161013

Page 21

KUANTAN SINGINGI

21

M e n u j u K u a n s i n g B e r c a h a y a METRO RIAU RABU

Advertorial Publikasi Pembangunan Kabupaten Kuansing

16 OKTOBER 2013

SALAMAN - Bupati Kuansing, H Sukarmis menyalami sejumnlah warga usai melaksanakan Shalat Idul Adha di Desa Muaro Sentajo, Selasa (15/10).(idi susianto)

Bersama Ratusan Ribu Warga

Rindu, Bupati Shalat Id di Kampung Halaman Penulis: Idi Susianto, Teluk Kuantan

TELUK KUANTAN - Jika malam takbiran Idul Adha 1434 H Kuansing diguyur hujan, namun pelaksanaan Shalat Idul Adha berlangsung lancar dan aman. Ratusan ribu warga Kuansing, tampak memenuhi masjid dan lapangan sepakbola untuk menunaikan Shalat Id tersebut, Selasa (15/10) kemarin . Bupati Kuansing, H Sukarmis melaksanakan Shalat Idul Adha di Desa Muaro Sentajo bersama warga kampung halamannya. Sementara Sekda Kuansing, Drs H Muharman,

MPd tampak mewakili bupati menunaikan Shalat Id di Lapangan Limuno Teluk Kuantan. Selain Muharman tampak hadir Ketua DPRD, Muslim, unsur muspida, asisten, kadis,

CAKAP Kapolres Diminta Tuntaskan Persoalan PETI TELUK KUANTAN – Kapolres Kuantan Singingi yang baru dilantik AKBP Bayu Aji Irawan SH Sik diminta punya kepeduliaan terhadap keberlangsungan lingkungan di daerah ini. Dengan harapan, persoalan tambang ilegal alias penambangan emas tanpa izin (PETI) yang terjadi di seluruh kecamatan di negeri ini bisa dituntaskan. “Kita minta Pak Kapolres yang baru dilantik jangan hanya diam dengan persoalan kerusakan lingkungan di Kuansing yang memang sudah sangat memperihatinkan,” kata Ketua Ikatan Pelajar Riau (IPRY) Komisariat Kuantan Singingi, Husnul Maaf dalam rilisnya kepada wartawan, baru-baru ini. Menurutnya, persoalan PETI di Kuansing sudah menjadi bahan pembicaraan dikalangan para pelajar Riau asal Kuansing di Yogyakarta. Persoalan ini, diakuinya, telah nyata merusak dan mengotori lingkungan. Sehingga tercipta lingkungan yang tidak sehat di Kabupaten Kuantan Singingi. “Persoalan PETI telah kita diskusikan, dan kita menyatakan prihatin dengan persoalan ini, dan mendesak Pak Kapolres untuk menindak pelaku pengrusakan lingkungan itu,” katanya. Persoalan PETI, kata Husnul Maaf, harus menjadi kepeduliaan bersama di daerah. Menurutnya, penertibannya itu tidak terlepas dari penindakan oleh pihak kepolisian terhadap aktivitas tersebut. Pihaknya juga akan berupaya menyadarkan masyarakat betapa bahayanya dampak dari aktivitas tambang emas ilegal tersebut terhadap ekosistem. ”Kami mahasiswa Kuantan Singingi Yogyakarta menyatakan sangat tidak setuju dengan tindakan PETI yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Kuantan Singingi, karena merusak dan menghilangkan jati diri kabupaten kami yakninya Kuantan Singingi yang ramah terhadap lingkungan. Maka dari itu, kami mengharapkan kepada Kapolres Kuantan Singingi yang baru dilantik agar menindak aktivitas ini,” jelasnya. Ketika Pemkab Kuansing berupaya menertibkan aktivitas ilegal ini, diharapkan aparat kepolisian juga serius untuk menindaknya. Sehingga polisi tidak bergantung kepada pemerintah dalam menangani persoalan PETI ini. “Penindakan itu ada di pihak polisi,” sebutnya. Sementara itu, Ketua DPRD Kuantan Singingi Muslim SSos MSi dalam pidato pengantarnya pada Rapat Paripurna DPRD Kuansing dengan agenda Peringatan Hari Jadi Kabupaten Kuantan Singingi ke-14 mengakui, kalau persoalan lingkungan di Kuansing sudah sangat memperihatinkan. Oleh karenanya, dibutuhkan dukungan nyata dari semua pihak untuk menyelamatkan lingkungan di negeri ini. Sebelumnya, Kapolres Kuantan Singingi, AKBP Bayu Aji Irawan SH Sik juga telah menyatakan komitmennya untuk menindak persoalan PETI di Kuansing. Namun yang diharapkannya juga dukungan dari pemerintah dan masyarakat Kuansing untuk bersama-sama menertibkan aktivitas ilegal itu. (Idi susianto)

