ePaper | METRO SIANTAR Online

Page 58

ANIAYA MANTAN ISTRI

Oknum PNS KPUD Dipolisikan RANTAU-Seorang oknum PNS di Sekretariat KPUD Labuhanbatu berinisial RMS (40), warga Jalan Pardamean, Kelurahan Sirandurong Rantauprapat dipolisikan mantan istrinya Kasmilah Harahap (35), warga Jalan Al Hidayah Sigambal. Pasalnya oknum PNS KPUD tersebut dituduh melakukan perbuatan kasar kepada mantan istrinya dengan memukul dan memaki Kasmilah. Kasmilah yang keseharianya bekerja sebagai PNS di Lingkungan Dinas Kesehatan itu kepada METRO mengatakan, dirinya mendapat pukulan di bagian kepala oleh sang suami dihadapan anak-anaknya. Bahkan, perlakuan kasar tersebut bukan hanya kali itu dialaminya. "Ini sudah yang kesekian kali aku dipukulnya (RMS) dan sudah yang kedua kali ini dia kulaporkan ke polisi," ujarnya, Selasa (14/5). Dijelaskan Kasmilah, sejak 8 Mei 2013 lalu Pengadilan Agama telah menjatuhkan vonis cerai dirinya dan suaminya, setelah suaminya melakukan gugatan perceraian ke Pengadilan Agama Rantauprapat. Dalam vonis tersebut, ujar Kasmilah, majelis hakim menyatakan bahwa tiga orang anak, dari empat orang anak mereka diberikan hak asuh kepadanya, termasuk pembagian harta gono-gini yang akan dibagi dua antara dia dan suami. Setelah beberapa hari vonis dijatuhkan, mantan suaminya membawa tiga orang anaknya termasuk sibungsu mendatangi kediamannya dengan mengendarai mobil untuk meminta seluruh pakaian anaknya yang berada di tangan Kasmilah. Namun permintaan pakaian tersebut ditolak Kasmilah, dengan alasan sesuai keputusan pengadilan, hak asuh tiga orang anak telah jatuh kepadanya. Akibat penolakan itu, dia dan suaminya terlibat pertengkaran. Tidak sampai disitu, korbanpun kemudian menanyakan kepada mantan suaminya perihal pembagian harta gono-gini yang direncanakan mereka untuk dijual dan hasilnya dibagi rata, sehingga atas permintaan itu suaminya semakin emosi dan mengatakan kenderaan berupa sepedamotor yang berada di tangan korban harus diserahkanya terlebih dahulu, setelah itu kesemuanya akan dijual bersamaan dengan satu unit rumah. Setelah dirinya menyerahkan kunci sepeda motor, lanjut Kasmilah, malah suaminya memukul sepedamotornya dengan kayu dan sehingga dirinya emosi dan berusaha mematikan mesin mobil suaminya. Saat itulah suaminya mengejar korban dan langsung meninju kepalanya, seraya meludahi dan mencaci korban. Atas perbuatan mantan suaminya itu, dia langsung melaporkan hal itu ke Mapolres Labuhanbatu yang diterima dengan laporan polisi nomor :LP/635/V/2013/SU/RES-LBH. Dengan ancamanmelanggarpasal44UURInomor24tahun 2004 tentang kekerasan dalam rumah tangga. "Awalnya aku laporkan dia sebagai mantan suamiku, tapi oleh polisi dinyatakan dia masih berstatus suami, meski vonis Pengadilan Agama telah dijatuhkan. Sebab menurut polisi, karena keputusan masih baru beberapa hari terbit, belum mempunyai kekuatan hukum tetap," katanya. Ditambahkan Kasmilah, selama dirinya membina rumah tangga dengan RMS, dirinya sering menerima tamparan dan pukulan dari suaminya. Bahkan karena tidak tahan, ketika anaknya masih dua orang, RMS sempat ditahan selama sepuluh hari karena dilaporkan kasus penganiyaan. Keluarganya juga sering memergoki RMS bersama wanita lain di lokasi rekreasi, namun dirinya tidak pernah mempersoalkan hal tersebut. Sementara itu Kasubag Humas Polres Labuhanbatu AKP MT Aritoang mengaku telah menerima laporan Kasmilah. (riz/Cr-01/Cr-02)

