21042012-metroriau

Page 23

23

METRO HUKUM

METRO RIAU SABTU 21 April 2012

Polisi Bekuk Pemakai dan Pengedar Sabu-sabu Penulis: Amin, Pekanbaru

PEKANBARU - Warga Jalan Kartika Sari, Kecamatan Rumbai, Jimmy Alfa (37) dibekuk polisi dari Sat Narkoba Polresta Pekanbaru, Kamis (19/4) sore. Dari ucapan Jimmy, polisi kemudian menciduk Mardi (32), warga Jalan Meranti, Kecamatan Senapelan. “Jimmy Alfa dan Mardi merupakan pelaku pe-

nyalahgunaan narkoba jenis sabu-sabu. Jimmy adalah

BIDIK Anggota DPRD Pelalawan Penuhi Panggilan Polisi

pemakai dan Mardi adalah pengedarnya,” kata Kapolresta Pekanbaru melalui Kasat Narkoba Polresta, Kompol Dermawan Marpaung kepada wartawan, Jumat (20/4). Diceritakan Kasat, penangkapan keduanya berdasarkan informasi masyarakat. Jimmy Alfa dibekuk di rumahnya dan Barang Bukti (BB) yang berhasil diamankan polisi yaitu

satu paket sabu-sabu senilai Rp100.000. Dari pengakuan Jimmy, didapat informasi BB diperoleh dari Mardi yang kemudian turut diciduk polisi. “Jimmy mengaku baru tiga kali memakai sabu-sabu dan ia diajarkan teman-temannya,” ujar Kasat. Sementara BB yang diperoleh polisi dari Mardi yakni sabu-sabu sebanyak empat

paket yang harganya lebih dari Rp4,5 juta. Mardi mengaku memperoleh barang haram itu dari RD. “RD sudah ditetapkan sebagai DPO Polresta. Keduanya sudah diamankan di sel Mapolresta untuk proses hukum selanjutnya. Atas perbuatannya tersangka dijerat pasal 112 undang-undang nomor 35 tahun 2009 dengan

ancaman hukuman lima tahun penjara,” sebut Kasat. Sementara Jimmy yang ditemui Metro Riau di Mapolresta mengaku baru tiga kali memakai sabu-sabu. Sebelumnya, dia diajarkan teman-temannya memakai sabu-sabu. “Saya makai sendiri sebab penasaran saja dengan rasanya. Sebelumnya diajarkan

kawan-kawan,” kata Jimmy. Sedangkan Mardi mengaku menjual sabu-sabu sudah dilakukannya selama satu tahun untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. “Menjual sabu-sabu ini untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Karena penghasilan wiraswasta tidak mencukupi untuk hidup bang,” sesal Mardi sambil menunduk. *

Terkait masalah utang piutang dengan seorang warga Pangkalan Kerinci, Basarudin, oknum anggota DPRD Pelalawan bernama Akhirudin akhirnya memenuhi panggilan penyidik Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Pelalawan, Jumat (20/4). Pemanggilan terhadap politisi dari PPP ini merupakan yang pertama kalinya. Kapolres Pelalawan, AKBP Guntur Aryo Tejo yang ditemui wartawan mengatakan, oknum anggota dewan itu masih sebagai saksi dalam persoalan utang yang dilaporkan Basarudin. Guntur berjanji akan menjalankan proses hukum sebagaimana mestinya seperti warga kebanyakan. Namun, status tergugat sebagai anggota DPRD memiliki prosedur khusus untuk melakukan pemanggilan dan pemeriksaan. “Jika ia bersalah akan kita jalankan hukum sebagaimana mestinya tanpa pandang bulu. Seperti masyarakat biasa. Tetapi jabatan dia mengharuskan kita untuk meminta izin dari Gubernur dalam proses pemeriksaan dan pemanggilan. Saat ini dia masih berstatus sebagai saksi dan belum ada peningkatan,” katanya . (andy)

PELALAWAN -

Diskes Rohul belum Pastikan Kopi Kemasan ROKAN HULU - Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) belum bisa memastikan penyebab meninggalnya Siti Nurhatini (6) meninggalnya karena meminum kopi kemasan. Selain Siti, korban usai minum kopi kemasan itu adalah kakaknya bernama Muriah (8) yang kini dirawat intensif di RSUD Pasir Pengaraian. Hal itu dikatakan Kadiskes Kabupaten Rohul, Dr H Wildan Asfan Hasibuan MKes melalui Kabid Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, drg Grifin kepada Metro Riau, Kamis (19/4) malam ketika melayat ke rumah korban. “Pengakuan keluarga korban, kemasan kopi yang diduga penyebab keracunan sudah diamankan pihak kepolisian, dan kita akan berkoordinasi dengan kepolisian guna menindaklanjuti hasil sampel kopi itu untuk dibawa ke laboratorium kesehatan daerah Riau di Pekanbaru,” sebut Grifin. Grifin menambahkan, hasil analisa dokter di RSUD Pasir Pengaraian, Muriah dan Siti memang Hurhatini mengalami keracunan minuman kopi yang dikomsumsinya. “Namun, kita belum menerima sampelnya apakah memang keduanya keracunan diakibatkan kopi kemasan,” jelas Grifin. (hendra)

