Koran Memorandum Edisi 17 Mei 2022

Page 4

memorandum.co.id memorandumredaksi @gmail.com

KOTA SURABAYA Pertumbuhan Ekonomi Jatim Ungguli Nasional

SELASA PON, 17 MEI 2022 HALAMAN 4

Surabaya, Memorandum Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simandjuntak mengatakan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mencatat banyak kebijakan yang dinilai berhasil selama tiga tahun memimpin. Salah satunya pertumbuhan UKM sangat pesat. Sekretaris Golkar Jatim ini membeberkan adanya pertumbuhan UKM di Jatim sangat besar. Dimana merupakan tugas Pemprov Jatim yang memfasilitasi untuk pertumbuhan

ekonomi di Jatim. “Jatim mencatatkan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,20 persen. Ini prestasi dimana untuk tataran nasional hanya mencapai

Sahat Tua Simandjuntak

5,01 persen. Tahun lalu pendapatan asli daerah (PAD) Jatim tembus 100 persen. Ini artinya indikator untuk pemulihan ekonomi Jatim cukup baik,” jelasnya. Sahat menambahkan, dengan keberhasilan tersebut, tugas dari Pemprov Jatim untuk menjaga stabilitas termasuk menjaga daya beli, ketersediaan logistik, kelancaran dan pendistribusian tetap terjaga dengan baik.” Meski ada isu-isu lokal,

misalnya saat ini muncul penyakit mulut kuku (PKM) pada ternak, sudah dilakukan kebijakan strategis untuk mengatasinya,” jelasnya. Langkah strategis tersebut antara lain, sambung Sahat, antara lain melakukan isolasi tertentu pada seluruh peternakan dan satgas dinas peternakan diturunkan di daerah terjangkit. “Semua sudah turun termasuk di masing-masing rumah potong hewan (RPH) untuk mengatasi wabah PMK

tersebut,”jelasnya. Selain itu, kata Sahat Tua Simandjuntak, dengan hari pendidikan nasional (Hardiknas) dengan adanya kurikulum baru yaitu merdeka belajar dimana diharapkan bisa menjadi pengungkit untuk semangat baru dalam pemulihan ekonomi di Jatim seluruh sektor. “Tujuannya satu yaitu pemulihan ekonomi semuanya demi mensejahterakan masyarakat Jatim,” tutupnya. (day/ono)

Hari Raya Waisak Surabaya, Memorandum DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Surabaya menandai peringatan Waisak sebagai momentum untuk terus menebar kebaikan. Menurut Ketua DPC PDI-P Surabaya Adi Sutarwijono, kebaikan merupakan unsur yang sangat penting agar semua masyarakat berbahagia karena semakin meningkat kualitas kehidupannya. “Selamat memperingati Hari Raya Trisuci Waisak. Menebar kebaikan melalui darma menjadi tugas setiap manusia untuk bersama-sama mewujudkan dunia yang lebih baik bagi semua. Semoga seluruh makhluk berbahagia. PDI Perjuangan sebagai rumah besar bagi semua elemen masyarakat, rumah besar kaum nasionalis, turut berbahagia dengan datangnya Hari Raya Waisak,” ujar Adi yang juga ketua DPRD Surabaya ini, Senin (16/5). Hari Raya Waisak, lanjut Adi, mengingatkan pada tiga peristiwa suci. Yakni, kelahiran Pangeran Siddharta di Taman Lumbini, pencapaian pencerahan sempurna Pangeran Siddharta sehingga menjadi Sang Buddha, dan wafatnya Buddha Gautama. Dengan merefleksikan perjalanan Sang Buddha, manusia diajarkan tentang ketulusan jiwa dalam menjalani semua proses kehidupan. Melapa-

