Metro Banjar edisi cetak Selasa 24 April 2012

Page 16

16

METRO BANJAR z SELASA, 24 APRIL 2012 Polda Kalsel Poltabes Banjarmasin Polsekta B.Timur Polsekta B.Tengah Polsekta B.Barat Polsekta B.Selatan Polsekta B.Utara KPPP Banjarmasin

4368571 3251411 3252473 3353003 4412952 3261244 3300463 4368305

RSU Daerah Ulin 3257472 RSU Suaka Insan 3353335 RSU Ansari Saleh 3300741 RSU Islam 3354896 RS dr Soeharsono 4368422 RS Sari Mulia 3252570 RS Siaga 3253111 Kodim 1007 Banjarmasin 4368452

Denpom Koramil 01 B.Timur Koramil 02 B.Selatan Koramil 03 B.Barat Koramil 04 B.Utara Satpolairud PMK HIPPINDO

3255929 3253264 3268426 3271427 4368428 3300430 3352054 7500911

Rescue 911 9110911 Polres Banjar 4721110 Polsek Martapura Kota 7614422 Polsek Gambut 9243900 Kodim Martapura 4721488 Posko BPBD 4721113 BPK Melati (Martapura)081348285599 7367599

BPK Buser Induk BPK Kompas RSUD Ratu Zalecha Polres Banjarbaru RSUD Banjarbaru Polsek Banjarbaru Kota Polsek Banjarbaru Timur Polsek Banjarbaru Barat

7714690 6216684 4789454 2772266 4772380 4772533 7571543 4705210

Bocah Tujuh Tahun Sudah ‘Ngelem’ ■ Gepeng Dihipnoterapi BANJARMASIN - Dirazia, muncul lagi. Dirazia, muncul lagi. Kendati demikian, Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kota (Satpol PP Pemko) Banjarmasin tak putus asa. Senin (23/4) pagi dan sore, puluhan anggota Satpol PP melakukan razia gelandangan dan pengemis (gepeng). Waktu tersebut dipilih karena diperkirakan saat itulah banyak gepeng mulai beroperasi. Hasilnya, 12 gepeng ditertibkan di berbagai kawasan. Antara lain di Jalan S Parman, Jalan Veteran, Jalan Gatot Soebroto, Jalan A Yani, hingga tempat berkumpulnya banyak gepeng di perempatan Jalan Pangeran Antasari. Parahnya, dari 12 gepeng yang tertangkap, tujuh di antaranya adalah anak kecil. Bahkan, tiga di antaranya kedapatan mabuk. Satu orang mabuk minuman keras di Pasar Kuripan dan dua orang ‘ngelem’ di perempatan Gatot Subroto. Bersama gepeng itu, diamankan satu lem fox yang dibungkus dengan kantung plastik. Yan (12), yang diamankan bersama Ram (7) di perempatan Gatot Subroto, mengaku sudah seminggu ‘ngelem’. “Biar bisa menghkayal,” ujarnya.

Bocah lulusan salah satu SD di Kelayan itu mengatakan belajar dari temannya. Sembari mencari uang dengan cara mengelap kendaraan dengan kemoceng di perempatan Gatot Soebroto, dia ‘ngelem’. Sedang Sai (16) ditemukan anggota Satpol PP mabuk di Pasar Kuripan, kemarin pagi. Dia terlihat sempoyongan dan tak sadarkan diri saat diamankan petugas. Setelah sadar, siswa kelas satu salah satu SMP itu mengaku menenggak minuman keras dicampur pil penambah stamina. Setelah itu dia tak sadarkan diri. Kepala Satpol PP, Ichwan Noor Chalik, mengatakan akan

ters merazia gepeng. Semua gepeng yang terjaring, akan diserahkan ke Dinsosnaker. Namun, untuk razia kali ini akan ada penanganan khusus. Para gepeng akan diberi hipnoterapi agar pikiran mereka terbuka. Sebelumnya para gepeng hanya didata, ditampung Dinsosnaker dan kemudian dilepas lagi. Cara ini, dipandangnya tak efektif karena mereka kembali ke jalan dan melakukan hal serupa. “Memang tak bisa memberantas habis. Tapi kami berusaha menguranginya secara signifikan. Makanya akan dilakukan secara terus menerus,” ujarnya. (dia)

Muhidin Datangi Gepeng WALI Kota Banjarmasin H Muhidin, yang baru keluar dari kantornya, melihat para gepeng hasil razia Satpol PP. Dia menghentikan langkah dan mendatangi para gepeng. Muhidin berdialog dengan mereka. Dia mengaku prihatin dengan para gepeng yang kebanyakan anak kecil. Terutama fenomena anak yang ‘ngelem’. Dia mengimbau masyarakat untuk turut membantu pemko melakukan pengawasan di lingkungan masing-masing. Jika melihat gepeng melakukan perbuatan yang meresahkan termasuk ‘ngelem’ sebaiknya melapor ke pemko. Satpol PP nanti akan mengamankannya. “Terus terang saya prihatin. Perilaku ini yang melatarbelakangi kenakalan remaja, seperti geng motor,” ujarnya. (dia)

BANJARMASIN POST GROUP/DONNY SOPHANDI

TERJARING RAZIA - Sejumlah bocah yang biasa mengemis di simpang empat Jalan A Yani - Gatot Subroto, terjaring razia Satpol PP Kota Banjarmasin, Senin (23/4). Beberapa di antaranya tertangkap sedang ‘ngelem”.