Polres Pelalawan Lakukan Sertijab Empat Perwira PELALAWAN - Bertempat di aula Teluk Meranti Mapolres Pelalawan, Jumat (20/4) kemarin, empat perwira polisi melakukan serah terima jabatan (sertijab). Acara sertijab ini dilaksanakan dan dipimpin langsung oleh Kapolres Pelalawan, AKBP Guntur Aryo Tejo. Keempat perwira yang disertijabkan itu antara lain, Wakapolres, Kompol Jon Wesli digantikan oleh Kompol Robin Lumban Raja, Kasat Sabhara, AKP Zulkifli Ahmad digantikan AKP Firdaus, Kapolsek Pangkalan Lesung, AKP Anisman digantikan AKP Sudino Manulang dan Kapolsek Kerumutan, Iptu Adi Pranyoto digantikan oleh Iptu Sahardi SH. Dalam sambutanya, Kapolres mengatakan, mutasi jabatan ini suatu hal yang biasa di jajaran kepolisian. Hal ini bertujuan demi meningkatkan kinerja dan promosi jabatan akan mendapat kepercayaan menjabat jabatan baru. “Karena itu, pada pejabat yang baru selamat bertugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat agar lebih baik lagi. Sedangkan pejabat yang lama, kita mengucapkan ribuan terima kasih atas kerja sama yang telah memberikan pelayanan maksimal terutama pengamanan kamtibmas,” kata Kapolres. (andy)

BUPATI Bengkalis, Ir H Herliyan Saleh MSc dan Wabup, H Suayatno melihat dan mendengarkan penjelasan Kajari Bengkalis, Mukhlis tentang alat bong modern yang dipergunakan untuk mengkonsumsi narkoba jenis sabu-sabu, Jumat (20/4). (zulkarnain)

Kejari Musnahkan Barang Bukti Narkoba

BENGKALIS - Merujuk pada beberapa kasus yang terjadi akhir-akhir ini, wilayah Kabupaten Bengkalis tidak hanya dijadikan transit, tapi juga menjadi sasaran empuk para sindikat peredaran narkoba. Semua pihak diharapkan menyatukan tekad untuk mencegahnya sedini mungkin. “Bahaya narkoba berpotensi meursaka akhlak dan menimbulkan dekadensi moral khususnya di kalangan generasi

muda. Untuk itu saya berharap agar kita semua menyatukan tekad untuk mencegah bahaya narkoba sedini mungkin,” kata Bupati Bengkalis, Ir H Herliyan Saleh MSc pada acara pemusnahan barang bukti narkoba di halaman Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkalis, Jumat (20/4). Sebelumnya, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bengkalis, Mukhlis

menyampaikan kasus narkoba yang terjadi di wilayah Kabupaten Bengkalis cukup memprihatinkan. Terhitung dari tahun 2008 hingga awal 2012, kasus narkoba yang telah diputuskan di persidangan atau memiliki kekuatan hukum tetap sebanyak 107 kasus. “Ini menandakan bahwa peredaran narkoba di daerah kita sudah pada level yang membahayakan, terutama

Polresta Tangkap Empat Pelaku Pembunuh Ayah dan Anak PEKANBARU - Empat orang pelaku pembunuhan sadis terhadap ayah dan anak pemilik Toko Niagara, Jalan Kaharuddin Nasution, belum lama ini akhirnya ditangkap polisi di Palembang, Kamis (20/4) siang. Hingga berita ini diturunkan, keempatnya masih dalam perjalanan dari Palembang ke Pekanbaru. Kapolresta Pekanbaru, Kombes R Adang Ginanjar melalui Wakapolresta, AKBP Adang Suherman mengatakan, penangkapan dilakukan oleh Tim Opsnal Polresta Pekanbaru diback-up personil Polda Sumatera Selatan (Sumsel). Setelah melakukan penyelesaian administrasi dengan polisi setempat, em-

