pembangunannya selama 3 bulan,” terang istri Kapolres Labuhanbatu, AKBP Hirbak Wahyu Setiawan, tersebut. Sementara Kepala Dinas Pendidikan Labuhanbatu, Iskandar, yang juga turut dalam acara peresmian tersebut dalam

sambutannya berharap kepada pihak SMA Swasta Bhayangkari Rantauprapat agar dapat memanfaatkan semua bantuan yang dikucurkan demi peningkatan mutu siswa. “Tahun anggaran 2013 ini, bantuan dalam bentuk DAK sudah diperbolehkan menyentuh sekolah tingkat SMA. Maka kita berharap pihak sekolah dapat memanfaatkan semua bantuan yang dikucurkan,” kata Iskandar. Peresmian ditandai pengguntingan pita, pemotongan nasi tumpeng dan penandatanganan prasasti oleh Ny Mutiara Wisjnu Amat Sastro. (CR-01)

Daster Itu Membikin Kuli Bangunan Gemetar Sambungan Halaman 9 Meski potongannya sederhana, jika si pemakai dasarnya cakep ya makin tambah cakep. Tapi jika orangnya jelek dan gembrot, lalu pakai daster yang ukuran pas-pasan, sama saja lihat brongsongan gori (nangka) di rumah pak tani. Boro-boro membangkitkan gairah, sekali lihat saja langsung kenyang di perut. Nah, Ny. Dinah yang tinggal di rumah kontrakan di Jalan Margorukun Rel Surabaya, adalah perempuan yang sangat luwes dengan kostum dasternya tersebut. Dengan baju seperti itu, dia nampak lebih merangsang, karena dasarnya memang wanita cantik di kelasnya. Maka bisa masuk akal ketika ada yang mengartikan daster itu suka bikin dada gemeter.

Salah satu lelaki yang suka gemeter manakala melihat Ny. Dinah mengenakan daster, adalah kuli bangunan bernama Priyadi. Saat melihat perempuan itu pakai daster gondilan (tanpa lengan), matanya makin jelalatan ke mana-mana. Lalu saat Dinah angkat jemuran, sehingga ketiaknya yang lebat nampak nyata, ukuran celana Priyadi langsung berubah. Sejak itu dia menetapkan dalam hati, cepat atau lambat pengin juga mencicipi. Memangnya kacang, mau main cicip saja? Sebagai kuli bangunan, jalan pikiran Priyadi memang terlalu pendek, tak memikirkan apa resikonya di belakang. Tahunya penampilan Dinah sangat merangsang, sehingga enak digauli dan perlu. Apa lagi ketika melihat pengantin baru itu nyapu di depan rumah dengan rambut

basah, otaknya langsung saja ngeres. “Wah, semalam pasti baru nyetak gol 2-0,” kata Priyadi yang juga gemar bola itu. Sebagai tetangga dekat, Priyadi memang banyak tahu tentang sepak terjang wanita itu dalam keseharian. Seperti beberapa hari lalu misalnya, kembali daster Ny. Dinah bikin dada Priyadi gemeter. Bayangkan, saat tidur siang dari jendela dia melihat wanita itu telentang dengan daster yang tersingkap. Kontan kepala Priyadi mau meledak rasanya. Tanpa peduli apa resikonya di kemudian hari, dia mengendap-ngendap memasuki rumah petak tersebut. Begitu berhasil masuk ke kamar Dinah, langsung saja main betot celdamnya sampai ke lutut. Tapi karena hentakan keras itu, serta merta Dinah terbangun dan berteriak begitu tahu Priyadi lelaki tetangga hendak memperkosanya.

“Toloong…..” teriaknya. Priyadi yang tadi nafsunya sudah sampai 240 volt, mendadak anjlog jadi tinggal 110 volt macam PLN era Orde Lama. Dia buru-buru kabur cari selamat. Tapi karena suami Dinah tak terima atas pelecehan seks oleh tetangga sendiri, kasus ini diteruskan ke Polrestabes Surabaya. Priyadi pun dijemput petugas. Dalam pemeriksaan, dia mengakui terus terang sangat terangsang asal melihat perempuan itu hanya mengenakan daster. Untuk penyelidikan lebih lanjut, daster Dinah termasuk celdamnya yang hampir dipelorotkan Priyadi, disita polisi sebagai barang bukti. Ancaman hukuman untuk kuli bangunan ini lumayan berat juga, 9 tahun penjara. Kalau melorotin semen dari truk, ya nggak apa-apa, Priyadi. (*)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.