281113

Page 31

METRODUKASI

METRO RIAU KAMIS 28 NOVEMBER 2013

31

SMAN 1 Pekanbaru

Kenalkan Kenalka Ke kan Siswa Sis isw swa wa dengan denga gan Sistem Siste Sis issteem Koperasi Koperas Kop Ko pera rasi as PENULIS: Delvi Adri

PEKANBARU - Kendati koperasi siswa di SMAN 1 tak lagi aktif, namun peser ta didiknya masih bisa belajar tentang sistem pengelolaan dari koperasi sekolah yang keanggotaannya terdiri dari guru dan kar yawan.

Badan Pemeriksa Koperasi SMAN 1 Pekanbaru, Dra Hj R Wenmar, Selasa (26/11) kepada Metro Riau mengatakan bahwa dulunya koperasi siswa sempat aktif di sekolah ini. Hanya saja, karena keterbatasan waktu peserta didiknya

dalam mengelola koperasi tersebut hingga menyebabkan koperasi ini tak lagi aktif. “Dulu, kita memiliki koperasi siswa. Di sini, kita sediakan buku tulis dan perlengkapan sekolah lainnya. Namun karena

Komentar

HELWIN "Sebenarnya bagus ada koperasi siswa. Karena di situ kita bisa belajar bagaimana menjalankan koperasi itu sendiri. Hanya saja, koperasi kebanyakan hanya untuk berbelanja kebutuhan siswa saja. Yang menjalankan bukan siswa."

IKKE

SYAHRUL

"Kalau bisa koperasi siswa itu dipercayakan pengelolaannya kepada siswa sepenuhnya, namun juga didampingi dan diawasi oleh guru. Di beberapa sekolah, namanya saja koperasi siswa tapi yang menjalankan malah guru."

"Keberadan koperasi siswa dapat menambah pengetahuan kami tentang koperasi. Jadi, tidak hanya di dalam pelajaran saja dapat ilmunya."

RAHMAT "Bagus koperasi siswa itu juga dibuat layaknya koperasi simpan pinjam juga. Bukan sekedar tempat menjual barangbarang kebutuhan siswa saja."

BELAJAR DI PUSTAKA - siswa SMP Witama School sedang melakukan proses pembelajaran di ruang perpustakaan sekolah, beberapa waktu lalu. (del)

keterbatasan waktu para siswa yang pulang sudah sore, hingga tak ada lagi waktu anak kita ke situ. Kalau dulu kan ada kelas pagi dan siang, jadi anak masih bisa mengelola koperasi,” jelasnya. Menurut Wenmar, meski koperasi siswa tak ada saat ini, namun peserta didiknya tetap bisa belajar bagaimana sistem koperasi ini. Karena koperasi sekolah yang diberi nama KPRI Kesuma ini bisa dijadikan tempat belajar siswanya. “Kita ada Koperasi Kesuma. Jadi, anak tetap bisa

mengambil pelajaran dari koperasi ini. Saya sebagai guru bidang ekonomi juga kerap mengajak anak-anak kita ke koperasi untuk melihat-lihat cara kerja dan pembukuan dalam koperasi,” paparnya. Selain itu, kata Wenmar, pihaknya mengajak peserta didiknyauntuk menggelar simulasi koperasi. Katanya, ini bertujuan untuk mengenalkan dan mengajak mereka untuk mau bergabung dengan koperasi kelak. “Koperasi ini sangat bagus. Oleh karena itu, kita

mengajak anak-anak kita ini untuk ikut koperasi. Sebab melalui koperasi ini kesejahteraannya sebagai anggota bisa terjamin,” sebutnya. Ke depan, Wenmar mengharapkan agar koperasi siswa bisa diaktifkan lagi. Menurutnya, ini sangat banyak manfaatnya untuk siswa. “Secara pribadi saya pengen kita dirikan koperasi siswa lagi dan mereka terlibat di dalamnya. Karena manfaat yang didapatkan cukup banyak,” pungkasnya.*

Guruku Hj Murni SPd

(Guru IPS SMPN 5 Pekanbaru)

Bentuk Be entuuk Karakter Kara Kar Ka ara raakteeerr dan ddaan Mo Motiva ivvas asi SSiswa as isswa SEBAGAI seorang guru, Hj Murni SPd memiliki prinsip, harus bisa membentuk karakter dari peserta didiknya. Selain pendidikan karakter, guru mata pelajaran IPS di SMPN 5 Pekanbaru ini selalu rutin memberikan motivasi ke siswanya. "Penekanan karakter ini sangat penting bagi setiap siswa, berguna untuk kebaikan intelektual dan sikap mereka nantinya. Tak hanya itu, pemberian motivasi juga perlu diberikan untuk meningkatkan mutu belajar siswa," ujarnya. Bahkan, terang Murni, dirinya selalu memberikan perhatian yang lebih kepada siswa, dalam upaya membangkitkan semangat peserta didiknya. Terkadang, ada siswanya yang lemah dalam memahami pelajaran yang diajarkannya. "Ada kemungkinan anak kita yang lemah dalam menerima pelajaran yang diajarkan, kar-

ena ada masalah di rumah. Dengan perhatian lebih yang kita berikan, maka si anak itu akan termotivasi dan merasa diperhatikan, seh-

ingga kembali bersemangat lagi," paparnya. Untuk menghasilkan pembelajaran yang bermutu, perempuan kelahiran Pangkalan Kotobaru, 5 November 1957 ini menjelaskan bahwa guru harus mengajar dengan ikhlas. Karena tanpa ikhlas, ilmu yang disampaikan ke peserta didik tak akan tersalur dengan baik. "Disamping semua itu, kita sebagai guru juga harus ikhlas mengajar. Sehingga proses belajar mengajar dapat tercapai dengan baik," pungkas ibu tiga anak ini. (del)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.