Tersinggung Ditanya Makan Baut BANJARMASIN- “Permisi pamanlah,” kata Mar’ie. Namun permintaan tersebut dijawab oleh Tyson, “Baut, makanlah baut?” Mar’ie pun marah hingga terjadilah perseteruan yang berakhir dengan maut. Tewasnya Rahmatullah, warga Pekapuran Raya Banjarmasin, pada 1 April 2012 pukul 02.30 Wita, direka ulang di belakang Polsekta Banjarmasin Timur, Senin (23/4) pukul 14.00 Wita. Rekonstruksi disaksikan Kanit Resrim Ipda Nur Rochim, Jaksa Penuntut Umum Ahmad Rifai dan pembela tersangka dari Lembaga Bantuan Hukum Unlam. Peristiwa pembunuhan tersebut berawal ketika Mar ’ie yang mengendarai sepeda motor membonceng Muk (masih buron) di tengah dan Tommy di belakang melintasi Jalan Harmoni II RT 26 Kelurahan Pekapuran Raya. Saat itu dia melihat beberapa pemuda di antaranya Rahmatullah, Tyson, Ronny, Yatno, Pery, Upik dan Amat nongrong di sebuah warung. Mar’ie pun minta permisi. Oleh karena mendapat jawaban yang tak mengenakkan, Mar’ie langsung

menghentikan sepeda motornya. Terjadilah adu mulut antara Tyson dengan Muk yang diperagakan anggota polsekta. Mar ’ie mencabut senjata tajam sambil berkata, “Dari tadi saya sudah bersabar tapi tetap bersikeras”. Muk juga mencabut pisau dan langsung menyerang Tyson. Merasa nyawanya terancam, Tyson kabur. Namun Mar’ie tak membiarkannya dan melakukan pengejaran. Melihat adiknya dikejar, Rahmatullah yang membawa kayu ulin langsung memukuk Mar’ie. Tapi serangan itu berhasil dihindari Mar’ie. Secepat kilat dia menebaskan senjatanya ke arah Rahmatullah. Tiga rekannya, AS, Tommy dan seorang yang tidak dikenal (diperagakan anggota) ikut menyerang. Akibat serangan dari berbagai arah itu, Rahmatullah mundur sambil menangkis dengan kayu ulin. Dia akhir terjatuh dalam posisi duduk. Melihat sasarannya tak berdaya, tersangka dan kawan-kawannya terus menyerang hingga akhir Rahmatullah terkapar penuh luka. Kapolsekta Banjarmasin Timur melalui Nur Rochim, mengatakan rekontruksi tidak dilakukan di lokasi kejadian karena alasan keamanan. (ful) NET

Tak Lihat Putra Dimakamkan BANJARMASIN - Puluhan murid sekolah dasar memenuhi rumah Noor Edi Wahyuni (30) di Jalan Antasan Kecil Timur (AKT) RT 10 Nomor 9 Banjarmasin Utara, Senin (23/4). Mereka ingin turut berbelasungkawa dengan Syifa, putri Edi yang duduk di kelas VI. Itu karena Syifa kehilangan adiknya, M Busyiri Arkap (4). Arkap meninggal dunia Minggu sekitar pukul 22.00 Wita setelah terbakar pada Minggu sore. Kebakaran itu juga melukai ayahnya. Musibah yang dialami keluarga ini mengetuk hati banyak orang. Warga pun bergotong-royong memandikan, menyalatkan dan menguburkan jenazah Arkap. Sang ibu, Rohani (30), tampak lemas. Dia hanya bisa duduk bersandar melihat jenazah putranya hendak dimakamkan. Almarhum dikebumikan di makam Kerukunan Keluarga Bakumpai di belakang Masjid Jami. Arkap dan ayahnya terbakar di dalam pickup di halaman rumah H Andi, Jalan Sultan Adam Kompleks Mandiri Permai RT 1 Nomor 34. Edi memang biasa menitipkan mobil tersebut di sana. Edi mengalami luka bakar di kedua tangan

dan kaki serta pinggang saat berusaha menyelamatkan putranya yang terjebak di pick-up. Arkap tidak bisa dikeluarkan dengan cepat karena pintu tempatnya duduk terlalu dekat dengan dinding rumah. Kendati berhasil dikeluarkan, Arkap menderita luka bakar 90 persen. Warga pun langsung melarikannya ke Rumah Sakit Ansyari Saleh. Sedang Edi dilarikan ke Rumah Sakit Ulin. Edi masih tergolek di ruang ICU RS Ulin. Untuk menyelamatkan nyawanya, petugas medis mengoperasinya, Senin pagi. Hingga sore dia belum siuman. “Luka bakarnya lebih dari 50 persen. Tapi kondisi Edi mulai membaik,” kata Humas RSUD Ulin M Yusuf Kapolsekta Banjarmasin Utara, Kompol Budhi Santoso melalui Kanit Reskrim, Ipda M Rusdi, mengatakan terus mendalami kasus ini. Mereka masih menyelidiki asal api. “Edi masih syok berat. Dia belum bisa dimintai keterangan. Sementara saksi yang dipanggil belum ada yang mengetahui asal muasal api,” ujarnya. Untuk mengetahui penyebab kebakaran yang juga menghanguskan sebuah Honda Vario itu, polisi mendatangkan petugas forensik. (arl/lis)

2404/M16


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.