Dana Sertifikasi dan Insentif Guru Belum Cair TAPSEL- Kelambanan Dinas Pendidikan Tapsel menjadi penyebab belum dicairkannya dana sertifikasi dan dana insentif guru non sertifikasi. Padahal seharusnya dana itu dikeluarkan per triwulan. Dinas terkait pun dinilai DPRD amburadul. Ketua Komisi IV DPRD Tapsel Darwis Sitompul, Selasa (14/5) mengatakan, Bupati Tapsel Syahrul M Pasaribu sepantasnya memanggil Kadis Pendidikan M Ikhsan Lubis untuk dievaluasi dan mempertanyakan manajeman di Disdik saat ini. "Untuk mengurus permasalahan dana sertifikasi dan insentif guru saja tidak becus, bagaimana sebenarnya manejemen Kadis mengurus anggotanya. Kalau hanya satu orang saja yang mengurus, jelas saja selalu terlambat pencairan danasertifikasidaninsentifnonsertifikasi.Sebaiknya Bupati Tapsel memanggil Kadis Pendidikan secepatnya untuk dievaluasi," ungkapnya. Dia menambahkan, sebelumnya DPRD Tapsel sudah pernah mengatakan kepada Bupati Syahrul M Pasaribu untuk mengevaluasi Kadis Pendidikan, tepatnya sewaktu rapat LKPJ Tapsel terkait segala masalah yang berkaitan dengan pendidikan. Karena bidang pendidikan ini menyangkut perkembangan masyarakat. Namun sampai sekarang belum ada tanggapan. "Sewaktu rapat LKPJ lalu, DPRD sudah memberikan usulan kepada bupati supaya permasalahan bidang pendidikan cepat diselesaikan. Terutama permasalahan dana sertifikasi dan insentif non sertifikasi yang selalu menjadi permasalahan dari tahun ke tahun. Saya berharap supaya bupati tegas dan mengganti Kadis yang tidak bijaksana mengurus permasalahan di bidangya sendiri," jelasnya. Hal senada dikatakan Wakil Ketua DPRD Tongku Makmul Siregar. Menurutnya, permasalahan dana sertifikasi dan insentif non sertifikasi sudah tak jarang lagi terdengar. Namun sampai sekarang, upaya kepala daerah untuk menuntaskan permasalahan itu belum kelihatan. "Pak Bupati seharusnya mengganti Kadis yang sepele terhadap permasalahan yang menyangkut bidangnya. Untuk apa dipertahankan yang tidak ada prestasinya," ungkapnya. Disisi lain, BS, salah seorang guru SDN di Tahalak, Kecamatan Batang Angkola, Tapsel mengatakan, dana insentif non sertifikasi pertama kali keluar tahun 2011 dengan jumlah Rp50.000 per bulan, dipotong pajak 15 persen untuk guru non sertifikasi golongan III dan golongan IV. "Insentif guru non sertifikasi pertama kali saya terima di tahun 2011 dan pengeluarannya pada saat itu bertahap. Kalau ditahun 2012 pengeluarannya sekaligus dipotong pajak dan administrasi lainnya sebanyak Rp30 ribu. Untuk dana insentif saja banyak sekali potongannya. Sedangkan tahun 2013 sama sekali belum keluar," ungkapnya. (mag-02)