skan prasangka dan pamrih dalam setiap perbuatan baik yang dilakukan. “Dengan ketulusan, dengan melepaskan diri dari kemelekatan segala pamrih duniawi, kita pada akhirnya bisa memiliki sifat welas asih. Itulah modal untuk mewujudkan kasih sayang di antara seluruh umat manusia,” ujarnya. Ajaran Buddha, papar Adi, senantiasa mengajak manusia untuk tidak berbuat jahat. Hidup harus selalu diisi hanya untuk kebaikan. “Pada momentum Waisak ini, tepat kiranya kita memperkuat tekad dan optimisme untuk bebas dari ketamakan, kemauan jahat, kebencian, dan kebodohan,” cetusnya. “Kita praktikkan itu semua, termasuk dalam ranah kebijakan publik di Kota Surabaya dimana kami terus mengawal agar program-program pro rakyat bisa terus dihadirkan dalam kepemimpinan PDI Perjuangan di kota kita ini,” tambah mantan wartawan ini. Di samping itu, saat ini semua agenda pemerintah kota harus difokuskan antara lain ke pemulihan ekonomi. Adi lantas mengajak seluruh umat untuk bergotong royong tanpa memandang latar belakang agama, suku, maupun golongan. “Menyatunya seluruh umat akan memastikan Surabaya menjadi kota yang tumbuh maju, ekonominya sejahtera, dan senantiasa rukun dalam berbagai perbedaan,” pungkasnya. (bin/ono)

FOTO: MEMORANDUM/BINTANG

PDI-P Surabaya Ajak Tebar Kebaikan

Ajeng Wira Wati jaring aspirasi warga Tembok Dukuh.

Reses, Ajeng Disambati Bansos dan Banjir Surabaya, Memorandum Saat melakukan penjaringan aspirasi atau reses di wilayah Tembok Dukuh, Kecamatan Bubutan, Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya Ajeng Wira Wati menerima sejumlah keluhan warga. Di antaranya keluhan soal bantuan sosial (bansos). Sistem pendataan sampai pencairan bansos dinilai warga kurang tepat sasaran. Selain itu, warga juga sambat mengenai banjir yang kerap melanda saat hujan. Sholeh salah satunya, yang menjabat sebagai ketua RT 12/RW 10, Kelurahan Tembok Dukuh, Kecamatan Bubutan. Dia mengungkapkan, banyak penerima bansos yang tak tepat sasaran. Masih ada warga yang bukan dari masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) namun menerima bansos. Hal ini menurutnya perlu

untuk ditegakkan. “Pendataan bansos ini masih kacau. Seringkali dari pihak keluruhan datang untuk meminta data dari MBR, tapi realisasinya yang menerima bantuan orangnya itu-itu saja, yang mampu justru mendapatkan bantuan. Kita berharap, Mbak Ajeng menindaklanjuti dan memberikan solusi supaya hal itu tidak terjadi lagi,” papar Sholeh, Senin (16/5). Hal lain disampaikan oleh Endang, warga RT 12/RW 10. Dia mengeluhkan perihal banjir di wilayahnya yang sering terjadi saat musim hujan menerjang. Menurut Endang, banjir dikarenakan bukan hanya karena faktor hujan, namun ada selokan yang dipenuhi sampah. Mendengar aspirasi tersebut, Ajeng Wira Wati berjanji akan menindaklanjuti. Secepatnya politisi Gerin-

dra ini akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya. Selain itu, Ajeng juga akan melakukan pengecekan di lapangan. “Soal pengaduan dari Pak Ketua RT dan Ibu Endang sudah kami catat. Secepatnya akan kami sampaikan ke pemkot dan instansi terkait. Kita minta ini untuk segera ditindaklanjuti secara seksama,” ucap politisi milenial ini. Masalah bansos tersebut, Ajeng menjelaskan bahwa Kementerian Sosial RI sangat memahami kalau warga Surabaya membutuhkan bantuan tersebut. Karena itu, dia juga meminta ketua RT agar tetap melakukan update data MBR. Sebab updating data di mulai dari tingkat RT. “Contoh kalau ada yang meninggal maka harus dilaporkan agar kuotanya terisi dan digantikan dengan MBR lainnya,” pesan Ajeng.