kaban. Menurut Muharman dalam sambutan mengatakan bupatu tidak bisa hadir mengikuti Shalat Id, karena telah mengagendakan shalat di kampung halamannya, karena sudah tujuh tahun tak pernah melaksanakan ibadah Shalat Id disana. “Pak Bupati titip pesan kepada saya untuk menyampaikan bahwa beliau sangat merindukan Shalat Idul Adha bersama warga kampung hala-

mannya di Kecamatan Senjato Raya, karena sudah tujuh tahun beliau tidak shalat hari raya disana. Oleh karenanya beliau minta izin hari ini tidak dapat berkumpul bersama kita disini,” ungkap Sekda Muharman. Ditambahkannya, bupati juga menitipkan pesan kepadanya agar pada helat demokrasi mendatang agar sekiranya masyarakat tidak terprofokasi atas ucapan yang dapat menjatuhkan.” Pilihlah sesuai hati nurani dan gunakanlah hak pi-

lih dengan sebaik-baiknya,” ujar Muharman menirukan pesan bupati. Terkait Idul Adha, dalam sambutannya bupati berharap agar seluruh warga dapat meneladani keikhlasan dan semangat berkurban NabiIbrahim. Semangat tersebut hendaknya diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam mensukseskan pembangunan untuk mensejahterakan masyarakat. Dalam kesempatan itu juga diumumkan kandidat yang

berhasil juara saat mengikuti lomba takbir, Senin (14/10) malam kemarin. Para pemenang lomba takbiran juara I diraih oleh Masjid Al-Taqwa, Desa Seberang Teluk Kuantan, Kecamatan Kuantan Tengah, juara II Mushollah Jannatul Makwa Dusun Topan, dan juara III direbut oleh Jamaah KH Umar Usman, Desa Beringin, Teluk Kuantan. Peserta pawai ta’aruf yang juara juga diberikan hadiah, yakni untuk juara I mendapat-

kan sebesar Rp3 juta, juara II Rp.2 Juta dan juara III mendapatkan Rp1,5 Juta. Namun, bagi semua peserta yang sudah mengikuti perlombaan juga diberikan masing-masing sebesar Rp1 juta sebagai bantuan pembinaan Berdasarkan pantaua, pelaksanaan Shalat Id di Kota Teluk Kuantan juga mendapatkan pengamanan ketat dari Polres Kuansing. Mereka menjaga arus lalulintas agar tidak terjadi kemacetan. *

75 Persen Menikah Karena Hamil

Bupati Prihatin Perilaku Seks Bebas

TELUK KUANTAN - Bupati Kuansing, H Sukarmis mengaku prihatin melihat perilaku para remaja yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi. Pasalnya, kebanyakan remaja putri yang menikah, karena sudah hamil duluan. “Kondisi perilaku remaja seperti sangat memperihatinkan. Sebenarnya kita malu, tapi inilah kenyataannya,” kata bupati saat menyampaikan sambutan pada acara memperingati

Hari Jadi Sentajo Raya yang pertama, baru-baru ini. Dijelaskan Sukarmis, banyaknya remaja hamil sebelum menikah itu, berdasarkan laporan yang diterimanya dari Kementerian Agama (Kemenag) Kuansing yang menyatakan 75 persen pemuda dan pemudi yang menikah berada dalam keadaan mengandung. Hal ini menurutnya, disebabkan kurangnya kontrol dari orang tua.