PRIA MUSAFIR TEWAS DI KAMAR MANDI Sambungan Halaman 9 sekitar areal mesjid. Memang korban ada mengeluh sakit, namun entah mengapa pada pukul setengah sebelas malam ia sudah ditemukan tidak bernyawa di kamar mandi,” kata Saut Tobing. Ditambahkan Saut, setelah menemukan adanya mayat pria yang menginap di masjid, warga menghubungi polisi. Tidak berapa lama kemudian, polisi turun ke lokasi langsung

mengevakuasi barang barang milik korban berupa tas sandang warna hitam dan korban. Tidak ditemukan kartu atau surat menandakan identitas korban, selain pakaian kotor yang dibawa begitu juga dari dua buah dompet tidak ditemukan identitas korban. Jenajah korban langsung dievakuasi ke rumah sakit Indra Husada Membang Muda untuk tujuan menunggu jemputan keluarga. Namun hingga Selasa (14/5) sore tak satupun kerabat korban yang datang menjemput

untuk menguburkan korban. Atas inisiatip pihak kecamatan dan kelurahan, Selasa sore jenazah korban dikebumikan di pekuburuan muslim Pasar Kampung, Kelurahan Gunting Saga. Sementara Lurah Gunting Saga Kamalia SPd mengatakan, setelah berkoorodinasi dengan camat, pihaknya memutuskan memfardu kifayahkan korban. “Kita telah salatkan jenazahnya, karna keluarga ditungu hinga sore tak satupun datang, maka kita kuburkan,” kata Kamalia.

Dua Truk Tronton Masuk Jurang Sambungan Halaman 9 Menurut penuturan warga sekitar, kejadian itu bermula ketika truk tronton bernomor polisi BK 9078 BO yang melaju menuju arah Medan tiba-tiba rusak hingga terparkir tak jauh dari Simpang Jalan Siringo-ringo Rantauprapat. Dari belakang truk tronton yang terparkir itu, sebuah mobil pribadi yang belum diketahui jenisnya, tiba-tiba datang melaju kencang mencoba menyalip truk tronton yang parkir di depannya. Saat bersamaan, sebuah truk tronton bermuatan pasir dengan nomor polisi BK 8843 BM, tiba-tiba muncul dari arah berla-

wanan. Mencoba menghindari terjadinya tabrakan, supir truk diduga mendadak banting stir ke kiri, hingga truk tronton itu terbalik dan masuk ke jurang dengan ketinggian mencapai 2 meter. Sedangkan mobil pribadi yang diduga sebagai penyebab terjadinya kecelakaan, melaju kencang melanjutkan perjalanannya. “Begitu truk tronton muatan pasir itu masuk jurang, supirnya langsung keluar dan pergi entah kemana,” ujar Ujar Andre (20), warga sekitar kepada METRO, Selasa (14/5) pagi. Tapi uniknya, sesaat setelah kejadian itu, truk dengan nomor polisi BK 9078 BO yang awalnya terparkir di pinggir jalan menuju

arah Medan tersebut, tiba-tiba mundur tanpa dikemudikan sang supir, hingga turut masuk ke jurang di seberang jurang tempat tronton muatan pasir itu jatuh. “Gak tahu kenapa, tronton yang parkir itu tiba-tiba mundur dan ikut-ikutan masuk jurang. Jadi dua truk tronton itu seakan kompak untuk sama-sama masuk jurang di sisi kiri kanan jalan ini,” kata Andre. Pantauan METRO, Selasa (14/5) pagi, 2 truk tronton yang masuk jurang itu dievakuasi sejumlah petugas Satlantas Polres Labuhanbatu dengan menggunakan alat berat, lalu diamankan ke Mapolres Labuhanbatu. (CR01/CR02)

Bibir Satpam RSUD Pecah Sambungan Halaman 9 teman yang hendak membeli kulkas di toko tersebut. Tiba-tiba datang si MB bersama temannya ke toko tersebut dengan mengendarai sepedamotor Mio berwarna hijau,” katanya. Dijelaskan Ardan, dirinya tidak mengetahui penyebab MB mengamuk dan memukul bibirnya menggunakan gagang pistol. “MB mendatangiku, kok kau adukan aku sekali itu, sok keras kau ya, katanya kepadaku lalu memukulkan pistol kepadaku, kemudia pergi,” terang Ardan.