Eri Jamin Metropolis Tidak Banjir Lagi

Minimalisir Dampak... konsultasi publik atau meminta respon masyarakat. Ini nanti kaitannya dengan dampak pembangunan RS tersebut,” jelas Aning, Senin (16/5). Aning menjelaskan, aturan tersebut sesuai dengan yang tertuang di dalam Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur. Juga mengacu pada Peraturan Menteri Nomor 4 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan KPBU. “Jadi nanti pembangunannya itu akan melalui tiga tahap, yaitu perencanaan, penyiapan, dan transaksi. Dan yang terpenting mengedepankan konsultasi publik,” papar alumnus Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini. Sejauh ini, diketahui masyarakat di sekitar pembangunan RS Gunung Anyar resah. Aning mengungkapkan, masyarakat cemas lantaran alih fungsi lahan di lokasi menyebabkan banjir. Karena itu, dengan skema baru tersebut, Aning mendorong agar ada tindaklanjut dari pemkot untuk memberikan solusi. Dia berpesan, jangan sampai keberadaan RS Gunung Anyar menimbulkan masalah baru. “Pada reses saya, masyarakat di sekitar lokasi RS Gunung Anyar

penyebabnya sudah kita ketahui semuanya,” jelasnya. Eri mengakui, pada tahun 2021 belum bisa maksimal menangani permasalahan genangan. Pasalnya, selain penggunaan anggaran yang sudah diposkan pada tahun sebelumnya, pada masa itu pula anggaran lebih diprioritaskan untuk penanganan pandemi Covid-19. “Pada tahun 2021 saya dilantik, anggaran itu sudah jadi. Nah, tahun 2022 ini anggaran yang saya gunakan juga difokuskan untuk pembangunan infrastruktur seperti penyelesaian banjir,” ucapnya. Menurut Eri, upaya penanganan banjir di kawasan Surabaya Selatan dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan mengalirkan aliran air langsung menuju ke sungai atau sebelumnya ditampung dahulu melalui bozem. Karena itu, selain pekerjaan konektivitas saluran di kawasan Surabaya Selatan, pembuatan Bozem

Sambungan dari halaman 3 mengeluhkan banjir yang luar biasa akibat alih fungsi lahan seluas 7.000 meter persegi. Ini belum ditindaklanjuti sampai sekarang. Nah, dalam membangun RS ini kita minta pemkot meminimalisir dampak tersebut dan tidak boleh melupakan proses konsultasi publik,” tegas Aning. Catatan kedua, Aning menyoroti manajemen instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Pemkot diminta untuk mengantisipasi dampak ini juga. Sebab IPAL RS Gunung Anyar akan berpengaruh pada kondisi kesehatan masyarakat sekitar. Selanjutnya, Aning mendesak pemkot agar segera melakukan komunikasi bersama legislatif tentang rencana pembangunan RS Gunung Anyar. Mengingat tahun ini mulai dikebut pembangunannya. Belum lagi soal nilai APBD yang bakal dicaplok dalam skema baru pembangunan RS Gunung Anyar. “Kalau skema lama, pemkot menganggarkan Rp 300 miliar untuk gedung bangunan, belum fasilitas rumah sakitnya. Namun untuk skema KPBU ini, pemkot belum menyampaikan berapa yang dianggarkan. Maka itu, kita menunggu wali kota mengundang DPRD Surabaya terkait pembangunan RS Gunung Anyar ini, yang sampai sekarang belum dibahas,” tuntas politisi PKS ini. (bin/ono)

Sambungan dari halaman 3 Jambangan untuk penampungan air sementara juga menjadi rencana pemkot di 2022. “Di Aquatic (kolam renang, red) Jambangan tanahnya kan besar, yang dia menempel dengan saluran Kebon Agung. Maka sebenarnya saluran Ketintang sebelum dibuang ke saluran Kebon Agung itu bisa ditampung dulu ke bozem yang rencana dibangun di belakang Aquatic,” paparnya. Sebab, tambah Eri, selama ini saluran di kawasan Jambangan khu-

susnya Taman Jangkar, Karah, hingga Ketintang, hulunya menuju ke Avur Wonorejo. Karena jarak aliran air dari hulu ke hilir yang terlalu jauh, maka ke depan akan diputar langsung menuju ke saluran Kebon Agung. “Jadi nanti masuknya ke rumah pompa depannya pom bensin Kebonsari langsung ke sungai, sehingga saluran Wonorejo nampungnya tidak terlalu banyak, dia cukup menampung yang dari Ketintang Barat,” katanya.