“Kondisi ini tentunya membuat kita malu. Ini kenapa? Ini karena kurangnya kontrol kita terhadap anakanak kita. Saya minta supaya anak itu dikontrol, sehingga tidak akan terjadi hal-hal yang memalukan bagi kita selaku orang tua,” ujar Sukarmis. Selain orang tua yang tidak mengontrol anakanaknya, seorang anak dinilai Sukarmis juga tidak ada kesadaran untuk menjaga

dirinya. Misalkan pada saat sekolah, sangat banyak mereka yang tidak belajar dengan hati. Akibat perbuatan anak itu, seorang anak secara tidak langsung telah ikut merusak ekonomi orang tua. “Kondisi ini juga banyak terjadi dengan anak kita. Misalkan untuk sekolah, ada diantara mereka memang belajar dari hati dan ada yang pura-pura mau sekolah. Inilah yang merusak ekonomi orang

tua. Baik buruk anak kita juga tergantung dengan mereka,” ujarnya lagi. Bupati tidak ingin perilaku buruk remaja di Kuansing terus terjadi. Maka, Sukarmis menghimbau para orang tua untuk peduli dan senantiasa mengontrol kehidupan anaknya. Sehingga apa yang dikhawatirkan terjadi terhadap anak, seperti melakukan tindakan anarkis dan hamil sebelum nikah, tidak terjadi. (Idi susianto)

POTRET PEMBANGUNAN Raih Juara Dua di Festival Musikalisasi Puisi

SMAN Pintar Kembali Ukir Prestasi Tingkat Provinsi TELUK KUANTAN – SMAN Pintar Kabupaten Kuantan Singingi berhasil mengukir prestasi di festival Musikalisasi Puisi tingkat SLTA Se-Provinsi Riau 2013, dengan berhasi keluar sebagai juara dua pada lomba yang diselenggarakan di Balai Bahasa Provinsi Riau 2013, belum lama ini. Demikian disampaikan Kepala SMAN Pintar Kuantan Singingi, Fahmilus SPd dalam rilisnya kepada wartawan, baru-baru ini. Dalam festival itu, katanya dewan juri sangat berat memutuskan penilaian untuk pemenang juara I. Sehingga akhirnya festival tahun ini tak ada juara I dan dewan juri memutuskan SMA Negeri Pintar Kuantan Singingi dan SMAN 1 Pekanbaru sebagai juara II bersama. “Jadi, dalam festival tahun ini tak ada juara I, yang ada hanya juara dua, SMA Negeri Pintar dan SMAN 1 Pekanbaru terpilih sbeagai juara dua,” katanya. Meskipun diputuskan tidak ada pemenang utama, kata Fahmilus, dengan begitu pihaknya tetap termotivasi

untuk terus berprestasi di dibidang akademik dan non akademik, baik ditingkat Provinsi, Nasional dan Internasional. Menurutnya, sesuai dengan visi SMAN Pintar Berkarakter, Berprestasi dan Melanjutkan. “Alhamdulillah, kita sudah berhasil menjadi yang terbaik,” ucapnya. Untuk juara III diraih SMAN 2 Pekanbaru, disusul SMAN 1 Rengat juara harapan I, MAN 2 Model Pekanbaru juara Harapan II dan SMAN Rambah Samo Rokan Hulu menjadi juara harapan III, sementara itu SMAN 8 PekanbaruFmenjadi pemenang favorit. Guru pembimbing SMA Negeri Pintar, Pispian Rahman SSn mengungkapkan rasa syukurnya, karena festival musikalisasi puisi ini merupakan even pertama yang diikuti. “Alhmdulillah, kita mampu bersaing dengan SMAN 1 Pekanbaru sang juara bertahan 3 tahun terakhir dan juga sudah menjuarai tingkat nasional di Jakarta. Sekarang kita mengukir prestasi sama dengan mereka,” katanya. (Idi susianto)

TERIMA BANTUAN - Sekretaris Daerah Kabupaten Kuansing, Drs H Muharman MPd saat menerima hadiah bantuan dari Estate Manager PT RAPP Sektor Cerenti - Rudiyanto, Eka Harris-SHR wilayah Kuansing, Nafrizon Zaini-SGR Cerenti, Ahmad Yani–SGR Baserah, Jumat (11/10) lalu. (idi susianto)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.