Dijelaskan Ardan, dirinya beberapa bulan yang lalu pernah melaporkan MB dan temannya atas kasus penganiayaan yang dialaminya. MB dilaporkannya pada tanggal 26 Februari 2013, karena mengaiya dirinya. Saat itu dirinya sedang bertugas di sebagai Satpam di RSUD Rantauprapat. Namun laporan penganiyaan tersebut tidak menyebabkan MB ditahan, dengan alasan bukti kurang kuat. “Tadi aku dianiayanya lagi dengan menggunakan senjata api jenis pistol. Dia itu ditakuti warga karena punya senjata api. Informasinya, senjata api itu diperolehnya dari

jaringan mafia. Bahkan, warga di sini juga sudah mulai resah dengan keberadaan MB yang memiliki senjata api,” kata Ardan. Terpisah, Kapolres Labuhanbatu AKBP Hirbak Wahyu Setiawan melalui Kasubag Humas Polres Labuhanbatu AKP MT Aritonang membenarkan adanya pelaporan warga dipukul pakai senjata api. “Ada yang melapor di pukul pakai senjata api. Saat ini korban sedang dimintai keterangannya, dan kami akan menyelidiki si pelaku apakah memiliki izin resmi atau tidak memiliki senjata api tersebut,” kata Aritonang. (CR-02)

Deteksi Dini Jadi Perhatian Sambungan Halaman 9 Dalam kesempatan itu ditandangani kerjasama antara Rektor USM Indonesia Dr Ivan Elisabeth Purba MKes dengan Kepala BTKLPP Medan Dr Indah Anggaeni MSi dan Kepala KKP Kelas I Medan dr Wiendra Waworuntu MKes. Di hadapan mahasiswa dan dosen USM Indonesia, Senin (13/5), Tjandra mengemukakan, ada delapan tujuan, pertama menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, kedua mencapai pendidikan dasar untuk semua, ketiga mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan serta keempat menurunkan angka kematian anak. Sedangkan tujuan kelima, meningkatkan kesehatan ibu, keenam memerangi HIV/ AIDS, malaria serta penyakit menular lain. ‘’Tujuan ketujuh, menjamin kelestarian lingkungan dan ke delapan, kemitraan global untuk pembangunan,’’ rinci Dirjen. Berkaitan dengan jumlah kasus HIV, lanjut Dirjen, dalam tiga tahun terakhir hampir sama, yakni 21.591 kasus tahun 2010, 21.031 kasus untuk 2011 dan 21.511 kasus tahun 2012. ‘’Untuk jumlah kasus AIDS lebih kecil yakni 5.845 kasus tahun 2010, 7.004 kasus tahun 2011 dan 5.686 kasus tahun 2012 karena ada deteksi lebih dini terhadap penyakit ini,’’ jelasnya. Tjandra juga menjabarkan angka keberhasilan pengobatan penyakit TB paru di Indonesia termasuk Sumut dan pengendalian malaria. Dijelaskan pula, masalah utama penyakit tidak menular diantaranya hipertensi dan diabetes. ‘’Tantangan mengatasi penyakit tidak menular yang terkait masalah perilaku dan gaya hidup sehingga diperlukan pengendalian yang efektif dan efisien. Faktor risiko secara terintegrasi yakni diet, rokok, alkohol dan kurang aktivitas,’’ katanya. Perihal Annual Paracite Incidence (API). Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan menggambarkan program rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap sumber air minum

DIULOSI: Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE diulosi di Kampus USM Indonesia, Senin (13/5). layak dan fasilitas sanitasi dasar layak hingga tahun 2015. Rektor USM Indonesia Dr Ivan Elisabeth Purba MKes berterima kasih diantara kesibukannya, Dirjen dapat memberi kuliah di USM Indonesia. Disebutkan dia, kesehatan adalah fundamen dan komponen pertama dari indeks pembangunan manusia, oleh karena itu kesehatan seharusnya dijadikan prioritas tertinggi yang dilihat bukan saja spektrum kuratif, tetapi promotif, preventif dan rehabilitatif untuk dapat hidup sehat. Ivan menambahkan, diperlukan sosialisasi dan pelibatan berbagai stakeholder untuk bersama-sama memikirkan, melaksanakan dan bertanggungjawab terhadap semua yang berkenan dengan pencapaian MDGs tersebut.