Hal yang sama juga dilakukan pada saluran di Jalan Gayung Kebonsari atau Injoko Surabaya. Nantinya, aliran air di saluran tersebut akan dibagi menuju ke dua arah untuk penanganan banjir di kawasan itu. “Semoga akhir tahun tidak ada banjir di kawasan ini. Karena tahun ini saya yang menganggarkan dan bisa merencanakan sejak awal,” tandasnya. Di tempat yang sama, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina

Marga (DSDABM) Surabaya, Lilik Arijanto menjelaskan, pengecekan yang dilakukan Wali Kota Eri Cahyadi bersama Mensos Risma bertujuan untuk mensinkronkan program-program pemerintah kota dengan masa kepemimpinan sebelumnya. “Karena sebelum Pak Eri Cahyadi kan Bu Risma, sehingga disinkronkan saja. Kebetulan di lapangan sudah terlihat bahwa apa yang disampaikan Bu Risma sudah masuk program kita tahun ini,” kata Lilik. (bin/ono)

Tidak Ada Firasat, Sutanda Kehilangan Sebagian Besar Keluarga juga ikut rekreasi,” urainya. Menurut Sutanda, ia tidak mempunyai firasat apa-apa setelah kehilangan sebagian besar anggota keluarganya. “Mimpi pun tidak. Tiba-tiba dapat kabar ada kecelakaan. Setelah saya cek dan telepon teman-teman dan tetangga ternyata keluarga saya menjadi korban,” ungkapnya. Sutanda juga berpesan jika anggota keluarganya ada sangkutan utang, bisa menghubungi pihak keluarga. “Mohon dimaafkan kesalahan adik serta keponakan dan cucu saya dan mudah-mudahan semua kesalahan diampuni dan amalan di dunia diterima di sisi

Allah SWT. Aamiin,” harapnya. Dibagian lain, Wakil Wali Kota (wawali) Surabaya Armuji, menyampaikan belasungkawa dan rasa duka yang mendalam kepada keluarga para korban kecelakaan maut Bus PO Ardiansyah. Peristiwa nahas ini merenggut nyawa 15 orang asal Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal. “Kami sangat berduka atas kejadian ini,” kata Wawali Armuji saat dihubungi, Senin (16/5). Cak Ji sapaan akrabnya mengatakan, saat ini pihaknya terus memantau proses evakuasi jenazah dan penanganan bagi korban luka.

Sambungan dari halaman 3

“Sedang dilakukan evakuasi yang dikoordinir oleh BPBD Surabaya. Pemkot sudah mengirimkan 8 unit ambulans ke RSUD Wahidin Mojokerto untuk membawa sejumlah jenazah warga Surabaya yang menjadi korban kecelakaan bus,” papar Cak Ji. Cak Ji menyatakan, segenap sumber daya Pemkot Surabaya berkonsentrasi untuk memberikan penanganan terbaik bagi korban luka serta mempersiapkan pemakaman bagi korban meninggal. Selain itu, Cak Ji juga meminta pengecekan berkala untuk mengetahui kelayakam bus pariwisata agar kejadian serupa tak terulang kembali.

Pihaknya sangat menyayangkan peristiwa nahas ini. “Di luar itu, ke depan kami minta kelayakan bus pariwisata perlu menjadi perhatian. Jangan menunggu kejadian baru kita kedandapan,” tegasnya. Untuk diketahu, puluhan korban kecelakaan bus di Km 712+400 Jalur A Tol Sumo pada Senin pagi sekitar pukul 06.15 telah dievakuasi ke sejumlah rumah sakit yang berbeda untuk mempercepat proses penanganan. Adapun beberapa rumah sakit yang merawat korban selamat dan meninggal dunia di antaranya RS Citra Medika, RS Emma, RSUD Wahidin Mojokerto, dan RSUD RA Basoeni. (bin/ono)

Pedagang dan Jagal Sapi Tunggu Aksi Pemerintah merasa kesulitan mendapatkan sapi siap potong, ada wabah lagi lebih kesulitan untuk mendapatkan sapi siap potong,” ungkap mantan aktivis PMII Jatim ini. Towif mengaku khawatir, sulitnya mendapat sapi siap potong di pasar tradisional akan membuat harga sapi mahal. “Secara otomatis para jagal akan menaikan harga daging segar sesuai dengan kenaikan harga sapi siap potong,” tegas dia. Akibat lain, ancaman mahalnya harga akan membuat jagal dan pedagang daging segar tidak mampu menjual daging sapi. “Saya khawatir terjadi mogok tidak jualan daging segar di pasar tradisional seperti yang terjadi pada akhir 2012 lalu,” urai Muntowif. Terpisah, wabah PMK yang menyerang ternak berkuku membuat peternak gusar. Anggota DPRD Jawa Timur dari daerah pilihan (Dapil) Gresik-Lamongan, Ufiq Zuroida mengatakan, para peternak mengalami