pat pelaku beserta barang bukti dibawa ke Pekanbaru. Di antaranya, 1 unit mobil toyota merk Rush dan 2 unit sepeda motor. “Pelaku sudah ditangkap di Palembang. Sekarang kita masih menunggu pelaku datang ke Mapolresta,” kata Adang kepada wartawan di Mapolresta, Jumat (20/4) sore. Keterangan yang dihimpun Metro Riau, perjalanan tim membawa tersangka memakan waktu sekitar 18 jam itu, diperkirakan rombongan sampai di Pekanbaru pada malam hari atau tengah malam. Karena perjalanan menempuh jarak yang cukup jauh dengan melewati tiga

provinsi sudah pasti sangat melelahkan. “Rombongan berangkat subuh tadi dan sekarang menurut informasi baru sampai di Muaro Bungo Jambi. Berkemungkinan rombongan sampai malam,” kata sumber dipercaya di Polresta Pekanbaru. Sebelumnya, keempat pelaku diduga telah melakukan penganiayaan, pembunuhan dan perampokkan terhadap korban, Agus Bahar (39) dan anaknya, Dodi (23) di Toko Niagara, Minggu (14/4) malam. Kedua korban diduga dibunuh oleh karyawan sendiri inisial HN dengan mendatangkan beberapa orang teman lagi. (amin)

Metro Mini

The best solution for your business promotion SETIA JAYA STAINLES Melayani Pesanan : Kusen aluminium - Expanda Door - Partisi Aluminium - Vertical Blind - Slime BlindFolding Door - Insect Sun ScreenStainless Steel - Folding Gate

Hubungi : HP. 0812 7585424

Lgg

PROMOSIKAN Usaha Anda Layanan Iklan :

08127685579/08127696600 08126843852/081378089669 08127699646

Iklan ANDA Untuk

Jl. Dr. Setia Budhi No. 100 - 102 Pekanbaru - 28144 LGG

IKLAN ANDA

Harian Pagi

METRO RIAU Berwawasan dan Berkepribadian

ancaman terhadap generasi muda. Diperlukan kerja sama semua pihak, baik antar sesama penegak hukum maupun masyarakat untuk memeranginya,” sebut Mukhlis. Ia mencontohkan untuk tahun ini saja sampai April kasus narkoba yang berhasil diungkap pihak kepolisian sudah menca-

pi 39 kasus. Angka ini diperkirakan bakal meningkatkan jika semua pihak tidak bersatu padu dalam memerangi narkoba ini. Adapun barang bukti narkoba yang musnahkan kemarin adalah jenis ganja seberat 5.518,81 gram, sabu-sabu 26,22 gram, pil ekstasi 544 butir dan pil Happy Five 2,64 gram. (zulkarnain)

DPO Korupsi Poltekes Medan Diringkus di Riau

PEKANBARU - Terpidana yang sempat masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus korupsi pembangunan gedung Politeknik Kesehatan (Poltekes) Medan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Daulat Tampubolon diringkus tim Kejaksaan Agung bekerja sama Kejati Riau, Jumat (20/4) siang. “Terdakwa DPO ini ditangkap saat berada di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru,” kata Asisten Intelijen Kejati Riau, Heru Chairudin dalam keterangan resminya di Pekanbaru. Heru menjelaskan, DPO kasus korupsi itu diringkus ketika hendak kabur ke luar negeri (Malaysia) sekitar pukul 15.30 WIB. “Saat ini Daulat disinggahi sementara di Kejati Riau untuk kemudian di kirim ke Medan,” katanya lagi. Heru menjelaskan, Daulat sebelumnya dinyatakan terbukti telah melakukan tindak pidana korupsi pembangunan Poltekes Medan dengan kerugian negara mencapai Rp1,4 miliar. Daulat merupakan konsultan pembangunan atas proyek bermasalah itu. Sebelumnya, Daulat Tampubolon dituduh terlibat dalam tindak pidana korupsi pada anggaran pembangunan gedung Poltekes Medan yang bersumber dari APBN tahun 2007 senilai Rp9,3 miliar bersama dua rekannya, yakni Koesman Wisohudiono dan Young Aye Nehe. Bentuk korupsi yang dilakukan terdakwa adalah membuat laporan palsu terhadap pembangunan. Pengerjaan proyek yang dilakukan hanya 75 persen, sementara laporan dinyatakan telah selesai 100 persen. Akibatnya, pihak bank melakukan pembayaran secara penuh, namun sisa pengerjaan tersebut tidak juga diselesaikan hingga tahun 2009 hingga diduga telah terjadi kerugian negara sekitar Rp1,3 miliar. (amin)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.