‘’USM Indonesia selama ini dan juga pada waktu-waktu mendatang senantiasa berusaha mendatangkan tokoh-tokoh nasional dan pakar ilmiah dibidang kesehatan masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas para dosen dan mahasiswa,’’ katanya. Acara ini dihadiri Direktur Penyehatan Lingkungan Wilfried Purba, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan, Kepala Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Medan Dr Indah Anggraini MSi. Pembina Yayasan Sari Mutiara yang juga Anggota DPD RI Parlindungan Purba SH MM, Ketua Yayasan Sari Mutiara Drs W Purba, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan, ketua program studi, dosen dan mahasiswa. (dmp/smg)

Merindu Belaian Suami Terkulai Dipeluk Tetangga nafkah batin buat istri juga sudah lama non aktif. Jikalau Ny. Laila orang beriman, mestinya bisa memaklumi kondisi suami. Tapi dianya tidak demikian. Lama tak dapat belaian kasih seorang lelaki, dia benar-benar kelimpungan. Kalau soal kebutuhan perut, di rumah tidak ada nasi, bisa jajan di warung. Lha kalau kebutuhan di bawah perut? Harus ke mana hamba mencari solusi? Adalah lelaki tetangga bernama Johan. Sebagai lelaki sudah cukup makan garam, dia tahu persis gejolak batin yang dialami wanita tetangganya itu. Kebetulan istri Sofian ini cukup cantik dan menarik, sehingga sebagai lelaki penolong dia pun “terpanggil” untuk mengulurkan bala bantuan. “Selagi aku masih mampu, siap membantumu.” Begitu

kata batin Johan sebelum mencoba pedekate. Situasinya memang sangat mendukung. Di samping mereka tetangga dekat, kebetulan Sofian sejak penyakitnya makin parah, dia dalam perawatan orangtuanya di kampung lain, kawasan Kota Juang. Karenanya, tanpa keberadaan suami di rumah, menjadikan Johan leluasa memberikan “pertolongan”nya. Maksudnya, di kala Laila sendirian, Johan datang untuk kampanye asmara dalam semalam. Awalnya Laila risih juga mendengar “tawaran” Pak Tua tetangganya. Tapi karena dia memang sangat membutuhkan belaian kasih itu, akhirnya tawaran gila Johan dilayani juga. Maka di sinilah ironisnya seorang lelaki tua macam Johan. Di rumah dia sudah tak berani manjat tangga, eh di luar rumah masih berani juga “manjat” bini

tetangga. Sejak dapat “bantuan” tetangga sebelah, hidup Laila menjadi demikian ceria. Lain waktu ketika situasinya sangat kondusif, kembali Johan datang dalam rangka tanggap darurat syahwat. Celakanya, meski baru dua kali dia menyetubuhi bini Sofian, tahu-tahu perut Laila pun menggelembung. Tentu saja tetangga geger. Mana mungkin suaminya dalam kondisi sakit kok bisa membuahi istri? Pihak Wilayatul Hisbah (Satpol PP) Pemkab Bireun segera bertindak. Pasangan mesum itu diamankan. Dalam pemeriksaan Laila mengakui, hanya dua kali kencan dengan kakek Johan. Akan halnya skandal ini sengaja dirahasiakan keluarga Sofian, karena dikhawatirkan penyakit suami Laila menjadi semakin parah. Johan kasih pertolongan sekalian dengan “bunga”-nya. (*)

Sedangkan Kapolsek Kualuh Hulu AKP Arifin Marpaung melalui juru periksa N Nainggolan mengatakan, alamat korban tidak pasti. Informasi yang mereka terima dari Kepala Dusun Cisadane Negeri Lama, Kecamatan Bilah Kulu, kemungkinan korban bernama Efendi Siregar. “Namun Ia (Efendi,red) sudah pindah bersama keluarganya sejak 10 tahun lalu, tapi kini alamat nya pastinya belum diketahui,” katan Nainggolan. (put)