Sambungan dari halaman 3

FOTO: MEMORANDUM/DAYAT

tahap lelang, juga menjadi salah satu rencana Mensos Risma saat masih menjabat Wali Kota Surabaya. Namun demikian, belum sempat perencanaan itu direalisasikan, Tri Rismaharini ditunjuk menjadi Mensos RI. “Karenanya kita harus meneruskan perencanaan itu. Ada beberapa titik saluran yang memang harus kita sambungkan,” papar Cak Eri sapaan lekat Wali Kota Surabaya. Dengan terkoneksinya sejumlah saluran itu, dia meyakini, mulai dari Jalan Gayung Kebonsari (Injoko), Gayungsari Barat, Menanggal, hingga Ketintang, tidak akan mengalami genangan ketika hujan turun. Dia pun menginginkan pekerjaan konektivitas saluran untuk penanganan banjir rampung di musim kemarau atau sebelum datangnya penghujan. “InsyaAllah di musim penghujan berikutnya, wilayah ini sudah tidak lagi terjadi banjir. Jadi, Insyaallah

Di sela resesnya, tampak hadir menemani Ketua DPC Gerindra Surabaya Sutadi. Di dalam forum, Sutadi meminta warga mengeluarkan seluruh unek-uneknya. Semua keluhan itu, nantinya akan disikapi dengan serius oleh Fraksi Gerindra DPRD Surabaya. “Supaya bisa cepat ditindaklanjuti ke pemkot atau instansi terkait,” tandasnya. Sutadi juga menyinggung soal merebaknya Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK). Politisi senior ini menjelaskan, saat ini pemkot telah menolak distribusi sapi dari daerah yang terjangkiti wabah PMK. Dia meminta masyarakat untuk tidak resah. “Namun demikian, kita meminta pemkot harus mengimbangi dengan stok makanan yang sehat untuk masyarakat,” ujarnya. (bin/ono)

Suasana di rumah potong hewan (RPH) Pegirian.

kerugian karena wabah ini. Banyak hewan ternak yang sakit bahkan terpaksa disembelih. Ufiq Zuroida mencontohkan yang terjadi di Kecamatan Wringin Anom, Kabupaten Gresik. Kata politisi PKB ini, ada 123 ekor sapi yang terjangkit virus ini. “Memang banyak sapi yang

sakit dan bahkan ada yang mati. Sebagian ada yang terpaksa disembelih. Ini baru di Kecamatan Wringin Anom,” kata Ufiq. Anggota komisi B ini menyebutkan, sebenarnya ternak yang terserang PMK masih aman untuk dikonsumsi. Namun harus dengan

pemasakan yang matang sempurna. Namun Ufi tidak menyarankan untuk mengkonsumsi jeroan dan sumsum tulangnya. “Aman dikonsumsi untuk dagingnya. Sementara jeroan dan tulang sebaiknya tidak dikonsumsi. Khawatir banyak kuman di jeroan dan tulang,” ujarnya. Sebelumnya, kata Ufiq Zuroida yang juga bendahara Fraksi PKB ini, Kementerian Pertanian (Kementan) sudah mengunjungi daerah tersebut dan telah melakukan langkan-langkah penekanan agar penyebaran tidak melebar. Seperti penyemprotan disinfektan kepada ternak dan kandang serta penutupan sementara pasar hewan ternak. “Kementan ke Desa Sembung, Kecamatan Wringin Anom, dan langsung turun ke kandang. Langkahlangkah pemerintah sudah cukup baik dengan ditutupnya pasar hewan di Kabupaten Gresik dan Lamongan,” tutur Ufiq. (day/ono)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Koran Memorandum Edisi 17 Mei 2022 by memorandum - Issuu