Jual 5 Kg Ganja untuk Uang Jajan Anak Sambungan Halaman 9 mur, Selasa (14/5) ketika akan menjual 5 kilogram ganja kering. Wahyudi yang sehari-hari bekerja sebagai petugas satuan pengaman (satpam) di kantor KPUD Deli Serdang, dan Nazaruddin Harahap, pria pengangguran yang baru pisah dengan istrinya, bermaksud menjual ganja kepada pemesan di Aek Kanopan, setelah dihubungi oknum AM, warga Kampung Baru Aek Kanopan dari dalam penjara yang mengatakan ada pemesan ganja sebanyak 5 kilogram di Aek Kanopan. Namun setelah ditunggu sejak pagi sampai sore hari, pembeli tidak datang, malah keduanya ditangkap polisi bersama barang bukti. Penuturan Nazaruddin kepada petugas, ganja diperoleh dari seorang yang akrab di panggil ‘Ayah’, warga Tembung, Kabupaten Deli Serdang. “Barang itu belum saya bayar kepada Ayah di Tembung, rencananya sesudah laku uangnya baru saya setor. Ganja itu akan dijual dengan harga Rp1,5 juta per kilo sedangkan kepada ayah dibayar Rp1,3 juta jika laku,” kata Nazaruddin. Dijelaskan Nazarudin, dirinya memutuskan jadi kurir ganja karena tidak memiliki pekerjaan tetap, apalagi setelah berpisah dengan istrinya sejak ia masuk penjara dalam kasus pemukulan. “Tadi anak saya minta uang jajan, dia sms sama saya supaya dikirimi uang jajan. Saya bilang ke anak tunggu ya nak jualan bapak sebentar lagi laku, tapi saya tidak menyebut saya jualan apa. Mereka juga tidak tau jika kini ayahnya sudah ditangkap” terangnya. Diterangkan Nazarudin, dirinya merental sebuah mobil dari Pakam. Di sana (Pakam,red), dia berkenalan dengan Wahyudi yang merupakan anak kost Putra, warga Pakam yang juga pemilik mobil rental. Kepada Nazaruddin, Wahyu mengaku suntuk tidak ada kerjaan di rumah kost. Karena tidak ada kerjaan, Wahyu bersedia menemani Nazaruddin ke Aek Kanopan. Sementara Kapolsek Kualuh Hulu AKP Arifin Marpaung di dampingi Kanit Reskrim Iptu Eri Prasetiyo mengatakan, pihaknya menangkap dua pengedar ganja berkat laporan masyarakat, tersangka akan di jerat Undang-undang psikotropika. (put)

Setelah Kejarkejaran & Tembaktembakan Sambungan Halaman 9 but, juga sempat terjadi aksi saling tembak antara tersangka dengan petugas polisi yang melakukan pengejaran. Satu tersangka berhasil melarikan diri dalam penyergapan ini. "Yang ditangkap dua orang, satu berhasil melarikan diri. Sempat kejar-kejaran dari depan kantor bupati (Labuhanbatu) hingga TKP (N3 Aek Nabara)," jelas Kasat Narkoba Polres Labuhanbatu, AKP Sugerng, kepada METRO, Selasa (14/5) malam. Ditambahkan Sugeng, penangkapan bermula dari informasi yang diterima pihak kepolisian, ada satu unit mobil sesuai yang ditangkap, melaju dari arah Tanjung Balai menuju Baganbatu, Riau. Mendapat informasi itu, petugas melakukan pengejaran dan akhirnya berhasil membekuk tersangka setelah sempat melalui aksi kejar dan tembak dengan para pelaku. Pantauan METRO di tkp, tepatnya di Simpang N3, Kecamatan Bilah Hulu, mobil Innova BK 1413 GU warna hitam yang dikendarai pelaku, mengalami rusak di bagian kaca depan dan belakang. Sementara itu, dua pelaku yang berhasil ditangkap, diketahui warga Baganbatu, berinisial HS dan MS. Kedua tersangka masih dalam pemeriksaan pihak kepolisian. (CR-01)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.